Takdir Raja Perang - Bab 92 Penonton yang Terkejut

Klub Rahayu adalah komplek terkenal di Kyoto, keamanan adalah masalah paling penting.

Jadi satpam di komplek ini sangat banyak, setiap daerahnya di timur, selatan, arat dan utara hampir ada 100 satpam yang patroli menjaga, setiap satpamnya adalah orang terlatih yang kuat.

Dalam waktu hitungan menit, tempat dimana Nofan berada dikelilingi sedikit demi sedikit penonton, dengan seru menceritakan hal yang terjadi barusan.

"Tuan muda!"

"Minggir semuanya!"

......

Suara yang menakutkan terdengar dari luar kerumunan, sepuluhan satpam berpakaian seragam hitam dengan panik menerobos ke dalam kerumunan orang.

Salah satu satpam terkemuka yang kokoh itu, dengan punggung dan pinggang yang kuat, jarak berlari bagaikan bukit.

"Cepat hajar bajingan ini!"

Pemuda berambut pirang melihat satpam berjalan kemari, wajahnya menunjukkan ekspresi bahagia, dengan benci menatap Nofan sambil menggeram.

"Dasar bajingan! Kamu cari mati!"

Kening satpam itu berkerut, sama sekali tidak bertanya alasan, langsung dengan kuat melayangkan sebuah tinjuan ke wajah Nofan.

"Woah!"

......

Serangan mendadak satpam itu, membuat orang sekitar berseru terkejut.

"Kak!"

Nofan tersenyum terhadap dua wanita, sama sekali tidak mempedulikan tinjuan satpam itu.

"Cari mati!"

Kepala tim satpam bagian Timur, Pandu berdecih dingin, awalnya hanya ingin berlagak hebat di hadapan Philip, mengajari Nofan, tidak disangka Nofan malah langsung mengabaikannya.

Sebuah tinjuan seukuran mangkuk melayang lebih kuat, menyebabkan angin kencang.

Peng!

Telapak Nofan bagaikan petir, dalam sekejap muncul sebelum tinjuan itu, bagaikan cakar elang, mencengkram kuat kepalan tangan Pandu.

Sebersit heran melintas di mata Pandu, jangankan orang, bahkan kepala orang juga bisa pecah karena tinjuannya ini, tapi malah ditahan Nofan dengan mudah.

"Mundur!"

Pandu menggeram pelan, mencurahkan semua kekuatannya pada kepalan tangan itu, ingin membuat Nofan mundur.

Hanya saja tubuh Nofan bagaikan berakar sampai ke tanah, sedikitpun tidak bergerak, bahkan keningnya saja tidak berkerut.

Nofan tertawa dingin, mencengkram telapak tangannya pelan, membuat orang dapat mendengar suara retak yang membuat kepala orang kebas, kepalan tangan Pandu yang besar itu dicengkram Nofan dalam sekejap menjadi tak berbentuk.

Dalam sekejap keringat dingin muncul di wajah Pandu, rasa sakit yang amat sakit menjalar dari lengannya, membuat ekspresi Pandu dalam sekejap berubah, saat ini, dia akhirnya mengerti kengerian seorang Nofan!

"Bagus, masih termasuk sedikit kuat."

Nofan sedikit terkejut melihat satpam dihadapannya, didalam keadaan sakit, bisa-bisanya menahannya, sedikitpun tak bersuara.

Dengan asal menghempas tangannya, dalam sekejap Pandu mundur, wajahnya yang pucat, keringatnya bagaikan hujan gerimis tak berhenti turun.

"Brengsek! Berani-beraninya menyerang kepala tim! Semuanya maju!"

Satpam yang lain saat ini akhirnya tersadar, dalam kemarahan, bagaikan harimau dan serigala berlari ke arah Nofan.

"Jangan......"

Pandu buru-buru bersuara untuk menghentikan, hanya saja kata-katanya belum selesai, puluhan satpam sudah berlari kearahnya.

"Kalian berhenti! Aku akan lapor polisi!"

Orang diluar kerumunan, Mery sangat panik, dengan panik mengeluarkan handphonenya bersiap-siap untuk melapor polisi.

Veronica mencengkram erat telapak tangan Mery, matanya menatap Nofan lekat, menggeleng dengan pelan.

"Jangan panik, kakakmu sangat hebat."

Mery teringat dengan kekuataan perang Nofan yang menakutkan, pelan-pelan menyimpan kembali handphonenya.

Peng......

Hampir dalam waktu yang sama, dalam kerumunan orang terdengar suara serangan yang memekik telinga.

13 orang satpam yang terlatih, bagaikan memasukkan pangsit ke dalam kuali, satu per satu terjatuh keras ke atas tanah karena tinjuan Nofan.

Begitu banyak satpam yang berlari ke arahnya bahkan sudut bajunya pun belum tersentuh!

Bisa disetarakan dengan adegan bertengkar di film epik, terjadi seperti itu dihadapan semua orang.

Sh......

Orang sekeliling yang menonton, merasa sangat takjub dan tak percaya.

Suara nafas diudara tak ada habisnya.

Pupil Veronica yang mencolok, memancarkan cahaya yang amat cerah.

"Sebenarnya kamu ini siapa?"

Pandu melihat teman kerjanya yang tergeletak di atas lantai, wajahnya semakin pucat, sedangkan Nofan masih tetap tenang dan santai, seperti sudah melakukan hal kecil yang tidak pantas diungkit.

Nofan melirik Pandu sekilas, sama sekali tidak mempedulikannya.

"Masih ada 2 menit lagi, kalau papa kamu masih tidak datang, maka jangan menyalahkanku tidak sopan."

Nofan menatap lurus pemuda berambut pirang, berkata dengan dingin yang membuat si pendengar ketakutan.

"Sungguh orang kejam! Ini adalah putra Direktur perusahaan Evergrande! Bisa-bisanya dia hajar sampai begitu miris!"

Kamu lihat dua bocah itu tidak? Satunya adalah anak paling kecil perusahaan Zhao! Satunya lagi tuan muda paling kecil perusahaan Choi! Mana mungkin ini hanya manusia serigala! Sungguh bukan manusia!"

......

Mendengar ancaman Nofan yang santai, seluruh penonton mengeluarkan suara seruan lagi.

Orang-orang ini yang bisa tinggal di klub Rahayu sebenarnya adalah keberadaan orang kaya, tapi dibandingkan dengan perusahaan Evergrande, malah beda sangat jauh, jadi tidak ada orang yang keluar menghentikan Philip membalap di komplek.

Tapi sayangnya, Philip bertemu Nofan!

"Papaku akan datang! Kamu jangan kemari!" Pemuda berambut pirang sambil ketakutan sambil mundur, sambil berkata dengan panik.

Nofan mempunyai feeling, berputar kepalanya melihat ujung jalan.

Tit.......

Diikuti dengan suara klakson yang amat cepat, sebuah lincoln hitam dengan cepat muncul di jalanan.

Orang yang menonton berangsur-angsur memberi jalan, lincoln hitam berhenti lurus dihadapan si pemuda berambut pirang dan lainnya.

"Direktur Evergrande Direktur Peter sudah datang! Tamatlah riwayat orang ini!"

"Masih terlalu muda, sama sekali tidak tau apa posisi Direktur Peter di Kyoto, bisa-bisanya begitu kejamnya menghajar anaknya!"

......

Semua orang sedang beramai-ramai berunding, seorang pria berjas hitam turun dari mobil dengan pelan.

Pria itu mempunyai wajah persegi dengan standar karakter China, mempunyai aura matang seorang pria paruh baya, terutama kedua pupil hitam pria itu, mempunyai keagungan dan martabat diri yang sangat lama.

"Pa! Akhirnya kamu datang juga! Tolong aku! Orang ini mau membunuhku!"

Pria berambut pirang menangis tersedu-sedu, menyeret rasa sakitnya, dengan susah payah merangkak ke arah pria paruh baya itu.

Melihat kondisi menyedihkan si rambut pirang, alis pria itu berkerut pelan, seluruh tubuhnya memancarkan aura serius yang kuat, seluruh penonton beramai-ramai mundur, sama sekali tidak berani mendekat pria itu.

"Siapa yang memukulmu sampai seperti ini?"

Pria itu menunduk melihat pemuda berambut pirang, ekspresinya dingin.

"Si brengsek ini! Brengsek ini orangnya! Dia hampir membunuhku!"

Meskipun diluar Philip tampak angkuh, tapi dihadapan papanya sama sekali tidak berani lancang, melihat ekspresi dingin dan serius Peter, seluruh tubuh Philip gemetaran, memutar kepalanya menunjuk Nofan berkata dengan pelan.

Mata Peter berpindah, bertemu tatap dengan ekspresi Nofan yang tersenyum.

Wajah suram Peter tiba-tiba berubah menjadi kaku, bibirnya yang dingin sedikit demi sedikit terangkat, dengan pelan menunjukkan senyum yang sangat santai.

"Rupanya tuan Nofan, sangat bangga bisa bertemu anda!"

Peter lalu menendang Philip, dengan ramah berjalan maju menyapa Nofan.

Penonton dan juga Mery dan Veronica diluar kerumunan orang, semuanya terkejut!

Philip yang sangat marah, di hadapan Nofan, bisa-bisanya tidak menunjukkan emosinya sedikitpun!

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu