Takdir Raja Perang - Bab 18 Merry Ye

Iblis Asuro.

Nofan menyipitkan kedua matanya, apa sekarang dia sudah menjadi iblis asuro?

Iya juga, selain kakek, dia tidak memiliki keluarga lainnya.

Jadi, dia harus menyelidiki masalah kakek, tidak ada siapapun yang bisa menghentikannya.

“Keterlaluan?” Bagus tertawa, “pak Anthony, kamu benar benar berpikir jika kau sudah keterlaluan? Rasanya tidak keterlaluan jika menghadapi saudara yang akan mencelakai kita.”

“Cukup!”

Pak Anthony berteriak, wajahnya penuh kemarahan, menatap Bagus dalam dalam, “tuan, mengenai masalah 8 tahun yang lalu, kamu masih belum tau apa apa, jangan berkata sembarangan, jangan salahkan aku jika tidak akan bersikap sungkan lagi!”

“Pak Anthony!”

Bagus langsung panik, “kamu adalah pelayan keluarga Ye, perhatikan dan ingat akan statusmu itu, dan juga, 8 tahun lalu aku sudah 11 tahun, aku tau mana tindakan kejam hingga dan hingga sampai lupa diri!”

Nofan mengerutkan keningnya, dia bisa merasakan rasa sakit saat mendengar Bagus mengatakan hal ini.

“Uhuk uhuk...” pak Anthony mulai terbatuk.

Nofan menatap Bagus dingin, menenangkan pak Anthony, lirih.

Nafas Bagus sudah terengah seperti dikejar kejar, rasanya dia habis berlari sejauh 3 mill saja, setelah mengatakan itu rasanya kosong, hatinya langsung terasa kosong.

“Tuan, aku... aku....” pak Anthony menatap Nofan penuh rasa bersalah, dia tau dengan jelas mengenai apa yang terjadi saat itu, tapi siapa yang akan percaya akan perkataannya? Tidak ada seorangpun yang mempercayainya!

“Jangan menyalahkan diri.” Nofan tersenyum kepadanya, “tanpa keluarga Ye aku juga bisa hidup dengan damai, jika bukan karena kakek, maka aku juga tidak akan kembali.”

Pak Anthony menangis diam diam, beban dalam hatinya bukan hanya sepatah dua patah kata bisa dia selesaikan dengan Nofan.

Nofan juga tidak memaksa, tangannya menunjuk orang di belakang Bagus, “kalian berdua, bawa pak Anthony untuk istirahat.”

Mereka saling bersitatap, menatap Bagus seperti sedang meminta tolong saja.

“Kenapa melihatku? Apa kalian akan membiarkannya begitu saja?” Bagus mengatakannya dingin dengan sedikit berteriak.

Mereka berdua langsung mendekat kepada pak Anthony, memapahnya, tidak memperdulikan pak Anthony yang sepertinya masih ingin mengatakan sesuatu, memapahnya saja masuk kedalam.

Setelah kepergian mereka, Bagus baru mengatakan, “jangan membuat ribut di pemakaman kakek, kamu akan pergi sendiri atau aku yang akan menendangmu keluar.”

Setelah mengatakan itu, orang orang yang berada di belakang Bagus maju kedepan, menunjukkan aura menakutkan dan mengintimidasi.

“Aku kembali hanya untuk satu hal.”

Nofan menatap dingin semua orang di depannya, “aku akan memeriksa kematian mendadak kakek.”

“Kamu brengsek!” Bagus berteriak marah.

“Coba saja menghentikanku.” Nofan menyeringai, dia menggerakkan tangan dan kakinya, “8 tahun tidak berjumpa, aku ingin lihat seberapa jauh kemampuanmu.”

“Usir dia keluar!”

Bagus mengayunkan tangannya, orang orang dibelakang maju kedepan menyerang Nofan.

“Keroyokan?” Nofan mendecih, dia tidak gentar, maju kedalam kerumunan orang Bagus, menggerakkan kakinya, dua orang terlempar terpental, pada saat bersamaan tinjunya mendarat di tubuh 3 orang, satu tendangan memutar, menendang orang terakhir membuatnya terjatuh tepat di depan Bagus dan Arden berdiri.

Nofan menepis kotoran yang menempel di tangannya, menyeringai, “bukan lawanku.”

Tubuh Bagus gemetaran, kedua matanya menunjukkan ketakutan, tapi dia masih mengukuhkan diri berdiri ditempatnya.

Arden sudah terjatuh diatas lantai, menundukkan kepalanya karena nyalinya menciut, bahkan keberanian untuk menatap Nofan saja dia tidak memilikinya.

“Ini semua yang kamu andalkan?” Nofan berjalan mendekati Bagus, kedua matanya tepat menatap kedua mata Bagus, “Bagus, kamu bahkan tidak mengetahui tentang kekuatan yang sebenarnya.”

Nofan menepuk pundak Bagus dengan kakinya yang melangkah ke aula leluhur.

Sampai hingga punggung Nofan sudah tidak terlihat lagi, Bagus baru menatap semua orang yang dilumpuhkan diatas lantai, dia menghembuskan nafas kasar, keningnya sudah penuh keringat, bahkan bajunya sudah basah oleh keringat dingin.

“Kita melpaskannya begitu saja?” Arden berjalan mendekati Bagus, berkata tidak terima.

Bagus terdiam, kemampuan yang Nofan tunjukkan terlalu luar biasa, dia bukanlah tandingannya, jika tidak melepaskannya, apa lagi yang bisa dia lakukan?

Sebenarnya dalam lubuk hatinya yang paling dalam saja tidak mengerti kenapa kakek yang sehat bugar bisa tiba tiba meninggal, sampai sampai dia tidak sempat bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya.

Nofan berbuat seperti ini mungkin juga karena dia ingin mengetahui kenyatannya.

Arden yang melihat Bagus tidak mengatakan apapun, tatapannya beralih, mengeluarkan telepon untuk mengirim pesan.

Bagus menduga jika pesan itu bukan dia kirimkan kepada ayahnya, tapi dia kirimkan kepada ibunya, Adela.

Karena hatinya terasa kesal, Bagus tidak ingin memperdulikannya lagi.

Aula leluhur keluarga Ye dibangun di pegunungan, yang berarti bahwa keturunan dan cucu mereka tumbuh selangkah demi selangkah di bawah pengawasan leluhur mereka, aula ini juga merupakan bangunan paling mewah dan kuno dari seluruh bangunan keluarga Ye.

Meskipun negara ini melakukan kremasi untuk setiap kematian, Aula Leluhur Keluarga Ye masih memakamkan setiap angota keluarga mereka yang meninggal. Karena inilah Nofan bergegas kembali, pemakaman telah selesai, dan dia masih percaya diri jika dirinya bisa menemukan alasan kematian kakek.

Saat sudah sampai depan aula leluhur, Nofan kembali dihentikan oleh pengawal.

Puluhan pengawal lengkap dengan jas hitam berjaga di depan pintu masuk, mereka semua memiliki perut buncit.

“Tuan Sandy memerintahkan tidak boleh membiarkan sembarang orang keluar masuk aula leluhur, yang melanggar akan dihabisi.”

Pemimpin mereka maju kedepan dengan aura membunuh kuat dalam dirinya berteriak kepada Nofan.

Nofan mengerutkan keningnya, tatapannya menelisik dingin, “minggir!”

“Tuan.”

Laki laki itu menyunggingkan senyuman di wajahnya, “jangan menyulitkan kita, jika tuan Sandy sudah turun tangan, maka kita semua akan habis.”

Nofan mematung.

Pemimpin mereka sudah mengatakan hal seperti itu, jika tidak maka dia sudah menghabisi mereka, jangankan mafia yang sudah mendapatkan pelatihan khusus, meskipun orang sakti mandraguna pun tidak akan bisa menghentikannya.

Hanya saja perkataannya itu membuatnya tidak bisa menghajar mereka.

“Aku akan menunggunya kembali.” Nofan mengatakan tenang, menunggu disini bukanlah masalah untuknya.

“Terimakasih tuan.” Pemimpinnya membungkuk hormat, kemudian berjalan ke sisi lain.

Bagaimanapun juga tugasnya hanyalah menahan orang agar tidak bisa masuk kedalam.

Selain itu tidak ada hubungannya dengannya.

Nelson belum menunggu lama, sebuah mobil berwarna perak berhenti di samping aula leluhur.

“Kakak.” Yang turun dari mobil adalah seorang gadis remaja yang sangat cantik, saat melihat Nofan, dia langsung berteriak kegirangan.

Nofan menyinggungkan senyuman di wajahnya, memeluk gadis di depannya mengatakan, “lama tidak berjumpa.”

“Aku sangat merindukanmu.” Merry berkata manja.

Dia adalah adik Nofan, saat Nofan pergi dari rumah, dia baru berumur 13 tahun.

“Kamu sudah menjadi gadis cantik sekarang.” Nofan memujinya.

“Selamanya kamu hanya bisa menjadi seorang kakak.” Merry tersenyum, kemudian membisikkan sesuatu di telinga Nofan, “kak, kamu datang untuk memberikan penghormatan untuk kakek kan, aku merasa ada yang tidak beres, saat kakek pergi, kita bahkan tidak bertemu dengannya, dan juga baru tiga hari sudah akan diadakan pemakaman untuk kakek.”

Nofan mengerutkan keningnya, mereka memiliki kebiasaan setelah 7 hari baru diadakan pemakaman, sedangkan Merry adalah cucu kandungnya, kenapa tidak diperbolehkan bertemu dengan kakek untuk yang terkahir kalinya?”

Ada sesuatu yang tidak beres disini.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu