Takdir Raja Perang - Bab 548: Kamu Mau Minta Maaf? Atau Tidak Mau?

Galih angkuh dan mendominasi.

Dia dulunya adalah seorang preman kecil, setiap hari berbuat jahat, sering berkelahi.

Beberapa waktu ini, dia secara tidak sengaja mendapatkan sebuah mutan, setelah menelannya, langsung mengeluarkan kemampuan mutannya sendiri, menjadi seorang mutan.

Setelah menjadi mutan, Galih berubah menjadi lebih angkuh, mengandalkan kemampuannya, bisa dikatakan tidak menganggap siapapun.

Tentu saja, dia mempunyai modal seperti ini.

Di hadapannya pria memakai berseragam pelayanan penegakan hukum, Galih sama sekali tidak mempedulikannya.

Di dalam hati Galih, dia adalah seseorang orang hebat yang setara dengan master, di matanya orang biasa hanyalah rumput, sampah, semut.

Menghadapi pria pelayanan penegakan hukum, Galih tidak lanjut berbasa-basi, langsung menyerang, dia mengangkat tangan kanannya, melayangkan tamparannya, dengan kuat menampar pria yang memakai seragam pelayanan penegakan hukum.

Pria yang memakai seragam pelayanan penegakan hukum bernama Frendi,

Dia pernah menjadi tentara, dan juga penampilannya di pasukan sangat bagus.

Mempunyai kemampuan raja tentara.

Meskipun tamparan Galih itu kuat sekali, sangat cepat, tapi Frendi tetap bereaksi, tubuhnya menyamping, langsung menghindar.

Dan saat ini, tubuhnya tiba-tiba menunduk, langsung mengangkat kakinya tinggi, menendang dagu Galih.

Trik Galih ini sangat bagus, kekuatannya lebih mengesankan.

Peng!

Galih terkejut, meskipun dia sempat bereaksi, mengulurkan kedua tangannya, menahan dagunya, menahan kaki kanan yang di angkat Frendi, tapi malah terhuyung mundur 4 sampai 5 langkah.

Setelah menahan tubuhnya, Galih melihat Frendi, dengan dingin berkata: "Pantas saja berani sombong sekali, rupanya kamu juga mempunyai kemampuan. Tapi, aku adalah mutan, meskipun kamu mempunyai seni tinju kenapa rupanya? Aku mau membunuhmu, itu hal yang mudah."

Setelah kata-katanya terlontarkan, tubuh Galih bergetar, langsung berubah menjadi ular hitam sepanjang 50 meter, selebar paha manusia biasa.

Sh sh sh!

Galih berubah menjadi ular hitam yang menjulurkan lidahnya, mengeluarkan suara berdesis yang membuat orang merinding, kepala ular itu terangkat tinggi, tiba-tiba bergetar, membuka mulutnya langsung menelan Frendi.

Frendi tidak kaget, bagaikan seekor keledai bergulung menghindari mulut besar yang menerkamnya.

Tapi disaat ini, ekor ular hitam itu mengibaskan ekornya, seperti sebuah cambuk dihempas ke arah Frendi.

Serangan ini, Frendi tidak bisa menghindar, tersapu oleh ekor ular hitam, tubuhnya seperti layang-layang yang putus tali melayang keluar, terjatuh sejauh puluhan meter di atas tanah, dalam sekejap beberapa tulangnya patah.

Dia meraung kesakitan, keluar segumpal darah segar dari mulut Frendi, wajahnya dalam sekejap berubah pucat, tidak melihat sedikitpun warna merah.

Tidak menunggu Frendi bangun dari lantai, kepala ular hitam berputar kemari, terangkat tinggi, menatap Frendi dingin, membuka mulutnya, menyemburkan segumpal bola api dan menghantamnya.

Ini kalau menyerang Frendi, dalam sekejap bisa membakar Frendi menjadi abu.

Tapi disaat ini, Nofan bergerak, dia melangkah, dalam sekejap menghadang di depan Frendi, tidak melihat dia mempunyai gerakan apapun, diluar tubuhnya muncul sebuah kerudung, menutupi dia dengan Frendi.

Boom!

Api yang tersembur keluar dari mulut ular hitam mengenai kerudung yang menutupi Nofan dan Frendi, langsung meledak.

Meskipun kekuatan ledakan api itu menyala besar, malah tidak menimbulkan luka terhadap Nofan dan Frendi.

Melihat Nofan dan Frendi mendapatkan sedikit bahaya, ular hitam membuka mulutnya, menggigit ke arah Nofan dan Frendi, ingin menelan Nofan dan Frendi.

Namun, tatapan Nofan dingin, tangan kanannya berubah menjadi gerakan tusukan pedang, mengarahkan pedang kepada ular hitam, langsung, siluet dingin terbang dari tubuh Nofan, setiap siluet dingin adalah sebuah pedang terbang, totalnya ada ratusan pedang terbang.

Peng! Peng! Peng!

Ratusan pedang terbang melayang keluar, menyerang ular hitam, langsung terdengar suara erangan sakit.

Meskipun kekuatan pertahanan sisik ular ular hitam itu sangat kuat, tapi ratusan pedang terbang tidak berhenti menyerangnya, tetap tidak bisa menahan, sangat cepat ratusan pedang terbang itu sudah menyebabkan sisik ular itu terluka dimana-mana.

"Hong!"

Ular hitam diserang oleh ratusan pedang terbang sampai terlalu menggenaskan, membuka mulutnya mengeluarkan suara teriakan.

Namun, Nofan tidak bersimpati kepada ular hitam.

Bahkan tidak memberi ular hitam kesempatan untuk bernafas, tangan kanan gerakan pedang terbang berputar ke langit, dalam sekejap, ratusan lebih gerakan pedang terbang melayang bersama, membentuk roda pedang yang besar.

Roda pedang berputar cepat, menebas ular hitam, di atas tubuh ular hitam, meninggalkan luka yang sangat mengerikan.

Galih menggenaskan sekali mengubah tubuh menjadi ular hitam, mendapatkan luka berat, darahnya terus mengalir, kasihan sekali.

Sedangkan di saat ini, ular hitam mengangkat lidahnya lagi, membuka mulut menyemburkan segumpal api ke arah Nofan dan Frendi, ingin membakar Nofan dan Frendi menjadi abu.

Tapi tangan kanan Nofan melayangkan, mengeluarkan jurus alamnya, dalam sekejap, vitalitas bumi dan langit melonjak, ada muncul air yang sangat banyak dari ruang kosong.

"Jurus alam, pusaran air."

Tinju kanan Nofan menyerang, kekuatan tinjuan menggerakkan air jumlah banyak yang muncul di ruang kosong, membentuk pusaran air yang sangat besar, pusaran air mulai berputar, menghadang semburan api yang keluar dari mulut ular hitam.

Boom!

Tabrakan antara air dan api, membentuk ledakan.

Nofan berdiri bagaikan gunung Thai, tidak bergerak sedikitpun, ular hitam malah terluka karena ledakan yang terjadi lalu terbang keluar, terjatuh keras di atas lantai.

Saat ular hitam menggerakkan tubuh, saat akan bangkit lagi, Nofan meluncur kebawah, tangannya dijentik langsung kepada ular hitam, dalam sekejap, ada ratusan lebih pedang terbang menyerang ular hitam lagi tiada henti, seperti badai hujan.

Peng! Peng! Peng!

Satu per satu pedang terbang menyerang tubuh ular hitam, langsung menimbulkan luka yang merenggut nyawa pada ular hitam, ular hitam tertembak dan menjadi lubang saringan.

Seiring ular hitam terkena luka berat, hampir akan mati.

Dalam sekejap, ular hitam berubah kembali menjadi Galih, Galih yang saat ini, tubuhnya penuh dengan luka menakutkan, seluruh orangnya terlihat seperti daging berdarah, dalam kondisi sekarat.

Galih sangat kuat, levelnya lumayan tinggi diantara para mutan.

Tapi jarak diantara dia dengan Nofan, sungguh terlalu besar, oleh karena itu, sepenuhnya bukan lawan Nofan.

Melihat Galih hampir terbunuh oleh Nofan, Mona terdiam, awalnya dia yang sangat sombong, saat ini wajahnya tak berekspresi, sepucat kertas, tidak berwarna.

Dia tidak menyangka, Galih yang sudah menjadi Mutan, bisa-bisanya dihajar oleh Nofan sampai setengah mati.

Ini benar-benar diluar dugaan.

Jadi, dia tercengang beberapa menit, lalu tersadar perlahan.

Juga di saat ini, Nofan melihatnya ke arah Mona, tatapannya kejam, dingin sekali, dengan berat dan pelan berkata: "Sekarang, kamu mau minta maaf? Atau tidak?"

Menghadapi Nofan yang melangkah kemari, ekspresi wajah Mona buruk sekali, pupilnya penuh dengan ketakutan, berkata kepada Nofan: "Kamu, kamu jangan kemari, aku, aku........."

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu