Takdir Raja Perang - Bab 19 Datang Langsung

“Aku datang untuk menyelidiki kematian kakek.” Nofan mengelus rambut Merry lembut, tatapannya penuh kasih sayang, “lebih baik cepat kembali ke kampus, saat ada waktu aku akan datang melihatmu.”

“Cih!”

Merry berkata kesal, “kak, kamu ingin mengusirku pergi, 8 tahun yang lalu juga seperti ini, kali ini aku tidak akan pergi begitu saja.”

Nofan terdiam, menatap kedua mata Merry, setelah berpikir sebentar dia baru menganggukkan kepalanya.

8 tahun yang lalu dia belum memiliki kekuatan kemampuan apapun, dia tidak ingin menyusahkan Merry nantinya, dia memikirkan cara agar bisa membuat Merry pergi, tapi sekarang keadaannya berbeda, dia yang saat ini bukanlah dirinya pada saat 8 tahun yang lalu.

Entah dalam keadaan apapun, dia bisa menjamin keselamatan Merry, kenapa harus membuat Merry berada jauh darinya.

“Kak, aku akan menghadapinya bersamamu!” Merry yang melihat Nofan mengiyakan perkataannya langsung antusias, mengepalkan kedua tangannya, “aku berlatih bela diri, tidak masalah jika harus menghadapi 10 orang.”

Nofan tertawa lebar, berdasarkan penilaiannya, tentu saja dia mengetahui jika Merry berlatih bela diri, tapi pukulannya masih terbilang enteng, sama sekali bukanlah ancaman.

“Kalau begitu kakak akan bersandar kepadamu untuk melindungi kakak.” Nofan membelai lembut rambut Merry, perkataanya juga terdengar sangat lembut.

Merry mendecih, bersikap layaknya jika dirinya lah yang paling hebat dan bisa diandalkan.

Nofan berbincang dengan Merry, sambil kedua matanya melirik jalanan di belokan, terlihat bayangan Bagus Ye dan Arden bersembunyi disana.

“Sekarang kamu bisa tertawa, setelah ini aku akan membuatmu menangis.” Melihat kedua kakak beradik itu tertawa, Arden mengutarakan umpatannya.

Bagus Ye masih menekuk wajahnya, menatap Arden, diam diam dia mengepalkan kedua tangannya.

Dia selalu saja ingin mendekati kakaknya Merry, tapi dia selalu saja tidak menganggapnya, memperlakukannya dengan sangat dingin, dia sampai berpikir jika itu adalah sifatnya, tapi sekarang dia mengerti, Merry tidak pernah menganggapnya, bagaimana bisa Merry memperlakukannya dengan baik.

Merry tidak pernah menganggapnya sebagai kakak kandung.

Kenapa? Kenapa sebenarnya?

Bagus Ye berteriak dalam hatinya, karena ibu kandungku bukan ibu kandungmu, jadi kalian tidak memperlakukanku sebagai keluarga kalian? Pak Anthony juga, Merry juga sama saja!

Nofan yang sudah ditendang dari rumah, kalian memperlakukannya dengan sangat baik, aku ini adalah tuan muda dari keluarga Ye yang sesungguhnya.

Arden ingin mengatakan sesuatu, tapi saat melihat wajah kesal Bagus Ye, dia tidak berani berkata kata.

“Kesal?”

Nofan yang sedang berbincang tertawa dengan Merry melirik Bagus Ye yang berada di belokan, dia memiliki perubahan rencana yang sudah dia pikirkan dalam benaknya.

Waktu detik demi detik berlalu, kegelapan mulai menyelimuti semua yang ada dalam jangkauannya, aula leluhur terlihat seperti monster dalam kegelapan, Merry juga terlihat mulai menguap, sedangkan orang yang ditunggu Nofan masih tidak kunjung datang.

Hati Nofan semakin lama semakin dingin, pada waktu bersamaan dia juga merasa semuanya sangat lucu.

“Sandy Ye, apa kamu pikir kali ini kamu bisa bersembunyi?” Nofan mengutarakannya dalam hatinya, tapi wajahnya masih terlihat sangat tenang.

Pada saat bersamaan, Sandy Ye yang ditunggu tunggu Nofan malah membawa Adela pergi ke kota Haloja.

Sandi Ye sudah memasuki usia hampir pertengahan abad, tapi ketampanannya terlihat semakin matang, sejak turun dari pesawat hingga keluar dari bandara, banyak gadis gadis yang meliriknya, bahkan ada yang diam diam mengambil gambarnya.

Adela yang menggandeng lengan Sandy Ye mengangkat kepalanya bersikap arogan, dalam dirinya terpancar aura ibu ibu kelas atas, tapi tatapan kedua matanya membuat para gadis yang melirik ke arah mereka ketakutan dan membubarkan diri.

Mereka berdua berjalan beriringan terlihat bak seperti raja dan ratu, bertengger diatas hanya bisa dipandang saja.

Setelah meninggalkan bandara, mereka berdua menaiki mobil Mercedes berwarna hitam, melaju ke eEite Garden.

Elite Garden, kediaman keluarga Chu.

Michael Chu duduk diatas sofa mendengarkan dengan seksama mengenai kejadian yang menimpa Ria Chu, wajah Serrly Chu yang berada disampingnya sudah dibalut perban, perasaannya sangat buruk, tatapan kedua matanya juga terlihat jauh lebih suram.

“Jika seperti itu maka tidak bisa menyalahkannya.” Michael Chu menggerutu, rasanya ada yang tidak beres.

Hutang dari Perusahaan Nara Totendo, kedua kakak beradik itulah yang memasrahkan hal itu kepada Nofan, dan hasilnya malah membuat Jacky Zhang menjadi cacat, karena ingin membalas dendam, jadi dia memanfaatkan kedua kakak beradik ini.

“Begitulah masalahnya.” Ria Chu menatap Serrly Chu mengatakan, “Nofan, dia juga korban, dia sama sekali tidak menyukaiku, dan juga, berdasarkan kekuatan dan kemampuan yang dia miliki, dia juga tidak akan datang menggangguku.”

Mendengar itu michael Chu menganggukkan kepalanya, berdasarkan apa yang dijelaskan oleh Ria Chu, cara Nofan membereskan masalah penculikan itu juga sangatlah berani dan tidak kenal takut, dia meminta Jacky Zhang untuk melepaskan Serrly Chu, selanjutnya membawa Ria Chu untuk kabur, semua nya berakhir dengan sangat rapi.

Bahkan bisa dibilang, jika tidak ada dirinya maka kedua kakak beradik belum tentu bisa diselamatkan.

“Kelihatannya, aku harus berterimakasih kepadanya?” Michael Chu mengatakan tidak senang.

Mendengar ini membuat Ria Chu tersenyum, “pa, biarkan saja semua mengalir seperti seharusnya, bagaimanapun juga aku dan Nofan sudah mendaftarkan pernikahan, kita sudah bisa dibilang sebagai satu keluarga.”

Ekspresi di waja Michael Chu seketika berubah menjadi tidak mengenakkan, apanya yang menjadi satu keluarga, dia bahkan belum memberikan restu.

“Lebih baik perdalam lagi penelitian mengenai Garcia, jika membutuhkan sesuatu aku akan membantu, Serrly masih menunggu untuk bisa menggunakannya.” Michael Chu mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Setelah itu tatapan kedua mata Serrly Chu menjadi berbinar, menatap kakaknya dengan sangat antusias.

Ria Chu tersenyum pahit, “pa, Serrly, laboratorium sudah dirampok sebelumnya, meskipun bahan bahannya masih tersisa sedikit, tapi kita juga sudah kehilangan begitu banyak, sebelumnya aku memprediksi jika Garcia akan rampung dalam dua minggu kedepan, tapi sekarang kelihatannya membutuhkan waktu berbulan bulan untuk merampungkannya.”

“Syukurlah jika masih ada harapan.” Michael Chu berterus terang, “aku akan memberikan dana sebesar 2 triliun, juga jika kamu ingin memanggil ahli, kamu juga bisa mengatasnamakan Rexworth Grup, tugasnya adalah harus merampungkan proyek Garcia dalam waktu secepat mungkin.”

Ria Chu menganggukkan kepalanya, “aku mengerti.”

Dalam hatinya tersimpan begitu banyak kegetiran.

Sebagai perempuan, dia tau jelas mengenai arti kecantikan bagi seorang perempuan, dan juga, setelah kejadian itu, karena khawatir jika Serrly Chu akan bertindak bodoh diluar nalar dia berkata kepada Serrly Chu jika dia akan membuat wajahnya bisa kembali seperti sedia kala.

Sedangkan kenyatannya, tidak tau kapan Garcia akan segera dirampungkan, tidak tau apakah setelah penelitian dirampungkan bisa menyembuhkan luka di wajah Serrly Chu atau tidak.

Sekarang dia memikirkan jika Garcia tidak akan rampung dalam waktu dekat, dia masih memiliki cara untuk memikirkan solusi lain.

“Kakek Erbin meninggal, Sandy Ye memakamkannya dengan terburu buru, bahkan dia tidak memberitahu kakek kita, aku akan membuat keluarga Ye membayar harga yang setimpal!” tatapan kedua mata Michael Chu sudah setajam silet, meskipun masalahnya bukan karena Nofan, tapi dia harus membuat keluarga Ye membayar harga yang setimpal.

“Pa, terimakasih.”

Serrly Chu dan Ria Chu saling bersitatap, berkata bebarengan.

Mereka sudah tumbuh sebesar ini tapi masih bisa merasakan cinta papanya untuk mereka, Michael Chu memang mencintai dan menyayangi mereka, tapi biasanya tidak begitu dia tunjukkan sekentara ini.

“Aku ini papa kalian.” Michael Chu tersenyum penuh kasih sayang, selamanya akan menjadi gunung sandaran untuk kalian.”

Pada saat ini Ria Chu dan Serrly Chu tidak menyangka jika sebutan gunung sandaran ini akan terucap dari mulut papa mereka.

Tiga jam setelah perbincangan mereka