Takdir Raja Perang - Bab 435 Peace Villa Resto

Nofan mengobrol sebentar dengan Tobias, mengaturkan beberapa hal untuk Tobias, dan akhirnya Tobias pun pergi.

Ketika Tobias pergi, Nofan membawa Valen Zhao meninggalkan Villa Crystal.

Valen Zhao mengemudi dan mengantarkan Nofan ke sebuah restoran oriental di Daerah Silin, kota Muara. Namanya Peace Villa Resto.

Ini adalah restoran terkenal yang sudah berusia seratus tahun.

Nofan memiliki hubungan yang erat dengan Peace Villa Resto, saat dia berada di Kota Muara, setiap dua hari sekali dia akan datang ke Peace Villa Resto untuk makan malam.

Kali ini dia telah kembali ke China begitu lama, sekarang dia baru saja kembali ke Kota Muara, dia tidak sabar untuk datang ke Peace Villa Resto.

Peace Villa Resto dikelola dengan baik dan sangatlah terkenal di Kota Muara.

Seluruh restoran terbagi menjadi tiga lantai. Lantai pertama adalah tempat untuk konsumen biasa, lantai dua menyediakan ruang pribadi, dan lantai ketiga didedikasikan untuk tamu VIP.

Nofan telah makan di Peace Villa Resto selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, semua karyawan lama Peace Villa Resto mengenal Nofan, pemilik Peace Villa Resto juga telah beberapa kali minum bersama Nofan, mereka bahkan telah memberikan Nofan kartu VIP khusus.

Namun, Nofan tidak suka makan di lantai tiga Peace Villa Resto, ia biasanya memilih makan dilantai satu, tempat dimana pelanggan biasa makan.

Dilantai satu Peace Villa Resto, di hall yang dapat menampung hampir seribu orang, terlihat kerumunan ratusan orang sedang makan, ini menunjukan betapa bagusnya bisnis Peace Villa Resto.

Nofan membawa Valen Zhao untuk mencari meja kosong, mereka duduk dan memesan beberapa hidangan.

Meja kosong mereka tepat disebelah tangga menuju lantai dua, Nofan dan Valen Zhao tidak begitu mempermasalahkan ini.

Disaat Nofan sedang makan dan berbicara dengan Valen Zhao. Seorang pria muda merangkul seorang wanita yang ada didepannya dan mereka hendak naik kelantai dua, karena pria muda itu mengeluarkan tangan dan menepuk pantat wanita itu, membuat wanita itu malu dan kaget, dan wanita itu menabrak meja Nofan dan Valen Zhao, menyebabkan sup panas diatas meja tumpah dan mengenai tubuh Nofan.

“cari mati ya!”

Melihat peristiwa ini, Valen Zhao langsung berdiri dan marah.

“tidak apa-apa, duduklah!” Nofan mengerutkan keningnya dan dengan cepat berkata pada Valen Zhao.

Dia datang ke Peace Villa Resto karena dia ingin menjalani kehidupan seperti orang biasa, dia tidak mempermasalahkan masalah kecil seperti itu.

Tetapi, Valen Zhao berbeda. Jika ada yang berbuat salah kepada Nofan, dia lah orang pertama yang akan berdiri didepan.

Tetapi, dia tetap akan 100% mematuhi perintah Nofan.

Jika Nofan sudah berkata seperti itu, dia tidak akan mempermasalahkannya lagi dan kembali duduk dikursi.

Tetapi pria muda itu kesal saat mendengar Valen Zhao berkata “cari mati ya”, ia terdiam sejenak dan merasa kesal, segera dia berteriak pada Valen Zhao yang sedang duduk: “sialan! beraninya kamu bilang “cari mati” padaku. orang miskin, sudah bosan hidup ya? Cepat berlutut dan minta maaf padaku, aku akan meringankan hukumanmu.

Jika tidak, hanya satu kata dariku, bisa membuat mereka melemparmu ke Atlantik untuk diberikan pada ikan Hiu.”

Anak muda itu sangat arogan.

Pria muda ini adalah orang China, dengan rambut ungu dan tato dilengannya.

Namanya Farhan, dia memiliki kakak laki-laki yang berbisnis di Kota Muara, dan dia membuka perusahaan yang tidak terlalu besar.

Untuk dapat membuka perusahaan di Kota Muara, walaupun perusahaannya tidak terlalu besar, tetapi harus kuat, dan dapat berjalan dijalan yang benar dan salah. Farhan selalu bertindak arogan.

Tentu saja dia bisa menilai orang dengan baik, saat menghadapi orang Barat atau orang dengan latar belakang yang lebih tinggi, dia akan lemah seperti seekor anjing.

Tetapi Nofan dan Valen Zhao yang ada didepannya, mereka hanya makan di lantai satu Peace Villa Resto, mereka terlihat seperti bukan orang kaya. Biasanya hanya orang biasa yang makan di lantai satu Peace Villa Resto, dan orang-orang seperti dia pergi ke ruang pribadi dilantai tiga.

Jika ingin tahu, lantai satu Peace Villa Resto dengan uang 20.000 rupiah saja sudah bisa sekali makan, tetapi jika makan dilantai dua paling murah 2 juta rupiah, jika ingin makanan yang lebih mewah bisa menghabiskan puluhan juta rupiah.

Ini menunjukan seberapa besar perbedaan antara makan dilantai satu dan makan dilantai dua Peace Villa Resto.

Dan alasan utama mengapa Peace Villa Resto memiliki perbedaan konsumen yang begitu besar adalah karena Peace Villa Resto mengikuti setiap perkembangannya, dan secara bertahap mulai fokus pada konsumen yang lebih tinggi, sehingga keuntungan yang didapat pun relatif besar.

Tetapi pemilik Peace Villa Resto merasa bahwa Peace Villa Resto mampu bertahan hingga hari ini, karena lebih banyak bergantung pada pemasukan dari konsumen biasa dilantai satu. Oleh karena itu, meskipun Peace Villa Resto selalu mengembangkan bisnis untuk kelas atas, tetapi ia tidak pernah melepas konsumen biasa di lantai satu.

Pemilik Peace Villa Resto mengatakan bahwa apapun yang akan dikembangkan oleh Peace Villa Resto dimasa depan, mereka pasti akan menjadi tempat dimana konsumen biasa dapat menikmati makanan lengkap dan mengenyangkan mereka.

Justru karena dia mempertahankan konsep aslinya, inilah yang membuat Peace Villa Resto digandrungi oleh banyak orang, terutama konsumen biasa dilantai satu, rata-rata mereka akan memilih makan dilantai satu Peace Villa Resto, karena makan disini terjangkau dan mengenyangkan.

Menurut Farhan, Nofan dan Valen Zhao hanyalah dua orang miskin yang bekerja keras,tentu saja dia tidak akan menganggap Nofan dan Valen Zhao.

Bahkan kata-kata Valen Zhao tadi membuatnya merasa malu dan kehilangan mukanya. Jika dia tidak memberi Valen Zhao pelajaran, bukankah dia akan kehilangan muka didepan pacarnya?

“ingin aku berlutut dan meminta maaf?”

Valen Zhao memandangi Farhan dengan senyuman sinis.

Awalnya Nofan memberitahunya untuk tidak mempermasalahkannya dan membiarkan Farhan pergi.

Tapi Farhan tidak meminta maaf, malahan menyuruhnya untuk berlutut, dan ini membuat Valen Zhao sangat marah.

Dia sudah mengeluarkan tangannya dan ingin memberi pelajaran kepada Farhan.

“maaf kawan, temanku ini pemarah. Begini saja,tadi dia baru saja menyinggungmu, aku akan mengantikannya untuk meminta maaf.” Saat Valen Zhao hendak ingin memukul Farhan, Nofan memberi kode agar Valen Zhao berhenti dan kemudian tersenyum berkata pada Farhan.

Dia berkata harus rendah hati.

Pertama, orang seperti Farhan tidak akan dianggap olehya.

Seperti biasanya, orang tidak akan perhitungan dengan anjing, dan ini adalah fakta.

Selain itu, ini adalah Peace Villa Resto dan Nofan sangat menyukai tempat ini. Seperti biasa dia tidak ingin berkonflik dengan siapa pun disini.

“Kak Nofan......” Valen Zhao tidak mengerti mengapa Nofan harus merendah seperti ini.

Meskipun dia dan Nofan sering datang dan makan di Peace Villa Resto.

Tetapi dia tidak tahu kenapa Nofan selalu datang ke Peace Villa Resto untuk makan. Setiap kali ia bertanya, Nofan hanya tersenyum tanpa berbicara.

Adapun fakta bahwa Nofan tidak ingin berkonflik dengan siapapun di Peace Villa Resto, dia juga tidak paham dengan itu.

Karena, dari dulu Nofan datang kesini untuk makan, belum pernah ia mengalami kejadian seperti hari ini.

Valen Zhao sedikit kesal, tetapi Nofan sudah memberi perintah, dia tidak berani untuk tidak mematuhinya. Jadi pada akhirnya dia duduk kembali dan mengabaikan Farhan.

Tetapi bagaimana mungkin Farhan bisa melepaskan Nofan dan Valen Zhao begitu saja, dengan senyuman sinisnya ia berkata pada Nofan: “lupakan? Sialan, apa-apaan kamu! Kenapa harus mendengarkan perkataanmu?cepat keluar dari sini! Jika tidak aku akan memukulimu juga.”