Takdir Raja Perang - Bab 111 Permata

"paman Jacob, jangan omong kosong dengannya. segera hajar dia!" teriak Adrian.

Nofan lalu menatap Adrian dengan tatapan yang dingin dan melangkah ke arahnya lalu menarik kerah bajunya dengan kuat sambil berkata: "sepertinya pelajaran yang sebelumnya aku beri kepadamu tidaklah cukup dan kamu masih memiliki keberanian untuk bersikap sombong di depanku?"

"hm.... kamu... cepatlah lepaskan tanganmu. paman Jacob ada di sampingku saja. jika kamu berani memukul aku, maka dia akan membunuhmu!" kata Adrian sambil berusaha untuk melawan.

dia terlihat begitu sombong karena Jacob ada di sisinya.

namun Nofan tetap saja tidak menghiraukannya dan dia langsung membuka celana Adrian dengan tangan kirinya lalu memukul pantatnya beberapa kali. hal itu membuat Adrian berteriak kesakitan.

Merry pun sedikit kehabisan kata-kata ketika melihat hal ini, dia lalu pergi dari tempat itu.

Jacob juga sedikit terkejut, dia tidak menyangka Nofan begitu sadis. Nofan bahkan langsung mengangkat Adrian dan langsung memukulnya.

ini.........

benar-benar begitu sadis!

"paman Jacob, kenapa kamu terbengong di sana? bocah ini berani memukulku di depanmu berarti dia tidak menghargai kamu. segera hajar dia." kata Adrian kepada Jacob sambil berteriak kesakitan.

"hm..." Jacob memegang hidungnya sendiri dan wajahnya terlihat begitu canggung.

"paman Jacob, apa yang kamu lakukan? kenapa kamu belum beraksi juga? bukankah kakekku menyuruhmu datang untuk melindungi aku? dan kamu malah cuman melihat diriku dipukul orang lain? bukankah kamu paling sayang padaku sejak kecil??"

"hm, Adrian, sebelum aku ke sini, kakekmu sudah berkata kalau semua orang tidak boleh menyentuhmu kecuali Nofan. aku bisa menjamin kalau dia tidak akan memukulmu hingga mati."

"sh*t.... apakah dia adalah kakek kandungku?" kata Adrian dengan kasar dan kembali memaki: "ini sama aja sedang mempermalukan cucunya sendiri!"

"kamu pantas dipukul karena tidak sopan kepada orang tua!" kata Nofan sambil memukul Adrian.

awalnya Adrian masih melawan dan memaki Nofan.

namun beberapa saat kemudian, dia terlihat begitu lemas. dia hanya berteriak kesakitan sambil memohon ampun.

Jacob yang berdiri di samping itu tidak tahan lagi melihat semua ini dan berkata kepada Nofan: "Nofan... Sudahlah.... Adrian masih kecil..."

"baiklah, cukup sampai di sini hari ini, akan aku lanjutkan besok!"

kata Nofan sambil melepaskan Adrian.

wajah Adrian sudah dibasahi oleh air mata. dia sangat ingin duduk di lantai, namun bokongnya terasa begitu sakit jika menyentuh lantai.

oleh karena itu, dia terpaksa tetap berdiri.

wajahnya terlihat begitu kasihan.

setelah Nofan kembali ke kamarnya sendiri, dia pun mengeluarkan batu giok Amber yang ia dapatkan dari Jordan. setelah melihatnya dengan teliti, dia pun mengeluarkan sebuah permata kecil yang berwarna hijau tua. bagian dalam permata itu terlihat seperti lautan luas yang dihiasi oleh ombak. itu terlihat begitu ajaib.

permata ini adalah permata biru.

Nofan lalu meletakkan permata biru itu bersamaan dengan batu giok Amber. dia lalu menatapnya dengan teliti dan tidak menemukan perbedaan apapun di sana.

"waktu itu, Wendy dibunuh oleh seorang Mafia dan aku menemukan permata biru ini dari dalma mulutnya. setelah diteliti selama beberapa tahun, permata biru ini dipastikan merupakan salah satu dari tiga harta karun Sanxia. namun aku tidak mengerti kenapa Wendy harus mengorbankan nyawanya demi melindungi permata biru ini."

"siapa yang membunuh Wendy? apakah orang tersebut hanya menginginkan permata biru ini? atau karena rahasia lain?"

"Jordan mendapatkan batu giok Amber ini pada acara lelang dan sangat jelas kalau Jordan sudah menginginkannya sejak awal. apakah kematian Wendy berhubungan dengannya? kalau tidak, kenapa dia memberi batu ini kepadaku dengan mudah?"

Nofan lalu mengerutkan keningnya dan memikirkan hal itu.

sebelum dia membentuk Tim Tentara Bayaran Dragon, dia memiliki seorang teman sehidup semati, yaitu Wendy. namun Wendy kehilangan kabar setelah bertemu dengan sebuah organisasi kuat di luar negeri. setelah Wendy ditemukan, dia sudah dalam kondisi tewas dan semua anggota organisasi yang dipimpin oleh Wendy juga telah habis dibunuh.

Nofan menemukan permata biru ini di dalam mulut Wendy.

Nofan tetap saja merasa begitu penasaran akan kematian Wendy.

dia lalu membentuk Tim Tentara Bayaran Dragon untuk mencari tahu alasan kematian Wendy. namun dia tidak mendapatkan informasi apapun selama beberapa tahun ini.

kepulangannya ke dalam negeri kali ini selain karena dipaksa nikah oleh kakek, dia juga ingin mencari tahu siapa pembunuh Wendy.

bagimanapun, ketiga harta karun Sanxia itu ada di dalam negeri!

setelah memikirkan hal itu, Nofan un menelepon orang lain untuk tetap menelusuri kasus kematian Wendy.

"sepertinya kita harus menemukan ketiga harta karun jika ingin mengetahui rahasia sebenarnya pada Sanxia."

kata Nofan di dalam hati.

Nofan juga tidak merasa terlibat karena dia tidak mendapatkan kabar kematian Wendy untuk sementara.

saat ini, Merry pun menghampiri dirinya.

"kakak, teman baikku ulang tahun malam ini, dia akan mengadakan pesta di club all night, apakah kamu boleh pergi bersamaku?" kata Merry kepada Nofan.

"baiklah." kata Nofan sambil menganggukkan kepala.

"aku juga akan mengajak Adrian, kamu telah memukulnya dengan sadis tadi. biarlah dia merelaksasikan diri nanti."

"terserah kamu!"

"kalau begitu, aku akan pergi memanggilnya!"

"aku akan menunggu kalian di depan pintu!"

"iya!"

setelah Nofan berdiri selama beberapa saat di depan pintu, Merry, Adrian dan juga Jacob pun keluar bersamaan.

meskipun Adrian begitu membenci Nofan, namun dia tetap bersikap baik kepada Merry. meskipun Merry mengajaknya untuk pergi bersama Nofan, namun dia tetap menyetujuinya.

Jacob lah yang mengemudi, Adrian ingin duduk bersama dengan Merry di belakang. namun Nofan malah mendorong Merry untuk duduk di depan. dengan begitu, Adrian terpaksa duduk bersama Nofan di belakang. meskipun Adrian merasa begitu marah, namun dia tidak berani mengungkapkannya.

hingga saat ini, dia masih merasa kesakitan pada bokongnya.

dia tidak ingin dipukul oleh Nofan lagi.

mobil itu pun berhenti di depan club all night dalam waktu 10 menit.

"Merry, pergilah ke ruang VIP temanmu mengadakan pesta. kami akan menunggumu di lobi club tersebut. sedikit tidak bagus jika kami bertiga ikut masuk bersamamu." kata Nofan kepada Merry sambil berjalan masuk ke dalam club tersebut.

"kenapa tidak bagus?" tanya Adrian: "aku tidak perduli, aku ingin masuk bersama Merry."

"kakak, mari masuk bersama. aku sudah mengatakannya kepada temanku." kata Merry.

"baiklah." kata Nofan setelah merasa ragu beberapa saat.

seteah masuk ke dalam ruangan VIP tersebut, terlihat begitu banyak orang di dalam. ruangan itu dihiasi lampu warna-warni dan terdengar musik yang begitu modern. sekelompok pria dan wanita tengah bernyanyi, menari dan juga meminum alkohol.

"bukankah kamu adalah Merry si gadis cantik?" kata seorang pria muda sambll menyambut mereka ketika melihat Merry, Nofan, Adrian dan juga Jacob masuk ke dalam ruangan tersebut.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu