Takdir Raja Perang - Bab 113 Keluarga Pei Tidak Mudah Disinggung

Dalam hati Zayn hancur.

Siapa dia?

Dia adalah Tuan muda keluarga Yao kota Sinabor.

Begitu keluarga Yao menjadi keluarga pertama di kota Sinabor, maka dia adalah tuan muda pertama di kota Sinabor.

Kedepannya semua tuan muda nagsawan di kota Sinabor harus mematuhinya.

Tapi saat ini, dia tidak hanya dipermainkan, malah dipukul oleh seorang bocah bau kencur, ini benar benar......penghinaan yang tidak bisa dia tahan.

Dia menatap Adrian dengan marah, ingin sekali menguliti Adrian dan memakannya hidup-hidup, bahkan niat membunuhnya pun sudah ada.

"Dasar kamu anak haram, berani-beraninya menamparku, apakah kamu sudah bosan hidup?" Teriak Zayn dengan marah, penuh emosi.

Plak! Plak! Plak!

Namun, Adrian sama sekali tidak takut dengan Zayn, juga malas berbasa-basi dengan Zayn, langusng menampar beberapa kali lagi wajah Zayn, menampar kepala Zayn bagaikan drum mainan yang bergoyang ke kiri dan ke kanan.

Semua orang disekitar yang melihatnya sampai terbodoh, melihat gambaran Zayn ditampar oleh Adrian, semua orang terkejut dan tak bisa berkata-kata.

"Ah......" Zayn mengeluarkan suara teriakan seperti babi dibunuh, sambil mengepalkan tangannya meninju Zayn, sambil berteriak kuat: "Anak haram, pergi mati sana!"

Pheng!

Tapi tinjuan Zayn masih belum sampai, mata Adrian jeli dan tangannya cepat, mengangkat kakinya lalu menendang selangkangan Zayn.

Tendangannya itu, sama sekali tanpa belas kasihan.

Langsung menggunakan kekuatan penuh.

Jangankan apa yang dirasakan Zayn saat ini, bahkan orang yang melihat pemandangan ini, dengan tanpa sadar mengapit kuat kedua kaki, ada semacam halusinasi perasaan sakit ketika melihatnya.

"Ah......"

Zayn mengeluarkan suara teriakan seperti babi dibunuh, kedua tangannya memegang selangkangannya, badannya membungkuk seperti udang yang sudah masak.

Dia sangat menderita!

Bisa-bisanya dihajar oleh seorang bocah tanpa sedikit belas kasihan.

Apalagi ketika Adrian menendang selangkangannya, rasa sakit itu sungguh membuatnya hampir pingsan.

"Ya Tuhan, ini anak siapa? Kejam sekali?"

"Aku lihat anak itu ikut Merry datang, apakah orang keluarga Ye juga?"

"Keluarga Ye sudah mampus total, di saat seperti ini malah terjadi konflik sebesar ini dengan Zayn, ini adalah ritme yang menyatakan perpecahan dengan keluarga Yao, dengan begini, takutnya keluarga Ye akan lebih cepat hancur."

"Semua hal bisa berubah, siapa yang menyangka, keluarga nomor satu yang terkenal di kota Sinabor, waktu-waktu sebelumnya juga beraliansi dengan keluarga Chang, membuat seluruh keluarga Ye sejahtera, menindas keluarga kuat lainnya di kota Sinabor hampir tidak bisa bernafas, tapi begitu keluarga Chang tumbang, keluarga Ye juga hancur sepenuhnya."

......

Semua orang beramai-ramai berunding.

Namun, setelah Adrian menendang selangkangan Zayn, tidak berhenti sampai disitu saja, dan juga mengangkat tinjunya, meninju dan menendang Zayn, sampai Zayn terjatuh ke atas tanah, sampai lama sekali tidak bisa berdiri, miris bagaikan anjing liar.

"Anak tak tau diri, berani-beraninya kamu memukulku, habislah kamu, seluruh keluargamu semuanya harus mati!" Zayn menahan rasa sakitnya, sambil berteriak dan memarahi Adrian.

"Masih berani bicara tak henti? Tampaknya harus membuat mulutmu tidak bisa berbicara dulu baru bisa."

Adrian menatap dingin Zayn yang terjatuh di atas lantai, lalu maju beberapa langkah dan menginjak wajah Zayn sampai seluruh wajahnya berdarah, mulutnya tidak berhenti mengeluarkan busa darah, tampaknya kasihan sekali.

Adrian sungguh kejam sekali.

Meskipun dia masih terlihat kecil, tapi tetap saja membuat seluruh orang diruangan mengakui keberaniannya, tidak ada yang berani maju menghentikan Adrian.

"Bocah.....Bocah kurang ajar, kamu, kamu.....tunggu saja, aku akan menyuruh orang membuatmu mati!" Zayn memuntahkan segumpal busa darah, sambil menahan rasa sakit, sambil memarahi Adrian.

"Hehe, anak pintar, tampaknya kamu tidak senang!" Adrian melihat Zayn yang ada di atas lantai, lalu tertawa dingin, berkata: "Baiklah, kalau begitu aku beri kamu kesempatan, cepat panggil orang yang bisa kamu panggil, panggil orang paling hebat yang kamu kenal kemari, aku hari ini akan mengajarimu sebuah kebenaran, di dunia ini, bukan semua orang yang bisa kamu ganggu."

Saat berbicara, Adrian langsung melepaskan Zayn, lalu mengeluarkan handphone dari kantong Zayn, meletakkannya di tangan Zayn.

Setelah semua orang melihat perlakuan Adrian, awalnya tercengang, lalu tiba-tiba meledak, satu per satu berbisik-bisik, berdiskusi dengan panas!

"Tuhanku, bocah ini benar-benar gila sekali."

"Benar, dia menghajar Zayn masih belum dihitung, bisa-bisanya menyuruh Zayn memanggil orang, bukankah ini namanya mencari mati?"

"Tadi Zayn dihajar habis-habisan, aku merasa, tunggu dia menyuruh orang kemari, pasti akan membuat anak ini terpotong berkeping-keping, kalau tidak, kedepannya bagaimana dia bisa berdiri di dalam lingkaran tuan muda orang kaya?"

......

Wajah Zayn terdiam, dia juga tidak menyangka, Adrian bisa-bisanya memberinya kesempatan untuk menelepon memanggil orang, ini membuatnya tercengang selama puluhan detik baru bisa bereaksi, setelahnya, dia mencoba menerima handphone dari tangan Adrian, lalu menekan sebuah nomor dan meneleponnya.

Cepat sekali, panggilan itu tersambung.

"Kak Zhao bukan? Ini aku, Zayn Yao, benar, benar, papaku adalah Jenron Yao." Ucap Zayn dengan buru-buru: "Begini, aku di club all night bertemu sedikit masalah, apakah anda punya waktu? Apakah bisa datang membantuku?"

"Ha? Anda disini, dekat sekali dengan club all night? Anda langsung datang bukan? Bagus, bagus sekali."

Setelah memutuskan panggilan, dalam sekejap Zayn menjadi berani, dia menjulurkan tangannya membersihkan gumpalan darah yang memenuhi bibirnya, menahan rasa sakitnya, dengan dingin berkata kepada Adrian: "Bocah kurang ajar, kamu tunggu saja, lihat nanti bagaimana aku menghajarmu."

"Hehe!"

Adrian tertawa dingin, tidak mempedulikan Zayn, lalu melihat Patrick yang ada di antara kerumunan orang, dengan berat berkata: "Tadi kamu yang melompat ganas sekali bukan? Masih tidak kemari bersujud meminta ampun?"

Seiring suara Adrian terdengar, ekspresi wajah Patrick yang ada di antara kerumunan orang berubah 180 derajat.

Dia sama sekali tidak menyangka kalau rupanya Adrian bisa menatapnya, dalam sekejap, dia sedikit tidak tau harus bagaimana.

Meskipun Adrian tampaknya hanya seorang bocah kecil, tapi Patrick sudah melihat, tadi Zayn dihajar habis-habisan oleh Adrian, sedangkan dia memang orang yang penakut, jadi saat ini kakinya tidak bisa ditahan bergemetaran, hampir saja kencing celana.

"Kamu, anak kecil, kuberitahu, kami keluarga Pei tidak mudah disinggung, kamu berani menyentuhku? Keluarga Pei tidak akan melepaskanmu." Patrick sedikit ketakutan menelan air liurnya, berkata dengan dingin terhadap Adrian.

Plak!

Namun, Adrian sama sekali tidak berbasa-basi dengan Patrick, maju ke depan dan langsung menamparnya, membuat setengah wajah Patrick saat ini membengkak, bekas tamparan itu membuat orang yang melihat merasa takut.

"Aiyo, dasar kamu anak kecil, berani-beraninya memukulku? Kamu tau tidak dulu apa yang dikerjakan keluarga Pei?" Patrick sambil berteriak, sambil memarahi Adrian.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu