Takdir Raja Perang - Bab 23 Penghalangnya Keluarga Ye

“Kamu sudah terlalu lancang!” Raut wajah Sandy Ye menggelap, lalu menegur dengan dingin.

Nofan Ye tersenyum dingin, “Masih ada yang lebih lancang lagi, mulai hari ini, Merry akan tinggal bersamaku.”

“Benarkah?” Mata Merry Ye bersinar, jika bukan karena saat yang tidak tepat, dia hampir saja besorak untuk mengekspresikan kegembiraannya.

“Mustahil!” Sandy Ye menolak dengan tegas.

“Yang kamu katakan juga tidak ada gunanya.” Nofan Ye tersenyum dingin, “Kejadian 8 tahun yang lalu, aku tidak ingin melihatnya lagi, kejadian waktu itu aku tidak ingin mempermasalahkannya sekarang.”

Sambil berkata, Nofan Ye menatap dengan penuh arti ke arah Sandy Ye dan Adela yang wajahnya sedikit panik dan marah, “Menurut kalian, apakah aku dapat menemukan kebenaran tentang kejadian waktu itu?”

Adela menggertakkan gigi, kuku sepertinya hampir terkelupas.

Sandy Ye juga tidak baik-baik saja.

“Jika tidak ingin reputasi menjadi jelek, kalian lebih tenanglah sedikit, sekarang aku sedang tidak ingin bermain dengan kalian, apakah mengerti?” Sudut mulut Noyan Ye mengeluarkan senyuman buruk.

Sandy Ye sangat marah sampai ingin memukulnya, tetapi ketika melihat para penjaga ruang leluhur yang terbaring dilantai, kepalanya dalam sekejap tersadarkan.

Sebenarnya, dia dan Adela sudah datang lumayan lama, menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa mudahnya Nofan Ye membereskan tim penjaga ruang leluhur, bahkan jika seluruh keluarga Ye bergabung, takutnya juga tidak bisa mengalahkan Nofan Ye, kalau tidak bagaimana mungkin dia akan menyerah begitu saja.

Ada sebuah perkataan, orang yang bertelanjang kaki tidak takut dengan orang yang memakai sepatu.

Sandy Ye sekarang tidak berani bertindak, dia sama sekali tidak memiliki barang apapun untuk menahan Nofan Ye.

“Nofan Ye, Sandy adalah ayah Merry, kamu tidak boleh karenaku membuat Merry juga tidak memiliki ayah.” Kata Adela.

“Kamu masih memiliki muka untuk mengatakan itu?”

Nofan Ye menyeringai pada Adela, lalu berbalik badan dan pergi ke ruang leluhur, 1 hari sudah tersia-siakan, dia tidak mau menyia-nyiakan 1 hari lagi.

“Berhenti!”

Sandy Ye juga tidak tahu darimana kecepatannya, dengan cepat menghalangi Nofan Ye, lalu berkata dengan dingin: “Bukan anggota Keluarga Ye, dilarang masuk ke ruang leluhur!”

“Awas!” kelopak mata Nofan Ye menurun, matanya tersembunyi penghinaan yang mendalam. Dari semua orang yang hadir, takutnya yang paling tidak memiliki hak untuk masuk ruang leluhur adalah atas nama kepala keluarga Ye dihadapannya.

Sandy Ye marah besar, menghadapi Nofan Ye yang tidak tahu kapan akan bertindak, hatinya sangat gugup, tetapi tidak berani menunjukkannya sedikitpun.

“Pemberontak!” Sandy Ye menunjuk Nofan Ye lalu berteriak dengan keras: “Kamu masih memiliki muka apa untuk mengahadapi leluhur, pemberontak sepertimu……….”

“Tidak seharusnya melahirkanku?” Nofan Ye tersenyum dingin, mengatakan keluar apa yang ingin dikatakan oleh Sandy Ye, mengorek telinganya, berkata menghina kepada Sandy Ye yang seluruh tubuh gemetaran: “Jika bisa, aku sama sekali tidak ingin tubuhku ada darah kotor orang sepertimu.”

Sandy Ye mendengar ini malah menjadi tenang, menatap Nofan Ye dengan dingin, “Putra” yang sama sekali tidak mewarisi kelebihannya ini.

“Ingin memasuki ruang leluhur, kamu harus melangkahi tubuhku dulu. Aku ingin melihat, kamu alias pecundang yang menindas orangtua lalu mengkhianati leluhur, bagaimana bisa bertahan didunia ini!”

“Ayah! Kamu sudah keterlaluan!”

Begitu perkataan Sandy Ye diucapkan, raut wajah Merry Ye langsung berubah, kejadian 8 tahun yang lalu, selama bukanlah orang bodoh sedikit menyelidikinya saja, sudah tahu bahwa kesalahan sama sekali tidak terdapat pada Nofan Ye.

Mengapa harus membiarkan kakaknya sendiri menanggung semua ini.

“Diamlah kamu, kamu tidak berhak berbicara disini!” Sandy Ye berkata dengan marah.

Nofan Ye langsung menghalangi depan Merry Ye, lalu menjawab: “Sandy Ye, apakah kamu juga dapat mengatai Merry!”

Sebenarnya Nofan Ye tidak bersedia beromong kosong seperti ini, juga karena Sandy Ye, adalah ayahnya, kalau tidak dia sudah bertindak dari awal.

Lelucon apa ini, sejak kapan pernah mendengar Dewa naga dan Asuro mengatakan teori kepada orang lain.

“Minggir!”

Kesabaran Nofan Ye sudah mencapai puncaknya, menegur sekali lagi.

“Siapa berani!”

“Orang tidak menganggap senior dimatanya, sudah ada kemajuan!”

“Aku ingin melihat, siapa yang berani berperilaku liar di Keluarga Ye kita!”

Tepat ketika Nofan Ye akan bertindak, beberapa teriakan terdengar dari luar, kemudian sekelompok orang muncul, banyak diantara mereka melindungi Sandy Ye, dan orang yang lain menghalangi pintu ruang leluhur dengan rapat, dan orang yang paling luar berseragam polisi, setiap orang menatap Nofan Ye dengan tidak baik.

“Akhirnya sudah datang.”

Sandy Ye menghela nafas, memberi hormat kepada para senior yang berjalan kearahnya, lalu berkata dengan hormat: “Paman pertama, paman kedua, paman keempat, Sandy tidak kompeten, mengejutkan 3 paman, tidak bisa menghindari kematian.”

“Kalau begitu, kamu langsung membunuh dirimu sendiri saja.” Nofan Ye berkata dengan datar.

Sebuah perkataan, tidak hanya Sandy Ye, tetapi juga membuat wajah beberapa senior menjadi gelap.

Paman pertama berjalan dengan ganas, walaupun rambutnya sudah putih sepenuhnya tetapi tidak terlihat lelah sama sekali, berjalan ke hadapan Nofan Ye lalu membuka mulut dan memarahinya, itu disebut air liur menyembur keluar.

Paman kedua dan Paman keempat raut wajahnya juga tidak baik, tetapi dibandingkan dengan paman pertama yang lebih emosian, kedua orang itu lebih terkendali, hanya menatap Nofan Ye dengan dingin, seolah-olah Nofan Ye memiliki dendam yang sangat besar dengan mereka.

Namun, memandang hubungan darah, Nofan Ye harus memanggil mereka kakek.

Karena, kakek Erbin adalah urutan ketiga, sedangkan ketiga paman itu, adalah ketiga saudara Kakek Erbin, makan, minum, bersenang-senang dan bahkan berkelahi secara internal, sebenarnya adalah para saudara yang berkemampuan buruk.

8 tahun yang lalu, Nofan Ye sudah meremehkan ketiga orang ini, terlebih lagi sekarang. Dikatakan, alasan mengapa panggilan urutan nama ketiga paman itu lumayan bagus, sebenarnya karena Kakek Erbin merasa risih dengan ketiga orang itu, pada akhirnya memberikan mereka sebuah reputasi nama, lalu membiarkan mereka sendiri menghancurkannya, agar tidak begitu banyak omong kosong yang terdengar ditelinga.

Tetapi malahan ketiga orang itu masih tidak mengerti, setiap hari sangat bangga, lalu kemudian dibodohi oleh Sandy Ye dan Adela, beberapa tahun ini banyak melakukan perbuatan yang ditertawakan oleh orang lain.

8 tahun yang lalu, Kakek Erbin demi masalah Nofan Ye, dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan Keluarga Ye, ketiga orang sangatlah arogan, bukan hanya membentuk kelompok senior, masih juga ikut campur dalam properti Keluarga Ye, seolah-olah Keluarga Ye tidak ada mereka bertiga akan bangkrut dari awal.

Seperti yang semua orang tahu, jika bukan karena fondasi Keluarga Ye yang tebal, dari awal sudah dihancurkan oleh mereka bertiga.

Meski begitu, hanya dalam waktu 8 tahun, properti Keluarga Ye telah menyusut 70-80%, dan manfaat terbesar, bukan jatuh ke tangan ketiga orang itu, tetapi ke Adela, lebih tepatnya adalah tangan keluarga Adela alias keluarga Chang.

Ini juga adalah poin yang Nofan Ye paling remehkan Sandy Ye.

Sebagai kepala keluarga Ye, demi seorang wanita meninggalkan istrinya, bahkan menyerahkan properti keluarga sendiri kepada orang lain, ketika Kakek Erbin menghubunginya, tidak tahu sudah berapa kali dia menghela nafas berat.

Demi anak, demi ayah, demi istri, satupun tidak dilakukan baik oleh Sandy Ye, eh salah, terhadap Adela, dia dapat berusaha sekuat tenaga, sangat bersedia untuk memberikan segalanya kepadanya.

“Semua orang sudah tiba, juga menghemat waktuku untuk pergi mencari kalian satu per satu.” Nofan Ye memandang semua orang dengan dingin, “Hari ini, aku akan mencari tahu jelas penyebab kematian Kakek Erbin, siapa yang berani menghalangiku, jangan salahkan aku tidak berperasaan!”

“Kamu berani!”

“Bajingan, orang meninggal dimakamkan sudah tenang, apakah kamu ingin membiarkan kakak ketiga tidak tenang?”

“Untuk apa mengatakan begitu banyak omong kosong dengannya, bawa dia keluar dan pukul saja, apakah orang asing bisa melakukan sembarangan di keluarga Ye-ku?”

Ketiga senior itu mengecam jahat Nofan Ye, lalu Sandy Ye dan Adela saling memandang lalu tersenyum, sangat puas sampai tidak perlu dikatakan lagi.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu