Takdir Raja Perang - Bab 142 Apakah ini kata terakhirmu?

Semua belasan siswa mengambil jurusan pendidikan jasmani, masing-masing dari mereka tidak hanya memiliki tubuh yang kekar, pelatihan selama bertahun-tahun, membuat mereka juga memiliki keterampilan yang sangat kuat.

Mereka menerjang ke arah Nofan pada saat yang sama dan mengepungnya, mereka benar-benar agresif.

Namun, wajah Nofan tampak damai dan tenang, dia benar-benar meremehkan belasan mahasiswa di depannya, cahaya dingin melintas di matanya, dan senyum meledek muncul di ujung bibirnya.

Dia tidak bodoh, tentu saja dia tahu bahwa Kenzie ingin membalas dendam padanya, dengan mengatakan membantunya melatih belasan mahasiswa di depannya, itu hanya omong kosong.

Nofan menggerakkan kakinya dengan gesit seperti macan tutul untuk menghindari serangan dari belasan mahasiswa, seperti kupu-kupu yang terbang di tengah puluhan ribu bunga tanpa menyentuh daun, jangankan mahasiswa itu memukulnya, mereka bahkan tidak bisa menyentuh pakaiannya.

Setelah menghindari serangan pertama dari belasan pemuda, Nofan kemudian membalasnya, dia memukul dan menendang, tampak kacau dan tidak teratur, faktanya itu misteri yang tidak ada habisnya, hampir tidak ada pukulannya yang melesat.

Buk! Buk! Buk!

Belasan anak muda dipukuli dan terbang keluar setelah terkena serangan Nofan.

Selain itu, Posisi para pemuda yang terhempas, semua terlempar mengenai tubuh Kenzie yang berada tidak jauh.

“Argh...”

Pria muda pertama melayang hingga mengenai tubuh Kenzie, membuat tubuh Kenzie tersungkur ke tanah sampai menjerit seperti babi. Kemudian, satu per satu para pemuda lainnya saling menimpuk, semuanya jatuh ke tempat di mana Kenzie berada.

Dalam sekejap mata, tubuh Kenzie ditumpuk belasan orang.

Kenzie ditumpuk hingga tampak menyedihkan.

Ada semacam rasa menekannya menjadi pie daging, hingga mulutnya mengeluarkan suara melengking yang lemah.

“Pak Kenzie, kalau nanti ada keperluan seperti ini lagi, sama sekali jangan sungkan untuk mencariku.” Nofan berjalan ke hadapan Kenzie dan berkata dengan tulus: “Sudah ya, aku masih ada urusan lain, aku pergi dulu, sampai jumpa!”

Selesai berkata, Nofan berjalan dengan melangkah lebar meninggalkan mereka.

Paru-paru Kenzie kesal hingga mau meledak. Dia menatap punggung Nofan dengan penuh kebencian, dan matanya dipenuhi dengan hasrat ingin membunuh.

Jika bisa, dia benar-benar ingin menelan Nofan hidup-hidup di tempat.

Ketika Nofan berjalan ke gerbang sekolah, Merry telah menunggunya untuk waktu yang lama.

"Kak, apa yang kamu lakukan? Kenapa lama sekali?" Merry cemberut, ia merasa tidak senang dengan Nofan.

“Tadi ada seorang teman memintaku untuk membantunya sebentar, jadi aku menghabiskan beberapa menit,” Nofan berkata dengan santai.

"Hei, kamu dapat teman di hari pertama bekerja? Boleh juga!" Merry berkata sambil tersenyum: "Sepertinya pekerjaan ini sangat cocok untukmu."

“Lumayan.” Nofan tersenyum.

Jika Kenzie mendengar pembicaraan antara kakak dan adik mereka, takutnya dia akan muntah darah di sana.

Teman? Membantu?

Mengapa perlu merasa baik tentang diri sendiri baru bisa mengatakan hal yang bertentangan dengan hati nurani seperti itu?

……

Gang bintang merah, di dalam sebuah rumah tua yang sangat bobrok, dengan lampu redup yang bergoyang, Mark tengah duduk di kursi tua dengan luka di sekujur tubuh, wajahnya tampak buruk sekali, matanya memancarkan kebencian yang kuat.

Seorang pria Bule duduk di depan Mark dengan rambut pirang dan mata biru gelap, ia adalah Bobby yang diam-diam bekerja untuk Ruly bersama dengan Mark .

Bobby memegang gelas anggur dan menggoyangnya dengan ringan, setengah gelas anggur merah yang seperti darah, Dia mengangkat gelas anggur itu dan menerawangnya di bawah lampu yang bergoyang sebelum gelas itu menyentuh mulutnya, dengan lembut ia menyesap sedikit anggur merah.

"Mark, kali ini, karena alasanmu, rencana awal kita yang semula menjadi hancur. Bagaimana kamu akan memberi tahu organisasi tentang masalah ini?" Bobby meneguk kecil anggur merah dengan nada yang tenang dan berkata kepada Mark.

"Bobby, demi mitra kita selama bertahun-tahun, kali ini kau harus membantuku menyembunyikan masalah ini dari organisasi." kata Mark.

"Hehe!" Bobby tersenyum dan meletakkan gelas anggur di atas meja dan berkata: "Mark, apakah kamu bercanda? Aku membantumu menyembunyikannya dari organisasi? Apakah aku cari mati karena bosan hidup?"

Mark dengan cepat berkata, "Bobby, bagaimanapun kamu harus membantuku kali ini, kalau tidak, aku akan mati."

“Apakah kamu mati atau tidak, apa hubungannya denganku?” Bobby berkata dengan dingin.

"Kamu ..." Mark memelototi Bobby dengan marah, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Bobby, jangan kira aku tidak tahu apa yang telah kamu lakukan tanpa organisasi selama bertahun-tahun, kamu melakukan sesuatu dan menyembunyikannya dari organisasi, selama aku memberikan bukti kepada organisasi , Akhir hidupmu tidak akan lebih baik dariku. "

“Mark, apakah kamu sedang mengancamku?” Bobby menatap Mark dengan dingin dan menyiratkan hasrat ingin membunuhnya.

“Tidak, aku tidak mengancammu, aku hanya mengingatkanmu saja bahwa kita adalah belalang di atas seutas tali, menang dan kalah bersama....” Mark berkata dengan dingin.

Bang!

Bobby mengepalkan tinjunya dengan marah, tetapi setelah berpikir selama beberapa menit, dia memilih untuk menahan amarahnya, menghilangkan pemikiran untuk membunuh Mark dan berkata dengan tenang: "Mark, kamu benar, kita adalah satu Belalang di atas tali, kali ini, aku akan mencari cara untuk membantumumu menjelaskannya kepada organisasi tanpa membiarkan organisasi menghukummu. "

"Tapi aku harap kamu ingat bahwa semua ada batasnya. Setelah masalah ini lewat, jika kamu berani mengancamku, aku tidak keberatan mati bersamamu."

“Jadi, kamu lebih baik jangan melakukan kesalahan lagi.”

Setelah itu, Bobby meninggalkan rumah kayu bobrok dengan marah.

Menatap Bobby yang pergi, sekilas hawa membunuh dan penghinaan melintas di matanya, dia berkata dengan dingin: "Setan, suatu hari, aku akan memenggal kepalamu."

Sambil mengeluh di mulutnya, Mark mengambil sebotol anggur merah di atas meja yang belum habis dan meminumnya.

Dia benar-benar dalam suasana hati yang buruk saat ini. Kemarin, karena enggan meninggalkan wanita secantik Serrly, alhasil dia memprovokasi Nofan. Akibatnya, dia tidak hanya dipukuli dengan parah, tetapi juga diusir dari keluarga Li, menyebabkan serangkaian rencana yang disusun olehnya dengan Bobby menjadi hancur.

Ini benar-benar....

Sangat sial!

Brak!

Mark baru saja menyesap anggur merah, kemudian terdengar suara pintu yang didorong hingga terbuka.

Dia bahkan tidak peduli, dia mengira itu adalah Bobby yang kembali dan ia berkata tanpa menoleh ke belakang. “Bobby, kamu ada urusan apa lagi?"

“Mark!”

Namun, pada saat ini, terdengar suara yang penuh dengan kebencian, dan hasrat membunuh yang dingin langsung memenuhi rumah kayu itu.

Mark mendengar suara yang akrab dan tidak dikenal ini, ia tertegun sejenak kemudian tersadar seketika.

Ketika dia menoleh, dia melihat Ruly yang sedang memelototinya dengan hawa-hawa membunuh.

“Ruly?” seketika raut wajah Mark berubah drastis, suara dan bibirnya bergetar lalu ia berkata kepada Ruly: “Ru... Ruly, bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini? Aku ... Ruly, aku, aku tahu aku bersalah padamu, tetapi aku dipaksa, jika tidak, meski aku akan mati, aku tidak akan pernah menyakitimu."

“Mark, apakah ini adalah kata-kata terakhirmu?” Ruly berkata dengan dingin, begitu tangannya di gerakkan, ia mengeluarkan belati yang disembunyikan di lengan bajunya.

Ruly mengeluarkan belati dan membawanya sambil berjalan mendekati Mark selangkah demi selangkah.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu