Takdir Raja Perang - Bab 225 Tuan Devan Sudah Berlutut

Nofan juga melihat ke arah wanita muda itu, lalu juga tercengang!

Dia juga kenal dengan wanita itu, dia adalah Lily, salah satu penanggung jawab the Sky Building!

Lily melirik Devan, bertanya dengan datar: "Ada apa?"

"Masalah kecil saja, nona Lily tidak perlu peduli, aku akan menyelesaikannya." Ucap Devan dengan buru-buru, sikapnya merendah.

Detik ini, dia bukan lagi orang yang berkuasa di Kyoto, bukan lagi bos mafia yang menghabiskan dunia politik maupun dunia mafia.

Dia seperti seekor anjing Lily, bahkan melihat Lily saja tidak berani!

"Masalah kecil?" Lily melirik dingin, berkata: "Devan, kamu sudah bosan hidup ya?"

"Ah, aku, aku......" Ekspresi wajah Devan berubah, dia sedikit terdiam, tidak tau melakukan kesalahan apa terhadap Lily.

"Apakah merasa kamu sekarang sudah hebat, sampai boleh bingung dengan pertanyaanku?" Ekspresi wajah Lily suram, berkata dengan dingin.

"Tid, tidak!" Begitu Devan mendengar, ketakutan sampai berlutut di atas lantai, dengan mudah bersujud di hadapan Lily, suaranya gemetaran berkata: "Nona Lily, kamu.....kamu sudah salah paham, bahkan, bahkan aku punya nyali, juga tidak berani membohongimu!"

Melihat Devan yang ketakutan seperti itu, semua orang di tempat terdiam.

Terlebih Dono Zhong, wajahnya bingung dan curiga.

Setau dia, Devan adalah orang kejam yang berkuasa di Kyoto, bahkan pemimpin keluarga tertinggi di Kyoto juga tidak berani menyinggungnya.

Kenapa di hadapan wanita yang tampak sangat biasa, malah begitu ketakutan?

Mirip sekali dengan seekor anjing tua yang murahan!

"Apa latar belakang wanita itu, kenapa tuan Devan begitu takut kepadanya?"

"Sungguh tidak disangka, tuan Devan yang biasanya ditakuti oleh pemimpin keluarga tertinggi di Kyoto, bisa-bisanya begitu merendah di hadapan sebuah perempuan."

"Pada tahun-tahun awal bukannya ada rumor mengatakan bahwa di belakang tuan Devan ada seorang praktisi diam-diam mendukungnya? Seharusnya, di dunia ini seharusnya tidak ada orang yang tuan Devan takut, kecuali kalau perempuan itu adalah praktisi tersebut?"

"Kamu sudah bodoh ya? Apa rumor itu bisa dipercaya? Di dunia mana ada dewa, setan, iblis, apalagi praktisi!"

......

Segerombol preman sedang berunding.

Semuanya sangat tidak percaya melihat gambaran ini!

Di mata mereka, Devan yang selalu dominan tiada tandingan, hari ini, bisa-bisanya merendah seperti seekor anjing tua di hadapan wanita.

Kejadian ini, kalau diberitahu kepada orang lain, tidak akan ada yang percaya.

"Maka maksudmu, aku sudah salah menyalahkanmu?" Lily tertawa dingin sebentar, lalu berkata.

"Bukan, bukan, aku, aku......" Devan panik, mulutnya sampai gagap, meskipun dia adalah orang yang banyak pengalaman, saat juga ketakutan sampai hatinya kacau.

"Sudahlah, aku tidak ada waktu berbasa-basi denganmu, cepat katakan, sebenarnya ada apa?" Lily melirik Devan sinis, berkata dengan dingin.

"Baik, baik!" Keringat Devan mengalir bagaikan hujan, langsung menceritakan sekali lagi kepada Lily dari awal sampai akhir tentang Dono mencarinya untuk membantunya.

Dari mulut Devan, setelah mengetahui keseluruhan kejadian, Lily tidak mempedulikan Devan yang berlutut di atas lantai, tapi melangkahkan kakinya, berjalan ke hadapan Nofan, tersenyum dan berkata: "Tuan muda Nofan, benar-benar brjodoh sekali, kita bertemu lagi."

"Ehn!" Nofan mengangguk sekali.

"Aku masih ada urusan, pergi dulu, lain kali kalau tuan muda Nofan ada waktu, harus sering datang ke Sky Building bermain." Ucap Lily.

"Baik." Ucap Nofan.

Lily mengeluarkan kunci mobilnya, sambil berjalan ke arah mobil sport merah yang berhenti tidak jauh, sambil berkata kepada Devan yang masih berlutut di atas lantai dan tidak berani menggerakkan badannya sedikitpun: "Devan, kalau tuan muda Nofan juga bersedia melepaskanmu, aku tidak akan ribut denganmu tentang masalah hari ini."

"Kalau tuan muda Nofan tidak bersedia melepaskanmu, kamu tau harus melakukan apa!"

"Kamu tenang, aku akan menyuruh orang menjaga keluargamu!"

Mendengar perkataan Lily, tubuh Devan yang berlutut di atas lantai mengeras, wajahnya dalam sekejap berubah pucat, tidak tampak setitik aliran darah.

Mengenai orang lainnya yang ada di tempat, satu per satu melihat dengan terkejut.

Asal bukan orang bodoh, semua orang tau, perkataan Lily tadi maksudnya kalau Nofan tidak senang, maka menyuruh Devan pergi mati!

Meksipun saat Lily mengatakan kalimat ini, nadanya sangat tenang, tapi tetap saja membuat semua orang di tempat merasa sangat terintimidasi.

Begitu membuka mulut langsung menyuruh Devan yang berkuasa pergi mati, segila apa ini?

Yang terpenting, Devan dari tadi sampai sekarang, satu kata yang tak berguna pun tidak berani diucapkan, hanya saja badannya terus gemetaran.

Saat Lily melajukan mobil sportnya pergi dari sana, Devan langsung berdiri, melangkah beberapa langkah sampai di hadapan Nofan, langsung berlutut di lantai, bersujud dengan mudahnya kepada Nofan, memohon: "Tu.....Tuan muda Nofan, maaf, aku ada mata malah tidak pandai melihat orang, tadi sudah menyinggungmu, berharap kamu bermurah hati, melepaskan nyawa anjing sepertiku ini!"

"Asalkan tuan muda Nofan bersedia memaafkanku, tidak peduli syarat apapun, aku pasti akan memenuhinya semampuku."

"Kumohon, tuan muda Nofan, aku, aku masih tidak ingin mati......"

Nofan melihat Devan yang berlutut di hadapannya, bersujud dengan mudah, lalu mengerutkan keningnya, tapi tidak mengatakan apapun.

Dia bukan orang biasa, dia adalah kepala kelompok tentara bayaran Dewa Naga.

Pernah begitu hebat di luar kota, membuat tentara bayaran dan pembunuh kaisar tak terhitung ketakutan.

Dia pernah melewati perang baptis, berjalan di ambang kematian sepanjang tahun, sudah terbiasa melihat begitu banyak hidup dan mati, juga sudah pernah melihat banyak sekali hal-hal tragis di dunia ini.

Hatinya, sudah sekeras besi, sedingin batu es!

Tidak mungkin karena permohonan ampun Devan, dia langsung bisa lunak hati.

Apalagi, menurutnya, Devan sama sekali bukan orang yang pantas dikasihani.

Nofan tidak mengatakan apapun, ini membuat Devan putus asa, dia yang memang sudah tua, saat ini, sosoknya tampak lebih bungkuk lagi.

Tapi meskipun sekarang dia sangat tidak rela, tapi juga tidak berani mempunyai niat untuk mengkhianati Lily, oleh karena itu, selain memohon kepada Nofan, sama sekali tidak ada cara lain lagi.

Apalagi, meskipun dia tidak tau apa status Nofan, tapi bisa membuat Lily ikut campur, dan juga membuat Lily hormat padanya.

Ini cukup membuktikan kalau Nofan sama sekali bukan orang biasa.

"Cepat patahkan kaki orang ini, suruh dia berlutut di hadapan tuan muda Nofan!"

Saat ini, Devan tiba-tiba memutar kepalanya, menunjuk Dono, berteriak kepada preman yang dia bawa.

Mendapatkan perintah Devan, preman-preman itu terdiam dulu, setelah tersadar, langsung melawan Dono.

Meskipun tadi Devan begitu rendah di hadapan Lily, layaknya seekor anjing tua.

Tapi, segerombol preman ini, tetap tidak berani melawan Devan.

Saat Donomasih belum bereaksi, dua orang preman yang paling dekat dengannya dalam sekejap langsung menahannya, dua preman lainnya menggunakan tongkat menghantam lutut Dono.

"Ah......"

Tulang lututnya patah, Dono berteriak histeris, langsung berlutut di atas lantai.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu