Takdir Raja Perang - Bab 14 Antara Datang Dan Tidak

“Rusak?”

Serrly membeku, dia bersikeras meminta kaca untuknya, dan Jacky menyanggupi apa yang dia minta.

Melihat wajahnya yang sudah penuh dengan darah, dan luka yang sangat dalam Serrly langsung mematung, tatapannya menjadi semakin dingin.

“Serrly, serrly, jangan menakuti kakak, tidak apa, tidak apa apa.” Ria yang melihat ada gelagat tidak beres langsung menenangkannya.

“Kakak.”

Serrly menunjukkan senyum yang bahkan terlihat jauh menyedihkan dibandingkan jika dia menangis, “wajahku hancur.”

“Serrly, kemampuan medis saat ini begitu bagus....”

“Kakak.” Serrly menghentikan perkataan Ria, “semua ini karena ulah Nofan.”

Setelah mengatakan itu dia tidak memperdulikan wajah Ria, menatap Jacky yang sedari tadi seperti menonton pertunjukan saja, “panggilan pertama di teleponku.”

“Serrly!” Ria berteriak.

Serrly melihat sekilas wajah Ria, tatapannya sangat dingin dan acuh, bahkan Ria yang mendengarnya sampai merinding.

Masalah sudah sampai seperti ini, apa lagi yang bisa dia lakukan.

……

Ciiitttt......

Di telinga terdengar suara rem mobil Jorge Xu turun dari dalam mobil.

Gedung Perusahaan Nara Totendo sudah dikepung oleh polisi, polisi bersenjata juga sudah disiagakan di lapangan.

Begitu Jorge Xu muncul, dia langsung menjadi sasaran para awak media, karena rekannya yang lainnya lah dia baru berhasil keluar dari kerumunan.

“Telah dikonfirmasikan bahwa Serrly dan Ria ada di dalam gedung, dan tersangka adalah Jacky yang menembak dokter Rumah Sakit Rakyat Kedua pagi ini. Selain itu, kami menemukan catatan medis Jacky yang memiliki luka tembak pada dirinya, salah satunya memengaruhi area intim Jacky.”

Jorge Xu yang mendengar ini mengerutkan keningnya, dia tau Jacky bukanlah orang yang berbelas kasih.

“Kita sudah melakukan penyelidikan jika luka dalam tubuhnya itu ada kaitannya dengan kedua kakak beradik itu, berdasarkan informasi dari pihak bank, Perusahaan Nara Totendo mentransfer uang kepada Perusahaan Surya Plasma sebanyak 300 miliar.”

Mendengar itu membuat Jorge Xu mencengang.

300 miliar, kehilangan kemampuan untuk memiliki anak, penembakan, penculikan.

Alsan dibalik tindakannya itu terlihat jelas.

“Kenapa masih belum masuk menyalamtkan para sandera!” Jorge Xu memerintah.

Disini China, bukan seperi blockbuster yang sering terjadi di luar negeri sana, Perusahaan Nara Totendo juga bukan lah perusahaan biasa, berdasarkan kemampuan para polisi bersenjata, maka mereka tidak akan berhasil melumpuhkan mereka.

“Kepala Jorge, sebelum penyanderaan terjadi, ada perampokan di West Ring Road, yang mereka rampok adalah bom yang niatnya akan digunakan untuk meledakkan sebuah bangunan. Proyek ini berada di bawah tanggung jawab Perusahaan Nara Totendo.”

Kerutan di kening Jorge Xu terlihat semakin menguat, dugaannya sebelumnya tidak salah, bom yang akan digunakan untuk meledakkan sebuah bangunan sekarang terpasang di gedung Perusahaan Nara Totendo.

Jacky benar benar sudah gila.

“Bagaimana dengan polisi bersenjata?” Jorge Xu kembali bertanya.

Sekarang mereka hanya bisa mengandalkan polisi bersenjata.

“Keadaannya tidak terlalu melegakan. Perusahaan Nara Totendo adalah satu satunya gedung tertinggi, dan juga semua bom dipasang di lantai paling atas, jika satu meledak maka semuanya akan tamat, memaksa masuk bukanlah cara yang tepat saat ini.”

Jorge Xu memaki dalam hatinya, kemudian mengatakan, “apa syarat yang Jacky ajukan?”

“Untuk sementara tidak ada syarat apapun.”

“Cepat hubungi Jacky, lihat apa yang dia inginkan.” Jorge Xu memerintahkan, kelihatanya saat ini mereka tidak bisa melakukan penyergapan kedalam, salah satunya cara adalah menyangupi apa yang diinginkan oleh Jacky, orang gila tentu saja akan memiliki perimintaan yang sama gilanya dengan dirinya.

Pada saat ini, sekitar 10 mobil datang dengan membuat keributan di luar gedung.

Salah satu mobil masih belum berhenti sempurna, pintu mobil terbuka, seorang pria paruh baya terlihat turun dari dalam mobil, dibelakangnya diikuti oleh segerombolan pengawal lengkap dengan seragam hitamnya.

Kekacauan datang.

Perusahaan pertama kota Haloja,pimpinan Rexworth Grup, penerus dari keluarga Chu saat ini, Michael Chu.

Jorge Xu memerintahkan untuk segera menyambut kedatanganya, “ditektur, tenang saja, pihak kepolisian pasti akan menjamin keselamatan putri direktur tanpa terluka sedikitpun.”

“Terimakasih kepala Jorge Xu.”

Michael Chu dengan sopan berjabat tangan dengan Jorge Xu, perkataan yang keluar dari mulutnya malah tidak terdengar sungkan sedikitpun, “tidak boleh terjadi sesuatu dengan putriku, kepala jorge, kenapa pihak kepolisian masih belum bergerak? Semakin lama waktu berlalu, maka masalah akan semakin banyak, kepala Jorge seharusnya tau akan hal ini kan.”

Jorge Xu mengerutkan keningnya, dia mulai menjelaskan keadaan yang sebenarnya pada saat ini, “direktur, demi menjaga keselamatan putri direktur, kita harus menyiapkan segala kemungkinannya.”

Maksud tersembunyi dari perkataannya adalah, kamu orang luar tidak usah ikut campur.

“Kepala Jorge, penyadap menemukan jika di ada komunikasi dengan pihak luar dari dalam gedung.” Terdengar laporan dari bawahannya yang berada di dalam mobil pemanatau.

Jorge Xu yang mendengar hal ini langsung berlari menunju mobil pemantau, Michael Chu yang dibelakang nya terlihat ragu ragu, tapi pada akhirnya masih memutuskan untuk mengikutinya.

“Apa yang terjadi?” Jorge Xu bertanya karena tidak sabar menunggu laporan.

“Sedang kita dengarkan.”

Petugas teknisi menyerahkan sebuah headset kepada Jorge Xu, dia menerimanya, dan Michael Chu yang berada di belakangnya tanpa ragu langsung meraih headset yang disodorkan oleh petugas teknisi, Jorge Xu pada awalnya ingin menghentikannya, tapi pembicaraan mereka sudah berlangsung.

……

Bandara Kota Haloja, ruang tunggu.

Nofan menggenggam erat tiket pesawat di tangannya, tinggal sekitar 20 menit dari waktu penerbangan menuju ke Kota Sinabor, dia sudah tidak sabar untuk segera kembali dan menguak semua kebenaran dibalik kematian kakek Erbin.

Wajah penuh senyuman kakek Erbin selalu terbayang bayang dalam benaknya, kakek memanggilnya dan mungkin ingin bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya.

Kriiinggggg.....

Nofan mengerutkan keningnya, nomor yang muncul di layar teleponnya bukanlah suatu ingatan baik untuknya.

Setelah sambungan terputus, telepon itu kembali berdering.

Nofan semakin tidak sabaran, mengatakan, “Serrly, kita sudah impas, jangan menggangguku lagi.”

“Nofan.”

Terdengar suara berat dari dalam telepon, Nofan langsung meluruskan punggungnya, “Jacky?”

Berdasarkan ingatan yang dia miliki, bagaimana mungkin dia melupakan suara yang baru dia dengar tiga hari yang lalu.

“Ternyata kamu masih mengingatku, aku merasa sangat terhormat.” Suara yang terdengar malah membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri.

Nofan mengerutkan keningnya, “katakan apa maumu.”

“Haha, kamu pengertian sekali.” Jacky tertawa dingin, “gedung Perusahaan Nara Totendo, aku beri waktu 1 jam.”

Nofan langsung memutus panggilan telepon, kedua tatapan matanya bergetar.

Dia seharusnya menghabisi Jacky si brengsek itu waktu itu.

Dia keluar dari terminal bandara, kebetulan sebuah mobil berhenti di depannya, Nofan langsung menarik seseorang yang duduk di kursi kemudi, mengambil alih kemudi, dia menginjak gas mobil begitu saja bahkan sampai belum sempat menutup pintu mobil.

Lantai atas gedung Perusahaan Nara Totendo, setelah mendengar nada tut tut tut dari dalam telepon membuat wajah Jacky pasi.

“Tenang saja, dia akan datang.” Melihat wajah pasi Jacky, Ria hanya berkata tenang.

Meskipun kebersamaan mereka belum terjalin lama, tapi dia yakin jika Nofan pasti akan datang.

“Dia?” Serrly merendahkan, “bagaimana mungkin orang sepertinya akan datang.”

“Dia pasti datang.” Jacky menimpali, membuat wajah Serrly membeku.

Jacky menatap kedua kakak beradik itu dengan tatapan dingin, “semua orang yang arogan itu gila, aku mengancamnya dengan menggunakan kalian berdua, entah hubungan apa yang kalian miliki dengannya, dia pasti akan datang.”

“Masih tidak mengerti?”

Jacky tersenyum lebar saat melihat wajah bingung Serrly, senyum nya terlihat begitu kejam, “dia itu sangat hebat, hebat hingga membuatnya sangat percaya diri, sedangkan dia tidak tau jika kepercayaan diri yang dia miliki bisa membunuhnya kapan saja!”

Novel Terkait

Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu