Takdir Raja Perang - Bab 73 Dua Orang Itu

“Tidak bisa mengatakannya?” Nofan mengerutkan keningnya, kemudian meraih lengan pengemis itu, meremasnya dengan keras.

Krek krek!

Seperti terdengar suara benturan tulang.

Pengemis yang lusuh berteriak lebih keras lagi, namun anehnya, dia hanya menggertakkan giginya, menolak untuk menjawab pertanyaan Nofan.

Tampaknya rasa sakit itu sangat sulit untuk ditahan, pengemis yang lusuh itu menangis hingga ingusnya mengalir keluar, mulutnya terus memohon belas kasihan: “Aku benar-benar tidak bisa mengatakannya, jika aku mengatakannya maka akan mati dengan sangat tragis, bukan hanya aku, keluargaku juga akan telibat!”

“Kamu masih memiliki keluarga?” Nofa terkejut,kemudian melihat pengemis itu dengan aneh.

Pengemis yang lusuh itu tersenyum pahit: “Ada seorang putra, namun dia bukan

Tiba-tiba Nofan menyadari sesuatu.

Dia pasti telah menerima banyak uang untuk membantu orang seperti Baron untuk melakukan sesuatu, namun uang ini tidak dia gunakan untuk dirinya sendiri, namun diberikan kepada putranya.

Nofan juga bisa melihat bahwa dia benar-benar tidak berani mengatakannya, mungkin sekalipun membunuhnya, Nofan juga tidak akan mendapatkan jawaban.

Jadi dia berkata: “Baik, kamu tidak perlu memberitahu aku siapa dia, namun beritahu aku apakah dia seorang pria atau wanita?”

Pengemis yang lusuh menghela nafas, langsung menjawab: “Seorang pria.”

Pria?

Nofan mengerutkan kening.

Apakah dia bukan seorang wanita…..

Jurus misterius Nofan diajari oleh seorang wanita, namun pengemis lusuh yang ada di hadapannya ini malah mengatakan bahwa yang mengajarinya adalah seorang pria.

“Aku bertanya untuk yang terakhir kalinya, apakah sekarang dia tidak sedang berada dalam negeri?” Nofan menatap pengemis itu.

Pengemis yang lusuh bangkit, menutup matanya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Semua ini, seperti telah dimulai sejak 8 tahun yang lalu, seperti ada orang yang mengatur semua ini secara diam-diam, termasuk semua orang yang ada disisinya, seperti bidak catur dari pihak lawan.

Banyak hal yang terlalu kebetulan.

Bahkan kelihatannya sekarang seperti naskah drama yang telah disiapkan dari awal, dan sebagian besar orang hanya melakukan apa yang tertulis dalam naskah drama itu.

Identitas dirinya, kepergian kakek, wanita yang mengajarinya jurus misterius…..

Dan sekarang dia mendapatkan informasi tentang pria misterius dari mulut seorang petapa yang lusuh, dan kelihatannya dia adalah orang yang sangat hebat, ternyata bisa membuat orang yang tidak takut mati merasa takut!

Ada semakin banyak pertanyaan, namun bersamaan dengan itu, dia juga semakin dekat dengan jawaban!

Nofan membuka matanya.

Melihat mobil Baron yang hampir hilang dari persimpangan, dia langsung mengambil sebuah batu, mengangkat lengannya, kemudian melemparkan batu itu ke arah mobil.

Bang!

Terdengar suara keras, kemudian ban mobil kempes, tanpa sempat berbelok, mobil itu langsung masuk kedalam sungai.

“Ayo kita pergi.” Nofan berkata kepada kedua orang yang ada di belakangnya.

Ria dan Merry segera mengikutinya.

…….

Kyoto, rumah keluarga Ye.

Sandy dan seorang pria yang berumur lebih dari 50 tahun duduk diatas sofa.

Namun bisa terlihat jelas bahwa pria yang berumur lebih dari 50 tahun itu duduk diatas kursi kepala keluarga, saat ini Sandy yang seharusnya merupakan kepala keluarga terlihat bersikap sangat menghormatinya dam duduk disamping dengan hati-hati

Dan istrinya Adela duduk disamping sang pria dengan patuh, sedang membicarakan sesuatu, tidak terlihat seperti wanita paruh baya yang berumur 40 atau 50 tahunan.

“Kakak, kamu sungguh sangat hebat, bocah itu bagaikan lalat, selalu membuat kekacauan dimanapun, sangat menjengkelkan, kita masih tidak bisa berbuat sesuatu terhadapnya, begitu anda menanganinya, langsung menekannya!” Kata Adela bersemangat.

Tadi mereka sudah mendapat kabar.

Rumah Nofan yang ada di komplek perumahan Guangming telah diambil, bahkan barangnya sudah dibuak

Begitu juga dengan perusahaan Surya Prasma, sekarang sudah disegel, bahkan rekening bank Nofan yang bisa dibekukan juga telah dibekukan.

Dengan kata lain, asal dia masih berada dalam negeri, maka kelak dia akan sulit untuk membuat gerakan!

Kecuali keluar negeri.

Pria paruh baya ini adalah kakak Adela, yang juga merupakan pimpinan dari sebuah provinsi, namanya Max Chang.

Pada pemungutan suara tim belakangan ini, popularitas keluarga Chu sangat tinggi.

Mendengar perkaataan ini, Max menggelengkan kepala: “Kali ini kalian hampir menyebabkan bencana besar, sekarang adalah masa yang sensitif, harus berhati-hati dalam mengambil langkah, kelak jika ada hal seperti ini, beritahu aku terlebih dahulu , kalau tidak, jika terjadi masalah, maka kelak akan sulit untuk mengurusnya.”

Adela mendengus ketika mendengar perkataan ini, kemudian melototi Sandy, dan mengadu: “Ini semua karena aku terlalu mempercayai sampah ini! Biasanya dia emosian, seperti sangat hebat, ketika menghadapi bocah iti, malah selalu dirugikan, benar-benar bukan seorang pria! Tetap kakakkulah yang hebat!”

“Sandy, keluarga Chang menyerahka Adela kepadamu untuk di lindungi dengan baik-baik, bukan untuk menjadi tempat pelampiasan amarahmu, kelak jika ada hal seperti ini lagi, aku rasa sebaiknya kita meminimalkan kontak antara kedua keluarga kita.” Kata Max datar.

Sandy tampak malu, kemudian menundukkan kepala.

Tidak ada yang melihat, setelah Sandy menundukkan kepalanya, wajahnya sangat suram.

Bagus yang berada di depan pintu mengerutkan kening.

Tinggal dalam keluarga berkuasa selalu memberi orang tekanan.

“Sandy, kamu sudah mengetahui tujuan utama dari kedatanganku kali ini bukan.” Tiba-tiba Max merubah topik pembicaraan.

Sandy terdiam, kemudian wajahnya berubah dingin, tidak lagi bersikap hormat.

“Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mengetahui apapun mengenai masalah ayah.” Kata Sandy.

“Namun sejauh apa yang aku ketahui, sepertinya kamulah yang mengatur meninggalnya ayahmu, bahkan Adela pun tidak mengetahuinya.” Nada bicara Max masih datar, seolah semuanya berada dalam genggamannya.

Sandy bangkit berdiri dari sofa, berkata dengan datar: “Jika kamu masih bersikeras untuk menanyakan masalah ayah, silahkan pergi.”

“Kamu yang bermarga Ye, apa yang kamu katakan!” Max belum berkata apa-apa, Adela yang berada disamping berteriak terlebih dahulu, matanya melototi Sandy, tampak kaget dengan Sandy yang berkata seperti itu terhadap kakaknya.

Biasanya ketika dihadapan Max, Sandy bagaikan kucing yang jinak.

Kenapa dirinya seperti berubah menjadi orang lain ketika membahas masalah ayah.

Max tidak marah, dia malah melambaikan tangan, menenangkan Adela: “Adela, kamu keluar dulu, ada hal yang ingin aku bahas dengan Sandy.”

“Hal apa yang tidak bisa beritahu aku?” Gumam Adela.

Namun dia yang tidak takut apa-apa itu malah takut kakaknya, oleh karena itu dia tetap keluar dari kamar dengan nurut, dan menutup pintu dengan rapat.

“Bagus, apa yang kamu lakukan disini?” Begitu keluar, Adela melihat putranya, kemudian bertanya dengan heran.

Bagus langsung berpura-pura seperti baru tiba, berkata kepada Adela: “Ibu, aku mencari ayah untuk meminta sedikit uang.”

“Mau minta berapa banyak, akan ibu berikan.”

“aiya, bukan uang jajan, uang untuk investasi, perlu uang dengan jumlah yang besar.” Bagus mulai beromong kosong.

Adela menggelengkan kepala, juga malas banyak berpikir, “Kalau begitu kamu tunggu diluar, ayahmu dan pamanmu sedang berbicara di dalam.”

“Baik, aku tahu.” Bagus menganggukkan kepala.

Begitu Adela pergi, Bagus langsung menempelkan telinganya di dinding, menguping dengan serius.

Kemudian dia mendengar suara pamannya Max: “Apakah dua orang itu pernah datang ke rumah keluarga Ye 8 tahun yang lalu?”

Dua orang itu?

Bagus tercengang, siapa?

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu