Takdir Raja Perang - Bab 294 Sehun

Nofan pun tak bisa berkata-kata.

Ia kira Dalina mencari dirinya untuk sesuatu yang penting, ternyata memintanya untuk membantu menghajar orang.

Apakah wanita ini mengira bahwa ia adalah pembantai miliknya yang bisa diasal panggil untuk datang kemari?

"Bajingan itu benar-benar kelewatan, meninggalkan luka yang sangat dalam untuk temanku. Belum satu minggu, temanku ini telah mencoba bunuh diri untuk sepuluh kali lebih." ujar Dalina sambil melambaikan tangannya dengan kesal. Seolah-olah ingin menghajar 'Bajingan' yang ia sebut dari mulutnya.

"Dengan tenaga yang dapat kamu gunakan, seharusnya mudah kan untuk menghajar seorang bajingan? Sepertinya kamu tidak perlu mencariku.” ujar Nofan sambil berkedut bibir dengan perasaan yang sangat tidak senang.

"Bajingan tersebut memiliki status yang agak istimewa, aku tidak berani menghajarnya langsung!" Dalina dengan jujur menjelaskan alasan mengapa ia mencari Nofan untuk membantunya.

"Eh..." Nofan merasa sedikit terkejut dan terdiam sesaat, lalu dengan penuh penasaran bertanya kepada Dalina, "Kamu adalah putrinya Daegang dan adik kandungnya Raja perang Yundish. Jangan bilang Kota Bintang, bahkan dari seluruh Shonan juga tidak ada banyak orang yang dapat kamu singgung kan?"

Dalina langsung memutar balik matanya dan berkata, "Kamu juga telah tinggal di Kota Bintang untuk sementara waktu, seharusnya kamu juga sangat mengerti. Latar belakangku sama sekali tidak berguna disini."

“Dari dulu hingga sekarang, Shonan selalu menerapkan sistem otonomi daerah, bahkan terdapat banyak kekuasaan misterius yang bersembunyi di Shonan."

"Aku menjelaskan seperti ini saja, meskipun Shonan terlihat dikuasai oleh Delapan Keluarga Besar Shonan dan tidak begitu berbahaya. Tetapi kenyataannya Shonan berada di tempat yang terpencil sehingga terlepas dari hukum. Tempatnya jauh lebih berbahaya daripada Kyoto. Hanya saja, orang biasa tidak dapat mengakses kekuasaan misterius yang berada di Shonan."

Tanpa sadar Nofan mengerutkan dahinya. Sebelum kembali ke China, ia telah mengatur orang untuk menyusup dan menjalankan berbagai misi di Shonan.

Selama proses ini, ia pun menyadari bahwa kekuasaan di Shonan tidak terlihat sesederhana tampangnya. Tetapi ia tidak kepikiran bahwa Shonan jauh lebih berbahaya daripada Kyoto.

Seperti takut Nofan tidak percaya dengan kata-katanya, Dalina pun lanjut menambahkan, "Jika di Kyoto, aku pasti berani tanpa harus memikirkan banyak, sama sekali tidak takut, bahkan keluarga tokoh-tokoh hebat yang berdiri selama ribuan tahun pun tidak berani menyentuhku.”

"Tetapi di Shonan, aku sama sekali tidak berani asal bertingkah!"

"Jika suatu hari aku menyinggung kekuasaan misterius yang bersembunyi di suatu tempat Shonan, aku akan segera dihilangkan dari dunia ini."

"Sebenrnya siapa sih bajingan yang ingin aku bantu hajar? Apa latar belakangnya?" Nofan merenung sebentar dan bertanya kepada Dalina.

Bagaimanapun itu, dirinya berutang budi kepada Daegang.

Karena sudah datang kemari, ia pun sekalian membantu Dalina.

Mendengar nada bicara Nofan, Dalina pun tahu bahwa Nofan setuju untuk membantunya. Ini membuatnya merasa sangat senang dan segera memberi tahu Nofan status 'Bajingan' tersebut secara rinci.

Berdasarkan dari apa yang dikatakan Dalina, 'Bajingan' yang ia sebut bernama Sehun. Ia adalah anggota misterius yang berkekuasaan di Jiangnan. Suatu kali, Dalina tak sengaja melihat salah satu Tuan besar Keluarga Liu dari Delapan Keluarga Besar Shonan. Ia dengan hormat berdiri dihadapan Sehun dan merendahkan diri bagai seorang pembantu.

Bahkan, saat Sehun dan sahabat Dalina dalam masa pacaran, ia juga melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh Dalina. Seperti sebelumnya salah satu Putra Mahkota Keluarga Zhong dari Delapan Keluarga Besar Shonan pernah berniat buruk kepada sahabat Dalina. Akhirnya ia pun dihajar oleh Sehun hingga kedua kakinya patah.

Awalnya mengira karena ini, Keluarga Zhong akan terus mencari masalah dengan Sehun. Tetapi pada akhirnya, keesokan hari Tuan besar Keluarga Zhong sendiri mengikat Putra Mahkota Keluarga Zhong dan berlutut dihadapan Sehun sambil meminta maaf.

Oleh karena itu, meskipun Dalina tidak mengetahui apa statusnya Sehun. Tapi melalui hal-hal ini, ia dapat memastikan bahwa Sehun memilki latar belakang yang sangat berpengaruh.

Meskipun dirinya juga tidak berani mencari masalah dengan Sehun. Tetapi melihat sahabatnya yang menderita, ia juga merasa sangat tidak senang. Maka ia kepikiran untuk mencari bantuan Nofan untuk menghajar Sehun.

"Bagi dunia luar, sekarang kita berdua adalah sepasang suami istri. Jika aku menghajar orang yang bernama Sehun itu, ia pasti akan tahu bahwa kamu ingin melampiaskan amarah untuk sahabatmu. Bukankah ini sama saja seperti kamu sedang mengusiknya?"

Setelah berpikir-pikir, Nofan pun bertanya kepada Dalina.

"Tentu berbeda!" Dalina berkata sambil tersenyum licik bagai rubah, "Kamu yang menghajar Sehun, ia pasti akan terus mencari masalah padamu. Hanya dengan membunuhmu, ia baru akan mencariku untuk membalas dendam."

"Tetapi di saat itu, aku akan mengumumkan berita mengenai perceraian kita yang sudah lama dan mengelak seluruh hubungan di antara kita."

"Meskipun Sedong memiliki latar belakang yang tidak sederhana. Tapi jika tidak adanya alasan yang 'masuk akal', ia tak akan berani melakukan sesuatu padaku. Lagipula, Ayahku adalah Jenderal Pendiri Umum dan Kakakku adalah Raja Perang Yundish!"

Setelah mendengar kata-kata Dalina, seketika Nofan pun tercengang.

Bukankah wanita ini terlalu lancang?

Bahkan mengatakan rencana kejam itu di hadapannya?

"Wanita yang marah memanglah kejam!"

Denny berkata sambil menghela nafas.

"Hehe!"

Dalina tertawa, tetapi tatapan matanya yang cantik itu terlihat mengerikan.

Ia membawa Nofan berjalan ke dalam Villa Light Lake sambil menjelaskan pelelangan besar yang diadakan di Villa Light Lake malam ini.

Seminggu yang lalu, pemilik di balik layar Villa Light Lake tiba-tiba memanggil seluruh anggotanya untuk berkumpul disini. Ia bilang ingin mengadakan sebuah pelelangan dan beberapa barang di antaranya sangat langka. Itulah sebab mengapa ada banyak orang yang tertarik untuk datang kemari.

Dalina memiliki status yang khusus, ia merupakan salah satu anggota dari Villa Light Lake.

"Aku mendapat sebuah gosip, Sehun tertarik dengan beberapa barang di pelelangan malam ini. Jadi..." ujar Dalina kepada Nofan yang berada disampingnya, dengan tatapan mata cantik yang terlihat licik itu.

Tak lama kemudian, Dalina pun membawa Nofan berjalan ke aula utama yang berada di bagian terdalam Villa Light Lake.

Aula utama ini sangatlah luas, paling sedikit dapat menampung puluhan ribu orang.

Tamu-tamu di pelelangan malam ini diundang secara pribadi oleh pemilik balik layar Villa Light Lake. Oleh karena itu, tamu yang datang sangatlah banyak dan mereka semua adalah tokoh yang terhormat di Shonan.

Lebih dari tujuh puluh persen di antaranya adalah anggota yang memiliki kekuasaan misterius di Shonan. Hanya orang-orang seperti ini yang dapat memenuhi syarat untuk menjadi anggota Villa Light Lake dan berpartisipasi dalam pelelangan berkelas malam ini.

Di dalam Aula Utama sudah terdapat ratusan orang. Orang-orang berkumpul dalam bertiga, berlima atau lebih untuk berbincang-bincang. Ada juga sebagian orang yang mendengar musik klasik elegan sambil menari di tengah lantai dansa.

"Loh, itu adalah Sehun dan wanita disampingnya adalah pacar barunya, namanya Yifa. Yifa ini memiliki latar belakang yang tidak sederhana. Ayahnya Debak adalah orang yang mengatur seluruh kekuasaan gelap di Kota Tupeng."

Dalina menunjuk satu pasangan dari beberapa pria dan wanita muda yang berbincang di bagian timur Aula Utama, lalu memperkenalkannya kepada Nofan.

Namun, ketika Dalina menunjuk pria dari pasangan tersebut ke Nofan. Pria yang Dalina sebut bernama Sehun itu, kebetulan menoleh kepala kearahnya dan melihat Dalina.

Melihat Dalina, sudut bibir Sehun pun terangkat. Ia tersenyum dan berjalan kearah Nofan dan Dalina.