Takdir Raja Perang - Bab 324: Tiba-Tiba Emosi

Serangan Valen, kuat dan sadis!

Dan lagi, sama sepreti Nofan, Valen yang sekarang, raut wajahnya sangat muram, menakutkan!

Kalau bukan karena gang kecil ini di samping mall, letaknya di keramaian, dia tidak akan memberi ampun, akan langsung membunuh tiga pria di depannya ini.

“kamu, kamu, kamu.....” Tuan Lin bangkit dari tanah, melihat dua temannya sekarat, matanya dipenuhi ketakutan, bicara ke Valen: “habislah, habislah kamu, kamu sudah membuat masalah besar.”

“kamu kira bisa berantem, sudah sangat jago? Kuberitahu kau, kami adalah orangnya Organisasi Hitler Youth, mengusik kami, tidak peduli siapapin kamu, kamu hanya punya satu jalan mati.”

“pahami situasinya, berlutut dan minta maaflah, lalu keluarkan dua ratus juta seratus enam puluh juta, aku....”

Tuan Lin belum selesai bicara, Nofan menyelengkat kakinya dengan sangat cepat, seperti teleportasi, seketika langsung sampai ke depan Tuan Lin, dan mencekik leher Tuan Lin.

“katakan, masih menangkap berapa banyak nona kecil seumuran ini? Penjara bawah tanah tempat mengurung mereka dimana?”

Mata Nofan terlintas niat membunuh yang pekat, bertanya dengan dingin ke Tuan Lin.

“kamu, kamu.....” Tuan Lin dibuat takut oleh Nofan, seketika sampai tidak bisa berkata-kata!

Dia baru pertama kali bertemu situasi seperti ini!

Namun di saat ini lah, pria pirang itu tiba-tiba berteriak dengan kencang: “tolong, ada pembunuhan....”

Suaranya sangat kencang, disini memang pusat keramaian, sehingga setela pria pirang itu berteriak kencang, langsung ada sekumpulan orang yang menghampiri depan gang.

Orang-orang ini semuanya adalah orang yang sedang berkeliling di sekitar.

Mereka menghampiri depan gang, semuanya datang untuk melihat, penasaran akan apa yang terjadi.

Seketika segerombol orang langsung menghalangi gangnya, setelah mereka melihat pemandangan dalam gang, satu per satu tertegun, sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.

Valen mengerutkan alisnya, dia barusan dikuasai niat membunuh, sehingga tidak mengira pria pirang itu akan menggunakan cara seperti ini, menghadapi kumpulan orang yang banyak sekarang, dia dan Nofan harus tambah mengendalikan diri.

Kalau tidak, dia dan Nofan akan kena masalah besar!

Setelah pria pirang itu melihat orang-orang yang berkumpul, bola matanya berputar, bicara dengan kencang: “dua orang ini sangat jahat, padahal kelihatannya lumayan kaya, namun tapi, mereka memberi dua ratus ribu pada nona kecil ini di mall, tapi setelah keluar dari mall, mereka ingin merebut kembali dua ratus ribunya.”

“aku dan dua temanku tidak tahan melihat tindakan mereka yang memalukan, jadi membantu para nona kecil yang mengemis ini bicara keadilan.”

Mereka malah tidak bicara satu katapun dan memukul kami, ayo semuanya datang untuk tentukan siapa yang benar dan salah!”

Pria pirang itu lumayan bisa akting, saat dia bicara, dia mengeluarkan ekspresi seperti marah, kasihan dan sedih, seketika langsung mendapatkan pembenaran dari orang-orang di sekitar.

Semuanya merasa yang dikatakan pria pirang itu adalah kenyataan.

Langsung menunjuk dan menyalahkan Nofan dan Valen, bahkan ada orang yang menaikkan lengan baju, ingin maju bertarung untuk keadilan.

“dua orang ini terlalu keterlaluan ya?”

“tadi aku kayaknya mereka keluar dari sebuah toko branded di mall, terlihat sekali merupakan orang kaya, tadi memberikan uang dua ratus ribu pada nona kecil yang mengemis, kenapa setelah berbalik badan malah memintanya kembali, sial, sangat tidak tahu malu!”

“gila, aku betulan tidak percaya, di dunia ini masih ada orang yang begitu tidak tahu malu, sekarang aku sangat ingin maju dan menonjoknya.”

“di komunias sekarang, pokoknya jangan sampai mereka berdua berbuat seenaknya, aku mau rekam video, lalu menyebarkannya, supanya semua orang di internet tahu dua pria brengsek ini, supaya mereka berdua tidak punya muka untuk terus tinggal di China.”

.........

Sekumpulan orang itu mulai berdiskusi, semuanya dipenuhi rasa keadilan, menunjukkan ingin mengekspos sendiri sisi buruk dari Nofan dan Valen.

Tatapan mata Valen dingin, melhat kearah pria pirang itu, tatapannya terdapat niat membunuh yang pekat, rasa jijiknya pada pria pirang itu sudah mencapai klimaks, kalau bukan karena Nofan masih belum membuka mulut, dia sedang sangat tertahan, pasti akan langsung membunuh pria pirang ini.

Nofan sangat tenang, sama sekali tidak peduli dengan caci makian orang-orang di sekitar.

Di matanya, orang-orang sekitar walaupun agak sedikit ‘bodoh’, dipergunakan oleh orang, tapi hati orang-orang ini masih sangat baik, semuanya punya rasa keadlian.

Jadi, dia malas perhitungan dengan kumpulan orang ini!

“aku tanya kau sekali lagi, penjara bawah tanah tempat mengurung para perempuan kecil itu dimana!” Nofan menekan leher ‘Tuan Lin’, nada bicaranya semakin berat, bertanya dengan dingin.

“hmph!” wajah ‘Tuan Lin’ menghina, mengeluarkan ekspresi yang ‘pasti tidak akan memberitahu’.

Krak!

Namun, Nofan sama sekali tidak basa-basi dengannya, mengangkat lututnya dan menekan diatas tulang lutut Tuan Lin.

Tulang lutut Nofan seperti sebuah palu besi besar, menghantan tulang lutut Tuan Lin dengan sekuat tenaga, seketika langsung membuat tulang lutut Tuan Lin hancur, hancur sampai pecahan tulangnya menusuk masuk kedalam darah dagingnya.

“ah.....”

‘Tuan Lin’ mengeluarkan suara sekarat seperti babi yang dibunuh, tulang lututnya yang hancur sangat menyakitkan, saking sakitnya sampai hampir membuatnya pingsan, kepalanya mengeluarkan keringat dingin seperti kacang.

Duk!

Setelah menggunakan lututnya untuk menabrak hancur lutut ‘Tuan Lin’, Nofan tidak lanjut menginterogasi ‘Tuan Lin’, namu seperti membuang anjing mati, langsung melempar ‘Tuan Lin’ keluar, sampai dua tiga meter jauhnya diatas tanah.

‘Tuan Lin’ mengeluarkan teriakan, tulang kedua lututnya hancur, selamanya dia tidak akan bisa berdiri lagi.

Lalu, Nofan berjalan kearah pria pirang itu.

Kulit wajah pria pirang berkedut, dibuat ketakutan oleh cara Nofan yang kejam, dia sama sekali tidak mengira, Nofan bahkan masih berani bertindak tanpa ragu walaupun sudah dikerumuni banyak orang begini.

Ini sama sekali di luar pekiraannya!

Matanya melihat Nofan berjalan ke hadapannya, pria pirang itu buru-buru berteriak ke orang-orang di sekitarnya: “teman-teman sekalian, kalian jangan hanya lihat saja, semuanya maju bersama, untuk menangkap penjahat ini, jangan biarkan dia semena-mena!”

Tapi, walaupun emosi orang di sekitar sangat kesal, bahkan ada orang yang menaikkan lengan bajunya untuk membantu, tapi ‘Tuan Lin’ sedang mengeluh kesakitan diatas tanah, posisi kedua lututnya dihancurkan, ada contoh yang berdarah-darah disini, siapa yang berani maju melawan Nofan?

Nofan menjambak rambut pria pirang itu, dia bertanya dengan wajah yang murah: “katakan, penjara bawah tanah tempat kalian mengurung para nona kecil itu dimana?”

“aku tidak mengerti kamu sedang bicara apa, kamu, dasar orang jahat, dikira sudah tidak ada hukum ya? Mengira di dunia ini tidak ada pahlawan keadilan?” pria pirang itu buru-buru berteriak lagi, sampai sekarang, dia masih mencoba menghasut orang disekitar untuk turun tangan terhadap Nofan.

“berhenti!”

Cara pria pirang itu luamayan, dia baru selesai bicara, dintara orang-orang yang tadinya masih ragu-ragu, ada seorang pemuda yang berjalan keluar, bicara dengan dingin ke Nofan.

Melihat rupanya, pemuda ini dibuat sampai meledak oleh ucapan pria pirang itu, rasa keadilan yang meledak sampai mengalahkan akal sehat dan kepintarannya.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu