Takdir Raja Perang - Bab 431 Dewa Naga Kembali

Setelah menerima perintah dari Arka, beberapa ratus pria bawahan yang ada di belakangnya satu per satu seperti seekor harimau ganas yang keluar dari kandangnya, dan langsung bergegas menuju ke arah Nofan, Jane Murong dan beberapa orangnya juga bergegas ke sana.

Melihat adegan seperti ini di depan matanya, Masda dan Jeffry semuanya juga maju ke depan, melindungi Jane Murong.

Dan di bandara, banyak sekali orang yang dari awal tertarik dengan adegan yang ada di depan mata mereka ini, tidak sedikit orang yang berlari menghampiri, dan mengelilingi mereka sambil menonton adegan itu.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa membuat pergerakan dan kondisi sebesar ini?"

"Beberapa orang China ini sedang melakukan apa, kenapa bisa menyinggung gengster sehebat ini, dalam waktu singkat, ada di luar negeri, tidak ada yang bisa membantu mereka sama sekali, nasib mereka mungkin akan sangat tragis."

"Jadi, saat jauh dari rumah, tindakan kita tetap harus rendah diri, kalau tidak, akan mati di luar negeri, orang yang menguburkan pun tidak ada. Seperti kata pepatah, seseorang yang sangat kuatpun akan sulit untuk menghadapi para gengster lokal, ini benar-benar masuk akal!"

"Tapi coba kalian lihat, beberapa orang China itu terlihat sangat tenang, terlihat tidak takut sedikitpun, tidak mungkinkan kalau mereka ini juga adalah orang yang hebat? Tapi kalaupun mereka adalah orang yang hebat, untuk menghadapi orang sebanyak ini, dengan ingin memanggil bantuan, juga tidak ada waktu dan kesempatan lagi!"

……

Di sekeliling banyak sekali orang yang sedang berkumpul dan mengelilingi.

Kota Muara adalah kota yang sangat bebas, jadi, menarik semua esensi di seluruh dunia, inilah yang menyebabkan, ras disini agak banyak, ada orang China, ada orang Barat, ada orang Eropa, dan lain-lain.

Melihat pertemuan Nofan, Jane Murong dan yang lainnya, tidak sedikit orang yang menunjukkan ekspresi simpati pada mereka.

Lagipula, mereka semua adalah orang luar negeri, jadi mereka semua merasakan sebuah kesedihan yang sama.

Tapi Kota Muara adalah kota yang sangat makmur, inilah yang menyebabkan, adamya hukum rimba yang berarti siapa yang kuat dia yang menang, yang sudah diterapkan dengan seksama di kota Muara.

Terhadap masalah di depan mata ini, tidak ada satupun orang yang berani membantu Nofan, Jane Murong dan yang lainnya, bahkan untuk menengahi dan mencoba mendamaikan mereka yang sedang bertengkarpun, tidak ada satupun orang yang berani, karena mereka takut kalau dirinya sendiri bukannya menyelesaikan masalah tetapi malah mendapatkan masalah, saatnya tiba keuntungan yang didapat tidak akan sebanding dengan kerugian yang didapat.

Di bawah perintah Arka, beberapa ratus pria bawahan yang bertubuh tinggi besar kokoh yang ada di belakangnya langsung bergegas menuju ke arah Nofan, Jane Murong dan yang lainnya dengan ganas, dan mendekati mereka, di saat inilah, Valen Zhao melangkah maju selangkah, sampai di depan Nofan, tanpa mengatakan apapun, dia langsung mengeluarkan sebuah sinyal suar.

Setelah saat dia melemparkan sinyal suar ke langit, sinyal suar itu melonjak ke atas langit, dan saat berada di udara sinyal suar itu meledak, dan hanya terlihat kembang api yang bermekaran, lalu terbentuk sebuah Naga Timur Emas yang sedang berputar di atas langit.

Melihat Naga Emas di atas langit, ekspresi wajah Peter dan Arka berubah drastis, mereka terlihat seperti membatu di tempat, dan beberapa ratus pria yang bertubuh tinggi besar kokoh di belakang Arka, yang awalnya bergegas menuju ke arah Nofan, Jane Murong dan yang lainnya dengan ganas mendekati mereka, saat setelah melihat Naga Emas di langit, satu per satu dari mereka langsung panik, wajah setiap orang semuanya menunjukkan ekspresi ketakutan.

"Naga Emas, adalah, adalah Dewa Naga......"

"Oh tidak, oh tidak, ternyata kita sudah membuat masalah dengan Dewa Naga, ini, ini, kali ini mampus kita!"

"Dewa Naga sudah menghilang begitu lama, kenapa tiba-tiba muncul, dan juga masih, masih bertemu dengan kita? Kita barusan mau melakukan apa, apa mau menghajar Dewa Naga? Walaupun kita memiliki sepuluh ribu nyawa, juga tidak akan cukup untuk mati!"

"Kabur, cepat kabur......"

"Kabur? Coba saja kalau kamu berani kabur? Kecuali Dewa Naga yang melepaskan kita, kalau tidak, mau kita kabur sampai ujung duniapun, juga akan sulit untuk kabur dan mati!"

……

Beberapa ratus orang Arka yang bertubuh tinggi besar dan kokoh semuanya ketakutan dan sangat panik, setelah itu ada beberapa orang yang secara inisiatif langsung berlutut di depan Nofan dan meminta ampun, orang yang lainnya juga satu per satu mengikutinya, semuanya berlutut di tanah.

Dalam sekejap mata, di tanah langsung banyak sekali orang yang sedang berlutut!

"Mohon ampun Dewa Naga, mohon ampun Dewa Naga......"

Semua orang sedang memohon ampun.

Pemandangan seperti ini, bahkan membuat orang-orang di sekitar terkejut.

"Astaga, ter, ternyata Dewa Naga, Dewa Naga sudah kembali dari Barat, saat ini, Barat yang sedang tenang akan mulai perang kembali."

"Siapa itu Dewa Naga?"

"Ternyata kamu bahkan tidak tahu siapa itu Dewa Naga? Kamu ini juga bodoh dan kurang informasi ya? Dewa Naga adalah kaisar dari pasukan bawah tanah Barat, tidak peduli mau pejabat tinggi yang terhormat di Barat, ataupun bangsawan yang kaya raya dan penguasa, di hadapan Dewa Naga, semuanya harus sama seperti seekor cacing yang digenggam olehnya dengan sungguh-sungguh."

"Dewa Naga sudah menghilang sementara waktu ini, bahkan di luar sana ada rumor yang mengatakan kalau Dewa Naga sudah mati, Partai Iblis yang dilumpuhkan oleh Dewa Naga waktu itu akhir-akhir ini sedang bertindak, tapi, di saat ini, Dewa Naga sudah kembali, pasukan bawah tanah Barat benar-benar tidak akan damai lagi!"

Dari orang-orang yang mengelilinginya, tidak sedikit dari mereka yang sudah hidup di Kota Muara dengan cukup lama, dan terhadap nama 'Dewa Naga' ini, mereka dari awal sudah mendengarnya.

Bang! Bang! Bang! Bang!

Di saat setelah Valen Zhao melepaskan sinyal suar, di beberapa posisi lain di Kota Muara, juga satu per satu muncul sebuah sinyal suar di atas langit, setelah beberapa sinyal suar meledak ke atas, asapnya mengembun dan berubah menjadi Naga Hijau, Naga Merah, Naga Kuning, Naga Putih dan lain-lain, dan juga, beberapa jumlah naga ini semuanya tidak sama, ada yang dua ekor naga terjerat menjadi satu, ada yang tiga ekor naga, ada juga yang delapan ekor naga dan lain-lain!

"Dewa Naga kembali, sembilan naga bawahannya semuanya juga akan kembali."

Orang yang mengetahui ceritanya menjelaskan arti dari sinyal suar itu.

Rumor mengatakan bahwa bawahannya Dewa Naga, mengendalikan sembilan naga, dan setiap naga, mewakili sebuah organisasi, dan setiap organisasi ada sembilan naga yang bertanggung jawab.

Contohnya, Naga Hijau mewakili Organisasi Green Dragon, selain Naga Hijau, bawahannya Naga Hijau, dan masih ada lagi Naga Hijau kedua, Naga Hijau ketiga.......Naga Hijau kesembilan delapan kepala pemimpin.

Sejak setelah Dewa Naga menghilang, sembilan naga bawahannya semuanya bersembunyi, sekarang, karena Dewa Naga sudah kembali, sembilan naga bawahannya itu juga pasti akan datang ke dunia lagi, tapi, saat ini di Kota Muara muncul beberapa suar sinyal yang menandakan kembalinya Dewa Naga, tidak hanya ada tiga kepala naga, yaitu Naga Hijau Besar, Naga Putih Besar, Naga Hitam Besar, yang lainnya masih ada lebih dari sepuluh yang termasuk di dalam kepala pemimpin sembilan naga.

Tapi hanya di saat beberapa anggota ini muncul, langsung segera mulai memicu badai yang sangat besar di kota Muara, seluruh kota Muara hampir semuanya 'gempa', hampir semua kekuatan dan orang kaya yang berkuasa semuanya terganggu.

Dan di bandara, Nofan melirik sekilas beberapa ratus bawahan Arka yang sedang berlutut di hadapannya dengan memohon ampun, dia bahkan tidak mengatakan apapun, dan melihat ke arah Peter dan Arka.

Saat Peter dan Arka merasakan sebuah tatapan dari Samuel, mereka baru kembali tersadar, kedua orang itu langsung berlutut tanpa mengatakan sepatah katapun, dan menghadap ke Samuel lalu dengan malu memohon, dan bergegas meminta ampun, dengan berkata, "Tolong ampuni kami, Dewa Naga aku mohon ampun, kami......kami sudah berlagak dengan sombong, dan tidak mengenali orang hebat seperti anda, kita sudah menyinggung perasaan anda, tolong maafkan dan selamatkan hidup kami ini."

"Peter, untuk apa kamu berlutut pada orang ini, siapa dia?", kata wanita yang centil itu, sambil berjalan maju ke depan.

Dia adalah pertama kalinya datang ke Kota Muara, dan belum pernah mendengar nama Dewa Naga, jadi, dia benar-benar tidak mengerti, kenapa pacarnya yang sangat menakjubkan dan hebat ini, tiba-tiba sama seperti seekor tikus yang bertemu dengan seekor kucing dan berlutut memohon ampun kepada Nofan.

Kalau biasanya, dengan kecerdasannya, dia pasti akan mengikuti Peter dan berlutut juga.

Tapi penghinaan yang dia terima di bandara ini, membuat hatinya merasa jengkel, jadi, setelah melihat adegannya ini, tidak hanya tidak menahan diri, tetapi di saat seperti ini dengan bodohnya dia malahan menunjuk-nunjuk Peter.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu