Takdir Raja Perang - Bab 534: Malam Yang Indah

“ingat perkataanmu hari ini, kalau sampai ketahuan olehku kamu masih berani menggoda Ria, aku jamin akan mati dengan mayat tidak utuh.”

Nofan bicara dengan dingin.

“iya, iya, iya.....” Gilbert langsung menjawab.

Ria di samping melihat Nofan membantunya maju, pupilnya bersinar, mengeluarkan ekspresi yang rumit.

Hubungan dia dan Nofan terus sangat rumit.

Walaupun setelah mereka berdua bercerai, terus mempertahankan hubungan yang mesra, saling mengerti perasaan pihak lawan, tapi mereka berdua terhalang oleh beberapa perasaan yang rancu, sama sekali tidak pernah menyatakan perasaan dengan benar pada lawan.

Tapi hari ini Nofan malah berbeda sikapnya, hanya karena melihat Gilbert punya maksud pada Ria, langsung memberi pelajaran pada Gilbert dengan sadis, dan mengingatkan Gilbert untuk tidak boleh menggoda Ria lagi.

Pergerakannya seperti seorang maniak pelindung istri!

Hanya saja, ini adalah mantan istri!

Setelah Nofan mengancam Gilbert, langsung memutar badan dan menarik tangan Ria, dan pergi.

Berjalan keluar dari Resto Aomen Heaven, Ria menyetir mobil, membawa Nofan ke pantai Kota Aomen.

Mereka berdua jalan-jalan di pinggir pantai sambil bergandengan tangan.

Di jalan di pinggir pantai, lampu warna-warni bersinar, dibawah sinar lampu ini, sambil mendengar angin laut, sambil jalan-jalan santai.

Ini sangat romantis!

Hati Ria sangat tidak tenang.

Terpikir Nofan berkonflik dengan Gilbert demi dia di Resto Aomen Heaven, hatinya merasa sangat tersentuh.

Tapi dia juga agak takut.

Karena, saat itu dia bersalah pada Nofan, dan keluarga Chunya demi keuntungan, menyerang Nofan terus-menerus, Nofan tidak pernah perhitungan dengan keluarga Chu karena menghormatinya.

Jadi walaupun dia sudah berperasaan sangat dalam terhadap Nofan, tapi tidak berani menyatakan perasaannya ini.

Dia takut ditolak.

Berjalan sebentar di pinggir pantai, Ria inisiatif mencari topik pembicaraan, bertanya kepada Nofan: “Nofan, kali ini kamu berencana menetap berapa lama di Kota Aomen?”

“dua tiga hari!” Nofan berkata: “perubahan aneh di berbagai tempat di China sangat besar, sangat berpengaruh terhadap banyak distribusiku di China, aku harus pergi untuk melakukan beberapa pengaturan, jadi.....”

“kamu tidak usah jelaskan, aku paham!” Ria memotong ucapan Nofan.

“Ria, aku.....” Nofan melihat Ria, tatapannya dipenuhi kelembutan.

Dia sudah jatuh cinta pada Ria, walaupun dia adalah pria dewasa, pikirannya terbuka, tapi dia tetap masih agak peduli dengan masalah lalu, tidak bisa melepaskannya.

Sehingga, walaupun dia paham perasaan Ria, tapi dia merasa agak malu untuk menyatakan perasaannya sendiri pada Ria.

Dia hanya menyimpan perasaan cintanya pada Ria di hati.

Ria melihat ke Nofan, pupil matanya berkilau, tidak tahu darimana keberaniannya datang, dia jinjit dan mencium Nofan.

Nofan terdiam.

Terhadap ciuman Ria yang tiba-tiba, dia tersentak, shock, dan terkejut.

Dan seiring langkah Ria yang berani ini, Nofan juga tidak menolak, langsung mengulurkan tangan memeluk pinggang Ria, menundukkan kepala dan berciuman dengan Ria.

Mereka berdua berciuman di pinggir pantai, mengekpresikan perasaan mereka satu sama lain.

Api cinta di hati mereka berdua, bagaikan api liat, kekuatan api di padang rumput, tiba-tiba menyebar.

Setelah berciuman, Nofan menggendong Ria langsung kembali ke dalam mobil sport silver putih, lalu menyetir mobilnya ke hotel sekitar.

Malam yang romantis berlalu dengan sangat cepat.

Pagi hari kedua, Nofan bangun dari mimpi indah, melihat Ria yang bersandar pada dirinya, pupil matanya dipenuhi kelembutan.

Disaat ini, alis Ria bergerak, matanya perlahan terbuka, saat dia melihat tatapan Nofan padanya, dia terdiam dulu, lalu wajah telurnya menjadi merah karena malu, dan berkata: “Nofan, kamu lihat apa? apa aku sebegitu cantiknya?”

“iya!” Nofan mengangguk dengan serius, berkata: “kalau bisa, aku betulan ingin melihatmu seperti ini selamanya.”

“mulutnya fasih, hmph, mungkin kamu tidak sedikit bicara seperti ini pada wanita lain ya?”

“ehm ehm.....”

“batu kenapa? Demam kah, atau yang aku bilang benar, merasa takut?”

“......”

“eh, sudah jam sepuluh pagi, ya ampun, aku harus bangun dan pergi ke casino.” Ria tidak lanjut mendesak Nofan, dia melihat jam dan buru-buru bangun dari kasur, mulai memakai baju, cuci muka dan gosok gigi.

Nofan juga bangun.

Setelah mereka berdua sarapan, Ria pergi ke casino.

Dia memberikan kunci rumahnya pada Nofan, menyuruh Nofan ke rumahnya istirahat.

Setelah Nofan dan Ria berpisah tidak langsung ke rumah Ria, tapi menelepon Valen, bilang ingin pergi mencarinya, menyuruh Valen membagikan lokasinya padanya.

Sangat cepat, Valen membagikan lokasinya padanya.

Valen dan Dimas diutus ke dalam villa elite daerah suburban timur Kota Aomen oleh Kelly.

Satu jam kemudian, Nofan naik mobil sampai di villa tempat itnggal Valen dan Dimas. Ada Valen yang ke gerbang untuk menjemput Nofan, Nofan mengikuti Valen masuk kedalam villa.

Baru berjalan masuk ke aula villa, Nofan langsung melihat Dimas yang duduk diatas sofa.

Sekarang Dimas sedang memeluk beberapa wanita cantik di kiri kanannya.

Dia sangat senang, merasa seperti melewati kehidupan dewa.

Melihat pemandangan ini, Nofan langsung mengerutkan alisnya, dia tahu Dimas sendiri adalah orang yang berperilaku buruk seperti ‘kaisar’, tentu mewarisi sifat kaisar yang ‘penuh kasih sayang’, sama sekali tidak bisa menolak wanita.

Di saat ini, Kelly datang.

“kak Nofan, kamu sudah pulang?” melihat Nofan, Kelly tadinya terdiam dulu, lalu sangat senang, berlari ke sisi Nofan, menggandeng lengan Nofan dan berkata: “kebetulan aku mau pergi ke pesta, kamu temani aku dong.”

“aku sibuk!” Nofan langsung menolak Kelly tanpa ragu.

“aku tidak peduli, kamu harus menemaniku, kalau tidak, aku akan menempelimu.” Kelly memaksa Nofan.

Nofan mengerutkan alis, sedang mau melepas tangan Kelly.

Tapi disaat ini Dimas malah bangkit dari sofa dan berkata: “kak Nofan, kamu temani kak Kelly ke pesta saja, lagipula kamu sekarang juga tidak buru-buru untuk meninggalkan Kota Aomen.

Temani kak Kelly sekali saja.

Kak Kelly sangat baik padaku dan Valen, kita harus membalas budi baik ini.”

Dimas sangat ‘menegakkan keadilan.

Bahkan Valen pun ikutan merenung dan berkata pada Nofan: “kak Nofan, aku rasa yang diucapkan Dimas agak masuk akal.”

Nofan melihat Dimas dan Valen, dia sudah tahu Dimas akan membantu Kelly, tapi yang tidak terkira olehnya adalah, Valen malah membantu Kelly.

Merenung sebentar, Valen baru bicara pada Kelly: “yasudah, aku temani satu kali, tapi hanya kali ini saja.”

“ya!” Kelly langsung menganggukan kepala, bicara dengan sangat senang: “kak Nofan, kamu tenang saja, kalau kamu menemaniku ke pesta hari ini, aku jamin tidak akan menempelimu lagi.”

“ayo pergi!” Nofan bicara dengan dingin.

“ya, kak Nofan, sebelum pergi ke pesta, aku rasa, harus membantumu berdandan.....” Kelly menilai Nofan sekilas dan bicara.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu