Takdir Raja Perang - Bab 233 Pria Paruh Baya Ini Bukan Orang Lain, Dia Sebenarnya Adalah Jinso

"Orangmu?" mendengar perkataan pria paruh baya itu, wajah Jecky berubah drastis, dia menunjukkan ekspresi yang sedikit buruk di dalam matanya.

Pria paruh baya itu berjalan masuk ke lobi, dan duduk di atas sofa, dia berkata kepada Jecky dengan nada bicara yang mengejek: "Jecky, benar apa kata pepatah, memukul anjing juga harus melihat siapa pemiliknya. kamu memukul orangku menjadi seperti ini, kamu katakan, bagaimana aku harus membereskannya?"

"Song......Hiro Song, ini salah, salah paham." Jecky panik, dia berkata dengan terbata-bata: "aku tidak tahu Leo Cheng adalah orangmu Hiro Song, kalau aku tahu, aku pasti tidak berani menyentuhnya."

"Masih berharap Hiro Song akan mempertimbangkanku demi Frans Wang, menganggapku sebagai orang yang tidak bersalah, dan jangan perhitungan denganku."

"Kamu tenang, aku, aku pasti akan pergi mengundang dokter terbaik untuk menyembuhkan lukanya Leo Cheng, aku janji tidak akan meninggalkan cacat apapun."

"Orangnya sudah cacat, menyembuhkan lukanya, bukannya itu akan menghabiskan bahan obatnya?" pria paruh baya itu berkata dengan nada yang datar.

"Eh......" Jecky tertegun sejenak, dia tidak terlalu mengerti maksud dari pria paruh baya itu.

"Begini, kamu bunuh saja dia." pria paruh baya itu mengerutkan keningnya dan berpikir selama beberapa detik, lalu berkata kepada Jecky.

Perkataan pria paruh baya itu, membuat seluruh wajah Jecky terlihat bingung, dan tidak mengerti.

Tidak hanya Jecky yang tidak mengerti maksud dari pria paruh baya itu, orang-orang yang melihat di sekitarnya, semuanya juga tercengang, tidak ada orang yang mengerti dengan perkataan pria paruh baya itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi? bukannya Hiro Song barusan mengatakan, Leo Cheng adalah orangnya?" kenapa dia tidak tidak hanya tidak maju ke depan untuk membantu Leo Cheng, sebaliknya dia mau Jecky membunuh Leo Cheng? ini......benar-benar tidak masuk akal."

"Aku juga tidak mengerti, mungkinkah karena Hiro Song takut pada Frans Wang?"

"Apakah Kamu bercanda, meskipun Frans Wang hebat, tapi Hiro Song juga bukan orang yang sederhana, orang di belakangnya itu, juga tidak takut sama sekali dengan keberadaan Keluarga Wang yang seperti itu."

"Jadi apa maksud Hiro Song? Leo Cheng adalah orangnya, dan sekarang di pukuli menjadi seperti ini oleh Jecky, dia tidak maju ke depan untuk membantunya itu sudahlah, masih menyuruh Jecky membunuh Leo Cheng, bukannya ini akan membuat orang-orang yang mengikutinya itu ketakutan?"

......

Semua orang mulai membicarakannya, satu persatu dari mereka menebak tujuan yang sebenarnya dari pria paruh baya itu, tapi mereka tidak bisa menebaknya.

Jecky terdiam sejenak, lalu berkata dengan marah kepada pria paruh baya itu: "Hiro Song, apakah kamu sedang bercanda denganku?"

"Bercanda? kamu lihat ekspresiku, apakah seperti sedang bercanda?" pria paruh baya itu berkata dengan wajah yang terlihat serius, dan cahaya dingin di matanya yang berkedip-kedip, membuat Jecky tidak berani bertatapan dengannya.

"Tapi, Hiro Song......"

"Aku bertanya satu kalimat, sebenarnya kamu akan membunuh Leo Cheng atau tidak."

"Tidak membunuhnya, tidak membunuhnya!" Jecky segera melambaikan tangannya.

"Baiklah, karena kamu begitu bersikeras untuk tidak membunuhnya, maka aku juga tidak akan memaksamu, intinya, aku sudah memberikan harga diri Frans Wang, kalau aku membunuhmu sekarang, Frans Wang harusnya juga tidak akan mengatakan apa-apa." pria paruh baya itu berkata dengan santai.

Mendengar perkataan pria paruh baya itu, Jecky tertegun sejenak terlebih dahulu, setelah kesadarannya kembali, wajahnya berubah drastis.

Dia menggertakkan giginya, dan memaksakan dirinya sendiri untuk tenang, lalu berkata kepada pria paruh baya itu: "Hiro Song, aku, aku adalah orangnya Frans Wang, kamu......"

"Aku tahu kamu adalah orangnya Frans Wang." pria paruh baya itu memotong perkataan Jecky, dan berkata: "oleh karena itu, aku baru bisa menyuruhmu untuk membunuh Leo Cheng, satu nyawa di balas dengan satu nyawa, aku sudah termasuk memberikan harga dirinya Frans Wang. tapi kamu tidak membunuhnya, kalau begitu kamu jangan menyalahkanku."

Penjelasan pria paruh baya itu, tidak hanya membuat Jecky tertegun, bahkan membuat semua orang yang melihat di sekitarnya juga terkejut.

Satu persatu dari mereka melihat ke arah pandangan pria paruh baya itu, yang penuh dengan rasa takut.

Berdasarkan perkataan pria paruh baya itu bisa membuktikan, pria paruh baya itu adalah seseorang yang kejam.

"Aku, aku......" wajah Jecky berubah drastis, dan sedikit panik.

"Kamu matilah dengan tenang, berdasarkan pemahamanku terhadap Frans Wang, dia akan menggantikanmu menjaga istri dan anak perempuanmu dengan baik, kalau dia tidak menjaganya, aku akan menyuruh Leo Cheng untuk membantumu menjaganya." pria paruh baya itu berkata dengan terlihat santai.

Membunuh Jecky itu, baginya, persis seperti dengan membunuh seekor semut, dan merupakan sebuah hal yang sangat sepele.

Hanya melihat pria paruh baya itu melakukan sebuah gerakan secara acak, di antara sekelompok orang yang bersama dengannya itu, ada dua pemuda yang berjalan keluar, dan berjalan ke arah Jecky, muncul sebuah pisau belati di dalam tangan mereka.

Melihat adegan ini dua pria tua hebat itu, segera maju, dan menghadang di depan Jecky.

Tapi, pria paruh baya itu melirik dua pria tua hebat itu dengan sekilas, dan berkata dengan cuek: "aku tidak peduli dengan urusan kalian, kalian boleh pergi kapanpun, tapi, kalau kalian ingin ikut campur dalam urusan ini, maka aku juga bahkan harus membunuh kalian berdua."

Setelah pria paruh baya itu selesai berbicara, melangkah keluar seorang pria kekar yang mengikutinya di samping.

Pria kekar ini seperti sebuah gunung besar yang berwarna perunggu, berdiri di depan tubuh pria tua hebat itu, sebuah kekuatan tekanan yang tidak berwujud membuat dada kedua pria tua hebat itu sesak nafas.

Sangat jelas, kekuatan pria kekar lebih tinggi daripada dua pria hebat itu.

Terlebih lagi saat pria kekar itu berdiri untuk menghadang di depan dua

pria tua hebat itu, pria tua di samping Leo Cheng juga melangkah keluar, bergabung dengan pria kekar untuk menyerang mereka, dan membuat pria tua hebat itu terjebak, selama dua pria tua hebat itu memiliki gerakan apapun, mereka akan segera menyerangnya dari depan dan belakang, untuk membunuh dua pria tua hebat itu dalam sekejap.

Ada keringat dingin seukuran kacang yang menetes keluar dari dahi dua pria tua hebat itu, meskipun mereka sangat ingin melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Jecky, tapi sekarang, mereka nyaris tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, apalagi menyelamatkannya.

Oleh karena itu, mereka tidak berani mengambil tindakan gegabah apapun.

"Apa itu, bukannya kamu di The Sky Building3 waktu itu, menawarkan sesuatu untukku, dan hasilnya tidak terjadi penawaran, dan kamu berpura-pura pergi dari tempat itu karena malu dan marah?"

Tepat di saat itu, Nofan Ye yang terus melihatnya dengan mata yang dingin mulai berkata kepada pria paruh baya itu.

Perkataan Nofan Ye, membuat wajah pria paruh baya itu tiba-tiba berubah menjadi pucat, tidak lagi seperti saat dia mengendalikan seluruh situasi tadi, ketenangan seperti itu, memancarkan aura pembunuhan yang kuat dari dalam mata mereka, dan membuat orang yang melihatnya merasakan ketakutan.

Pria paruh baya ini bukan orang lain, dia sebenarnya adalah Jinso yang menawar Panacea dengan Nofan Ye di The Sky Building3 waktu itu.

Setelah sejak Panacea itu di bawa pergi oleh Nofan Ye yang keluar di tengah pertarungan untuk merebutnya waktu itu, Jinso terus menyimpan dendamnya terhadap Nofan Ye, kalau bukan karena beberapa hari ini, dia selalu sibuk bertarung dengan Voxy, dia sudah menyerang Nofan Ye dari awal.

Sampai beberapa hari yang lalu, di bawah pengaturannya yang halus, dia membunuh Voxy, dan baru ini dia menaruh pikirannya untuk membalaskan dendamnya kepada Nofan Ye.

Di tambah dengan kebetulan Michael Chu menemukan Leo Cheng untuk bekerja sama, setelah Leo Cheng mengatakan hal ini dengannya, dia segera melepasakan Leo Cheng untuk pergi melakukannya, juga karena ada dukungan dari Jinso, Leo Cheng baru bisa sekuat itu.

Bahkan Leo Cheng yang di pukuli dengan sangat keras oleh Jecky barusan itu, terus bertahan, itu karena dia diam-diam mengirimkan pesan kepada Jinso, jadi, Jinso baru bisa kebetulan datang ke Sky City Club dengan membawa orang-orangnya.

"Nofan Ye, kalau kamu bersedia untuk berlutut dan meminta maaf kepadaku sekarang, dan menyerahkan Panacea yang kamu ambil di The Sky Building3 waktu itu, aku bisa mempertimbangkannya, dan​ melepaskanmu, bagaimana?" Jinso menarik nafasnya dalam-dalam, berbalik dan berkata kepada Nofan Ye.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu