Takdir Raja Perang - Bab 439: Seekor Anjing Saja

Semua orang di tempat dikejutkan oleh taiji yang ditunjukkan Wisnu.

Mereka sama sekali tidak mengira, taiji sungguh sehebat ini.

Bisa dilihat, kedua tangan Wisnu terbang naik turun, saat tubuhnya bergerak, ada energi tak terlihat bergerak di sekitar tubuhnya.

Kelima pria kekar itu seperti terjerat oleh energi yang tak terlihat itu, bagaikan terjebak di dalam lumpur, tidak peduli bagaimana mereka memberontak, tidak bisa terlepas dari energi tak terlihat itu.

Sekarang mereka mirip boneka tali Wisnu, sepenuhnya dikontrol oleh Wisnu, tidak ada tenaga untuk memberontak sedikitpun.

Meskipun 5 orang bodyguard itu melewati berbagai latihan ekstrim, terlebih dulu juga melewati kehidupan pisau bernoda darah, saat ini juga terkejut.

Saat ini, mereka bisa merasakan dengan jelas, asalkan Wisnu mau, kapan saja bisa membunuh mereka.

Wisnu memperagakan taiji, masuk ke kondisi dimana lupa diri.

Dasar matanya terdapat siluet pisau, dan juga energi permusuhan keluar dari tubuhnya, tapi seiring peragaan taijinya yang tidak henti, siluet dingin dari matanya hilang, energi permusuhan dari tubuhnya juga sudah hilang.

Peng!

Seiring kedua tangan Wisnu terdorong ke depan, tidak menyentuh tubuh 5 orang bodyguard itu, 5 orang bodyguard itu langsung merasakan gelombang yang mengamuk ke arah mereka, dalam sekejap langsung terbang keluar, semuanya jatuh di lantai, mereka semua mengalami luka dalam yang berat.

Tapi luka dalam ini tidak akan merenggut nyawa mereka!

Tapi mereka juga tidak bisa bertarung lagi.

Karena, asalkan mereka menggunakan tenaga mereka, maka akan merasakan organ mereka sudah mau pecah.

"Hebat, sungguh hebat sekali!"

"Pantas saja Peace vila resto berdiri beberapa tahun ini, tidak pernah terjadi keributan, dengan kekuatan bos Wisnu, ada berapa orang tak tau diri berani ribut disini?"

"Ferry si sampah itu, kali ini mengganggu lawan yang sulit dikalahkan, siapa suruh di sombong, berani-beraninya ingin membeli tanah Peace vila resto, kalau sungguh sampai dia beli Peace vila resto, maka kita tidak ada tempat untuk makan lagi."

"Meskipun bos Wisnu sangat hebat, tapi peribahasa memang benar, sehebat apapun ilmu bera diri juga akan takut dengan pisau, kalian lihat bawahan Ferry itu, satu per satu membawa pistol, dan juga di depan pintu ada senapan gatling, begitu senapan gatling ini dihidupkan, seluruh orang di dalam Peace vila resto satupun tidak ada yang bisa hidup."

.......

Seluruh penonton melihat sampai terbodoh.

Wisnu tadi menunjukkan taijinya, sungguh hebat sekali.

"Kak Nofan, pantas saja kamu sering makan disini, rupanya disini ada orang berbakat yang tersembunyi, bos ini tadi memperagakan taiji, meskipun aku tidak menggunakan kemampuan, belum tentu juga lawannya."

Valen juga sangat memuja taiji yang diperagakan Wisnu tadi, dia bisa memastikan, hanya dengan seni bela diri murni, takutnya hanya si Brock abnormal itu yang mungkin bisa melawan Wisnu.

Pencapaian Wisnu di taiji sudah sangat luar biasa.

Nofan tersenyum, tidak mengatakan apapun.

Ferry juga terdiam, dia di daerah Silin sudah sampai saat ini, kekuatan seperti apa yang tidak pernah dia temui?

Tapi kejadian hari ini, dia pertama kali melihatnya!

Dalam hatinya, terkejut!

Harus diketahui, seberapa kuat kelima bodyguardnya itu, dia tau sekali.

Beberapa tahun ini, pembunuhan yang pernah dia temui bukan hanya sekali dua kali, tapi tidak peduli seberapa hebat pembunuh itu, di hadapan 5 bodyguard ini hanyalah 'adik kecil'.

Ada sekali dia bahkan disergap, ratusan pisau menyerangnya, hasilnya 5 orang bodyguarnya ini dengan mudahnya menyelesaikan ratusan pisau itu.

Karena tau kehebatan 5 orang bodygurad ini, makanya beberapa tahun ini dia berlagak lebih angkuh dan semena-mena.

Dia merasa, asalkan ada 5 orang bodyguard ini melindunginya, tidak ada yang bisa melukainya.

Tapi apa yang dia lihat tadi?

Wisnu hanya seorang kakek tua, bisa-bisanya menggunakan taiji yang melatih badan, dengan mudah mengalahkan kelima bodyguardnya.

Bela diri ini, bukankah terlalu kuat?

Tapi Ferry cepat sekali tersadar kembali.

Bawahannya semua sudah datang, semuanya membawa senjata, dan juga masih ada senapan gatling.

Ini adalah keberaniannya.

Seseorang yang sehebat apapun ilmu bela dirinya, di hadapan senjata modern, maka hanya sampah!

"Orang tua, sungguh tidak disangka, kamu rupanya seorang master. Tapi, tidak peduli sehebat apapun ilmu bela dirimu, aku ada banyak sekali bawahan disini, ada begitu banyak senjata, kamu tetap hanya punya satu jalan mati." Ferry menarik nafas, berkata kepada Wisnu: "Begini saja, asalkan kammu menandatangani perjanjian pemindahan tanah Peace vila resto.

Aku tidak akan berhitungan tentang kejadian hari ini!

Semuanya dihapuskan, bagaimana?"

"Aku sudah bilang, aku tidak akan menjual Peace vila resto!" Wisnu menggeleng, berkata: "Tapi, aku sudah setua ini, sudah tidak mau membunuh orang, asalkan kalian setiap orang mematahkan sendiri 3 jari kalian, aku boleh tidak berhitungan dengan kalian, masalah merusak peraturan Peace vila resto hari ini!"

"Apa? Memotong sendiri 3 jari? Haha, kakek tua,apa kamu mengira aku takut padamu? Karena kamu tidak tau diri, maka tidak perlu dibicarakan lagi." Ada sebersit siluet melintas d mata Ferry, berteriak kepada anak bawahannya: "Tembak, bunuh kakek tua ini!"

"Kamu berani?!"

Saat suara Ferry terdengar, Nofan langsung berdiri dari kursi.

"Siapa kamu?" Ferry dengan tidak sadar melihat Nofan.

"Tidak penting siapa aku!" Ucap Nofan datar: "Kamu dan juga orangmu, semuanya patahkan sendiri sebelah tangan kalian, lalu pergi dari sini.

Kalau tidak, akibatnya akan sangat serius!

Tau tidak?"

"Haha!" Mendengar perkataan Nofan, Ferry terdiam dulu, lalu tertawa terbahak, berkata: "Bocah kecil, apakah kamu sedang bercanda denganku? Orang tua ini menyuruhku memotong sendiri 3 jari, kamu malah menyuruhku memotong sendiri sebelah tanganku? Dimata kalian, aku ini siapa?"

"Hanya seekor anjing saja!

Nofan dan Wisnu menjawab Ferry bersamaan.

Duar!

Mendengar perkataan Nofan dan Wisnu, raut wajah Ferry berubah sangat tidak bersahabat, muncul kegilaan di matanya.

Ketika dulu dia baru datang ke kota Muara bekerja, memang menjadi anjing yang menunduk dengan orang lain!

Jadi, baginya kata 'anjing' sangat tabu.

"Karena kalian cari mati, maka hari ini aku akan merestui kalian, hari ini akan membunuh kalian semua!" Ferry berteriak dengan geram.

"Presdir Ferry, ada apa? Apa yang terjadi?"

Di saat ini, seorang pria paruh baya memakai jas berjalan turun dari lantai dua.

"Masalah kecil saja, bukan masalah besar, presdir Wang, kamu tunggu aku di atas sebentar, tunggu aku selesaikan urusan disini, langsung pergi cari kamu." Ferry melirik pria paruh baya, lalu berkata kepadanya.

Pria paruh baya itu bernama Vincent Wang, merupakan orang yang tadi datang membicarakan bisnis dengan Ferry.

Vincent mengerutkan keningnya, tapi dia melihat segerombolan orang memegang senjata, bahkan diluar pintu Peace vila resto juga ada sebuah senapan gatling.

Ini hanya masalah kecil?

Ini masih bukan masalah besar?

Pada saat pria paruh baya itu berencana mengatakan sesuatu, kebetulan dia melihat Nofan, dalam sekejap, ekspresinya berubah, dengan tidak sadar berteriak: "Dewa...Dewa naga?"

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu