Takdir Raja Perang - Bab 360: Kartu Ace-mu, Sudah Habis Semuanya

"Tuan muda Sedong benar, kita sama-sama menyerang wanita itu, pasti akan membuatnya kewalahan."

"Aku tidak percaya, hanya dia seorang, benar-benar bisa melawan semuanya?"

"Memang tidak salah tuan muda Sedong, semuanya dipersiapkan dengan matang, rupanya sudah mempersilahkan ketua dalam lingkaran praktisi secara diam-diam, asalkan ketua lingkaran praktisi kemari, si Nofan ini, hari ini pasti akan mati."

"Ketua dalam lingkaran praktisi paling lemah adalah dunia Jindan, begitu memasuki dunia Jindan, sudah bisa menikmati umur panjang selama 800 tahun!"

......

Mendengar Sedong berkata akan segara mempersilahkan ketua lingkaran praktisi kemari membantu, dalam sekejap, seluruh aula menjadi ribut, hampir semua orang, di detik ini senang sekali.

Harus diketahui, diantara orang-orang ini, selain latar belakangnya yang sedikit berbeda dengan orang lainnya.

Orang lainnya semuanya hanya pernah berhubungan dengan lingkaran praktisi saja.

Mereka semua tidak pernah bertemu dengan ketua dunia Jindan di lingkaran praktisi.

Oleh karena itu, mereka sangat senang dan bersemangat karena bisa bertemu dengan ketua dunia Jindan di lingkaran praktisi.

Setelah semua orang membangkitkan roh bela dirinya, langsung menekan rasa takut terhadap Nofan yang kejam, semuanya bergabung lagi, sesuai dengan saran Sedong, menargetkan Ria.

Tatapan Nofan dingin sekali, niat membunuhnya menjadi naik lebih tinggi lagi, seiring bertambahnya niat membunuhnya, kabut merah darah di sekitar 10 meter dari tubuhnya bertambah kental, sedangkan duri militer hitam ditangannya, mempunyai banyak simbol dan garis misterius yang bersinar.

Dia memang sangat kuat, meskipun tidak boleh menggunakan kekuataannya yang sebenarnya, hanya dengan duri militer di tangannya, bisa dengan mudah membunuh semua orang disini.

Tapi yang paling penting adalah, sekarang ada Ria di sampingnya, sedangkan begitu banyak orang di sekeliling menjadikan Ria sebagai target untuk diserang.

Dia ingin mempertahankan Ria tidak mendapatkan luka sedikitpun, tampaknya sangat sulit.

Ini juga alasan utama Sedong sampai sekarang tidak begitu panik, karena Sedong merasa, mungkin semua orang di aula sini tidak begitu mungkin bisa membunuh Nofan, tapi mau menahan Nofan, malah tidak ada sedikit tekanan pun.

"Yosep, bawa Ria pergi!"

Duri miiter hitam Nofan bergerak lagi, membantu Ria menahan semua serangan, lalu berteriak kepada Yosep yang ada di antara kerumunan orang.

"Baik!"

Mendengar perkataan Nofan, Yosep langsung mejawab.

Dan juga, tadi saat ikut mengepung Ria, Yosep sudah menyuruh orangnya mendekati Ria, sekarang, setelah mendapatkan perintah Nofan, orang suruhan Yosep langsung melindungi Ria, membawa Ria meninggalkan kerumunan orang.

Di belakang tubuh Yosep, ada 4 bayangan orang melompat keluar, semua orang yang membantu keluarga Xiao melindungi Yosep dan Ria pergi.

Boom!

Nofan melangkah, membantu Yosep dan lainnya memutuskan kejaran orang lainnya.

Duri militer hitam di tangannya, bagaikan dewa perang yang tak terkalahkan, tidak ada orang yang bisa melewati batas, sedangkan Yosep sepertinya sudah mempunyai persiapan, membawa Ria langsung keluar dari aula.

Melihat gambaran ini, Sedong meledak di tempat.

Dia tidak bodoh, malah, dia adalah orang yang sangat pintar, jadi berpikir sebentar, sudah mengerti apa yang terjadi.

"Keluarga Xiao, dasar, dasar......"

"Tunggu aku menghabisi Nofan, pasti akan menghancurkan keluarga Xiao, membohongi aku, pasti akan membuat kalian membayar harga yang menderita."

Sedong menggeram keras.

Bersamaan, dengan cepat mengeluarkan handphonenya, menelepon beberapa ketua lingkaran praktisi yang sudah dia hubungi tadi.

Dia harus cepat, karena, tanpa Ria, dia tidak yakin, semua orang di aula bisa menahan Nofan tidak.

Tapi yang membuat Sedong marah adalah, dia sudah menelepon beberapa kali, beberapa ketua lingkaran praktisi yang sudah dia hubungi tadi malah tidak mengangkat teleponnya.

Ini membuatnya merasakan ketidaktenangan dengan samar!

Sedangkan di saat ini, setelah kehilangan Ria si pembantu ini, Nofan menjadi lebih kejam, tidak lagi ada yang dia takuti, duri militer hitam di tangannya bergerak, bagaikan kilat berwarna hitam tidak berhenti membelah ruang kosong.

"Ahahahahahahahah......."

"Kabur, cepat kabur, manusia ini terlalu kejam, benar-benar kedatangan dewa kematian."

"Tanpa adanya wanita tadi yang menahan, kita sama sekali bukan lawannya, kalau terus melawannya lagi, kita semua akan mati, lebih baik cepat kabur."

"Dilihat dari keadaan sekarang, meskipun tuan muda Sedong sudah mempersilahkan beberapa ketua dari lingkaran praktisi, kita juga tidak bisa menahan sampai ketua itu datang, jadi, lebih baik kita lari saja."

......

Nofan seperti harimau yang masuk ke dalam kerumunan kambing, duri militer hitam di tangannya bergerak, bagaikan membelah dan memotong sayur, hanya dalam waktu puluhan kali bernafas, sudah ada ratusan orang yang dia bunuh lagi.

Menghadapi seluruh tubuh yang dipenuhi darah, Nofan yang bagaikan Asuro di neraka, semua orang di tempat, semuanya ketakutan.

Satu per satu, tidak ada lagi yang berani melawan Nofan.

Beberapa orang, bahkan sudah mulai kabur.

"Kacau, sebenarnya apa yang terjadi ini?" Sekarang, hati Sedong juga ikut panik.

Karena, dia sudah menelepon beberapa ketua dari lingkaran praktisi yang sudah berdiskusi sebelumnya dengannya, tapi ketua itu malah tidak ada satu orangpun yang menjawab.

Dia bahkan menggunakan cara khusus, menghubungi beberapa paman gurunya, tapi semua pesan, bagaikan sapi masuk ke dalam laut, tidak ada balasan sedikitpun, bagaimana ini tidak membuat Sedong panik?

"Ahahahahahahah......"

Saat sebagian orang sudah memilih untuk lari, mereka baru berlari keluar dari aula, semuanya berteriak kesakitan, tubuhnya terjatuh ke atas tanah.

Di atas kening mereka, terdapat lubang berdarah yang menggenaskan.

Tidak tau sejak kapan, di luar vila mountain floating cloud, sudah ada orang Nofan yang menyergap.

Tong!

Bersamaan, juga ada puluhan kepala manusia terlempar ke dalam aula, melihat puluhan kepala manusia itu, Sedong tercengang, pupilnya langsung membesar, wajahnya penuh ekspresi tidak bisa mempercayai, sungguh tidak berani percaya kalau apa yang dia lihat sekarang nyata.

Puluhan kepala manusia itu, semuanya adalah beberapa ketua dari lingkaran praktisi yang sudah berdiskusi sebelumnya dengannya.

Di saat ini, orang lain di dalam aula juga terkejut, satu per satu dengan ketakutan melihat Nofan, tidak berani berlari keluar, juga tidak berani melawan Nofan.

Bahkan tubuh Sedong gemetaran, dia melihat Nofan, suaranya bergetar berkata: "Kamu, kamu, kamu sebenarnya sudah melakukan apa?"

"Bukankah kamu sudah melihat?" Ucap Nofan dengan santai: "Kukatakan padamu, semua kartu ace yang kamu persiapkan, sudah habis."

"Sekarang, aku beri kamu sebuah kesempatan untuk bisa mati dengan senang."

"Asalkan kamu bersedia mengatakan, di belakangmu, pembunuh sebenarnya yang menyuruhmu membunuh keluarga Yang di kota Bintang, maka aku akan langsung menebas kepalamu dengan pedang, kalau tidak, kamu akan merasakan disiksa sampai mati!"

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu