Takdir Raja Perang - Bab 185 Apakah kamu sanggup untuk bermain?

Seluruh tubuh Nofan Ye memancarkan aura pembunuhan.

“Bunuh!”

Tidak ada yang perlu dikatakan lagi, Nofan Ye bertindak duluan dan melaju ke depan untuk membunuh.

Dia bergerak sangat cepat layaknya seekor macan tutul.

Swing!

Tubuh Nofan Ye seperti angin, seketika sudah berada di depan seorang pria. Dia mengangkat tangan kanannya dan melayangkan tinjuan ke wajah pria itu.

Pria itu itu ketakutan. Dia adalah seorang pembunuh kelas atas, kekuatannya juga tidak lemah. Tetapi menghadapi tinjuan Nofan Ye, meskipun dia bisa merasakannya, namun dia tidak bisa melakukan gerakan apapun. Bahkan mengelak saja pun tidak bisa.

Bukk!

Tinjuan Nofan Ye berhasil mendarat di wajah pria itu dan membuat tulang hidung tersebut hancur, seluruh wajah bonyok ke dalam.

“Ah.......”

Pria itu mengeluarkan suara yang sakit, tubuhnya melayang keluar, hidung dan bibirnya menyemburkan darah, itu bahkan meninggalkan jejak darah di udara.

Terakhir, terdengar suara ‘brak’. Pria itu terjatuh ke tanah, setelah meraung beberapa kali, tubuhnya kaku dan menghembuskan napas terakhirnya.

Satu tinjuan saja berhasil menghabiskan seorang pembunuh kelas atas, kemampuan bertarung NofanYe membuat Ruly Gong yang berada di dalam mobil sangat terkesima, meskipun sebelumnya dia telah melihat kehebatan Nofan Ye saat menolong Veronica. Tetapi, seiring menghabiskan waktu bersama Nofan Ye, dia merasa Nofan Ye jauh lebih kuat daripada yang dia pikirkan.

Pembunuh lain yang melihat ini, semuanya terbengong. Satu per satu dari mereka merasakan hawa dingin.

Yang perlu diketahui, kemampuan mereka semua tidak ada beda jauh dengan pria yang telah dihabisi Nofan Ye.

“Kemampuan anak ini melebihi yang diberitakan, bagaimana sekarang?”

“Kita sudah datang, mau bagaimana lagi?”

“Semuanya jangan goyah dulu. Kita begitu banyak, kita bahkan pernah dengan mudah menghabiskan personil militer yang berjumlah ratusan orang. Apakah satu orang saja pun tidak bisa kita kalahkan?”

“Tidak peduli seberapa kuat dirinya, jika kita bergerak bersama, maka semuanya akan bisa teratasi.”

.........

Di anatara pembunuh tersebut, ada yang ragu, tetapi lebih banyak yang ingin mencoba.

Mereka adalah pembunuh yang kejam, sudah putus asa dengan hidup dan mati.

Dengan cepat sekelompok pembunuh ini bekerja sama. Mereka pun melaju ke arah Nofan Ye dari segala arah, semua dari mereka memegang sebuah belati, tampak tajam dan mengkilap di bawah sinar rembulan. Sebagian dari mereka memegang tombak kecil tajam yang sedikit saja terkena tusukan alat ini, darahnya akan mengalir terus hingga habis.

Menghadapi puluhan pembunuh kelas atas, raut wajah Nofan Ye tampak santai dan tidak ada ketakutan. Kakinya bergerak,memasang gaya tarung yang kokoh.

Sangat tenang, kemudian bergerak cepat, gesit, lincah, dengan mudah melewati semua pembunuh-pembunuh tersebut.

Dia bagaikan kupu-kupu yang berada di antara jutaan bunga, sehelai daun pun tidak menyentuh tubuhnya.

Dia membiarkan puluhan pembunuh itu melawannya, tetapi satu pun tidak ada yang bisa melukainya.

Brukk!

Nofan Ye sekali bergerak, melayangkan tinjuan gaya baru. Seketika, tubuhnya mengeluarkan aura ‘kekuatan super’ yang mengalir ke seluruh tubuhnya. Dengan adanya ‘kekuatan super’ ini, pakaian di badannya kuat seperti baja. Segala tusukan dari senjata pembunuh pun tidak bisa melewati pakaiannya, bahkan melukainya.

“Bunuh!”

Nofan Ye meraung, wajahnya tampak dingin, seperti baru keluar dari neraka avici. Seluruh tubunhya memancarkan aura pembunuhan yang membuat orang lain takut.

Dia melangkah satu kali, tubuhnya langsung berada di depan seorang pria yang memegang belati. Nofan Ye melayangkan tangan kanannya, dengan kecepatan bak angin, berhasil menangkap leher pria tersebut.

Raut wajah pria itu berubah drastis, matanya dipenuhi dengan rasa takut, tetapi dia melakukan peerlindungan pertama dengan memainkan belati dan mengarahkannya ke tenggorokan Nofan Ye.

Nofan Ye yang sigap langsung menengadahkan kepalanya dan berhasil bebas dari pria pembunuh itu. Di saat bersamaan, tangan Nofan Ye yang memegang leher pria itu pun menekan dengan kuat dan menghancurkan tulang lehernya. Pembunuh itu seketika mati di tempat.

Bukk! Bukk! Bukk!

Nofan Ye sangat kuat, berbagai perlawanan yang dilakukan para pembunuh dapat dia atasi. Ditambah dengan ‘kekuatan super’nya, siapapun yang dia sentuh, jika tidak mati, maka akan terluka parah.

Tidak sampai 5 menit, Nofan Ye berhasil membalikkan keadaan. Puluhan pembunuh itu berhasil dia habiskan, semua mayat tergeletak di jalanan.

Ruly Gong keluar dari mobil dan melihat mayat para pembunuh. Dimatanya, semuanya begitu menakjubkan dan mengerikan. Ini adalah puluhan pembunuh, jika dia yang keluar, meskipun dibantu dengan ‘kekuatan super’ pun tidak akan membunuh mereka semua.

“Nofan Ye, semua ini adalah suruhan dari Jinso?”, tanya Ruly Gong yang memasang muka ketakutan setelah melihat mayat para pembunuh, kemudian berkata,”Sekali gerak langsung mengutuskan puluhan pembunuh. Jinso benar-benar orang yang tidak mudah disinggung.”

“Ayok, kembali ke The Sky Building3.”, kata Nofan Ye kepada Ruly Gong dengan wajah yang berkerut.

“Kembali ke The Sky Building3?” Ruly Gong terbengong sebentar, kemudian dengan bingung bertanya,”Mengapa harus kembali ke The Sky Building3?”

“Pihak The Sky Building3 berjanji bahwa aku akan sampai di rumah dengan selamat. Tetapi tadi saat kita di targetkan, pihak mereka tidak ada muncul sama sekali. Hal ini tentu harus diperhitungkan dengan baik-baik.”, kata Nofan Ye.

“Hehe!”

Baru saja Nofan Ye selesai berbicara, tiba-tiba ada suara tertawa sinis di sini.

“Siapa?” Wajah Ruly Gong berubah dan menghadap ke arah datangnya suara tersebut.

Di hutan bagian kiri jalanan, diatas pohon besar yang tinggi dan di bawah pancaran sinar rembulan, terlihat bayangan seseorang. Dia berdiri di atas pohon tersebut dan seperti tidak ada berat badan, ranting pohon bahkan tidak miring sedikitpun.

Bayangan samar itu meloncat dari atas pohon dan berdiri di belakang Nofan Ye dan Ruly Gong.

Bayangan tersebut adalah seorang pria setengah baya.

Pria ini memakai sebuah setelan jas hitam, sepasang mules, sangat dalam dan sengit. Tubuhnya memancarkan suatu aura yang serius dan membuat orang lain takut.

Ruly Gong yang melihat sekilas pria paruh baya itu, matanya memancarkan sedikit rasa takut karena dia juga merasakan aura ’kekuatan super’ dari tubuh pria itu yang melebihi ‘kekuatan super’ yang lain.

“Nofan Ye, kamu tidak perlu kembali ke The Sky Building3. Meskipun mereka berjanji bahwa kamu akan pulang dengan selamat ke rumah, tetapi mereka tidak bisa memastikan orang yang mendatangi perlelangan malam ini berbuat sesuatu padamu. Terkait dengan dendam pribadimu, pihak The Sky Building3 tentu tidak akan mengurusnya.”, kata Pria paruh baya itu kepada Nofan Ye.

Nofan Ye melirik sekilas pria itu, dengan dingin mengatakan satu per satu kata,”Kalian pihak The Sky Building3 ingin bermain perkataan denganku? Kamu yakin bahwa kalian The Skry Buiding3 sanggup bermain?”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu