Takdir Raja Perang - Bab 549: Mendatangi Kota Taoyuan

"Kamu bisa bagaimana?" Nofan berkata dengan dingin.

"Aku, aku......"

Mona terdiam.

Dia barusan sudah menyaksikan kemampuan Nofan.

Bahkan Nofan menghajar Galih seperti menghajar ayam lemah, dia seorang wanita yang tidak berkekuatan bisa melakukan apa?

Tok!

Dalam sekejap setelah tidak tau melakukan apa, Mona langsung berlutut di hadapan Nofan, bersujud dengan enteng dan meminta ampun: "Ma, maaf, kumohon ampuni aku, ampuni aku......"

Nofan melihat sekilas Mona yang berlutut di atas lantai, sebuah siluet dingin lewat dari tatapannya.

Namun, Ria malah berjalan ke sebelahnya disaat ini, menarik lengan bajunya.

Nofan terdiam, memutar kepala melihat Ria.

"Lepaskan saja dia." Ucap Ria.

"Ehn!" Terhadap permintaan Ria, Nofan tidak ragu sedikit pun, mengangguk, setuju dengan Ria.

"Waktu juga sudah malam, ayo kita cepat pergi, kalian besok sudah mau pergi, aku mau menghargai setiap menit setiap detik bersamamu." Ria tersenyum, menggandeng tangan Nofan.

"Baik!"

Nofan mengangguk, bersiap pergi dengan Ria.

Saat ini, Frendi langsung berkata kepada Nofan: "So....sobat, terima kasih tadi sudah menolongku."

"Kamu sangat hebat, tapi, harus ingat jangan memaksa kemampuan sendirian." Nofan melihat Frendi, lalu berkata.

Penampilan Frendi tadi, sangat membuatnya terkagum.

"Ehn, aku sudah mengerti." Frendi mengangguk, berkata.

Meskipun sifatnya lebih keras, tapi, setelah kejadian hari ini, membuat dia mengerti, ada seberapa besar kemampuan maka harus menanggung tanggung jawab lebih besar.

Menanggung tanggung jawab yang melebihi kemampuannya, sama saja mencari mati.

Nofan menepuk pundak Frendi, lalu pergi dari sana bersama Ria.

Meninggalkan taman bermain, Nofan dan Ria pergi ke hotel di sekitar, makan besar, baru pulang ke kediaman Ria.

Waktu bahagia selalu sangat singkat, semalam berlalu dengan cepat, hari kedua subuh-subuh, Nofan dan Ria sarapan bersama, saling pamit.

Berpisah dengan Ria, Nofan menghubungi sebuah telepon misterius, cepat sekali, panggilan langsung tersambung.

"Bagaimana perkembangan rencana?" Tanya Nofan.

"Dewa naga, rencana kali ini ada masalah besar......" Ucap orang di ujung itu.

Setelah mendengar perkataan orang itu, ekspresi Nofan berubah sangat kusam, dia mengerutkan kening berpikir sebentar, bertanya: "Maksudmu, anak perempuan jendral ada di kota Taoyuan?"

"Ehn!" Ucap orang di ujung itu.

"Kalau begitu Brock sana kamu saja yang membantu, mengenai anak perempuan jendral sana, aku lansung pergi ke kota Taoyuan saja." Ucap Nofan.

Setelah mengatakannya, Nofan langsung memutuskan panggilan.

Selanjutnya dia menghubungi Valen dan Dimas, bersiap dengan dia pergi ke kota Taoyuan.

Aomen tidak jauh dengan Taoyuan, naik pesawat hanya 2 jam saja.

Dan juga, diantara Aomen dan Taoyuan, tidak pemblokiran rute karena keanehan yang terjadi, penerbangan dari Aomen ke Taoyuan terus sangat stabil.

Sesuai dengan cara Nofan, mendapatkan tiket pesawat dari Aomen ke Taoyuan sangatlah mudah, saat sore hari, Nofan dengan Valen, Dimas bertemu di bandara, saat bersiap-siap naik ke atas pesawat, Kelly pun muncul.

Melihat Kelly, Nofan langsung mengerutkan keningnya.

Dia sudah memberitahu Nofan dan Dimas, jangan memberitahu Kelly tentang dia akan meninggalkan Aomen dan pergi ke Taoyuan.

Nofan tidak ingin berhubungan dengan Kelly.

Tapi, jelas sekali, Valen dan Dimas tidak melakukannya.

Nofan melirik Valen dan Dimas dengan dingin, ragu sebentar, berjalan ke arah Kelly, berkata: "Di antara kita sudah berbicara sangat jelas di telepon, untuk apa kamu melakukan ini?"

"Aku......" Kelly melihat Nofan, mata cantiknya penuh dengan cinta dan luka, dia ingin berkata lalu terdiam lagi.

"Dalam hidup, diantara 10 masalah, ada 8 atau 9 masalah yang tidak sesuai dengan kemauanmu, diantara aku dan kamu, ada jodoh tidak ada status, aku berharap kamu bisa cepat melepaskan rasa kagummu kepadaku, sesuai dengan syaratmu, pasti akan mendapatkan pria yang sangat berbakat." Nofan melihat Kelly, ada sedikit tidak tega, menghela nafas, dengan lembut berkata.

"Aku, aku tau!" Kelly sepertinya mengatakan kalimat ini dengan menggertakkan giginya.

Lalu, dia tidak bisa menahan tangisannya.

Melihat Kelly yang menangis sedih sekali, Nofan sangat sedih, tapi dia tau, saat ini, dia tidak boleh berhati lunak, membiarkan Kelly melihat setitik harapan saja, Kelly mungkin sekali lebih tidak bisa meninggalkannya.

Daripada sakit berlama-lamaan, lebih baik sakit sebentar saja.

Nofan hanya bisa memasang tampang dingin.

"Ayo jalan!"

Menarik nafas dalam, Nofan berkata kepada Valen dan Dimas.

Valen hanya mengerutkan keningnya, tidak mengatakan apapun, Dimas malah mengerucutkan bibirnya, wajahnya tidak senang, merasa tidak adil untuk Kelly.

Nofan tidak mempedulikan Dimas, melangkah berjalan ke pesawat, Valen mengikutinya di belakang, meskipun Dimas merasa tidak adil untuk Kelly, tapi dia takut melawan Nofan, akhirnya juga dengan mengomel naik ke atas pesawat.

Melihat bayangan Nofan sudah menghilang dari penglihatannya, Kelly merasa sangat kevewa.

Seiring pesawat sudah lepas landas, menghilang dari langit sepenuhnya, Kelly baru meninggalkan bandara.

Setelah dua jam, Nofan dan Valen, Dimas sudah mendarat di Taoyuan dengan selamat.

"Valen, kamu pergi hubungi anak bawahku yang bertempat di Taoyuan, jalankan rencana C, suruh Dimas ikut denganmu, agar bisa membantumu, aku ada urusan pribadi harus diselesaikan, tunggu aku menyelesaikan urusan pribadi, akan menghubungi kalian langsung."

Nofan berkata kepada Valen dan Dimas.

"Baik!" Valen menjawab.

Setelah memerintah Valen dan Dimas, Nofan pun meninggalkan bandara Taoyuan sendirian, mencari sebuah taxi di pinggir jalan, pergi ke daerah timur Taoyuan.

Di daerah timur Taoyuan, ada sebuah vila berlantai dua model terpisah yang dibangun di antara gunung dan sungai.

Fasilitas di sekitar vila ini lengkap sekali, ada lapangan golf, ada kolam renang outdoor, lapangan berburu kecil, dan lain-lain.

Bisa dilihat, pemilik vila ini sangat kaya.

Dan juga, statusnya sangat tidak biasa.

Nofan datang ke vila ini, langsung dihentikan oleh penjaga keamanan di depan pintu, tapi Nofan tidak memaksa masuk, mengeluarkan handphone, dan menghubungi sebuah nomor.

Cepat sekali, kedua penjaga itu menerima telepon izin.

Nofan masuk ke dalam vila, melihat pintu aula di lantai satu vila, seorang wanita genit sedang memegang gelas bir, menggoyang gelas dengan pelan.

Yang ada di dalam gelas adalah anggur merah semerah darah, di bawah sinar matahari, tampak silau dan sangat menggoda.

Melihat Nofan yang berjalan masuk vila, wanita genit itu tersenyum, menunjukkan senyuman yang sangat menggoda, dia seperti dewi rubah di legenda, tampak sangat menawan.

"Dasar kamu bajingan, masih berani mencariku? Apa tidak takut aku menelanmu hidup-hidup?" Seiring Nofan berjalan dekat, wanita genit itu tiba-tiba berkata, meskipun dia tetap tersenyum, nada bicaranya juga seperti bercanda, tetapi tubuhnya, malah mengeluarkan aura membunuh dingin yang sesungguhnya.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu