Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 201 Sama Tidak Sama

Hachiihh, waktu ini, aku mendengar suara bersin, memutarkan kepala untuk melihat, akan tetapi Lan Ke, dia sedang menutupi hidungnya dengan sapu tangan dan berteriak marah, "Siapa yang sedang membicarakan aku ."

Aku tersenyum, jika Lan Ke tahu bahwa Ai Lisi sedang memikirkannya, dan masih mau Aisha memperkenalkan diri ke dia, bagaimana reaksi dia ?

Aku kemudian menunjuk ke arah Lan Ke, "nah, dia datang, kamu katakan sendiri ."

Ai Lisi melihat Lan Ke, tiba tiba matanya bersinar. Dia bangkit dan pergi menuju ke Lan Ke. Aisha dengan cepat mengejar dan mencegatnya, "mama, jangan pergi, aku tidak suka dia."

Aihh

Ai Lisi tertegun melihat anaknya, berjalan juga cukup cepat, bertabrakan dengan wanita yang tidak sengaja sedang berjalan berpapasan. Tidak salah, wanita itu adalah Lan Yue

Lan Yue Tiba-tiba memandang ibu dan anak muncul ekspresi sangat marah dari wajahnya, "Kalian!"

Tiba-tiba, dia terdiam, dan sepasang mata yang indah menatap Ai Lisi dengan terkejut, seperti dikejutkan oleh orang yang pernah dilihatnya di masa lalu.

Dan Ai Lisi kembali ke sikap lucunya yang penuh omong kosong. "Wanita ini, meskipun kami tidak hati-hati dan menabrak kamu, kamu tidak seharusnya begitu marah? Anak perempuan di keluarga itu harus sedikit lembut. Suka marah-marah berlebihan, susah cari suami yang baik. "

Lan Yue sudah kembali sadar, dan berteriak dengan sangat marah: "gila."

Ai Lisi tidak pusing, dan dia berteriak keras memanggil Lan Ke, "Hei, tampan."

Ketika Lan Ke mendengar suara Ai Lisi, anggur yang dimulutnya hampir tersembur keluar. Pada saat ini, Ai Lisi sudah berjalan ke samping Lan Ke, "Nak, apakah kamu punya pacar, bagaimana kalau aku kenalkan putriku?"

Lan Ke melirik ke belakang Ai Lisi ada wajah Aisha yang merasa dipermalukan, wajahnya seperti tidak memberi kesempatan : "Dia? Aku lihat kalian sudah memberikan dia ke orang lain kan ."

Lan Ke tidak lagi peduli kepada Ai Lisi, dan menarik kakinya berjalan ke arahku, "Hei, pelit."

"Kenapa hari ini bisa kebetulan, kamu juga bisa datang."

Lan Ke tanpa disuruh dia duduk di kursi di depanku.

Aku berwajah sinis, "Kenapa, kamu boleh datang, aku tidak boleh datang?"

Lan Ke: "Setiap berbicara mengapa seperti menodongkan senjata. Hei, ada apa yang baru ?"

Lan Ke mengedipkan matanya kepadaku.

Aku mengambil segelas anggur dan meminumnya, "Tidak ada ."

Lan Ke memutarkan kepalanya dan menatap Ai Lisi, dan Ai Lisi masih mau menarik Lan Ke kearahnya, tetapi dia terpana melihat ke Aisha.

Lan Ke: "Wanita ini seorang yang antusias !"

tiba-tiba tersenyum kepadaku: "akan tetapi aku baru merasa, penampilan kamu dan dia sepertinya memiliki sedikit kesamaan ."

"Aku?"

Aku tidak berdaya dan melihat ke Ai Lisi lagi, dia bisa bersifat seperti ini, karena sangat dimanjakan oleh suaminya, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Aisha masih sedang fokus melihat Tuan Kelima, Tuan Kelima masih berbicara dan tertawa dengan para tamu lain.

Lan Ke: "dilihat lebih detail, serupa tapi tak sama. Tidak betul, sama !"

"Kamu mau aku gimana!"

aku sangat tidak bisa berkata apa-apa kepada Lan Ke . Aku tidak tahu yang mana yang benar.

Lan Ke mengangkat cangkir, lalu memberikan kepadaku dengan sebuah senyuman diwajahnya, "Kenapa suka marah, nanti tuan muda itu bagaimana bisa menerima kamu"

Lan Ke berkata sambil bangun dan tangan menggenggam gelas anggur lalu mengobrol dengan teman-temannya.

aku sedikit tertekan, sebenrnya aku dan Ai Lisi sama atau tidak sama ? Lan Ke selalu begitu aneh.

"Sayang, sendirian diam duduk dan terbengong, sedang apa ."

Suara lembut dan nakal datang, Tuan Kelima berjalan datang kearahku. Dia menggunakan jas putih, betapa romantis dan tampannya, dan mata yang indahnya itu melihat ke Lan Ke. "Dia datang untuk menggodamu lagi? "