Takdir Raja Perang - Bab 398 Rencana Nofan

“Benar, peta harta karun itu.” Kata Nofan Ye, mengangguk.

“Apa kamu bercanda?” Brock dengan tidak senang berkata pada Nofan, “Jika peta harta karun itu sungguhan, apa menurutmu seseorang akan dengan bodohnya mempublikasikan itu dimana-mana?”

"Sekarang, di seluruh Kota Bintang, tidak, di seluruh wilayah Shonan, bahkan di seluruh China, banyak pasukan besar sudah mendapatkan peta harta karun ini."

"Apa kamu pikir peta harta karun yang tersebar di jalanan mungkin adalah peta asli?"

"Hehe!" Nofan tertawa, berkata, "Jika aku memberitahumu, peta harta karun itu tersebar dari tanganku?"

Mendengar apa yang dikatakan Nofan, Brock terkejut pada awalnya, setelah memikirkannya selama puluhan detik, dia menoleh untuk melihat Nofan, dengan pandangan merendahkan yang dalam di matanya.

"Nofan, kamu benar-benar licik!"

Kata Brock.

Dia benar-benar sedikit menyesal mengenal pria bernama Nofan.

Brock juga orang yang sangat pintar, perencanaan stateginya juga tidak kalah dari Nofan, jadi, setelah berpikir sebentar, dia mengerti maksud sebenarnya Nofan untuk menyebarkan peta sebenarnya Harta Karun Xianxia.

Setelah Nofan mengumpulkan Harta Karun Xianxia terakhir kali, dia sudah mencoba segala cara untuk mencari tahu rahasia Harta Karun Xianxia.

Beberapa hari yang lalu, dia akhirnya menemukan peta harta karun dari Harta Karun Xianxia.

Setelah berpikir, Nofan memiliki rencana yang sangat lengkap, jadi dia menyuruh Valen untuk menggunakan cara khusus untuk mengedarkan peta harta karun Harta Karun Xianxia.

Banyak pasukan di China tahu tentang Harta Karun Xianxia, mereka sudah mendengar tentang peta harta karun Harta Karun Xianxia, jadi, ketika peta harta karun Harta Karun Xianxia tersebar, itu akan segera menyebabkan kegemparan di seluruh China.

Ada banyak kekuatan di China, mereka semua sudah mulai mengatur hal-hal yang berkaitan dengan menjelajahi peta harta karun Harta Karun Xianxia.

"Bagaimana, apa kamu bersedia membantuku kali ini?"

Nofan bertanya pada Brock.

Ketika dia pertama kali menyusun seluruh rencana untuk peta harta karun Harta Karun Xianxia, dia sudah berpikir untuk meminta bantuan Brock.

Tapi, hubungannya dengan Brock agak istimewa, selama beberapa waktu ini, dia berpikir tentang bagaimana berbicara dengan Brock.

Tapi kebetulan Brock datang untuk menyelamatkannya kali ini, jadi dia juga tidak enggan lagi, langsung menjelaskan seluruh rencananya dengan Brock.

"Aku juga agak santai akhir-akhir ini, jadi bermain denganmu saja."

Brock berpikir sejenak dan berkata.

“Oke, dengan bantuanmu, urusan ini pada dasarnya selesai.” Nofan berkata kepada Brock dengan sangat senang dan berterima kasih.

"Aku sudah melihat peta harta karun itu, sepertinya itu merupakan sebuah makam yang besar, aku tidak terlalu pandai dalam hal makam kuno, tapi, aku tahu seseorang yang sangat ahli dalam makam kuno, dengan bantuan dia, urusanmu baru bisa benar-benar selesai."

Brock berpikir sejenak dan berkata pada Nofan.

“Oh?” Nofan sedikit tercengang, dengan cepat bertanya, “Siapa itu?”

Nofan sangat mengerti karakter Brock.

Brock selalu menjadi orang yang sangat sempurna, jadi ketika dia berbicara seperti itu, dia pasti memiliki kepastian terhadap ‘dia’ yang dia katakan itu.

Karena itu, Nofan sangat penasaran!

Peta harta karun di Harta Karun Xianxia ini terkait dengan cedera khususnya, bisa dikatakan, ini sangat penting baginya.

Meskipun sesuai dengan rencananya sebelumnya, selama Brock datang untuk membantu, semuanya pada dasarnya selesai, tapi karena Brock sekarang mengusulkan ada orang yang lebih hebat lagi, maka Nofan secara alami sangat bahagia.

Ini bisa membuatnya lebih yakin tentang urusan ini, ini merupakan hal yang sangat baik.

"Adikku!" Kata Brock.

“Ah, adik, adikmu?” Nofan tercengang sesaat, bertanya pada Brock dengan wajah tertegun, “Brock, kenapa aku tidak tahu kamu punya adik?”

"Bukan adik kandung."

"Eh……"

"Tapi, meskipun dia adalah adik perempuanku, tapi dia punya gaya yang aneh, bahkan jika aku yang buka mulut, dia mungkin tidak akan membantumu, jadi, aku akan membawamu untuk pergi mencarinya bersama-sama, jadi semuanya bergantung dengan kemampuanmu lagi."

"Baiklah!"

Nofan berdiskusi dengan Brock untuk sesaat, lalu keduanya bersama-sama meninggalkan Desa Hilir, mengemudikan mobil ke Kabupaten Ning yang sangat dekat dengan Kota Bintang.

Meskipun Kabupaten Ning hanya sebuah kabupaten, tapi karena dekat dengan Kota Bintang, ekonominya sangat maju.

Seluruh daerah sangat makmur dan sejahtera.

Ketika mereka tiba di Kabupaten Ning, Brock dan Nofan pergi ke Desa Persik, sebuah desa pegunungan di pinggiran timur Kabupaten Ning.

“Kita naik bus saja!” Kata Brock pada Nofan.

“Kenapa?” Nofan mengerutkan kening, dengan tidak mengerti bertanya, “Bukankah lebih cepat jika menyetir mobil sendiri?”

"Jika kamu mengemudikan mobil sendiri, kamu tidak akan bertemu dengan adikku."

"Kenapa?"

"Tidak ada kenapa!"

"Eh……"

Atas permintaan khusus Brock, Nofan dan Brock tidak menyetir mobil sendiri ke Desa Persik, tapi memilih untuk naik bus dari Kabupaten Ning ke Desa Persik.

Bus jenis ini dari kabupaten ke desa gunung kecil, hanya bisa lewat sekali atau dua kali sehari, ini membuat setiap bus sangat ramai.

Ketika Nofan dan Brock masuk ke dalam bus, di bus sudah tidak ada tempat duduk, jadi mereka hanya bisa berdiri.

Mengenai ini, mereka sama sekali tidak peduli.

Jangan katakan berdiri selama satu dua jam, berlari cepat selama dua jam, merekapun bisa melakukannya tanpa wajah memerah dan nafas terengah-engah.

Mobil melaju dari Kabupaten Ning ke Desa Persik, berhenti dan lanjut jalan di sepanjang jalan, beberapa orang turun dari bus dan beberapa orang naik ke bus, sama seperti bus umum.

Hampir semua bus dari kabupaten ke desa seperti ini.

Tepat ketika mobil berjalan selama hampir satu jam, sudah setengah jarak yang ditempuh, mobil berhenti, seorang wanita tua yang terlihat berusia 60 tahunan masuk ke dalam mobil dengan seorang wanita hamil.

Melihat wanita hamil dan orang tua masuk ke dalam bus, supir bus langsung berteriak, meminta orang untuk menyerahkan tempat duduknya pada wanita tua dan wanita hamil.

Salah satu pria paruh baya berusia empat puluhan yang duduk di kursi dengan cepat bangkit berdiri, memberi tempat duduknya pada wanita hamil, tapi sebelum wanita hamil sempat duduk, wanita tua itu segera melangkah maju dan duduk, merebut tempat duduk yang diberikan pria paruh baya untuk wanita hamil itu.

Pria paruh baya itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi tidak senang di wajahnya, berkata pada wanita tua itu dengan serius, "Nek, tempat dudukku untuk wanita hamil ini, bisakah kamu berdiri?"

Tapi, wanita tua itu duduk dengan tenang dan mengabaikan lelaki paruh baya itu.

Wajah lelaki paruh baya itu berubah muram, dia berkata lagi, "Nenek, tempat duduk ini untuk wanita hamil ini, bisakah kamu menjadi sedikit etis dan tidak merebut kursi yang aku berikan untuknya?"

“Mas, tidak apa-apa, aku, aku berdiri sebentar, biarkan saja Nenek duduk!” Wanita hamil itu melihat pria paruh baya itu sudah marah, dia takut masalah itu akan meningkat menjadi konflik, dan cepat-cepat berkata pada pria paruh baya itu.

Pria paruh baya itu melambaikan tangannya, berkata pada wanita hamil, "Mbak, jangan takut, ini kursi yang aku berikan padamu, hanya kamu yang bisa duduk."

Setelah berbicara dengan wanita hamil itu, pria paruh baya itu sekali lagi berkata pada wanita tua itu, "Nek, aku berkata dengan sopan sekali lagi, segera kembalikan tempat duduk ini Mbak ini, kalau tidak, jangan salahkan aku tidak menghormati orang tua."

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu