Takdir Raja Perang - Bab 196 Ferdianto Mengakui Kekalahan

“Apa maksudmu?”

Ferdianto melihat Nofan Ye, sorotan matanya suram dan dingin sangat menakutkan.

Dia tidak berdebat dengan Nofan Ye, bukan berarti dia takut dengan Nofan Ye, hanya saja takut kepada Jordy Wang.

Dulu dia pernah memiliki konflik dengan Jordy Wang, dan juga pernah dipukul dengan kejam olehnya, jadi, kemarin saat Jordy Wang muncul, karena takut dia akan marah, lebih baik memilih untuk menahan dan bersabar.

“Aku tidak ada maksud apa-apa.”Nofan Ye mengangkat-angkat bahunya, sambil menunjuk Vicky lalu berkata: “Bukannya dia adalah budak mu? Tadi barusan dia sangat sombong di depanku, setiap dia membuka mulut untuk berbicara selalu saja bilang akan mengubur ku hidup-hidup bersama dengan seluruh keluarga ku, dan aku melepaskannya begitu saja, bukankah sangat memalukan?”

Ferdianto mengerutkan keningnya, dan melihat ke arah Vicky.

Dia dengan pertapa yang ada di belakang layar Vicky adalah teman baik, dan sudah mendapatkan kepercayaan dari pertapa yang ada di belakang layar Vicky, makanya dia baru bisa dengan cepat datang ke Purple Mountain.

Meskipun Vicky di matanya adalah sampah, tapi dia jelas tahu, kalau Perusahaan Cahaya Jaya yang dipegang oleh Vicky itu sangatlah penting bagi teman baiknya, dan teman baiknya itu sangat hebat, orang yang lebih kuat dibandingkan dengan Jordy Wang.

Jadi, dia tidak bisa melepaskan Vicky.

Setelah melewati beberapa pemikiran, Ferdianto berkata kepada Nofan Ye: “Bukannya tadi aku sudah bilang? Semua masalah cukup berhenti sampai disini.”

“Aku berharap kamu mengerti, aku tidak berdebat denganmu, bukan karena aku takut padamu, hanya saja ingin menghormati Jordy Wang, kamu sebaiknya tahu diri, lebih bijaksana sedikit, dan jangan mengganggu.”

“Kalau tidak, aku tidak akan keberatan untuk menyerangmu, dengan tegas mengajarimu.”

“Haha!” Nofan Ye tertawa keras,lalu berkata: “Kalau begitu coba saja kamu menyerangku kapan pun itu!”

Nofan Ye tidak merasa takut karena memiliki dukungan yang kuat, dan dia sama sekali tidak pernah menganggap Ferdianto itu penting.

Dia bisa merasakan, kalau kekuatannya Ferdianto tidak lemah, tapi, dia masih saja dengan pasti ingin melawan Ferdianto.

Apalagi, kemarin malam dia juga barusan meminum obat Panacea, kekuatannya pasti naik drastis beberapa kali lipat.

Ekspresi wajah Ferdianto berubah menjadi sangat suram, dia tidak habis pikir, ternyata Nofan Ye sesombong ini, meskipun di dalam hatinya sangatlah marah, dan berharap ingin segera mulai menyerang dan membereskan Nofan Ye.

Tapi dari awal sampai akhir dia merasa, Nofan Ye bisa tidak takut seperti ini karena dukungan yang kuat, apa mungkin dia ingin menunjukkan, kalau Jordy Wang juga ada di sekitar sini.

Kalau dia terburu-buru tanpa mempertimbangkan dengan matang, Jordy Wang pasti akan membunuhnya di pertengahan jalan, kalau seperti itu yang rugi adalah dia sendiri,jadi, dia menggertakkan gigi, dan masih dengan kuat memaksa diri dan menahan kemarahan yang ada di dalam hati.

“Sss!”

Ferdianto mengambil nafas dalam-dalam, dan berkata: “Aku tetap akan menghormati Jordy Wang, begini, kamu dan aku sama-sama melangkah mundur selangkah, Vicky tetap disini, pukul saja sesuka hatimu, aku akan melihatnya di sebelah, untuk memastikan kalau dia tidak akan melawan, dan membuat mu marah.”

“Selain itu, gelang ini untukmu, harganya bernilai dua belas juta lebih.”

“Masalah hari ini,cukup berhenti sampai disini, bagaimana menurutmu?”

Untuk bisa ‘menyelesaikan dengan damai’dengan Nofan Ye, Ferdianto memilih untuk menyerah, dia bahkan melepas gelang batu gioknya sendiri, dan memberikannya kepada Nofan Ye sebagai hadiah permintaan maaf.

Nofan Ye tertegun sejenak, menurut dia, Ferdianto adalah seorang pertapa, meskipun kekuatannya jauh di bawah Jordy Wang, tapi juga tidak bisa dibilang terlalu lemah.

Logikanya, di bawah tekanan kerasnya, Ferdianto pasti akan marah dan menyerang.

Tapi hasilnya ternyata Ferdianto menahannya!

Ini di luar ekspektasi Nofan Ye, tapi di sisi lain menunjukkan bahwa betapa kuat kekuatan Jordy Wang.

“Melihat sikapmu yang baik, aku bisa mundur selangkah.”Nofan Ye berpikir-pikir sejenak, lalu berkata pada Ferdianto: “Tapi, lupakan saja untuk masalah memukul manusia sampah ini, aku bukanlah orang gila yang kejam.”

“Aku juga tidak membutuhkan gelangmu yang jelek itu, aku tidak kekurangan uang.”

“Kamu hanya perlu menyuruh manusia sampah ini, memberikan 30% saham dari Perusahaan Cahaya Jaya kepadaku.”

Ferdianto mengerutkan kening, dengan wajah yang serius berkata: “Aku sarankan kepadamu lebih baik kamu melupakan ide ini, kamu terhadap Vicky, boleh melakukan apapun terserah, mungkin membunuhnya juga, tapi, kalau kamu berani menyentuh Perusahaan Cahaya Jaya yang dia pegang, saatnya tiba, Jordy Wang pun tidak akan bisa melindungimu.”

“Oh, begitukah?” kata Nofan Ye sambil menyipitkan kedua matanya.

“Kalau tidak percaya, kamu bisa pergi dan bertanya kepada Jordy Wang.” Kata Ferdianto dengan nada rendah.

“Baiklah, kalau begitu kamu tunggu dan lihat saja, aku akan menjamin, dalam waktu satu bulan, aku akan menelan habis Perusahaan Cahaya Jaya.” Kata Nofan Ye dengan nada bicara yang sangat sombong.

“Hehe, hanya kamu sendiri?”Ferdianto melihat Nofan Ye sekaligus dari atas sampai bawah, dan dengan senyuman dingin yang sangat meremehkannya, berkata: “Kalau dalam satu bulan kamu bisa menelan habis Perusahaan Cahaya Jaya, aku pasti akan siaran sambil berlutut di depanmu, dan akan menjadi anjingmu!”

“Ingat perkataanmu hari ini!” Nofan Ye tersenyum, dan menggandeng tangan Veronica lalu berbalik dan pergi.

Melihat bayangan punggung Nofan Ye, sorotan mata Ferdianto menyorotkan sebuah niatan membunuh yang kuat.

Sebenarnya, di dalam hatinya ingin mengatakan, kalau bukan karena mencemaskan Jordy Wang, Nofan Ye hanyalah sebuah sampah, semut, yang hanya dengan menggerakkan tangannya saja, sudah pasti bisa membunuh Nofan Ye.

Wajah Vicky saat ini merasa kecewa, dia bukanlah orang bodoh, dari percakapan antara Nofan Ye dan Ferdianto barusan, dia secara dasar bisa mendengar, bahwa di belakang layar Nofan Ye ada Jordy Wang yang mendukungnya, dan Jordy Wang ini, jika dibandingkan dengan Ferdianto yang ada di depannya ini dia adalah orang yang sangat kuat dan hebat.

Jadi, saat ini, Vicky merasa sangat menyesal.

Menyesal sudah mencari masalah dengan Nofan Ye sangat kejam ini.

Ferdianto melirik Vicky, dan dengan dingin berkata: “Lebih baik kamu menjaga Perusahaan Cahaya Jaya, kalau Perusahaan Cahaya Jaya benar-benar diambil alih oleh anak itu tadi, tunggu sampai teman baik ku pulang, kamu pasti akan segera tahu, apa yang dimaksud dengan lebih baik mati daripada hidup.”

“Aku, aku tahu, aku pasti akan menjaga Perusahaan Cahaya Jaya,” kata Vicky dengan cepat,dan dengan ekspresi wajah yang berubah drastis.

“Huh!” Ferdianto mendengus dengan dingin, lalu berkata: “Sudah ada teman baik yang akan menggantikan mu mengurus koneksi, selama otakmu tidak berlubang,orang lain sama sekali akan susah untuk memecah Perusahaan Cahaya Jaya.”

“Aku tahu.”

“Kalau terjadi masalah apapun, beritahu kan padaku sesegera mungkin.”

“Baiklah.”

Setelah bebicara beberapa kalimat dengan Vicky, Ferdianto langsung membawa orang untuk pergi.

Setelah Nofan Ye dan Veronika pergi, mereka tidak langsung segera pergi meninggalkan Purple Mountain, tapi langsung pergi ke puncak gunung Purple Mountain, dan lanjut menikmati indahnya pemandangan Purple Mountain.

Berjalan berdampingan dengan Nofan Ye, membuat hati Veronica merasa cemas, lalu merasa ragu sejenak, dan berkata: “Nofan Ye, aku, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu.”

“Katakanlah.” Kata Nofan Ye, yang dari awal sudah menyadari ada yang dicemaskan oleh Veronica.

“Kamu,apakah kamu menyukai ku?” tanya Veronica kepada Nofan Ye, dengan menarik nafas dalam-dalam, dan ragu-ragu selama hampir satu menit, dan baru mengumpulkan seluruh keberaniannya.

“Suka kok, tapi, bukan suka seperti yang kamu pikirkan itu.”Nofan Ye bilang: “Aku menganggap mu sebagai temanku, teman yang sangat baik seperti itulah.”

“Aku, aku mengerti!”kata Veronica, dengan agak lega, dan juga merasakan sedikit kecewa.

“Sebenarnya, kamu buat aku, hanya sebuah penasaran sejenak. Dari awal pertama kali aku bertemu denganmu, sudah terlihat,kalau sebenarnya, di dalam hatimu sudah ada tertinggal satu orang, hanya saja kamu sendiri menolaknya.”

Nofan Ye berpikir sejenak, lalu berkata kepada Veronica.

“Ah......” Veronica terkejut sejenak, lalu mengerutkan keningnya, dan berkata: “Tidak ada kok?”

“Jangan tidak mengakui perasaan mu sendiri.” Nofan Ye tersenyum dan berkata: “Aku sudah mendengar tentang masalah mu dengan Ruly Gong, dari tatapan mata kalian, aku bisa melihat, kalau kalian berdua memiliki perasaan satu sama lain, hanya saja, mungkin kamu agak menolak perilakunya, jadi baru terus menerus menolaknya sejauh ribuan mil jauhnya.”

“Apakah benar seperti itu?” Veronica mengangkat dan mengerutkan alisnya, ekspresi wajahnya agak bingung.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu