Takdir Raja Perang - Bab 166 Pergi ke Kantor Badan Pengurus Masyarakat Mendaftarkan Pernikahan

Antoni marah sekali, bisa dikatakan sangat emosi.

Dia sudah tidak memikirkan kalau disini adalah vila anak perempuan Daegang lagi.

Lagipula sebelumnya waktu kemari, anak perempuan Daegang sudah menyatakan dengan jelas, dia sama sekali tidak kenal dengan Nofan, terlebih tidak mengakui masalah kalau Nofan adalah menantu Daegang.

Jadi, Antoni merasa, tidak adanya status menantu Daegang ini, Nofan hanyalah bangsawan tak berguna keluarga Ye di Sinabor saja.

Keluarga Ye Sinabor saja tidak dia hormati, apalagi bangsawan tak berguna keluarga Ye.

Apa yang mesti dia takutkan?

Antoni mengeluarkan handphone, ingin menelepon memanggil orang.

Plak!

Namun, Nofan menampar Antoni lagi, dan juga tanpa rasa iba , menampar pipi lain Antoni yang dalam sekejap langsung membengkak.

Bibir Antoni penuh dengan darah, bahkan ada gigi yang lepas, dimuntahkan bersama dengan darah segar.

Ekspresi Nofan dingin dan kejam.

Orang manapun, yang berani mempunyai pemikiran untuk mengganggu orang disekitarnya, Nofan tidak akan kasihan.

Orang lainnya yang di dalam ruangan melihat Nofan berturut-turut menampar Antoni dua kali, satu per satunya terkejut sekali sampai mulut mereka terbuka, wajah mereka tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat.

Mereka sama seperti Antoni, semua mengira bahwa Nofan hanyalah "sampah".

Tapi mana mengira, Nofan malah sekuat ini, tanpa mengatakan sepatah kata pun langsung menampar Antoni dua kali.

Benar-benar ngeri sekali........semuanya terbodoh!

"Bukankah bilang kalau yang bernama Nofan ini adalah sampah? Kenapa sengit sekali? Tidak mengatakan sepatah kata pun langsung menampar Antoni dua kali, bukankah ini terlalu gila? Apakah dia tidak tau, Antoni adalah anak keluarga Ouyang yang paling dimanja oleh keluarga Ouyang, keluarga teratas di Kyoto?"

"Menurutku, Nofan ini tidak tau, kalau kita sudah tau bahwa dia bukan menantu Daegang, makanya dia berani sesombong ini, segila ini."

"Aku juga merasa seperti itu, apalagi, Nofan adalah bangsawan tak berguna di Sinabor, tentu saja dia tidak kenal dengan Antoni, makanya berani menampar Antoni tanpa mengatakan sepatah kata pun."

"Lebih baik kita duduk menonton saja, Antoni ditampar setragis ini, pasti akan menggemparkan para senior atasan di keluarga Ouyang, nantinya, si Nofan ini pasti akan digiling sampai hancur langsung oleh keluarga Ouyang si roda raksasa ini."

......

Sikap semua orang di dalam aula vila jelas sekali sangat tidak menyukai Nofan.

Harus diketahui, mereka semua adalah teman anak perempuan Daegang, anak perempuan Daegang sangat tidak senang terhadap Nofan karena berpura-pura sebagai suaminya, tentunya, temannya ini juga tidak senang.

Antoni marah sekali, kedua matanya dipenuhi darah, dipenuhi dengan garis merah yang banyak dan padat, dia tampaknya seperti orang gila yang mendekati gila, berteriak histeris kepada Nofan: "Dasar anak haram, kamu tunggu saja, aku akan membuatmu membayar harga yang menyakitkan."

"Ini adalah rumahku, siapa yang berani ribut dirumahku? Keluar saja." Nofan melirik dingin, dengan cepat berdiri dari sofa, mengangkat kakinya dan menendang Antoni keluar ke pintu vila, jatuh di rerumputan di depan vila, layaknya seperti tanaman daun bawang terbalik.

Semua orang di aula vila, satu per satu terbengong.

"Gila, si sampah ini, benar-benar tidak tau malunya sampai membuat orang takut, berani-beraninya bilang kalau ini adalah rumahnya?"

Ada seorang pemuda yang marah sekali, sangat tidak senang terhadap Nofan, tapi melihat Antoni yang seperti daun bawang terbalik di depan pintu vila, hatinya terdiam.

"Tapi dia kejam sekali, langsung tendang keluar, membuat Antoni menjadi daun bawang terbalik di depan pintu vila, ini benar-benar.....terlalu kejam."

"Aku merasa, kita tidak perlu mengganggu orang ini, tidak pantas."

Ada pemuda lain berkata kepada wanita disana.

Meskipun semua orang di aula sangat tidak senang terhadap Nofan, satu per satu menghina, meremehkan, mengejeknya, tapi satu per satu juga sangat takut kepada Nofan, semuanya tidak berani terlalu dekat dengan Nofan.

Antoni si "daun bawang terbalik" di depan vila didepan mata mereka.

Siapa yang berani mengganggu Nofan disaat ini?

Terhadap hina, keremehen, dan ejekan pria dan wanita muda di dalam aula vila, Nofan sama sekali tidak peduli, melanjutkan memakan makanan ringan di atas meja.

Tapi di saat ini, seorang wanita muda turun dari lantai dua vila.

Wanita muda ini tampaknya berumur 23 atau 24 tahun, memakai dress yang trendi, memperlihatkan langsung tubuhnya yang anggun dengan sepenuhnya.

Wanita muda itu sangat cantik, wajah biji matahari standar, paras wajahnya cantik dan anggun, kulit putih bersih.

Seluruh tubuhnya memaparkan aura anggun, mewah, dan angkuh, sepasang mata indahnya, jernih namun dalam, terlebih ada sedikit kesedihan yang membuat orang takut.

Melihat wanita muda ini yang tidak cepat juga tidak lambat berjalan turun dari lantai dua vila, semua orang di aula vila terdiam, lalu, beramai-ramai melihat ke arah wanita muda ini, lalu menunjuk ke Nofan yang sedang makan makanan ringan di sofa, berkata kepada wanita itu: "Nona Chu, akhirnya kamu turun juga, bangsawan tak berguna yang berpura-pura menjadi suamimu ini benar-benar sangat kejam, tadi berani-beraninya langsung menendang Antoni sampai menjadi daun bawang terbalik di depan pintu, sekarang masih tidak tau hidup atau mati."

"Kamu lihat orang ini, sedikit kehormatan pun tidak ada, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan aura bar-bar seperti yang dimiliki sampah masyarakat."

"Nona Chu, kamu harus menghajar orang ini."

Sekumpulan orang terus menyalahkan Nofan, menyuruh wanita muda itu menghajar Nofan.

Wanita muda ini, adalah anak perempuan Daegang, Dalina Chu.

Mendengar ketidaksenangan semua orang di aula vila terhadap Nofan, ekspresi wajah Dalina tenang, setelah berjalan ke aula di vila, lalu melihat ke arah Nofan sana, berjalan ke hadapan Nofan, melihat Nofan dari atas sampai bawah, berkata: "Jadi kamu Nofan? Benar-benar jelek sekali!"

"Puft!"

Mendengar perkataan Dalina, minuman yang baru diminum Nofan, masih belum ditelan, sudah langsung tersembur keluar, membuatnya tersedak sampai batuk beberapa kali.

Dia sama sekali tidak menyangka jalan pikiran anak Daegang begitu aneh, berani-beraninya mengatakan dia jelek.

Apakah ini poin pentingnya?

Lagipula, kalau jelek kenapa rupanya? Apakah kalau jelek maka tidak bisa menjadi tampan lagi?

Nofan mengambil tisu, membersihkan bibirnya, berkata kepada Dalina: "Benar, aku adalah Nofan, kamu adalah anak perempuan Daegang bukan?"

"Ehn!" Dalina mengangguk.

"Tampaknya, kamu adalah orang yang to the point, jadi, aku tidak berbasa basi lagi, langsung berterus terang padamu saja." Nofan berpikir sebentar, berkata kepada Dalina: "Daegang memintaku menjadi menantunya, aku juga terpaksa, makanya menyetujuinya."

"Tapi, aku lihat parasmu lumayan juga, jadi tentang masalah ini, aku memaksa membujuk diriku untuk tidak menyesal."

"Hehe!" Mendengar perkataan Nofan, Dalina tersenyum, berkata: "Karena ini permintaan papaku, aku juga tidak keberatan, kalau begitu besok siang kita langsung ke kantor badan pengurus masyarakat membuat akta nikah saja."

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu