Takdir Raja Perang - Bab 441 Wild Rose Bar

"Aku tidak membunuhnya!" Ucap Nofan: "Dia demi menolongku, dibunuh oleh temannya."

Mendengar perkataan Nofan, Wisnu pun tidak berkata lagi.

Vincent hanya terdiam, dia adalah orang yang berada di dunia bisnis selama puluhan tahun, kemampuannya dalam mengamati tentunya tidak lemah.

Dari pembicaraan Nofan dengan Wisnu tadi, dia bisa tau bahwa hubungan diantara Nofan dan Wisnu sangat rumit.

Saat ini tiba-tiba ikut dalam pembicaraan, sama saja mencari mati!

Satu-satunya yang lebih baik adalah menjadi orang tembus pandang.

"Aih, aku sudah tua, tidak ingin membunuh!" Wisnu menghela nafas, berkata: "Aku tidak tau apakah perkataanmu benar atau tidak, tapi, tidak penting lagi.

Aku hanya ada satu permintaan, mulai sekarang, jangan muncul di Peace vila resto lagi.

Kalau tidak, aku takut aku tidak bisa menahannya!"

"Baik!" Nofan ragu sebentar, lalu mengangguk.

Saat ini, Nofan melihat Vincent, berkata: "Apakah kamu yang ingin membeli tanah Peace vila resto?"

"Ergh......" Ekspresi Vincent berubah, langsung melambaikan tangannya, dengan gagap membantah: "Bukan, bukan, aku, aku, aku......"

"Aku sarankan kamu pikirkan dulu jawabannya baru jawab." Ucap Nofan dengan tenang.

Sebelum dia datang ke Peace vila resto, sudah mendapatkan informasi tentang Vincent ingin membeli Peace vila resto melalui Ferry.

Terlebih tau kalau Vincent dengan Ferry bertemu di Peace vila resto.

Awalnya, dia datang ke Peace vila resto, selain makan, juga berencana sekaligus menyelesaikan masalah ini.

Hanya saja, yang lebih kebetulan, dia diluar dugaan berkonflik dengan Farhan, jadi makanya ada perkembangan masalah dibelakangnya.

Menghadapi tatapan Nofan yang serius, Vincent takut sekali, dia ragu sebentar, lalu langsung berkata: "Benar, aku awal-awal berpikir ingin membeli tanah Peace vila resto, tapi, tapi, aku berjanji, kedepannya tidak akan ada pemikiran seperti ini lagi."

"Paling bagus seperti ini, kalau tidak, kamu akan tau, kenapa begitu banyak orang takut denganku!" Ucap Nofan dengan santai.

"Baik, baik, baik......" Ucap Vincent dengan buru-buru.

Dia ketakutan setengah mati.

Mana mungkin masih berani mempunyai pemikiran membeli tanah Peace vila resto.

"Tidak ada urusan lain lagi, aku pergi dulu!" Nofan berkata kepada Wisnu.

"Ehn!" Wisnu mengangguk.

Nofan tidak tinggal lebih lama lagi, langsung turun kebawah.

Valen sudah menyelesaikan semua masalah, seluruh ruangan di lantai satu Peace vila resto tidak ada seorang pun, dan di depan pintu Peace vila resto, malah berkumpul tidak sedikit orang, semua berkumpul disana menonton.

Mereka semua ingin melihat sikap dewa naga, sebenarnya orang seperti apa, bisa menjadi kaisar berkuasa di bawah tanah!

Nofan tidak mempedulikan tatapan orang itu, juga tidak mempedulikan mereka mengambil gambar, lagipula gambar itu juga tidak akan tersimpan, Valen menyetir untuk Nofan, dengan cepat meninggalkan Peace vila resto.

Valen sambil menyetir, tidak bisa menahan sambil bertanya pada Nofan: "Kak Nofan, kamu dengan bos Peace vila resto di lantai tiga membicarakan apa?"

"Hanya masa lalu saja!" Jawab Nofan asal.

"Ergh......" Valen berpikir sebentar, berkata: "Kak Nofan, lain kali aku ikut kamu ke Peace vila resto lagi, kamu katakan padanya, aku ingin belajar dari bos Peace vila resto. Aku sangat tertarik dengan taijinya."

"Hehe!"

Nofan tertawa, tidak berbicara.

Juga tidak memberitahu Valen, kalau kedepannya dia tidak akan pergi ke Peace vila resto lagi.

"Oh iya, kak Nofan, kita sekarang mau kemana? Pulang?" Tanya Valen.

"Pergi ke Wild Rose Bar saja." Nofan berpikir sebentar, lalu berkata.

"Apakah ingin pergi melihat kak Rika?"

"Ehn!"

"Kak Nofan, apa kamu tidak takut kak Rika tidak melepaskanmu? Kemarin saat kamu kembali ke China, kamu tidak membawa kak Rika pergi bersama. Aku pikir, nanti, kamu pasti akan dihajar habis-habisan oleh kak Rika."

"......"

Wild Rose bar, di daerah Nantes kota Muara.

Meskipun bar ini tidak sangat popular, tapi bisa datang berfoya-foya di bar ini, malah merupakan orang hebat di kota Muara.

Biasanya orang sama sekali tidak berhak masuk ke Wild Rose bar!

Valen menghentikan mobil di Wild Rose bar, ikut dengan Nofan masuk ke dalam bar.

Di depan pintu bar, ada dua orang satpam sedang berjongkok di atas lantai, seperti tidak terjadi apa-apa.

Karena orang biasa tidak bisa datang ke Wild Rose bar, jadi, tamu Wild Rose bar tidak sangat banyak, hampir ada 70% adalah karyawan Wild Rose bar.

Bagaimana juga, orang hebat di kota Muara tidaklah banyak, ini membuat dua orang satpam di Wild Rose bar dari pagi sampai malam tidak perlu melakukan apa-apa, jadi mereka bisa begitu bermalas-malasan.

Plak!

Saat dua orang satpam Wild Rose bar sambil merokok, sambil mengobrol santai, Valen tiba-tiba berjalan kemari, langsung memukul kepala dua orang satpam itu.

Meskipun dua orang satpam ini sangat malas, tapi mereka bukanlah satpam biasa, kekuatan mereka tidak biasa, bisa disetarakan dengan kekuatan perang prajurit imbatible.

Saat Valen berjalan ke arah mereka, mereka sudah tersadar, hanya saja, kecepatan Valen sangat cepat, jadi, meskipun mereka sudah bereaksi, malah tidak sempat melakukan apapun, langsung mendapatkan tamparan Valen.

"Aiyo......"

"Anjing buta mana yang memukul kami? Cari mati ya?"

Dua orang satpam itu meringis kesakitan, bersamaan berteriak keras kepada Valen.

Tapi saat mereka melihat kalau orang di hadapannya adalah Valen, mereka tercengang dulu, lalu, ekspresi wajah mereka berubah, memutar badan langsung mau kabur.

"Masih mau kabur?" Valen mengulurkan kedua tangan, langsung menahan kerah baju kedua satpam itu, dengan kuat berteriak: "Kalian berdua, setiap bulan mengambil gaji begitu tinggi dari kak Rika, tiap hari seperti ini menghabiskan waktu. Apakah aku pergi terlalu lama, membuat kalian semakin sombong? Tadi masih berani memarahiku?"

"Tidak, tidak, tidak....." Dua satpam itu langsung melambaikan tangan, berkata: "Kak Valen, salah paham, tadi hanya salah paham, mana mungkin kami berdua berani memarahimu? Aku melihat kamu kembali, sekejap terlalu senang, jadi, berbicara sedikit berantakan, karena kami terlalu merindukanmu!"

"Phui, kalian dua sampah ini, mengira aku orang bodoh?" Tanya Valen dengan tidak ramah.

Saat berbicara, dia menangkap lengan baju kedua satpam itu, lalu memutarkannya ke belakang punggung dengan kuat, kedua satpam itu langsung berteriak kesakitan.

"Sakit, kak Valen, sakit...."

"Maaf kak Valen, kami salah, benar-benar tau salah!"

Dua satpam itu langsung mulai meminta ampun kepada Valen.

Saat ini, mereka melihat Nofan, langsung berkata kepada Nofan: "Kak Nofan, kamu, cepat suruh kak Valen lepaskan...."

"Dimana kak Rika?" Tanya Nofan kepada dua orang satpam itu.

"Hari ini suasana hati kak Rika sedang bagus, sedang menari di lantai dansa bar." Ucap dua orang satpam itu.

"Oh!" Nofan mengangguk, lalu berjalan masuk ke dalam bar.

"Kak Nofan, cepat suruh kak Valen lepaskan....." Dua orang satpam itu melihat Nofan tidak membantu mereka berbicara langsung masuk ke dalam bar, langsung berteriak.

"Masalah kalian, kalian selesaikan sendiri saja!" Ucap Nofan asal.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu