Takdir Raja Perang - Bab 304 Hari ini aku akan menghabiskanmu

Nofan Ye orang yang seperti apa?

Indra keenamnya sangat tajam dan akurat.

Jadi, begitu dalam hatinya merasakan kewaspadaan, seluruh saraf di badannya semuanya langsung tegang.

Dalam radius jarak seratus meter, pergerakan sekecil apapun, dia bisa menyadarinya.

Tepat di saat ini, Nofan mendengar beberapa kali suara yang menerobos ke langit, yang adalah suara peluru yang menembus ke langit.

Di kedua sisi jalan hutan, setidaknya ada sekitar sepuluh penembak jitu yang menyerang, meskipun tingkat sepuluh penembak jitu itu tidak mencapai tingkat yang paling bagus, tapi semuanya kualitas nomor satu.

Mendengar suara sepuluh butir peluru yang ditembakkan dari sudut yang berbeda, Nofan sedikitpun tidak takut, dengan sekali meluncur, dia langsung menunjukkan sebuah gerakan tubuhnya yang sangat halus, seperti elang yang sedang bergantungan di udara dan terbang seringan elang, seperti ikan mas yang sedang melompat ke luar dari air......

Dia terlalu gesit, seperti seekor kera, tubuhnya bergerak dengan sangat cepat menghindari satu per satu peluru yang ditembakan.

Wosh!

Saat sedang menghindari peluru, kedua tangan Nofan bergerak, ada sepuluh tembakan dingin yang ditembakan, seperti bintang di malam yang dingin. Dengan cepat, langsung terdengar teriakan dari kedua sisi jalan hutan.

Sepuluh penembak jitu semuanya mati dalam sekejap karena tertembak oleh senjata tersembunyi yang ditembak oleh Nofan.

Tapi di saat Nofan mengangkat tangannya dan membunuh para penembak jitu yang melakukan penyerangan di kedua sisi jalan hutan, sepuluh bayangan keluar dari kedua sisi jalan hutan itu.

Sekelompok pria yang memiliki gaya yang kuat.

Sekelompok pria ini dalam sekejap langsung mengepung Nofan, setiap orang menatap Nofan dengan ketat, sorotan mata mereka menyorotkan sebuah tatapan yang berniat membunuh.

Mereka bukan orang biasa, semuanya adalah pembunuh kelas satu!

Tubuh setiap orang paling tidak seperti memikul sepuluh nyawa.

Nofan dengan dingin ke arah seluruh pria yang sedang mengepungnya itu, lalu berkata dengan suara rendah, "Kalian ini siapa? Kenapa menyerangku disini?"

Meskipun di luar negeri, Nofan memiliki banyak musuh, dan hampir setiap hari menghadapi pembunuh seperti yang ada di depannya sekarang ini. Tapi para pembunuh di luar negeri, kekuatan membunuhnya semuanya kasar dan kejam, dan yang paling lemah juga adalah sang pembunuh tingkat tinggi.

Dan sekelompok pembunuh yang ada di depannya ini, semuanya hanyalah pembunuh kelas satu saja.

Bagi orang biasa mungkin termasuk pembunuh yang sangat hebat, tapi bagi Nofan, ini adalah pekerjaan yang sangat mudah.

Jadi, Nofan setelah berpikir sejenak, dia langsung bisa menebak kalau pembunuh di depannya ini bukanlah kiriman musuh dari luar negeri, melainkan kiriman dari orang lain.

Meskipun waktu Nofan kembali ke China belum lama, tapi orang yang dia singgung tidak sedikit, untuk sementara waktu, Nofan tidak bisa menebak, siapa yang mengirim orang-orang ini kesini.

Jadi dia dengan penasaran bertanya sejenak, tapi dia juga tidak peduli apakah bisa mendapatkan jawabannya atau tidak, lagipula dia sudah memutuskan, akan membunuh sekelompok pembunuh kelas satu yang ada di depannya ini, satu nyawa pun tidak akan tersisa.

Dia selalu menyerang dan membunuh dengan tegas, tidak akan memiliki hati yang lembut yang akan meninggalkan sebuah malapetaka untuknya.

"Haha!"

Tapi di saat Nofan sedang bertanya pada sekelompok pembunuh ini, darivsisi kiri jalan hutan, tiba-tiba terdengar suara ketawa yang sangat sombong, sebuah tubuh pria yang dibalut oleh banyak perban, dengan lengan yang di gips dan berjalan tertatih-tatih di jalan.

"Nofan, masih mengenaliku?", kata pria itu dengan dingin, setelah berjalan sampai di depan Nofan.

Sorotan matanya saat melihat Nofan, penuh dengan kebencian dan keganasan.

Nofan melihat sekilas pria itu, dan mengerutkan keningnya, lalu bertanya, "Kamu...?"

"Nofan, kamu sudah tidak mengenaliku?" Pria itu dengan amarah, langsung berteriak dengan keras, "Aku adalah Hermawan yang beberapa hari yang lalu mewakilkan Keluarga Xiang pergi mencarimu."

"Oh, ternyata kamu!" Nofan mengangguk-anggukkan kepala, dengan wajah yang tenang dia berkata kepada Hermawan, "Terakhir kali aku tidak memotongmu dan memberi anjing makan, itu semua adalah keberuntunganmu, kenapa kamu tidak hidup saja dengan jujur dan tanpa tujuan? Dan malah masih datang kesini untuk mengirim kematianmu sendiri?"

"Hahaha......"

Mendengar perkataan Nofan, Hermawan tertawa terbahak-bahak.

Setelah berhenti tertawa terbahak-bahak, Hermawan berkata kepada Nofan, "Nofan, usiamu masih muda, kenapa harus sekejam ini? Apa karena kamu adalah suami dari Jenderal Keluarga Chu, dan juga adalah murid dari Kebajikan Abadi jadi kamu merasa menjadi orang yang terlepas dari hukum?"

"Aku katakan padamu, tidak peduli kamu adalah orang dari Keluarga Chu ataupun orang dari Kebajikan Abadi, keluarga Xiang ku di Kota Koto sedikitpun tidak takut padamu."

"Hari ini, aku akan memotongmu dan memberi anjing makan!"

"Dengan mengandalkan para sampah ini?" Nofan menunjuk para pembunuh kelas satu yang sedang mengepungnya itu, lalu tertawa menghina.

"Kamu adalah murid dari Kebajikan Abadi, aku jelas tahu itu, kalau mengandalkan beberapa orang ini pasti bukanlah lawanmu." Sorotan mata Hermawan yang dingin, dengan ganas dia berkata, "Jadi, aku secara khusus sudah mengundang beberapa guru hebat, untuk mengajarimu dengan baik."

Mendengar perkataan Heawan, Nofan tertegun sejenak, lalu mengerutkan keningnya, dan memfokuskan pikirannya di keadaan sekitarnya.

Lalu, perasa Nofan sangat tajam.

Di kedua sisi jalan hutan, ada lima aura kuat yang berhibernasi disana, dia sekilas melihat ke arah lima aura kuat itu, dan langsung melihat lima bayangan yang muncul membentuk sebuah trapesium mengepungnya.

Lima bayangan ini semuanya bukan orang biasa, mereka seperti tidak mempunyai berat tubuh, berdiri di sebuah ujung pohon, ujung pohon itu sedikitpun tidak terlihat bengkok.

Setelah menyadari keberadaan lima bayangan yang berada di ujung pohon di kedua sisi jalan hutan, ekspresi wajah Nofan baru terlihat sedikit serius.

"Apakah kamu membawa anjing kesini?"

Nofan melihat ke arah Hermawan, dengan wajah yang serius bertanya padanya.

"Apa?" Hermawan tertegun sejenak, dengan ekspresi wajah yang tercengang penuh.

"Bukannya tadi kamu bilang, kalau ingin dengan pasti memotong dan memberi makan anjing?" Nofan mencibir, lalu berkata, "Kalau kamu tidak membawa anjing kesini, gimana mau kasih dia makan?"

"Hahahahaha......"

Hermawan menatap Nofan dalam waktu yang lama, lalu langsung tertawa terbahak-bahak.

Dia merasa, Nofan terlalu gila!

"Nofan, aku tidak bawa anjing, tapi, teman-temanku memelihara beberapa serigala, dan dapat dibawa kesini.", kata Hermawan dengan satu per satu kata disebutkan, sambil menunjuk Nofan.

"Aung aung aung......"

Di saat Herawan selesai berbicara, langsunh terdengar suara lolongan serigala.

Nofan melihat ke arah suara lolongan serigala, dan langsung melihat, beberapa pasang mata dengan cahaya hijau yang berkedip aneh muncul di hutan, itu adalah beberapa serigala abu-abu yang berbadan setengah manusia.

Sangat terlihat jelas, itu bukanlah serigala abu-abu yang biasa, melainkan binatang roh liar yang diasuh oleh kultivator.

"Hehe!" Nofan tersenyum, sambil melihat ke arah Hermawan, lalu berkata, "Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar lagi aku akan membuatmu menjadi makanan serigala!"

"Huh, anak kecil Nofan, kalau begitu kita lihat saja siapa yang sebentar lagi akan menjadi makanan serigala."

Kata Hermawan.

Demi membalaskan dendam pada Nofan, dia tidak sayang menggunakan 'bantuan'yang sangat penting ini, dan baru mengundang lima orang pertama untuk membalaskannya, dan demi untuk berjaga-jaga, dia menghabiskan uang lebih lagi untuk mengundang para pembunuh kelas satu dan penembak jitu ini.

Bagi dia, tidak peduli seberapa kuat Nofan, malam ini hanya ada jalan menuju kematian saja.

"Ayo bersama-sama, bunuh dia!"

Hermawan memberikan perintah sekelompok pembunuh kelas satu yang sedang mengepung Nofan, dan dia mundur beberapa langkah ke samping, lalu berdiri beberapa ratus meter jauhnya.

Dia sangat pintar.

Kalau dia berdiri sejauh ini, Nofan tidak ada kesempatan untuk menyerangnya, agar untuk menghindari dalam situasi terdesak dan dia bisa langsung menangkapnya sebagai sandera.

Setelah mendapatkan perintah dari Hermawan, sekelompok pembunuh kelas satu yang mengepung Nofan itu langsung bergerak mengambil tindakan pada Nofan.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu