Takdir Raja Perang - Bab 226 Potong Dia Hidup-Hidup

Dono Zhong hampir saja pingsan kesakitan.

Bawahan Devan, semuanya adalah orang kuat, pukulannya tidak ringan.

Dua tongkat besi terhantam di lutut Dono, membuat tulang lutut Dono semuanya hancur, berdarah-darah, mengerikan sekali.

"Tuan Devan, kamu, kamu ini sedang apa?" Dono melihat Devan, berbicara dengan kuat: "Beberapa tahun ini aku sudah banyak memberimu keuntungan."

"Kenapa kamu seperti ini kepadaku?"

"Kamu jangan lupa, keluarga Zhong bukan keluarga yang bisa kamu singgung, kakekku sangat menyayangiku, kamu berani melukaiku, kakekku pasti akan mencarimu balas dendam."

"Marga Zhong, kamu diam!" Meskipun Devan begitu rendah di hadapan Lily dan Nofan, tapi di hadapan Dono, malah begitu angkuh dan keras, dia sambil meneriaki Dono, sambil berkata dengan dingin: "Kalau kamu tau diri, cepat bersujud kepada tuan muda Nofan dan meminta ampun, kalau tidak, bukan hanya kamu yang harus mati, keluarga Zhong kalian juga akan hancur."

Mata Devan memancarkan niat untuk membunuh yang amat kuat.

Dia adalah harimau berwajah tersenyum!

Saat ingin membunuh orang, selalu tersenyum!

Tapi saat ini, wajahnya malah sedingin es.

Bukan dia tidak ingin membunuh orang, tapi karena dia tidak bisa tersenyum, karena Nofan dari tadi sampai sekarang hanya acuh tak acuh.

Saat Lily pergi dari sini sudah mengatakan, kalau Nofan tidak memaafkannya, maka menyuruhnya bunuh diri, sedangkan dia sungguh tidak ingin mati seperti ini.

Tapi juga tidak berani melawan Lily, kalau Nofan sungguh tidak memaafkannya, meskipun dia tidak ingin mati, juga hanya ada jalan mati saja.

Karena dia tau, melawan Lily pasti akan lebih menderita daripada mati!

Rumo tersebar, di belakangnya ada sebuah kekuasaan yang menakutkan mendukungnya, ini adalah benar!

Sedangkan Lily adalah anggota yang sangat tinggi di dalam kekuasaan menakutkan yang mendukungnya itu.

Meskipun Dono marah, tapi dia tidak bodoh, sikap Devan membuatnya takut, pelan-pelan dia menenangkan diri, setelah sudah sadar, dengan cepat bersujud kepada Nofan dengan mudah, berkata: "Tuan muda Nofan, kumohon, ampuni aku....."

"Asalkan kamu mengampuniku, keluarga Zhong bisa memberimu sangat banyak uang!"

"Dan juga, seorang pamanku, kedudukannya di Korea sangat tinggi, dia adalah seorang politikus di Korea, asalkan kamu bersedia, aku bisa menyuruh pamanku itu memasukkanmu ke kedudukan tinggi di Korea."

Dono sedikitpun tidak bodoh, meskipun dia sangat bodoh, tidak tau apa latar belakang Nofan, tapi dia tau, sekarang hanya meminta pengampunan dengan jujur kepada Nofan, baru bisa mempertahankan nyawanya.

Jadi, dia tidak hanya meminta maaf, terlebih harus memberi keuntungan yang sangat besar.

"Hehe!"

Nofan melirik sinis kepada Dono dan Devan, tertawa dingin, satu katapun tidak keluar dari mulutnya.

Dono dan Devan sama sekali tidak dia anggap.

Jadi, dia tidak peduli permintaan maaf Dono dan Devan juga tidak peduli dengan mati hidupnya Dono dan Devan.

Nofan memutar badannya, berkata kepada Kadita: "Direktur Tan, lebih baik aku antar kamu ke rumah sakit dulu!"

"Tidak perlu, teman baikku akan segera datang!" Kadita mengerutkan keningnya, berkata dengan dingin, tapi begitu kalimatnya selesai, dia merasakan rasa sakit dari perutnya, sampai membuatnya hampir pingsan, telapak kakinya terpleset, terhuyung beberapa langkah, hampir terjatuh ke atas lantai, untungnya Nofan yang berdiri di sebelah reaksinya cepat, melangkahkan kakinya, dan menangkap Kadita.

"Lepaskan aku!" Kadita tersadar, dengan cepat mendorong Nofan, keluar dari pelukan Nofan.

"Ada masalah apa, kita bisa bicarakan pelan-pelan, ikut aku pergi ke rumah sakit dulu!" Nofan memeluk Kadita erat, tidak membiarkan Kadita lepas, wajahnya juga sangat serius.

Setelahnya, juga tidak peduli Kadita setuju atau tidak, dia langsung memaksa Kadita masuk ke bangku penumpang mobilnya, dan memasangkan sabuk pengaman, lalu, Nofan duduk di bangku supir, menginjakkan pedal gas, melajukan mobil ke rumah sakit terdekat.

Melihat Nofan membawa Kadita pergi, Devan bahkan tidak berani menghela nafas, apalagi menghentikan Nofan.

Karena belum mendapatkan maaf dari Nofan, hati Devan sangat putus asa.

Seluruh tubuhnya lemas, langsung terduduk di atas lantai.

Di saat ini, Dono berteriak kepada beberapa preman yang menangkapnya: "Sudahlah, sandiwara sudah selesai, masih tidak cepat melepaskanku, panggilkan ambulans kepadaku, kalau kakiku karena kali ini tidak berdiri, dua orang yang tadi memukulku, aku tidak hanya membunuh kalian, bahkan keluarga kalian juga harus ikut mati!"

"Tuan Devan, bagaimana dengan orang ini?" Beberapa preman yang menangkap Dono ekspresinya berubah, langsung melihat Devan.

Mereka hanyalah orang biasa yang tidak berlatar belakang, kalau Dono sungguh benar-benar balas dendam pada mereka, mereka sama sekali tidak bisa melawan Dono.

Yang bisa mereka andalkan satu-satunya adalah Devan!

Meskipun Devan tadinya begitu menunduk di hadapan Lily, tapi orang-orang ini, masih saja berani karena Devan.

Devan melihat Dono, matanya penuh kebencian.

Dia merasa, hari ini kalau bukan dia sial sekali, membawa orang langsung datang kemari "membantu" Dono, dia sama sekali tidak akan mungkin melarikan diri seperti ini.

Sekarang, kehilangan nyawa, sungguh.......persetan!

"Potong dia hidup-hidup!" Devan berkata satu kata demi satu kata.

Mendengar perkataan Devan, ekspresi wajah Dono berubah, langsung berkata kepada Devan: "Tuan Devan, kamu, apa maksudmu? Kamu sudah lupa aku bisa memberimu berapa banyak keuntungan ya? Tuan Devan, kamu tenang saja, masalah tadi, aku tidak akan dendam denganmu, ini semua, aku akan memperhitungkannya dengan Nofan tadi."

Namun, Devan sama sekali tidak mempedulikan Dono.

Saat ini, preman yang dibawa Dono tadi, satu per satu berteriak mau menghajar Dono.

Beberapa taun ini, bawahan Devan tidak jarang berhubungan dengan Dono.

Perilaku Dono selalu sangat menyebalkan, tidak sedikit menyinggung perasaan bawahan Devan, jadi, mendengar perintah Devan yang mamu memotong Dono hidup-hidup, banyak sekali orang bergerak dengan senang, tidak ada satupun yang memohon untuk Dono.

Ekspresi Dono dingin, meskipun keluarga Dono bukan keluarga biasa, membunuh Dono akan menyebabkan masalah yang sangat besar.

Tapi sekarang Devan sudah mau mati, mana mungkin masih takut dengan masalah?

Kedua matanya menyipit, terlintas sebersit kekejaman di matanya, berkata kepada seorang bawahan di sebelahnya: "Yoyo, kamu telepon Hongky, suruh dia bawa orang pergi hancurkan keluarga Zhong."

"Baik!" Bawahan di sebelah Devan itu menjawab, langsung pergi menyuruh orang!

Nofan membawa Kardita buru-buru pergi ke rumah sakit, di tengah jalan, perut Kardita semakin sakit, dia mulai berteriak kesakitan, badannya juga ikut kesakitan karena keram.

Melihat itu, Nofan langsung menghentikan mobilnya, satu telapak tangannya menekan kening Kardita, menggunakan tenaga dalam masuk ke dalam tubuh Kardita, memeriksa kondisi tubuh Kardita.

Tapi saat Nofan meletakkan tangannya di kening Kardita, terjadi keanehan.

Di dalam tubuh Kardita, muncul sebuah roh yang sangat bahaya dan dingin, mengikuti tangan Nofan, masuk ke dalam sarang jantung Nofan.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu