Takdir Raja Perang - Bab 178 Bertemu Lagi Dengan Natasha Qin

The Sky Building, di pinggiran barat Kyoto, jauh dari daerah perkotaan Kyoto, terletak di gunung yang terpencil, dikelilingi oleh pemandangan yang indah, seperti tempat yang terisolasi.

Totalnya ada belasan bangunan yang mendekorasi gunung ini.

Bangunan-bangunan ini semuanya bergaya kuno.

Di pusat belasan bangunan ini, ada bangunan dari kayu dengan tujuh lantai.

Bangunan kayu ini terlihat sangat megah dan spektakuler, ini lebih mengejutkan dari pada bangunan bertingkat tinggi di daerah perkotaan Kyoto.

Bangunan kayu itu adalah bangunan utama di antara bangunan-bangunan ini, juga disebut sebagai The Sky Building.

Pada saat ini, sudah hampir senja, langit sudah gelap, matahari juga sudah tenggelam di bawah cakrawala, sinar terakhir seperti sentuhan darah, bersinar terang di setengah bagian langit.

Bangunan di dekat The Sky Building semuanya sudah diterangi lampu, lampu neon warna-warni menyala, membuat gunung ini dihiasi dengan warna ungu dan merah.

Dan bangunan utama kayu berlantai tujuh itu diterangi dengan cahaya putih, terlihat seperti bangunan mewah di dalam legenda.

Nofan Ye dan Ruly Gong pergi ke The Sky Building, melihat tempat parkir di bawah The Sky Building, sudah terparkir ratusan mobil, apalagi mobil-mobil ini semuanya mobil-mobil kelas satu.

Selesai memarkir mobil, Nofan Ye berjalan menuju bangunan utama berlantai tujuh bersama Ruly Gong.

Di gerbang bangunan utama kayu berlantai tujuh, ada dua pemuda berjas hitam berdiri dan memeriksa identitas yang dibawa oleh orang yang memasuki bangunan utama kayu.

Nofan Ye melirik dua pemuda berjas hitam itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut, kedua pria muda berjas hitam itu memiliki nafas yang stabil dan panjang, begitu lihat pun tahu mereka karakter yang kejam, kekuatan tempur mereka jauh lebih kuat daripada prajurit top biasa, dan bisa dibandingkan dengan 'Raja Perang' di militer.

Kedua 'Raja Perang' bertanggung untuk menjaga pintu, skala sebesar ini terlalu berlebihan.

Tapi itu juga menunjukkan kalau The Sky Building benar-benar sebuah organisasi yang berhubungan dengan Manusia Surga, hanya Manusia Surga yang tidak akan menganggap serius orang-orang di level 'Raja Perang'.

Karena sekuat apa pun mereka, di mata Manusia Surga, mereka adalah manusia biasa, semut, sampah!

Tepat ketika Nofan Ye akan mengeluarkan kartu ungu yang diberikan Jordy Wang untuk ditunjukkan kepada dua pemuda berjas hitam itu, seorang pria tiba-tiba memeluk seorang wanita muda, tiba-tiba melompat dan memotong antrian di depan Nofan Ye.

Nofan Ye mengerutkan kening, ada sedikit ketidak senangan di wajahnya.

Tapi dia datang ke sini hari ini untuk menyelidiki petunjuk yang berhubungan dengan Manusia Surga, dia tidak ingin menimbulkan masalah, memikirkan ini, dia pun menahan diri.

Tapi pada saat ini, wanita muda yang sedang berpelukan di depan Nofan Ye tiba-tiba menoleh dan melihat Nofan Ye, ketika dia melihat wajah Nofan Ye, dia tidak bisa membantu tapi tercengang, dengan terkejutnya berteriak, "Nofan Ye?"

“Natasha Qin?” Nofan Ye juga mengenali wanita muda itu, dia sangat terkejut.

"Ferdianto, kamu membohongiku ya? Bukankah kamu bilang kalau orang biasa tidak bisa datang ke The Sky Building? Kenapa si limbah ini datang?" Natasha Qin memelototi Nofan Ye, memutar kepalanya, bertanya pada pria yang memeluknya.

“Tidak kok, sayang, bagaimana bisa aku menipu kamu?” Kata pria itu lalu memandang Nofan Ye.

Namanya Ferdianto, dia bertemu dengan Natasha Qin di bar hari ini.

Natasha Qin termasuk cantik, seorang gadis cantik,karena itu, Ferdianto menggunakan semua kekuatannya dan akhirnya mendapatkan Natasha Qin.

Demi pamer pada Natasha Qin, dia membawa Natasha Qin untuk berpartisipasi dalam acara lelang di The Sky Building malam ini.

"Tidak menipuku?" Natasha Qin melepaskan diri dari pelukan Ferdianto, menunjukkan wajah tidak suka dan menghindar, menunjuk Nofan Ye, berkata kepada Ferdianto, "Orang ini bernama Nofan Ye, dia orang anak orang kaya, limbah, sampah, hanya karena dia bersama dengan Dalina Chu, dia selalu menggunakan identitas menantu Daegang dan bersikap sewenang-wenang di Kyoto."

"Dia sampah seperti ini bisa datang ke sini, tempat kelas atas apa ini?"

"Ferdianto, awalnya aku berpikit kamu berbeda dari yang lain, tidak disangka, kamu hanya sampah yang besar mulut."

"Eh..." Ferdianto tercengang sesaat, lalu buru-buru berkata pada Natasha Qin, "Sayangku, aku benar-benar tidak membohongimu, bahkan kepala keluarga keluarga top di Kyoto tidak memenuhi syarat untuk datang ke sini."

“Bagaimana si limbah ini bisa datang ke sini?” Natasha Qin tidak percaya dengan kata-kata Ferdianto.

"Dia, dia..." Ferdianto tidak tahu bagaimana menjawab untuk sesaat, tapi, dia orang yang sangat pintar, dari kata-kata Natasha Qin, dia tahu kalau Natasha Qin membenci Nofan Ye.

Jadi, dia dengan cepat membuat keputusan, dengan dingin berkata kepada Nofan Ye, "Kamu dengarkan aku, aku tidak peduli kenapa kamu datang ke sini, jika sekarang kamu segera pergi dari sini, kamu masih bisa menyelamatkan nyawa anjingmu itu, jika kamu membuatku marah, aku sendiri yang akan turun tangan, satu tamparan saja bisa membunuhmu."

Menghadapi ancaman Ferdianto, Nofan Ye sama sekali tidak takut, dia menatap Ferdianto dengan dingin dan berkata dengan sikap mengintimidasi, "Anjing yang baik tidak menghalangi jalan, cepat geser!"

"Kamu berani memanggilku anjing? Apa kamu tahu siapa aku?" Ferdianto berteriak keras, matanya menunjukkan kemarahan.

Ketika Nofan Ye bertengkar dengan Ferdianto, itu juga menarik perhatian banyak orang disekitar.

"Apa yang terjadi? Seseorang berani membuat masalah di The Sky Building, apa dia bosan hidup?"

"Bukankah pria itu Ferdianto? Dia, dia ..."

"Siapa yang berpandangan pendek dan berani memprovokasi Ferdianto? Harus diketahui, bahkan kepala keluarga teratas di Kyoto harus bersujud di hadapan Ferdianto."

"Ferdianto adalah anggota the Hundred Schools of Thought, dia Manusia Surga."

...

Beberapa orang mengenali Ferdianto dan terkejut.

Wajah Nofan Ye tenang, bahkan jika penonton mengatakan bahwa Ferdianto adalah 'Manusia Surga’, dia juga tidak takut sedikitpun, dan menghadapi Ferdianto dengan sama kasarnya, dengan keras berkata, "Aku tidak mengatakan itu, kamu sendiri yang ingin mengatakannya."

“Kamu, kamu, kamu mencari mati!” Ferdianto meraung marah, mengangkat tangannya tanpa sadar, memberikan tamparan ke arah Nofan Ye.

BANG!

Namun, tepat ketika Ferdianto ingin menampar wajah Nofan Ye, seorang pemuda keluar dari kerumunan, mengulurkan tangannya untuk menjepit pergelangan tangan Ferdianto.

Ferdianto sedikit terkejut, buru-buru menarik tangannya, tapi bahkan jika dia mengerahkan semua kekuatannya, tangannya juga tidak bisa membuat gerakan apapun.

“Jordy Wang, apa maksudmu?” Ferdianto menatap pemuda yang menjepit pergelangan tangannya, ekspresi wajahnya berubah, bertanya dengan wajah dingin dan suara yang rendah.

Yang menjepit pergelangan tangan Ferdianto adalah Jordy Wang yang tadi pagi memberikan kartu ungu pada Nofan Ye.

"Ferdianto, Nofan Ye diundang olehku untuk berpartisipasi di acara lelang di The Sky Building malam ini, jika kamu menyentuhnya, itu berarti kamu menyulitkan aku Jordy Wang." Jordy Wang menatap Ferdianto, sepasang matanya berkedip dingin, mengatakan kata per kata, "Biasanya orang yang menyulitkanku, aku akan membuatnya bertemu dengan Raja Neraka."

"Jordy Wang, kamu, kamu, kamu..." Wajah Ferdianto berubah menjadi sedikit biru dan putih, tidak sedap dipandang, tapi bagaimanapun, dia sedikit takut dengan Jordy Wang. Akhirnya, dia mengertakkan gigi, berkata, "Oke, Jordy Wang, kamu ingat, masalah hari ini, aku Ferdianto, pasti akan membalasnya."