Takdir Raja Perang - Bab 284: Brock yang Kuat

“adududuh......”

Pagan itu terpukul dengan sangat sadis oleh tinju Brock, mengeluarkan suara auman seperti hewan buas.

Hatinya terkejut dan marah.

Dia adalah seorang guru besar, kalau bukan karena syarat yang diberikan Greg Fang terlalu menggiurkan, dia sama sekali tidak akan datang ke tempat tinju bawah tanah seperti ini dan adu tinju dengan orang lain.

Dan, tadinya dia kira, bisa menghabisi Brock tanpa menggunakan kekuatan tanda dewanya.

Tapi tidak terkira olehnya, ini baru permulaan, dia sudah hampir habis oleh satu tinju dari Brock.

Ini membuatnya merasa seperti mendapatkan penghinaan besar.

Langsung tidak bisa menahannya!

Dia bangun dengan susah payah, walaupun dia adalah guru besar, dilindungi kekuatan tanda dewa, tapi dia tetap merasakan bunyi “nging nging” dalam kepalanya.

Seperti sudah mau pingsan!

Tapi dia tidak boleh pingsan, kalah dalam sekali pukul oleh seorang petinju dari dunia tinju tersembunyi akan membuatnya mendapatkan penghinaan yang tidak terhapuskan seumur hidupnya.

Akan membuatnya merasa mencemari dewa yang dia percayai!

Jadi dia bertahan sekuat tenaga.

Dia mengayunkan kepalanya sekuat tenaga, supaya otaknya menjadi lebih segar.

Lalu dia tidak sangsi, langsung mengaktifkan tanda dewa di tubuhnya.

Orang yang melihatnya dengan teliti bisa melihat, tato ditubuhnya seperti sedang bersinar, ada sinar yang mengalir diatas tatonya.

Mengaktifkan tanda dewa, ada kekuatan tidak terbatas yang menyebar ke seluruh tubuh pagan, luka yang diakibatkan tinju Brock tadi, sembuh secara berkala.

Sekitar satu menit kemudian, luka di kepala pagan seperti sudah pulih sepenuhnya.

Tentu saja, pengobatan ini bersifat sementara, saat dia berhenti menggunakan tanda dewanya, efek penyembuhan seperti ini akan menghilang, lukanya juga tidak akan semakin sembuh, malah akan semakin parah.

Tapi pagan itu sama sekali tidak memperdulikan itu sekarang, dia sama sekali tidak peduli dengan luka di kepalanya.

Baginya, yang paling penting adalah dewa yang dipercayainya, dia tidak akan membiarkan dewa yang dia percayai tercemar.

Walaupun harus mengorbankan nyawanya, dia juga akan menjaga kehormatan dewa yang dia percaya.

Selama proses satu menit ini, Brock sama sekali tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, dia berdiri dengan kedua tangannya memeluk dadanya, matanya melihat pagan yang hampir mati oleh satu tinjunya dengan apatis.

Walaupun melihat luka pagan yang tadi sudah sembuh, dia sama sekali tidak terlihat mengeluarkan ekspresi terkejut, heran, atau sejenisnya.

Dia memang begitu tenang, seperti tahu fungsi tanda dewa di tubuh Pagan.

“kamu, harus mati!”

Setelah luka pagan sembuh, dia melihat kearah Brock, dia bahkan tidak berterima kasih pada Brock tidak memanfaatkan kesempatan untuk menyerangnya, malah bicara dengan sangat jahat pada Brock, matanya mengeluarkan aura membunuh yang pekat.

Dia merasa, Brock hampir membuatnya mencemari dewanya.

Jadi, dia ingin membunuh Brock, dengan begitu baru bisa memadamkan api kemarahannya.

“kamu yang sekarang, baru bisa membuatku sedikit serius, hanya sedikit saja!”

Brock bicara merendahkan ke pagan.

Dia sangat serius.

Karena yang dia bilang adalah kenyataan!

Tapi setelah orang lain mendengar ucapannya, merasa dia sedang berpura-pura, sedang memancing pagan secara terang-terangan.

Lebih tidak usah bilang si pagan itu.

Saat ini kedua mata pagan itu sudah mau mengeluarkan api.

“bunuh!”

Tidak lanjut basa-basi, pagan langsung menyerang kearah Brock, dibawah kendali api kemarahan, dia langsung mengerahkan seluruh kekuatannya, tidak mennyimpan sedikitpun, juga tidak takut di tempat itu ada begitu banyak orang biasa.

Setelah menggunakan tanda dewa, seluruh tubuh pagan dialiri kekuatan aneh.

Kekuatan aneh itu tidak hanya membuat kemampuan bertarung dan pukulan pagan bertambah berkali lipat, bahkan membuat pagan kebal terhadap luka seperti ‘sihir’.

Yang paling penting adalah, kekuatan aneh itu juga meningkatkan kekuatan, kecepatan, pikiran dan kemampuan tubuh pagan lainnya dengan sangat pesat.

Jarak empat lima meter, pagan hanya menggunakan waktu singkat untuk sampai ke depan Brock, dua tangannya dikepal, menghantam kearah Brock, sangat kuat, sadis sampai tidak bisa ditahan.

Tapi wajah Brock tetap sangat tenang, dia menyipitkan matanya, mengeluarkan tatapan yang lebih tajam daripada elang.

Buak!

Brock juga mengeluarkan dua tinjunya, kebetulan, tinjunya bertemu dengan tinju pagan, efek kepalan tinju yang sangat besar, menuntut terjadinya ledakan di udara, membuat para penonton yang dekat dengan ring, terguncang sampai telinganya berdarah.

Pertarungan kali ini, walaupun dengan bantuan kekuatan aneh dari tanda dewa, pagan tetap kalah!

Dia mengeluarkan suara erangan, terpukul mundur sepuluh langkah lebih oleh sepasang tinju Brock baru memaksa mempertahankan tubuhnya, tulang jari dari tinjunya sudah terbuka, ada tengkorak putih yang langsung tertusuk keluar dari dalam daging, terlihat sangat mengerikan.

Ini membuat pagan ketakutan sampai pucat, tatapannya dipenuhi ketidakpercayaan dan kekagetan.

Dia tidak paham, dia sudah menggunakan tanda dewa, mengerahkan kekuatan guru besar, seharusnya seorang petinju biasa sama sekali tidak mungkin merupakan tandingannya.

Walaupun raja tinju sedunia di hadapannya pun, akan terbunuh dalam hitungan detik!

Kekuatan tinju yang dia keluarkan tadi, seperti sebuah batu marmer yang beratnya beberapa ton yang hancur berkeping-keping dalam sekejap.

Kalau memukul tubuh orang biasa, mungkin bisa membuat tubuh mereka langsung hancur.

Tapi akhirnya?

Dia akhirnya merasa ditekan oleh Brock.

Yang paling penting adalah, Brock tidak menggunakan teknik apapun, hanya yang paling sederhana, langsung mengadu kekuatan dengan kekuatan, kepalan tinju dengan kepalan tinju.

Kalau bicara dengan akal sehat, Brock yang seorang awam, tidak mungkin punya kekuatan tinju yng begitu besar.

“kamu, sebenarnya kamu orang apa?”

Pagan melihat Brock dengan ketakutan, bahkan suaranya pun bergetar.

Tapi Brock malah tidak ada maksud untuk basa-basi dengan pagan, dia langsung maju selangkah, seperti ada rasa membuat ruang jadi sangat sempit, seketika langsung tiba di depan pagan itu, mengeluarkan tangannya, langsung menampar wajahnya, kaki kanannya memanfaatkan kesempatan untuk menyandungnya, membuat tubuh pagan hilang keseimbangan, langsung jatuh ke belakang, terjatuh keatas lantai.

Plak!

Dan saat pagan terjatuh ke belakang dan terjatuh kelantai, Brock menekan tangan kanan diatas wajahnya dengan tenaga, kepala Pagan seperti semangka matang, langsung terbelah, darah segar mengalir keluar bersama otak, pemandangannya membuat orang yang melihatnya jijik.

Di bawah arena, semua penonton terkejut, setelah lewat belasan detik, para penonton baru tersadar dari kaget, setelah itu langsung bersemangat.

“ya tuhan, Brock tidak heran adalah raja tinju Minglun Underground Boxing Circles yang tidak terkalahkan, benar-benar kuat sampai melewati batasnya.”

“orang yang dicari Greg Fang sangat hebat, tapi dihadapan Brock, sama sekali tidak berdaya.”

“Brock masih saja seperti seekor serigala, satu jurus bisa mencabut nyawa, sama sekali tidak memberikan kesempatan sedikitpun pada orang yang dicari Greg Fang. Mungkin sampai orang itu mati pun, masih tiak tahu apa yang terjadi ya?”

“kuat banget, Brock sangat kuat, mulai sekarang aku adalah fans Brock!”

........

Sembilan puluh sembilan persen penonton semuanya terkejut, dibuat salut dengan menunjukkan kekuatan bertarung yang hebatoleh Brock.

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu