Takdir Raja Perang - Bab 12 Perubahan Mendadak

Kondisi perasaan Nofan sedang lumayan bagus.

Asalkan dia mendaftarkan pernikahannya dengan Ria, maka urusan kakek nya akan mudah untuk dia atasi.

Setelah itu dia akan pergi ke Kyoto untuk menyelsaikan dendam lama, 8 tahun yang lalu bukan karena keinginannya lah dia meninggalkan negaranya.

Jadi setelah menyelesaikan semua urusan, dia masih akan bertemu dengan sosok yang memberinya jurus tanpa nama, tidak tau apakah orang itu masih menunggunya atau tidak.

Untuk memeriksa informasi mengenainya, dia menggunakan waktu 7 tahun, dan kali ini dia tidak boleh melewatkannya.

Batas waktu perjanjian masih tersisa sekitar 2 bulan, dia harus menyelesaikan semua urusan dalam waktu dua bulan, kemudian dia akan hidup dengan bebas.

Saat turun dari mobil, Nofan melihat kedua kakak beradik yang sudah menunggu di depan kantor biro urusan sipil.

Sosok lemah mereka terlihat menunjukkan keteguhan, kesan dingin di wajah mereka malah membuat mereka terlihat seperti seorang dewi yang sangat kejam.

Bahkan Nofan terpaksa mengakui jika perwakan mereka kakak beradik benar benar sangat memesona.

“Cih!”

Serrly mendecih saat melihat Nofan berjalan mendekat, dia sangat enggan untuk melihat sosoknya.

Ria akan mendaftarkan pernikahannya dengan Nofan, entah bagaimana dia menentangnya, tapi keputusan kakaknya sudah bulat, jadi dia hanya bisa menemani kakak perempuannya kemari.

“Ayo.”

Ria menunjukkan tatapan yang rumit untuk diartikan, berjalan masuk kedalam kantor biro urusan sipil saat melihat Nofan sudah semakin dekat.

Hatinya begitu tidak karuan saat mengetahui jika dia memiliki tunangan yang entah muncul darimana, dia begitu kesal dengan laki laki yang tidak berguna sepertinya, sampai penolakan kejam yang Nofan lakukan, dan juga mengenai penagihan hutang beberapa waktu lalu, dalam waktu singkat saja sudah terjadi begitu banyak hal.

Untung saja.

Semua ini akan berakhir.

Setelah mendaftarkan pernikahan, mereka akan menjalani jalan kehidupan masing masing dan tidak akan saling bertemu.

Semua proses sudah dijalani, saat pengambilan foto, Nofan menyunggingkan senyman di wajahnya, sedangkan Ria, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, saat petugas pengambil foto memaksanya, dia baru menunjukkan senyuman di wajahnya.

Cekrek.

Foto sudah diambil untuk diletakkan di surat nikah berwarna merah.

“Hanya seperti ini?”

Ria memegang surat nikah ditangannya, rasanya ada yang mengganjal dalam benaknya.

Dulu dia juga pernah membayangkan untuk menikah, pangerannya menggandeng tangannya dengan lembut, wajahnya penuh dengan rona kebahagiaan, adik dan keluarganya memberinya ucapan selamat dan mendoakan akan kebahagiaannya.

Tapi sekarang..... Hanya sikap acuh dan kekesalan yang ada dalam benaknya.

Anggap saja semua ini sebagai mimpi!

Ketiga orang itu berjalan keluar dari kantor biro urusan sipil, Serrly menarik Ria berniat untuk pergi.

“Tunggu.”

Mendengar perkataan Nofan, Serrly memalingkan kepalanya, berucap dingin, “apa lagi!”

Nofan mengabaikan Serrly begitu saja, tatapnnya tertuju pada Ria, keputusasaan yang dia rasakan saat ini bisa dirasakan oleh Nofan, hal itu membuatnya merasa bersalah.

“Kita sudah saling terikat, jika ada yang kamu butuhkan, aku akan membantumu sebisaku, tapi setelah ini jangan datang menggangguku.” Ria mengatakannya dengan wajah datar.

Kedua mata Nofan menyipit, berkata pelan, “kita sudah menikah, sudah seharusnya memberitahu keluarga.”

Setelah itun Nofan mengeluarkan teleponnya, untuk melakukan panggilan video.

Dia harus memberikan penjelasan kepada kakek.

Serrly hampir dibuat tertawa karena saking kesalnya kepada Nofan, dia tidak pernah bertemu dengan orang tidak tau malu sepertinya, bahkan dia ingin orang lain menyempurnakan kebohongannya, mimpi!

Ria menunjukkan wajah tidak bersahabat, tapi langkah kakinya masih terhenti, dia memang harus memberikan penjelasan setidaknya.

“Aku akan mengganti rugi.” Nofan merasa jika permintaannya sedikit berlebihan.

“Hahha.” Serrly tertawa, ganti rugi? Apa yang akan kamu gunakan untuk mengganti rugi kesucian kakaknya!

Nofan tidak memperdulikan Serrly, dia mengerutkan keningnya, sekarang sudah pukul 9 lebih, kakek seharusnya sudah bangun, kenapa masih tidak menerima panggilan teleponnya.

Nofan menghubungi sampai 5 kali tapi masih tidak mendapat jawaban.

Ada yang tidak beres!

Ekspresi di wajahnya menjadi serius, meskipun kakek tidak membawa telepon bersamanya, setidaknya ada pelayan yang akan mengangkatnya, dia bahkan sudah menghubungi sampai berkali kali tapi masih saja tidak mendapat jawaban.

Serrly sudah tidak sabaran, dia menarik Ria untuk segera pergi.

“Tunggu sebentar lagi.”

Nofan menahannya.

“Jangan memaksa lagi!” Serrly membentaknya.

Ria sedikit kebingungan, dalam hatinya dia juga tidak ingin tinggal lebih lama, tapi... Entah bagaimana hubungan mereka nantinya, hubungan diantara kakek kedua keluarga sangatlah kental, tidak boleh merusak semuanya karena hal remeh seperti ini.

“Kenapa kamu?”

Nofan begitu terkejut saat muncul wajah laki laki paruh baya di dalam layar teleponnya.

Dari semua orang di keluarga Ye, dia hanya peduli pada kakek saja, sosok yang selalu menganggapnya anaknya, sosok yang selalu menyunggingkan senyuman di wajahnya saat menatapnya.

Meskipun dia ditelantarkan, bahkan laki laki yang dia lihat di layar teleponnya juga menelantarkannya, tapi kakeknya selalu merentangkan kedua tangannya melindunginya, tidak takut untuk melepaskan semuanya dan menanggung akibatnya!

Selamanya dia berhutang kepada kakek.

“Kakek sudah pergi.”

Begitu laki laki itu mengatakan itu, rasanya Nofan seperti disambar petir di siang bolong, tubuhnya gontai, wajahnya memucat.

“Pemakamannya hari ini, jika bisa datang maka datanglah, jika tidak bisa datang kita juga tidak akan memaksa.”

Setelah itu panggilan video berakhir.

Kraakkk!

Nofan langsung menggenggam teleponnya hingga remuk, otot di kepalanya terlihat menyembul keluar, napasnya sampai terdengar sangat keras.

Ria yang melihatnya dibuat mematung, kakek Erbin meninggal?

Bagaimana bisa, beberapa waktu lalu dia masih bertemu dengannya, wajahnya cerah, suaranya masih begitu tegas, bagaimana bisa tiba tiba meninggal seperti ini?

“Dia meninggal?”

Serrly juga sama terkejutnya, kemudian bersikap kesal, “kenapa kamu tidak mengabari lebih awal, jika seperti itu maka kakak tidak perlu mendaftarkan pernikahan denganmu, sialan, mati saja kenapa tidak lebih awal.”

“Serrly!” Ria yang mendengar itu langsung berteriak.

“Brengsek!”

Nofan kesal, dia sudah mendekat pada Serrly, tamparan langsung mendarat di wajahnya.

Kemarahan membuatnya melayangkan sebuah tamparan di wajah Serrly, Serrly tidak bisa menahannya, sekarang Nofan tidak memperdulikan apapun lagi, kakeknya sudah pergi, apa yang masih dia perdulikan.

Semua yang menindas kakeknya, harus mati!

Tapi saat tamparan yang lainnya sudah akan dia ayunkan, Ria tiba tiba menahannya di depan tubuh Serrly.

Nofan memang kesal, tapi dia tidak kehilangan akal sehatnya, dia menarik kembali kekuatan yang dia kumpulkan di tangannya, memukulnya lebih ringan.

Plaakkkk!

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Ria, wajah cantiknya itu terlihat mulai merah dan bengakk.

“Nofan, apa kamu sudah gila! Kamu berani memukul kakakku, apa kamu manusia!” Serrly sudah meledak ledak.

Nofan dengan kedua mata memerah melihat Ria sekilas, setelah itu memelototi Serrly,

Serrly merasa jika dirinya sudah seperti dipelototi oleh harimau gila, tubuhnya merinding, kaku, semua perkataannya terhenti di tenggorokan, entah bagaimana dia berusaha masih tidak bsia berkata kata.

“Serrly!”

Ria kembali menghadang di depan Serrly, memohon kepada Nofan, “Nofan, Serrly sudah keterlaluan, aku akan mewakilinya meminta maaf kepadamu, dia benar benar tidak sengaja mengatakannya.”

Ria juga cemas, dia benar benar merasakan aura membunuh yang dipancarkan oleh Nofan, jika Nofan sudah bersikukuh, maka Serrly pasti akan mati.

Entah kenapa Nofan yang di penuhi kemarahan dalam dirinya, saat melihat bekas tamparan di wajah Ria membuatnya teringat akan kejadian kemarin pagi dimana tubuh Ria meringkuk di atas sofa, teringat akan hal itu membuat kemarahan dalam dirinya mencair.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu