Takdir Raja Perang - Bab 69: Ancaman

“Ayah, apa yang kamu pikirkan, kamu sangat menyeramkan.”

Suara yang manis terdengar di telinga, Hadi Zhang terkejut, keganasan di wajahnya langsung menghilang, yang menggantikan adalah senyuman yang hangat.

“Ayah tidak memikirkan apapun, hanya saja sedikit khawatir saat kejadian yang terjadi padamu hari ini.”Hadi Zhang berkata sambil tertawa.

“Saat itu aku hampir mati karena terkejut, tapi untungnya tidak apa-apa.” Lauren Zhang menunjukkan dengan sangat berlebihan, seolah-olah seperti tidak ada masalah, tetapi jika dilihat dengan detil masih bisa menemukan rasa ketakutan di dalam matanya.

Hanya selangkah lagi sudah masuk ke neraka, seorang gadis yang baru dewasa, bagaimana mungkin tidak takut.

“Bagus jika tidak apa-apa.” Hadi Zhang membuka mulutnya, terakhir dia hanya menghela napas dan mengatakan ini saja, jika ingin mendapat kekuasaan, maka harus bisa menanggungnya.

Ketakutan di mata Lauren Zhang bagaimana mungkin bisa terhindar dari matanya, hanya saja sebagai anak perempuan dari Hadi Zhang, tidak peduli bagaimana disayangi, dia juga harus menerima semua ini, apalagi di masa banyak masalah ini.

“Ayah, apakah sudah memeriksa identitasnya? Apakah kita perlu mengundangnya untuk makan? Karena dia sudah menolongku, jika dia tidak menolongku, mungkin kamu tidak bisa bertemu dengan anak perempuan kesayanganmu lagi.” Lauren Zhang sangat berharap.

Eh...

Hadi Zhang bimbang, sebenarnya dia sudah mendapatkan informasi Nofan Ye, hanya saja bagaimana dia mengatakannya? Dia sangat jelas dengan kesenangan anak perempuannya, tetapi hanya identitas Nofan Ye yang ditunjukkannya saja, sudah tahu jika tidak cocok dengan Lauren Zhang.

Apalagi bilang jika Nofan Ye punya seorang kekasih.

Semua pemikiran ini terlintas di pikirannya, Hadi Zhang tersenyum berkata: “Tidak mungkin begitu cepat, ayah masih mau meminta orang lain untuk memeriksa. Tenang saja, jika sudah ada kabar, ayah pasti akan beritahu kamu.”

“Tidak bohong?” Lauren Zhang melihat Hadi Zhang dengan sedikit meragukan.

Dari pengalamannya dulu, jika ayahnya ingin mencari tahu identitas seseorang, maka bisa didapatkan dengan cepat.

“Bagaimana mungkin ayah bohong padamu, ini benar-benar memerlukan waktu, tetapi mungkin akan ditemukan sebelum kamu masuk sekolah.” Hadi Zhang berkata dengan tegas.

Masih ada setengah bulan sebelum masuk sekolah, waktu setengah bulan cukup baginya untuk melakukan banyak hal, termasuk menjalin hubungan dengan Nofan Ye, bahkan mengabulkan keinginan anak perempuannya.

Ayah dan anak berdua berbincang sebentar di ruang tamu, Lauren Zhang menguap sambil pergi istirahat, Hadi Zhang meninggalkan ruang tamu dan tiba di ruang membaca lantai dua.

Di dalam ruang baca, Osmar sedang tidur dalam keadaan duduk, di depannya diletakkan teh yang sudah dingin, tampak jelas dia sudah datang lumayan lama.

“Bos.”

Hadi Zhang masuk ke ruang membaca, Osmar langsung membuka matanya dan berdiri.

“Mhm.”

Hadi Zhang menganggukkan kepala, dia duduk sambil bertanya: “Bagaimana dengan pemeriksaannya?”

“Tidak ada petunjuk apapun yang ditemukan di dalam mobil, tetapi bom yang dipakai adalah bom yang dibuat oleh Amir, dari penjelasan mereka, kami menemukan Gusti, hanya saja sudah menjadi mayat. Dilihat dari luka di tubuh mayatnya, itu adalah ulah dari suku Yamato.”

Setelah berhenti sebentar, dia melihat Hadi Zhang sepertinya tidak tertarik sama sekali, Osmar lanjut berkata: “Di bagian mobil nona muda, hanya potongan rekaman jam 5 hingga jam 7 menghilang, bisa dipastikan jika diutak-atik pada saat itu, hanya saja kami belum menemukan pelakunya.”

Hadi Zhang menyipitkan matanya, cahaya dingin terpancar dari garis matanya, dia berkata dengan tenang: “Periksa anggota kita.”

Ekspresi Osmar berubah drastis, “Bos, maksud anda..., ada mata-mata?”

“Apakah bukan?”

“Uang menggoda orang, ada beberapa orang yang sulit untuk merasa puas, dulu tidak ada kesempatan, sekarang kesempatan sudah datang, bagaimana mungkin mereka tidak mengambilnya. Tetapi uang dari orang lain bagaimana mungkin bisa didapatkan segampang itu.” Hadi Zhang tertawa dingin.

Ekspresi Osmar setelah mendengarnya sedikit menjadi tenang, kemudian dia berkata dengan mengeratkan giginya: “Sekelompok orang yang tidak tahu berterima kasih, semua pantas mati!”

Hadi Zhang tertawa ringan, tidak ada yang tahu betapa marahnya dia saat mengangkat telepon hari ini, saat itu dia sangat ingin membunuh beberapa orang yang diragukannya, bahkan mati bersama juga tidak masalah!

Jika benar-benar ada yang terjadi pada anak perempuannya, dia pasti akan melakukan seperti itu!

Untungnya Lauren tidak apa-apa, bahkan sehelai rambutpun tidak ada yang terluka, melainkan memberikan dia waktu untuk merespon, bisa merencanakan sebuah rencana dengan baik-baik, kemudian langsung menyerang semua orang yang mengkhianat dan memiliki niat buruk.

Setelah beberapa saat, Osmar dengan hati-hati lanjut berkata, “Bos, terhadap Nofan Ye, apakah kita perlu...”

Tidak peduli bagaimanapun dia sudah menolong Lauren Zhang dan juga mengorbankan sebuah mobil karena masalah ini, dia seharusnya melakukan sesuatu. Lalu terhadap sikap Lauren Zhang terhadap Nofan Ye, sepertinya tidak terlalu cocok jika tidak melakukan apapun.

“Sementara tidak perlu pedulikan dulu.” Hadi Zhang langsung berkata.

Dia belum selesai memikirkan bagaimana mengurus tentang Nofan Ye.

Osmar pastinya tidak mengatakan terlalu banyak, setelah dia mendapatkan izin dari Hadi Zhang, dia langsung meninggalkan ruang membaca.

Di dalam ruang membaca, Hadi Zhang bersandar di sofa, kedua tangan menyatu dan diletakkan di depan dada, emosionalnya tidak stabil sehingga tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya.

....

“Kenapa kamu datang?”

Nofan Ye barusan masuk ke rumah langsung melihat Jimmy yang duduk di sofa.

Melihat ke sekitaran tidak menemukan Merry Ye.

“Bobol kunci hanyalah masalah kecil bagiku, seingatku dulu kamu yang mengajariku.” Jimmy berkata sambil tertawa.

Nofan Ye memalingkan matanya, “Dulu aku mengajarimu ketrampilan membobol kunci bukan berharap kamu menjadi pencuri di rumahku.”

Nofan Ye mengatakan sambil duduk di depan Jimmy, “Kamu mencariku pasti bukan karena masalah baik, lebih baik jangan mengatakannya, meskipun kamu mengatakannya, aku juga tidak akan setuju.”

Menurut tebakan Nofan Ye, sekarang Jimmy seharusnya sedang verifikasi efek dari obat herbal, kepentingan obat herbat dapat diketahui tanpa ditanyakan. Tetapi Jimmy muncul di sini dan bisa meninggalkan obat herbal, berarti ada masalah yang lebih penting.

Ternyata tidak salah, setelah Nofan Ye mengatakan seperti ini, Jimmy langsung tertawa paksa.

“Berengs*k, kamu harus ingat, sekarang aku memang adalah rakyat China, tetapi aku bukan orang dari pihak militer kalian, juga bukan orang dari pihak kepolisian.”Nofan Ye berkata dengan penuh perasaan.

Dilihat dari seberapa jarang Jimmy mencarinya sekarang, cepat lambat suatu hari nanti dia bahkan tidak punya waktu untuk dirinya sendiri, setiap hari dia hanya bisa bekerja demi pihak militer.

“Drago, masalah ini benar-benar sangat penting.” Jimmy menarik kembali senyumannya, dia dengan ekspresi tegas berkata: “Sekarang selain kamu, kami tidak menemukan kandidat yang lebih cocok lagi.”

Nofan Ye menggelengkan kepala, “Aku tidak punya waktu.”

“Ini berhubungan dengan tujuan utama Organisasi Serigala Putih, tujuan mereka akan muncul di Universitas Kyoto, Merry Ye juga sudah mau mulai sekolah, takutnya nanti...” Jimmy belum mengatakan sampai selesai, tetapi maksudnya sudah sangat jelas.

Nofan Ye sangat jelas dengan cara Organisasi Serigala Putih bertindak, jika tujuan utama Organisasi Serigala Putih adalah di Universitas Kyoto, maka nantinya Merry Ye yang berada di sekolah juga akan terpengaruh.

Ekspresi Nofan Ye menjadi buruk, “Kamu sedang mengancamku?”

Jimmy dengan tidak berdaya menggoyangkan lehernya, “Drago, aku tidak punya hak seperti ini, kamu juga tidak bisa menerima ancaman seperti ini, aku hanya sedang menjelaskan.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu