Takdir Raja Perang - Bab 27 Bajak?

"Pak Anthony, aku sudah terima kebaikan kamu, tetapi aku tidak boleh mengambil kartu ini."

Nofan Ye mengeluarkan kartu bank yang berada di dalam bingkisan, memberikan kepada Pak Anthony, melihat Pak Anthony mau menolak, Nofan Ye langsung tertawa sambil berkata: "Anda jangan sungkan denganku lagi, di dalam ini pasti beberapa milyar, aku sudah begitu lama di dunia luar, aku tidak kekurangan dengan uang ini."

"Benarkah?" Pak Anthony sedikit tidak percaya.

Nofan Ye menganggukkan kepala dan berkata dengan serius: "Anda juga tidak perlu mengatakan bahwa ini adalah perintah dari Erbin, aku tidak boleh mengambil uang pensiun anda dan juga aku benar tidak kekurangan dengan uang."

Jika mau dikatakan, seluruh harta Keluarga Ye digabung juga tidak ada 1 hingga 2 % dari harta yang dimiliki Nofan Ye, lagi pula apakah sulit jika Nofan Ye ingin punya uang?

Pak Anthony terakhir menyimpan kartu banknya.

"Tuan muda, kamu juga tumbuh besar di bawah pengawasanku, di hati kita semua, kamu selalu adalah tuan muda dari Keluarga Ye." Pak Anthony menangis dengan sedih, "Kamu juga jangan salahkan Tuan Erbin, dalam hatinya juga sangat menderita."

Nofan Ye terdiam setelah mendengarnya, tentang kelahirannya, termasuk bagaimana Erbin sekarang, apakah ada yang lebih jelas dibanding Pak Anthony di depannya?

"Tuan muda."

Melihat tatapan mata Nofan Ye, Pak Anthony sudah tahu jika dirinya berkata terlalu banyak, setelah berpikir, dia berkata dengan sedih: "Aku juga tidak terlalu jelas bagaimana dengan keadaan Erbin, tetapi mungkin tidak ada bahaya bagi nyawanya."

Nofan Ye mendengarnya langsung menghela napas yang panjang.

"Dan identitas tuan muda hanya Tuan Erbin yang tahu, dulu beliao yang membawa anda pulang, kemudian dibesarkan dengan nama tuan muda." Pak Anthony lanjut mengatakannya, dalam matanya terlintas dengan beberapa kenangan.

Kini tidak perlu periksa lagi.

Nofan Ye percaya Pak Anthony tidak bisa menipunya, jika Pak Anthony juga mau menipu dirinya, maka tidak ada bedanya untuk periksa atau tidak.

"Kita pergi dulu, anda harus jaga kesehatan, jika ada kesempatan aku akan pulang menjenguk anda." Nofan Ye menggenggam tangan Pak Anthony sambil mengatakan dengan tidak rela.

"Baik, baik, baik." Pak Anthony menepuk telapak tangan Nofan Ye sambil berkata dengan menghela napas panjang: "Bagus juga jika pergi, tempat ini bukan Keluarga Ye yang dulu lagi."

"Oh ya."

Pak Anthony berkata kepada Nofan Ye: "Sejak Erbin membawa tuan muda Nofan Ye pulang, dia pernah beberapa kali berkata jika anda adalah keturunan ningrat, sangat tinggi hingga tidak bisa dikatakan, dia menyuruh kami untuk melayani dengan hati-hati."

Pak Anthony sampai sekarang masih bisa mengingat ekspresi Erbin saat mengatakan hal ini, dari kecil sampai besar dia tidak pernah melihat Erbin begitu serius dan tegas.

"Hanya ini saja?" Nofan Ye bertanya sambil mengerutkan alis, hanya sebuah petunjuk keturunan ningrat, bagaimana mencarinya?

"Tuan Erbin tidak pernah membahas masalah tuan muda, di dalam rumah juga dilarang membahasnya, jika kali ini bukan karena Erbin tidak ada di rumah, dia juga tidak berani membocorkan identitas asli tuan muda." Pak Anthony berkata dengan penuh perasaan.

Dalam pandangan Pak Anthony yang dipenuhi dengan rasa tidak rela, Nofan Ye membawa Merry pergi, mereka tidak tinggal di Kota Sinabor, melainkan langsung naik pesawat ke Kyoto.

"Kak, apa kamu ada rumah di Kyoto?" Merry bertanya dengan heran.

Nofan Ye menganggukkan kepala.

Dalam 8 tahun, dia selalu berada di tempat yang paling kacau di dunia ini, dia tidak sering kembali ke China.

Terhadap rumah di Kyoto diberikan oleh Jimmy, dengar kabar adalah vila, Nofan Ye tidak pernah pergi.

Dulu tidak merasakan apapun, kini akhirnya sudah bisa terpakai.

Karena membawa Merry Ye keluar dari Keluarga Ye, maka harus tanggung jawab dengan Merry Ye, dan juga ini bukan hanya membawa orang keluar saja sudah selesai, kartu keluarga, sekolah, banyak masalah lain yang harus diselesaikan.

Yang paling penting adalah berikan dia sebuah rumah yang tenang.

Dari rencana awal Nofan Ye, dia tidak seharusnya membawa Merry Ye si pembuat masalah ini dan juga jika identitasnya terbongkar, mungkin saja bisa membawakan masalah kepada Merry, walaupun begitu dia juga merasa Merry lebih baik bersama dengannya daripada di Keluarga Ye.

"Kak, apa yang sebenarnya kamu kerjakan di luar? Aku dengar rumah di Kyoto sangat mahal, jangan-jangan rumahmu di luar pusat kota..."

Merry Ye berkata dengan suara yang kecil, ini hanya masalah kecil, Nofan Ye selalu menjawabnya dengan senyuman.

Bagaimana mungkin dia tidak menyadarinya, meninggalkan lingkungan yang familier, walaupun Merry Ye senang, tetapi dia juga memiliki ketakutan dengan masa yang akan datang, karena tidak pasti.

Karena dia sudah 8 tahun tidak bertemu dengan Merry Ye, waktu 8 tahun cukup mengubah seseorang, Merry Ye sedang mencari jejak Nofan Ye yang dulu untuk menghilangkan ketakutan di dalam hatinya.

"Tutup mulutmu!"

Saat mereka berdua sedang berbicara, orang yang di depan tiba-tiba membalikkan kepala sambil berkata dengan cuek.

"Maaf, maaf, sudah mengganggu, kami tidak akan berbicara lagi." Merry Ye langsung minta maaf dengan buru-buru.

Nofan Ye mengerutkan alisnya, orang ini memiliki alis tebal dan telinga yang lebar, dengan penampilannya seharusnya terlihat seperti orang baik, tetapi malam ada sebuah tahi lalat sebesar kacang kedelai di sudut kiri bibirnya, di atas tahi lalatnya masih ditumbuhi sehelai rambut, seketika terlihat begitu menjengkelkan.

Pastinya Nofan Ye tidak akan mengomentari penampilan orang lain, yang membuat dia perhatikan adalah rasa tegang dan senang dari tatapan pria tahi lalat ini.

Tegang, senang?

Tidak begitu kuno, kan?

Sebuah kata bajak terlintas di dalam benak pikiran.

"Kak, aku merasa dia bukan orang baik." Merry Ye berbisik kepada Nofan Ye.

Nofan Ye menganggukkan kepala, dia menepuk kepala Merry Ye kemudian menggelengkan kepalanya, dia bermaksud agar Merry Ye tidak kepo.

Saat Nofan Ye barusan menasihati adik perempuan, ponsel di dalam kantong tiba-tiba menerima sebuah pesan.

"Gawat, ada kelompok teroris naik ke dalam pesawat, sekitar ada 5 orang, mereka membawa bom plastik."

Pengirim adalah Jimmy.

Nofan Ye sedikit mengerutkan alis, dia melihat ke sekeliling, dalam waktu yang tidak terlalu lama, dia menemukan 3 orang yang aneh selain pria yang terlihat menjengkelkan.

Ting tong.

Sebuah pesan diterima lagi.

"Jangan ceroboh dalam melakukannya, kita berencana mencari orang yang melakukan semua ini di belakang, belum tentu adalah pembajak."

Apa ini alasan kalian tidak beraksi sampai sekarang?

Setelah berpikir sebentar, Nofan Ye berbicara kepada Merry Ye, kemudian berjalan ke toilet.

Kamar mandi di luar kelas bisnis, saat masuk ke dalam kamar mandi, Nofan Ye melihat sekilas bagian kelas bisnis.

Saat masuk ke dalam kamar mandi, Nofan Ye mengeluarkan ponsel mengirimkan pesan kepada Jimmy.

Kelompok teroris tidak hanya 5 orang, melainkan ada 7 orang, selain 3 orang dari kelas ekonomi beserta pria menjengkelkan, dia menemukan 4 orang di kelas bisnis.

Pesawat sudah mau lepas landas, nanti ponsel dan alat komunikasi harus ditutup. Nofan Ye harus memastikan apakah perlu menyerang, jika tidak maka mereka benar mau meninggal dan hidup mati sudah tidak tergantung pada diri sendiri lagi.

"7 orang?"

Di menara daratan, Jimmy mengerutkan alisnya dengan dalam saat melihat pesan di ponsel.

Kali ini dia meninggalkan Kyoto adalah demi mengejar sekelompok teroris ini dan kini hanya bisa diketahui jika kelompok teroris ini adalah kumpulan dari Organisasi Serigala Putih, terhadap senjata yang dibawa, rencana mereka dan lainnya belum diketahui.

Kelompok teroris ini barusan muncul dua bulan ini, barusan muncul sudah langsung di luar negeri menghabisi 3 tim pasukan khusus Vietnam, apalagi perperangan mereka di dalam hutan tempat yang paling diandalkan tim Vietnam, dalam sebuah ledakan langsung meledakkan nama baik mereka.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu