Takdir Raja Perang - Bab 167 Benar-Benar Sampah

"Ergh......" Nofan tercengang sendiri, meskipun dia, juga dalam sekejap dikejutkan oleh perkataan Dalina , menggunakan nada tidak pasti bertanya: "Besok pergi ke kantor badan pengurus masyarakat mendaftarkan pernikahan?"

Orang lain yang berada di lobi vila, saat ini juga sangat terkejut dan tercengang.

Mereka juga tidak menyangka, Dalina bisa-bisanya mengatakan mau mendaftarkan pernikahan dengan Nofan, ini juga terlalu......gila bukan?

Awalnya, saat mereka ngobrol, Dalina meskipun tidak mengatakannya dengan jelas, tapi bisa dibilang maksud perkataannya, jelas sekali tidak akan mengakui Nofan si suami ini.

Ini baru berapa lama, sikapnya sudah berubah?

"Dalina, kamu, kamu tidak tershiri bukan? Bisa-bisanya kamu sungguh ingin dengan si sampah ini pergi bersama mendaftarkan pernikahan? Ini mungkin berhubungan dengan kebahagiaan seumur hidupmu."

"Seulgi benar, Dalina, orang ini terlalu murahan, reputasinya juga buruk sekali, aku sudah bertanya seorang teman di Sinabor, bilang kalau orang ini tidak hanya seorang bangsawan tak berguna, biasanya juga sering sekali memukul orang, kejam sekali."

"Nona Dalina, apakah kamu melihat orang ini pintar sekali berkelahi, sengaja menunda waktu ingin menahannya dulu, takut dia melawan kita seperti dia melawan Antoni? Kamu jangan khawatir, aku kenal dengan beberapa orang yang pandai seni bela diri, hebat sekali, asalkan aku menelepon mereka, mereka cepat sekali akan segera datang, lalu menghajar manusia muraha ini."

"Benar nona Dalina, orang semurahan ini mana pantas bersanding denganmu? Kamu jangan sampai menggunakan tubuh untuk memberi iblis ini makan.”

......

Setelah semua orang di aula vila tersadarkan, beramai-ramai mencuci otak Dalina alasan mau mendaftarkan pernikahan dengan Nofan, satu per satu kesal sekali dan membela Dalina.

Orang-orang ini, kebanyakan adalah teman baik Dalina, dan juga beberapa teman dari teman baik Dalina.

Jadi, status orang-orang tersebut tidaklah rendah.

Dalina tidak mempedulikan orang-orang ini, malah berkata kepada Nofan: "Benar, hari ini sudah terlalu sore, kantor badan pengurus masyarakat sudah pulang kerja, kalau tidak kita sekarang sudah bisa pergi mendaftarkan pernikahan."

"........."

Mendengar perkataan Dalina, semua orang di aula vila tak berkata-kata, satu per satu seperti membatu.

Salah satu wanita muda, adalah teman Dalina paling baik, ia lebih buru-buru melangkah maju, menjulurkan tangan melangkah maju, menjulurkan tangan memegang kening Dalina, wajahnya penuh penasaran berkata: "Tidak masuk akal, jelas-jelas tidak panas, bagaimana bisa sembarangan bicara?"

Nofan juga mengerutkan kening, melihat Dalina dengan serius dari atas ke bawah.

Harus mengakui kalau Dalina cantik sekali.

Dan juga, kedua mata Dalina yang cantik jernih dan murni, tetapi mempunyai kedalaman yang tidak bisa dilihat orang.

Meskipun orang seperti Nofan, juga tidak bisa melihat apa yang dipikirkan Nofan dengan hanya melihat Nofan sekilas saja.

Nofan menyimpulkan, Dalina bukan wanita biasa.

"Besok aku mau pergi bekerja di universitas Yanjing, lebih baik akhir pekan saja baru pergi ke kantor badan pengurus masyarakat mendaftarkan pernikahan." Nofan memegang hidung sambil berkata.

"Boleh." Dalina mengangguk.

Juga disaat ini, Antoni si 'daun bawang terbalik' di depan pintu dengan menggenaskan bangkit dari tanah, dia sekarang kasihan yang mengerikan sekali.

Tadi saat dia dibuat menjadi 'daun bawang terbalik' di depan pintu vila, wajahnya mengenai tanah.

Ini membuat wajahnya luka berat, seluruh wajahnya membengkak, mirip sekali dengan kepala babi.

Dia berlari masuk ke dalam vila, melihat Dalina, seperti melihat penolong, buru-buru berteriak kepada Dalina: "Nona Dalina, kamu harus membelaku."

"Yang bernama Nofan benar-benar tidak sopan sekali, aku hanya mengatai dia saja, dia langsung memukulku."

"Kamu lihat, dia memukulku sampai seperti apa?"

"Seperti kepala babi!" Dalina melirik Antoni sinis, berkata dengan tenang.

"Benar, anak ini benar-benar keterlaluan sekali, terlalu tidak sopan, sampah ini benar-benar......" Antoni dengan benci melihat Nofan, berkata kepada Dalina: "Nona Dalina, kamu....kamu harus membelaku, sampah yang tidak sopan ini harus dihajar dengan kejam, agar dia tau tempat apa ini, bukan sampah sepertinya bisa berbuat sesuka hati!"

"Memang benar sampah!" Dalina mengangguk, tangan kiri menopang tangan kanan, tangan kanan menopang dagunya, berkata kepada Antoni: "Itu......Adik Antoni bukan? Kakakmu Antono Ouyang meskipun tidak begitu berprestasi, tapi dia tidak membuat orang membencinya, tapi kamu......aih, apa menurutmu aku ini buta? Tuli? Atau bodoh?"

"Ah? Nona Dalina, kamu, apa maksudmu, aku tidak begitu mengerti." Antoni terdiam sebentar, tidak mengerti apa maksud Dalina.

"Hehe!" Dalina tersenyum, berkata, "Tadi sebelum turun ke bawah, aku sudah melihat pertikaianmu dengan Nofan, juga sudah mendengarnya. Dari awal sampai akhir, Nofan tidak mempedulikanmu bukan? Kamu berlari mengejek orang, orang juga tidak marah padamu, tapi kamu si sampah ini, bisa-bisanya mengancam orang dengan orang keluarganya, kamu tau tidak? Perbuatanmu ini, benar-benar membuat orang jijik, benci."

"Nofan masih termasuk berbaik hati padamu."

"Kalau itu aku, hehe, takutnya kamu tidak akan melihat matahari besok."

"Aku, aku, aku......" Meskipun sekarang otak Antoni berbunyi "weng weng", jalan pemikirannya tidak begitu jelas, tapi masih mengerti apa maksud Dalina.

Dalina sedang tidak senang kepadanya, dan juga sangat tidak senang.

Ini juga membuat Antoni terdiam sebentar, tubuhnya gemetaran karena ketakutan.

Dalina bukan orang yang mudah diganggu, di lingkaran anak muda kelas atas bertalenta di Kyoto, selain sebagian anak muda yang berhubungan baik sekali dengan Dalina, anak muda biasanya sama sekali tidak berani menyinggung Dalina.

Dalina tidak hanya mempunyai seorang ayah jendral pendiri umum dan kakak raja perang, terlebih dia sendiri adalah bos di pusat perbelanjaan.

Menyinggung orang bertalenta yang mempunyai latar belakang seperti ini, jelas-jelas sedang cari mati.

"Cepat keluar dari vilaku, ingat sampaikan kepada kakakmu, suruh dia lain kali jangan muncul di hadapanku lagi, kalau tidak, dia tau sendiri bagaimana akibatnya!" Tatapan Dalina dingin, berkata kepada Antoni sepatah kata demi sepatah kata.

"Baik, baik, baik......"

Ekspresi wajah Antoni berubah, perkataan minta ampun tidak berani dia katakan, langsung memutar badannya dengan cepat keluar dari vila.

"Wu, akhirnya udara disini bertambah lebih sejuk!"

Setelah Antoni berjalan keluar dari vila, Dalina menarik nafas dalam, berkata asal.

Semua orang di aula vila terdiam, satu per satu melihat Dalina sangat tidak tenang, hars tau, tadi mereka semua sama dengan Antoni, ada mengejek dan menghina Nofan, ini karena, sebelumnya mereka mengira Dalina sangat membenci Nofan, jadi mengejek Nofan untuk mendapatkan perhatian Dalina.

Tapi mana disangka, begitu Dalina datang, langsung membela Nofan, dan juga langsung mengusir Antoni dari vila.

Apa maksudnya ini?

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu