Takdir Raja Perang - Bab 357: Perang Besar (1)

Nofan dengan santai mengalahkan Abdul, mengejutkan seluruh orang disana.

"Tuhanku, si Nofan ini benar-benar sekuat ini? Dengan sekejap langsung mengalahkan Abdul? Bukankah ini terlalu kuat?"

"Abdul adalah generasi muda goa Awan Ungu yang bakatnya paling hebat, bisa-bisanya kalah kepada Nofan seperti ini? Tampaknya, sebelumnya Nofan begitu sombong, bukannya tidak tau, tapi dia mempunyai modal untuk sombong, hari ini perang ini, Nofan dengan tuan muda Sedong siapa menang siapa kalah, takutnya tidak mudah diprediksi."

"Apakah kamu sedang bercanda? Meskipun Nofan kuat sekali, tapi dia hanya sendirian, sedangkan tuan muda Sedong di Floating Cloud mountain villa tertimbun ribuan orang, jadi, ini namanya malam ini Nofan pasti mati, tidak ada yang bisa menolongnya."

"Benar, perang hari ini, tuan muda Sedong pasti menang, tidak peduli Nofan sekuat apapun, tidak ada gunanya."

......

Semua orang di tempat berbisik-bisik dan mulai berdiskusi.

Meskipun mereka terkejut dengan kekuatan perang yang ditunjukkan Nofan, tapi, tetap saja diatas 80% orang menganggap, pemenang perang hari ini, tetap Sedong.

Hanya sebagian kecil orang menganggap pertarungan hari ini siapa menang siapa kalah masih sulit ditebak, sedangkan yang yakin Nofan bisa menang, hampir tidak ada.

Justin juga mengerutkan keningnya, meskipun dia setuju dengan Longan datang kemari untuk mengikuti perang di Floating Cloud mountain villa, tapi dia tidak pernah berpikir untuk ikut campur, tapi membuat persiapan untuk menjadi pengamat.

Tapi sekarang, dia mempunyai firasat, merasa kalau dia hari ini mungkin akan berperang dengan orang.

Ekspresi wajah Sedong suram sekali, sampai saat ini, dia baru tersadar dari keterkejutannya.

Kekuatan Nofan, sungguh diluar dari dugaannya, hanya dalam waktu sekejap mata, tidak hanya menolong Ria, bahkan teman baiknya Abdul juga sudah dikalahkan.

"Nofan, aku benar-benar sudah meremehkanmu!" Ucap Sedong dengan dingin: "Pantas saja kamu berani sombong sekali, rupanya kamu benar-benar sedikit hebat, tapi sekuat apapun kamu, hari ini dipastikan akan mati."

"Hehe!" Nofan tertawa pelan, memberikan tatapan yang sangat tidak sudi kepada Sedong, berkata: "Kamu anggap ini sedang berman game, menang kalah hanya mengandalkan mulut saja?"

"Kamu cari mati!"

Sedong langsung mengepalkan kepalan tangannya, tulangnya berbunyi riang.

Dia berbisik, dalam sekejap, ada 4 bayangan orang masuk ke dalam aula, diantaranya adalah dua orang tua yang jenggotnya seputih salju, satu orang lainnya adalah pria paruh baya dan seorang wanita paruh baya.

Aura 4 orang ini tidak lemah, semuanya adalah di dunia Xianxia tingkat paling dasar, selangkah lagi akan memasuki dunia Jindan.

Dan juga, mereka berempat sudah berhenti di dunia Xianxia tingkat paling dasarbertahun-tahun, meskipun dalam praktisi, potensi mereka tidak lebih hebat dari Abdul, tapi dalam pertarungan Xianxia tingkat paling dasar pasti jauh lebih kuat dari Abdul.

Cara licik mereka yang tidak ada habisnya, tidak akan bisa disamakan dengan Abdul.

Apalagi, mereka berempat!

Kalau empat orang bergabung, ada harapan menekan master yang baru menapaki pintu dunia Jindan.

Setelah empat orang ini masuk ke aula, tanpa berbasa-basi, langsung menyerang ke arah Nofan, dua orang tua itu menyerang dulu, menggunakan tangan masing-masing sebagai senjata, bagaikan dua ekor naga keluar dari laut, galak sekali, kekuatannya tak terhentikan.

Tapi Nofan sangat tenang, mundur selangkah, langsung menghindari serangan dua orang tua itu.

Tapi disaat ini, si pria paruh baya dan wanita paruh baya mengambil kesempatan, dari arah lain menyerang Nofan.

Mereka dalam bersamaan mengeluarkan pisau pendek pembunuh dari pinggang, dua orang satu kiri satu kanan menyerang Nofan, empat pisau bergerak, menjadi kilatan cahaya pedang.

Peng! Peng! Peng!

Tatapan Nofan menjadi dingin, tangan kanannya bergetar, seperti sulap mengeluarkan duri militer hitam, duri militer itu dilemparkan, dengan mudah menghadang serangan kedua pria dan wanita paruh baya itu, senjata mereka saling bertubrukan, suaranya memekik, percikan api menyebar kemana-mana.

Harus dikatakan, kekuatan dua orang pria dan wanita paruh baya ini sangat kuat, ketrampilan pisau pendek mereka sudah dilatih sampai tahap titik kesempurnaan.

Tapi mereka tetap saja bukan lawan Nofan!

"Bunuh!"

Selagi menghadang serangan dari pria dan wanita paruh baya itu, Nofan menggeram dingin, duri militer di tangannya tiba-tiba bergerak, bagaikan petir berwarna hitam membelah langit, meledak di atas pisau pria dan wanita paruh baya itu.

Terdengar suara dentuman, pisau pria dan wanita paruh baya itu pecah dibuat duri militer hitam milik Nofan.

"Mana mungkin?"

Ekspresi pria dan wanita paruh baya itu berubah, senjata mereka, dibuat dari bahan khusus, sudah bukan senjata biasa lagi, tapi senjata spiritual dalam praktisi.

Ingin menghancurkan senjata mereka, ini harus menggunakan senjata kelas atas apa?

Tapi duri militer hitam di tangan Nofan tampaknya biasa sekali, jelas sekali hanya senjata biasa, mana mungkin bisa menghancurkan senjata mereka?

Saat pria dan wanita paruh baya itu masih terkejut, belum tersadar, duri militer di tangan Nofan sudah terbang ke arah mereka.

Tampak ketakutan dari mata pria dan wanita paruh baya itu, Nofan terlalu cepat, mereka sama sekali belum sempat bereaksi, oleh karena itu hanya bisa melihat duri militer hitam milik Nofan melayang ke arah mereka.

Detik-detik menegangkan ini, dua orang tua itu sudah berada di hadapan Nofan, dalam bersamaan mengeluarkan tombak berumbai merah.

Hualala!

Dua orang tua itu bersamaan menggerakkan tombak berumbai merah di tangan mereka, teknik tombak mandarin duck dilakukan dengan ekstrim, kilat pisau berpancaran silau, tombak merah bergerak, membuat mata orang rabun.

Menghadapi teknik tombak mandarin duck dua orang tua yang hebat ini, Nofan juga tidak berani terlalu ceroboh, langsung menyerah membunuh pria dan wanita paruh baya itu, duri militer ditangannya berputar balik, menghadang teknik tombak mandarin duck dua orang tua itu.

Peng! Peng! Peng!

Serangkaian teknik tombak tak berujung, saat bertabrakan dengan duri militer hitam Nofan yang bergerak ditangannya, menimbulkan percikan api.

"Mati!"

Disaat dua orang tua itu menggunakan teknik tombak mandarin duck yang hebat mengganggu Nofan, pria dan wanita paruh baya malah menargetkan Ria yang ada di bawah lantai, bersamaan menyerang ke arah Ria.

"Cari mati!"

Ekspresi Nofan berubah, langsung menggunakan duri militer hitam menghadang tombak merah berumbai merah dua orang tua itu, langsung menghentikan pria dan wanita paruh baya itu.

Tapi disaat ini, awalnya mereka berdua yang mau membunuh Ria malah memutarkan badannya dalam waktu bersamaan, 4 bilah pisau pendeknya melayang ke arah Nofan sana, mereka pura-pura ingin menyerang Ria, mereka hanya ingin menjebak Nofan.

Pria dan wanita paruh baya itu adalah antagonis sebenarnya, cara mereka licik dan kejam, hatinya mereka jauh lebih kejam.

Nofan yang saat ini, malah dengan wajah santai, dia ini siapa? Pemikiran pria dan wanita paruh baya itu mana mungkin bisa menipunya?

Jadi, Nofan sudah mempersiapkan.

Menghadapi keempat pisau pria dan wanita paruh baya yang bergerak itu, badan Nofan berputra bagaikan gasing, sekali lagi menghancurkan 4 bilah pisau itu.

"Nofan, pergi mati saja!"

Namun, saat Nofan menghentikan serangan pria dan wanita paruh baya itu, Sedong berteriak kuat, melompat tinggi ke atas, bagaikan seekor elang yang membantai ke arah Nofan, kedua tangannya menjadi cakar, menggunakan teknik cakar elang, dibelakang tubuhnya, samar-samar tampak elang yang sebenarnya.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu