Takdir Raja Perang - Bab 436 Wisnu bos Peace Villa Resto

Nofan mengerutkan keningnya.

Dia tidak ingin mempermasalahkan Farhan bukan karena dia takut dengan Farhan.

Kesabaranya memiliki batas.

Sambil berbicara, Farhan dengan santai mengambil botol cuka yang berada diatas meja dan membantingnya langsung ke kepala Nofan.

Bang!

Meskipun Nofan tidak melawannya, Tetapi Valen Zhao tidak bisa melihat Nofan dipukuli. Valen Zhao mengulurkan tangan besarnya dan mengambil botol cuka dari tangan Farhan, dan disaat Farhan tidak sadar apa yang akan terjadi, botol cuka itu sudah mengenai kepalanya.

Valen Zhao sudah tidak menyukai Farhan sejak lama, jadi dia tidak akan menunjukan belas kasihannya lagi.

Botol cuka yang mengenai kepala Valen Zhao dengan cepat pecah, pecahan kacanya pun terbang. sementara kepala Farhan tergores oleh pecahan kaca dan lukanya sangat besar, banyak darah yang mengalir keluar, seluruh wajahnya dipenuhi darah dan sangat mengerikan.

Kejadian itu menarik perhatian banyak pengunjung Peace Villa Resto, sekejap semua orang berkumpul dan menonton.

Alasan restoran ini dinamakan Peace Villa Resto, karena sejak berdirinya Peace Villa Resto hampir tidak ada berkelahian terjadi di Peace Villa Resto.

Peace Villa Resto dengan jelas menetapkan peraturan bahwa begitu memasuki Peace Villa Resto, tidak boleh mempermasalahkan masalah apapun.

Disaat Valen Zhao bermain tangan dengan Farhan, secara alami menarik perhatian pelangan lainnya.

“apa yang terjadi?”

“ sepertinya ada yang sedang berkonflik dan sekarang berkelahi.”

“Pria itu dipukul menggunakan botol cuka dan kepalanya terluka sampai berdarah, pelakunya sangatlah kejam!”

“apa yang kamu tahu, aku yang disebelahnya. Jelas-jelas anak itu yang memulainya dulu, dia menggunakan botol cuka untuk memukul kepala orang lain. Terakhir, aku tidak tahu apa yang terjadi, malah dia yang dipukuli oleh orang lain dengan botol cuka, itu benar- benar menyedihkan.”

……

Orang-orang di sekitarnya membicarakan hal ini.

Nofan mengerutkan keningnya.

Dia tidak menyalahkan Valen Zhao membalasnya, karena jika Valen Zhao tidak melakukannya, dia yang akan melakukan itu sendiri.

Tidak mungkin ia membiarkan Farhan menghancurkan botol cuka dengan sia-sia.

“aaaaa......”

Farhan menjerit nangis seperti hantu dan melolong seperti serigala. Kedua tangannya memegangi kepalanya yang dipenuhi darah.

Kepalanya tidak pernah dipukul dengan botol cuka dan hari ini adalah pertama kalinya!

Intinya, dia merasa dipukul oleh orang miskin yang ada didepannya, membuatnya merasa sangat terhina dan sangat marah.

“kalian beraninya memukulku, kamu! Kamu ingin cari mati ya!”

Mata Farhan seperti ingin keluar, dia berteriak pada Nofan dan Valen Zhao dan ingin melawannya.

“berhenti!”

Tetapi saat itu, seorang pria tua datang dan dengan tegas berteriak pada Farhan.

“kamu siapa?” Farhan memandang orang tua itu dan bertanya.

“aku pemilik Peace Villa Resto, namaku Wisnu!” orangtua itu dengan berkharisma berkata pada Farhan: “aku kebetulan melihat semua kejadiannya, kamu dulu yang menumpahkan sup diatas meja, menyebabkan sup itu tumpah kemana-mana, tetapi kamu tidak meminta maaf.

Dan mereka bahkan sudah meminta maaf kepada kamu dan membiarkan masalah ini berhenti sampai disini.

Tetapi kamu masih tidak ingin menyudahinya, dan malah main tangan dengan orang lain, maka dari itu orang lain memukulmu.”

“terus, apakah aku harus berbicara dengan dua orang miskin ini?” Farhan menggeram dan berkata.

“tentu harus masuk akal, seperti kata pepatah, memang masuk akal untuk melakukan segala sesuatu didunia ini, tetapi sangat sulit melakukannya jika tanpa alasan.” Walaupun Wisnu sudah tua, tetapi dia masih terlihat energik, matanya tajam, dan suaranya lantang. Dia berkata pada Farhan: “terlebih lagi ini adalah Peace Villa Resto.

Ketika aku membuka restoran ini, aku langsung menetapkan sebuah aturan.

Tidak ada yang diizinkan untuk berkelahi direstoran ini.

Kamu baru saja memulainya terlebih dahulu, jadi kamu yang melanggar peraturan restoranku.”

Mendengar perkataan Wisnu, Farhan dari yang marah menjadi tersenyum, dengan marah dan arogan berkata: “aturan? Aturan sialan, akulah aturannya! Orang tua, jangan mengira karena kamu pemilik restoran jelek ini, kamu bisa menasehatiku, percaya atau tidak aku bisa saja menghancurkan restoranmu hari ini juga.”

“anak muda berbicaralah dengan baik, aku tidak akan mempermasalahkan masalah ini, jadi sebaiknya kamu segera keluar dari restoranku, mulai hari ini Peace Villa Resto tidak akan melayani kamu lagi!” Wisnu dengan tegas dan dia tidak takut dengan ancaman Farhan.

“pueh! Orang tua busuk, apakah kamu harus ikut campur urusan orang lain? Aku akan menghajarmu terlebih dahulu, agar kamu tahu nasib untuk orang yang suka ikut campur!” Farhan berteriak keras, lalu dia mengangkat tinjunya dan memukul kepala Wisnu.

Dia sering berkelahi dengan orang-orang dijalan, jika ia memukul orang tua, bukankah tidak ada sensasi serunya?

Setelah melihat kejadian ini, Valen Zhao hendak membantu Wisnu.

Tapi Wisnu mengulurkan kakinya dan menunjukkan pose yang sangat misterius. Dengan cepat ia sudah berada didepan Farhan, dia menarik bahu kanannya kebelakang, lalu dia menghantamkannya ke depan dan dengan kekuatan yang sangat besar menghantam tubuh Farhan. Farhan pun terhempas, menabrak dinding dan jatuh kelantai.

“huh...huh...”

Farhan yang sangat menyedihkan berdiri dari lantai, ia batuk hebat dan darah mengalir keluar dari mulutnya.

Serangan Wisnu menyebabkan dia terluka parah dan menderita luka dalam yang serius.

Selama Farhan bernafas sedikit, organ dalamnya akan terasa sakit.

“kamu, orang tua......” Farhan batuk lagi, sambil menunjuk Wisnu, ia menggeram dan berkata: “kamu tahu siapa aku? Kakak laki-lakiku adalah Ferry Li, direktur Perusahaan Dongyang. Di daerah Silin, Kota Muara ini, kakakku bagaikan langit. Kamu berani memukulku? Orang tua, jangan harap kamu bisa terus membuka restoran ini.

Melihat usia mu sekarang, tidak bisa kah kamu diam dan menunggu hari kematianmu? Malah ikut campur urusan orang lain, kalau begitu aku akan membiarkanmu mati.”

Meskipun Farhan arogan dan brengsek, tetapi dia tidaklah bodoh.

Dari kejadian tadi membuatnya menyadari bahwa Nofan, Valen Zhao mau pun Wisnu yang ada didepannya bukanlah orang biasa.

Terutama Wisnu, seorang laki-laki paruh baya yang memiliki kemampuan seperti itu, kemungkinan besar ia adalah seorang pelatih bela diri.

Terlebih lagi jurus yang dipakai oleh Wisnu barusan, sangat mirip dengan salah satu jurus Tai Chi.

Disaat dia menyadari itu, Farhan berhenti mencari masalah dengan Wisnu, Nofan dan Valen Zhao. Tetapi dia meminjam nama kakaknya dan mencoba mengertak Wisnu, Nofan dan Valen Ye.

Di Peace Villa Resto, tidak peduli siapa kamu atau apa latar belakang kamu, tidak ada yang boleh melanggar peraturan “perdamaian” ini.” Wisnu dengan ekspresi tenang diwajahnya, dan tidak menganggap serius ancaman Farhan. dia berkata dengan suara yang tegas: “karena kamu masih muda, hari ini, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir.

Segera keluar dari Peace Villa Resto, jika tidak......

Aku akan memperlakukanmu sebagai pelanggar aturan Peace Villa Resto.”

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu