Takdir Raja Perang - Bab 244 Berlutut

"apa yang kamu lihat? apakah kamu tidak puas? apakah kamu percaya kalau aku akan menyuruh orang untuk mencongkel matamu sekarang?"

kata pria muda itu dengan suara yang kuat dan sikap yang sombong.

piak!

Nofan tidak mengatakan apapun dan langsung menampar wajah pria muda itu. tamparan itu membuat wajahnya membengkak dan terlihat cetakan telapak tangan berwarna keunguan pada wajahnya. hal ini membuat semua orang terkejut.

pria muda seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja!

jika dibiarkan begitu saja, maka dia akan semakin merajalela.

tadinya Nofan hanya mengalah untuknya, namun dia malah memarahi Nofan dengan kasar.

ini bukan tidak sopan, melainkan aksi penindasan!

apakah Nofan adalah orang yang rela ditindas oleh orang lain?

tentu saja tidak!

"kamu, beraninya kamu memukul aku?" pria muda itu terbengong karena tamparan dari Nofan. setelah terbengong selama puluhan detik, dia pun tersadar dan kembali memarahi Nofan.

dia menatap Nofan dengan tatapan penuh amarah.

nama pria itu adalah Hendra Liu, dia merupakan putra dar pemilik West River School. West River School merupakan salah satu dari 100 sekolah terbaik yang ada. hampir sama seperti goa golga dan kuil Taoism.

meskipun Hendra sangatlah bodoh di bidang praktisi, namun dia juga tidaklah begitu lemah di bidang ini karena sejak kecil dia sudah mendapatkan begitu banyak sumber daya.

begitu banyak orang yang bersikap baik kepadanya karena identitias ayahnya.

di dunia ini, begitu banyak orang kaya yang memberinya hadiah jika ada kesempatan. ini membuat dirinya menjadi begitu boros dan dia juga telah terbiasa akan kehidupan playboynya. bagaimana mungkin dia bisa menahan kepahitan menjadi seorang praktisi?

beberapa wanita yang berada di sisi Hendra merupakan selebgram yang sangat terkenal. mereka semua memiliki gaya dan aura yang sangat menarik.

dia membawa wanita-wanita ke tempat ini pastilah ingin bersenang-senang.

dia memarahi Nofan juga karena ingin memamerkan kehebatannya di depan para wanita tersebut. namun dia tidak menyangka kalau Nofan langsung memberinya sebuah tamparan yang sadis.

tamparan ini tidak hanya membuat Hendra merasa kesakitan.

tamparan ini bahkan membuat merasa kalau wajahnya tengah digesekkan pada lantai.

piak! piak! piak!

ketika Hendra menatap Nofan dan kembali memaki Nofan, Nofan tidak berkata apapun dan kembali mendaratkan beberapa tamparan pada wajah Hendra.

Nofan sudah tahu kalau Hendra juga merupakan seorang praktisi.

oleh karena itu, dia tidak bersikap segan dan menamparnya dengan sekuat tenaga.

beberapa tamparan dari Nofan membuat wajah Hendra membengkak dan membuat giginya patah. semua sisi mulutnya telah dibasahi oleh lumuran darah.

ini membuat dirinya hampir jatuh pingsan.

"kamu, kamu cari mati!"

Hendra berteriak dengan kuat dan menatap Nofan dengan tatapan penuh amarah. dia sangat ingin membunuh Nofan sekarang.

meskipun dia tidak begitu hebat di bidang praktisi, namun dia tetap menguasai tekhnik dasar yang ada.

hanya terlihat dirinya melangkah dan mangarahkan kedua tangannya ke arah Nofan. terlihat seperti seekor serigala yang ingin menangkap seekor kambing dengan sadis.

brakk!

Nofan pun berpindah dan menghindari serangan dari Hendra.

tidak menunggu respon dari Hendra, Nofan langsung mengangkat kaki kanannya dan mengarahkan lututnya ke arah dada Hendra.

Hendra yang tidak berhasil memukul Nofan itu pun terbang sejauh 4 hingga 5 meter setelah di tendang oleh Nofan menggunakan lututnya.

beberapa wanita yang datang bersama Hendra itu pun ketakutan, mereka menatap Nofan dengan tatapan penuh ketakutan. meskipun mereka semua baru saja mengenal Hendra, namun orang orang yang mereka anggap hebat bahkan bersikap begitu segan kepada Hendra. ini bisa menandakan kalau Hendra memiliki latar belakang yang sangat mengerikan.

namun saat ini, Hendra malah dipukul oleh orang lain!

"ah...." sambil berteriak kesakitan, Hendra pun kembali bangkit dan menunjuk ke arah Nofan sambil berkata: "kamu, tunggulah di sini jika kamu memiliki mental yang kuat. aku akan menyuruh bawahanku kesini untuk memusnahkan dirimu!"

"beraninya kamu memukul aku. apakah kamu tahu siapa aku?"

"akan aku katakan kepadamu, di kota Kyoto ini, tidak ada yang berani menganggu aku dan beraninya kamu memukul aku sekarang? apakah kamu percaya kalau aku akan membunuh semua keluargamu?"

meskipun Hendra telah mengetahui kemampuan Nofan, namun dia tetap bersikap begitu sombong dan meremehkan Nofan.

saat ini, dia pun mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon orang lain.

"Hendra, kamu begitu hebat?"

ketika hendra tengah menelepon orang lain, terdengar sebuah suara yang tidak asing dari dalam paviliun Joyful.

semua orang yang ada di sana pun menatap ke arah yang sama.

Hendra melihat seorang wanita mengenakan sebuah rok modis sedang berjalan keluar dari dalam paviliun Joyful.

wanita ini sangatlah cantik, dia juga memiliki aura yang sangat keren. ketika berjalan, terasa aura yang sangat dingin namun juga terasa aura elegan dari seorang wanita yang lembut. dia juga terlihat seperti wanita yang manja...

"Na...Natalia?"

Hendra mengenali wanita itu dan ekspresinya pun berubah drastis.

wanita itu bukanlah orang lain, dia adalah Natalia.

"Hendra, tadinya kamu berkata kalau kamu akan membunuh semua anggota keluarganya bukan?" tanya Natalia kepada Hendra sambil menunjuk ke arah Nofan.

"be....benar." meskipun Hendra merasa ada yang tidak beres, namun dia tetap menganggukkan kepalanya dengan tegar.

"apakah kamu tahu siapa dia?"

"dia... aku tidak tahu!"

"dia adalah temanku." kata Natalia dengan datar: "apakah kamu ingin membunuh keluarga temanku?"

"tidak, tidak... aku...." ekspresi wajah Hendra terlihat begitu pucat setelah mendengar perkataan Natalia. dia menjadi gugup dan gemetaran.

"tidak? apakah kamu menganggap aku tuli?" kata Natalia sambil tersenyum datar.

semua orang terbengong ketika melihat dirinya yang begitu cantik seperti bidadari.

namun saat ini, Hendra malah ketakutan hingga berlutut di atas lantai ketika melihat senyuman Natalia. dia pun mulai mengetukkan kepalanya ke lantai dan memohon ampun kepada Natalia: "nona Natalia.... salahkan aku yang terlalu meremehkan orang lain. aku tidak tahu kalau dia adalah temanmu."

"mohon untuk tidak mempersulit masalah ini dan semoga kamu bisa memaafkanku."

"mohon nona Natalia, aku mohon padamu..."

"Nofan, apa yang ingin kamu lakukan padanya?" tanya Natalia kepada Nofan.

"aku sudah menghajarnya tadi!" Nofan menaikkan kedua pundaknya. orang seperti Hendra bukanlah merupakan lawan yang cocok baginya. kalau bukan karena Hendra yang bersikap begitu sombong, dia juga malas untuk menghiraukan Hendra.

Natalia mengerutkan kening dan terlihat sedikit ragu. dia lalu berkata kepada Hendra: "kalau begitu, tetaplah berlutut di sini. berapa lama kamu harus berlutut di sini juga harus bergantung pada suasana hatiku."

"ha? ini...." Hendra terbengong dan dia mulai berpikir bagaimana kalau Natalia melupakan dirinya yang masih berlutut di sini, apakah dia harus berlutut hingga dia mati?

"kenapa? apakah kamu tidak puas? kamu juga boleh menelepon ayahmu dan suruhlah dia untuk datang menemuiku sekarang." kata Natalia dengan nada suara yang dingin.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu