Takdir Raja Perang - Bab 15 Berkumpul

“Aku tau.”

Di luar gedung Perusahaan Nara Totendo, Michael Chu melemparkan headset di tangannya begitu saja, dia berteriak, “Nofan, aku akan menghabisimu!”

Jorge yang mendengar itu langsung mengerutkan keningnya, petugas teknis memerintahkan, “hubungi Nofan, minta agar dia bekerja sama dengan kita.”

Entah apa yang diinginkan oleh Jacky, asalkan bisa bekerja sama dengan Nofan, maka mereka akan memiliki kemungkinan besar bisa membawa mereka keluar dengan selamat.

Michael masih menekuk wajahnya kesal, dia berbalik badan meningalkan mobil pemantau, mengeluarkan telepon menghubungi seseorang.

“Michael....”

Suara ramah terdengar dari dalam telepon, belum sempat melanjutkan perkataannya, langsung saja dihentikan oleh Michael, “Sandy, keluarga Chu bersedia melakukan pernikahan ini karena mempertimbangkan kakek Erbin, apa begini lah cara kalian memperlakukan keluarga Chu? Aku peringatkan, jika terjadi sesuatu dengan Ria dan juga Serrly, jangan harap jika keluarga kalian akan baik baik saja!”

Michael mengakhiri pangilan telepon secara sepihak, setelah itu eskpresi di wajahnya terlihat sedikit lega, tatapannya tertuju pada gedung tinggi di depannya, membuatnya terlihat sangat lemah tidak berdaya.

Yang berada diatas lantai gedung itu adalah kedua putrinya, bagaimana dia bisa tenang.

Pada saat bersamaan, perjalanan dari bandara kota Haloja sampai ke gedung Perusahaan Nara Totendo, mobil meraung raung menguasai jalanan, mobil Audi biasa dikemudikan layaknya mobil sport saja, para supir hanya merasa jika ada bayangan hitam yang menyalip laju mobilnya yang dibarengi oleh suara raungan.

Mobil melaju di daerah perkotaan, seperti seperti seekor naga yang memasuki lautan.

Setiap gerakan Nofan seperti pisau bedah, tajam dan akurat, mobil melaju melenggang dengan gesit menembus riuhnya jalanan.

Hanya saja ada kekacauan di belakangnya.

Saat mobil sudah sampai di tempat tujuannya, di belakangnya sudah ada begitu banyak polisi.

Nofan mencoba menerobos masuk kedalam, tapi langkahnya dihentikan.

“Tuan, kita mengerti jika tuan memiliki masalah mendesak, tapi tolong bekerja samalah dengan kita.” Jorge menahan Nofan, tidak membiarkannya masuk begitu saja.

Hanya dalam waktu 20 menit cukup baginya untuk menyelidiki orang seperti apa Nofan itu.

Hanya saja dia sangat penasaran, dari bandara sampai sini setidaknya membutuhkan waktu sekitar 40 menit, tapi tidak sampai 20 menit Nofan sudah sampai dengan selamat.

“Pesawatku akan terbang dalam waktu satu setengah jam dari sekarang, aku hanya memiliki waktu setidaknya satu jam untuk menyelesaikan masalah ini.” Nofan menatap tepat ke kedua mata Jorge, “jangan mengganggu waktuku.”

“Kamu membutuhkan bantuan kita!” Jorge menimpali.

Nelson ye menggelengkan kepalanya, “tidak perlu.”

“Kamu yang bernama Nofan?” terdengar suara penuh kemarahan, begitu Michael masuk, dia langsung meraih kerah baju Nofan, berteriak, “jika bukan karena ulahmu, semua ini tidak akan terjadi.”

“Minggir!”

Dia sudah dihentikan oleh Jorge, hal itu sudah cukup membuatnya marah, sekarang muncul satu orang perusuh lagi, dia benar benar sudah tidak bisa menahannya.

Telinga Michael berdenging, sosok laki laki bisa di depannya seketika berubah menjadi seperti dewa kematian, aura membunuh sangat kuat terpancar dari dalam dirinya, dia sudah seperti nyamuk saja di hadapannya yang bisa dia bunuh sewaktu waktu.

Dug dug dug.... Detak jantungnya berdetak sangat kencang, wajah Michael sudah memucat hingga langkahnya mundur kebelakang.

Setelah terbebas dari Michael, Nofan sudah tidak memiliki mood untuk kembali berdebat dengan Jorge, dia menepis tangannya begitu saja, saat Jorge menyadari apa yang terjadi, Nofan sudah melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung.

“Sialan!” Jorge mengumpat kesal, tapi ketakutan dalam benaknya masih tidak kunjung sirna, dia adalah orang yang sudah menghadapi berbagai macam orang dan marabahaya, ternyata bisa merasa ketakutan hanya karena perkataan Nofan.

Tapi......

Tatapan kedua mata Jorge berbinar, mungkin saja Nofan bisa melakukan apa yang tidak bisa dia lakukan.

Nofan masuk kedalam gedung, melangkahkan kakinya masuk kedalam sambil mengeluarkan telepon miliknya, saat dia sedang mengendarai mobil, teleponnya selalu berdering.

“Kamu anak tidak tau diri, sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan, seharusnya aku tidak membiarkanmu lahir dulu!”

Suara makian terdengar dari dalam telepon, Nofan mengerutkan keningnya, memutuskan panggilan begitu saja, bahkan dia memblacklist nomor telepon itu, setelah itu dia menghubungi nomor Serrly.

“Aku sudah datang.”

Saat telepon terhubung Nofan terlihat menyeringai sambil kedua matanya mengamati kesekitar.

Tidak ada situasi yang terlihat aneh.

“Lantai paling atas.”

Jacky menjawab, setelah itu melempar telepon ditangannya begitu saja, dia hanya merasa jika detak jantungnya berdetak semakin kencang.

Bukan hanya karena dia akan membalaskan dendamnya, tapi dia juga karena rasa takut yang dia rasakan dalam hatinya.

Kesan yang diberikan Nofan kepadanya terlalu dalam, terutama saat Nofan mengarahkan pistol kepadanya tanpa ragu.

Ting.

Suara lift berbunyi, Jacky langsung antusias, terlihat Nofan berjalan keluar dari dalam lift.

Kedua pelupuk mata Ria sudah penuh air mata, saat melihat Nofan, meskipun kedatangannya bukanlah untuk menyelamatkannya, tapi entah kenapa dia merasa terharu.

Begitu pula dengan Serrly, dia sangat terkejut saat melihat kedatangan Nofan.

“Aku sudah datang.” Nofan menatap Jacky, berkata tenang, “lepaskan mereka.”

“Mimpi !” Jacky berteriak kencang.

Nofan mengerutkan keningnya, dia melihat kesekitar, melihat dengan jelas bom yang dipasang di setiap sudut ruangan, tapi dia tidak melihat remote nya, itu juga bukanlah bom waktu, melainkan bom yang bisa meledak sewaktu waktu.

“Kamu pikir kamu bisa menghentikanku hanya dengan orang orang ini dan bom yang sudah kamu pasang di gedung ini?” Nofan menatap Jacky dengan tatapan dingin, kemudian dia menunjuk ke arah Serrly, “lepaskan dia.”

Wajah dingin Nofan membuat Jacky menjadi ragu.

“Jika kamu ingin matipun kamu tidak akan bisa membawaku bersamamu.” Nofan berkata tenang, “setelah melepaskan Serrly, aku akan meladeni semua permainanmu.”

Jacky ragu sejenak, berkata menunjuk Nofan, “berdiri sejajar dengan mereka.”

Dia tau jelas akan kekuatan Nofan, waktu itu dalam jarak sedekat ini saja dia tidak berhasil menembaknya, Nofan berhasil kabur, dia bahkan tidak bisa mengejarnya.

“Lepaskan mereka.” Nofan berkata dingin.

Tatapan kedua mata Jacky terlihat ragu ragu, tapi dia masih memerintahkan bawahannya untuk melepaskan Serrly, “berjalan pelan kemari, jangan mencoba berbuat macam macam.”

“Sepakat.” Nofan menganggukkan kepalanya.

“Kakak.” Serrly menatap Ria yang masih berdiri di tempatnya.

Ria mengangkat pandangannya menatap adiknya,memerintahkan, “pergi!”

“Kakak.....”

“Pergi, apa kamu ingin aku mati dengan tidak tenang?”

Serrly berlari keluar dengan berurai air mata.

Nofan selangkah demi langkah mendekati Ria, semua orang disekitarnya menatapnya dengan penuh peringatan, sekitar 7 hingga 8 pistol siap tembak sudah diarahkan kepadanya, mereka juga tau seberapa menakutkannya Nofan di hadapan mereka.

Saat Nofan sudah berada disamping Ria, tubuh pengawal yang melihatnya sudah penuh keringat, bahkan Jacky saja bisa bernapas lega.

Pada saat bersamaan, Serrly sudah masuk kedalam lift, pintu tertutup, lift meluncur dengan cepat kebawah.

“Maaf.” Nofan menatap Ria, tangan kirinya memeluk tubuh Ria.

Tanpa belum sempat dia mengatakan apapun, Nofan sudah mengatakan, “jangan takut.”

Apa?

Ria merasa jika tubuhnya terangkat, bergerak menuju ke jendela.

Wajah Jacky sudah memucat, pada awalnya dia sudah mempersiapkan segalanya, tapi dia hanya bisa berteriak, “tembak, habisi dia!”

Dia berteriak sambil menekan remote di tangannya.

Duaaarrr!

Dorr!

Dibarengi dengan suara tembakan dan ledakan, Nofan berlari menuju jendela, tersenyum kepada Ria, melompat keluar dalam sekali hentakan.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu