Takdir Raja Perang - Bab 43: Kuil Green Garden

Di sebuah jalanan tua, ada banyak kerajinan kertas, geomansi, peti mati dan toko, dari kejauhan sudah bisa mecium wangi dupa.

Di tempat terdalam dari jalanan, ada sebuah halaman kuil Tao yang dalam.

Nofan Ye berdiri di depan pintu kuil Tao, mengangkat kepalanya dan melihat papan yang bertuliskan ‘Kuil Green Garden’, matanya menunjukkan sedikit kerinduan.

Delapan tahun lalu, dia yang diusir dari keluarga Ye, tinggal disini selama tiga bulan.

Dalam waktu tiga bulan itu, merupakan waktu yang paling membahagiakan seumur hidupnya, dia pernah mengira dirinya akan tinggal selamanya di kuil Tao, saat dewasa menjadi seorang biksu tao di dalam kuil, sebenarnya lumayan juga.

Tidak disangka, keluarga Chang mendatanginya, di bawah tekanan besar, dia tidak bisa tidak meninggalkan kuil Tao, dibuang ke pesawat tujuan luar negeri, dan begitu turun pesawat langsung dijemput oleh orang pelatihan kamp Siberia, dari sini dimulai lah waktu latihan yang sadis.

Kalau bukan karena jurus tanpa nama itu, sejak awal dia sudah mati.

Kenyataannya, berdasarkan ucapan instruktur kamp pelatihannya di Siberia, tadinya misi yang mereka dapat adalah melatihanya sampai mati, sebuah cara mati yang sangat masuk akal.

Tanpa perlu diselidiki, Nofan Ye juga tahu keluarga Chang adalah dalang dibalik layar.

Saat Nofan Ye sedang mengeluh, seorang biksu muda berjalan keluar, setelah melihat Nofan Ye, dia terdiam sesaat, lalu bertanya dengan sedikit telat: “Nofan?”

Setelah Nofan Ye mendengar perkataannya, dia mengeluarkan senyuman, “Lee, tidak disangka kamu malah jadi kurus ya.”

“sialan, benaran kamu Nofan?” wajah Lee langsung bersemangat, menilai Nofan Ye dari atas sampai bawah, baru bilang sampai tersenyum: “anak kaya ini kembali dari luar negeri? Kamu tidak tahu tahun saat kamu pergi, aku menangis sangat lama, mobil balap porsche yang sudah dijanjikan mana? Kamu bahkan tidak pamit langsung kabur.”

“saat itu aku kabur sendiri? Saat itu nyawaku hampir melayang.”

Bertemu dengan teman main masa kecil, Nofan Ye dalam sekejap langsung kembali ke masa kecilnya, senyum di wajahnya sangat polos sampai tidak ada tandingannya.

“iya tahu kok, tahu.” Lee menjawab sambil tertawa, lalu, memeluk Nofan Ye dengan keras, “selamat pulang kembali.”

Benar, memang pulang ke rumah.

Dia dan Lee, kenyataannya adalah anak yang diadopsi oleh pengurus kuil, bagi mereka, kuil Tao lah rumah mereka.

“terima kasih.” Nofan Ye memeluk Lee, menepuk-nepuk punggungnya, tersenyum dan berkata: “sudah lama tidak pulang ke rumah, tidak bawa aku lihat-lihat?”

“apa pulang ke rumah bisa disebut lihat-lihat? Banyak sekali perubahan yang terjadi di rumah dalam beberapa tahun ini.”

Lee dengan bersahabat merangkul leher Nofan Ye, Nofan Ye hanya terdiam, lalu mengembalikan senyumannya lagi, lalu keduanya berjalan bersama mengelilingi kuil.

Kalau sampai kelihatan oleh Jimmy, dia pasti akan tercengang, harus diketahui selama ini tidak ada orang yang merani merangkul leher Nofan Ye, orang terakhir yang merangkul lehernya, mayatnya pun tidak bisa ditemukan.

Kuilnya tidak terlalu besar depan belakang seukuran tiga halaman, hanya tujuh delapan kamar saja, tepat di tengah aula besar terdapat laozi dari trimurti Taoisme, Nofan Ye maju, menyalakan tiga dupa dengan penuh hormat, setelah berdoa dia menancapkan dupanya di tempat pendupaan diatas meja.

“masih seperti dulu.” Nofan Ye mengikuti Lee untuk melihat sekitar, bicara dengan penyesalah, dia masih ingat saat itu dia sangan suka bermain, sampai main keatas patung dewa, akhirnya sebelah telinga patungnya dia cat dengan tinta, bekasnya masih ada sampai sekarang.

Dan karena ini, pengurus kuil yang baik marah besar, dan memukulnya dengan sadis.

“oh ya, pengurus kuil kemana? Mimi dan Ruby juga tidak ada.” Nofan Ye bertanya penasaran, dalam ingatannya, pengurus kuil kalau tidak perlu, tidak akan meninggalkan kuil tao selangkahpun, mengenai Mimi dan Ruby, mereka adalah kembar, saat Nofan Ye pergi, mereka baru berusia empat tahun, saat itu setiap hari mengikut Nofan Ye dan tidak berhenti memanggil ‘kak Nofan kak Nofan’.

Delapan tahun berlalu, mereka seharusnya juga sudah dewasa, juga tidak tahu apakan masih ingat dengan Kak Nofan.

Wajah Lee langsung menjadi suram, bicara dengan nada rendah: “Nofan, tiga tahun setelah kamu pergi, pengurus kuil meninggal.”

Kacau.

Berita ini seperti bom yang menghantam pikiran Nofan Ye, matanya langsung memerah.

“pengurus kuil perginya tenang, dan tidak sedikit saudara-saudara yang pulang, lalu semuanya bekerja sama, sekarang kuilnya ada di bawah namaku.” Lee bicara pelan-pelan.

“pengurus kuil... meninggalnya dengan bahagia.” Nofan Ye berhenti sejenak, berusaha mengatur moodnya.

Saat dia pergi, pengurus kuil sudah berusia sembilan puluh tujuh tahun, ditambah lagi pengurus kuil punya tidak sedikit luka tersembunyi dikarenakan peperangan, bisa hidup sampai ratusan tahun, memang meninggal dengan bahagia.

Bagaimanapun setiap tiba di musim pancaroba, luka di tubuh pengurus kuil akan bereaksi, rasa sakitnya bisa membuat sengsara, bagi pengurus kuil, kematian adalah jalan keluar terbaik.

“setelah kepergian pengurus kuil, aku kesulitan mengatasi situasinya, jadi tidak membiarkan anak-anak lain tetap tinggal disini, hanya Mimi dan Ruby yang ikut denganku, mereka sedang pergi sekolah.”

Bicara sampai sini, wajah Lee masam, “semuanya gara-gara aku yang tidak mampu, sehingga hanya bisa membawa anak-anak itu ke panti asuhan.”

Nofan Ye tertegun, lalu mengulurkan tangan menepuk-nepuk bahu Lee.

Hidup di kota besar, sangat tidak mudah.

Pengurus kuil adalah orang yang sudah lama tinggal di kota besar, teman baiknya tersebar dimana-mana, ditambah lagi saat dia masih ada, sering ada orang yang datang berkunjung ke kuil terus, saat itu kehidupan kuil sangat lumayan, juga punya kemampuan lebih untuk menampung anak-anak.

Lee bukanlah pengurus kuil yang lalu, begitu pengurus kuil meninggal, semua pemasukan kuil juga terputus, Lee merupakan orang yang baru dewasa, bisa menanggung biaya kehidupan dan uang sekolah dua anak perempuan kecil yang semakin lama semakin tinggi, sudah sangat lumayan, mana ada kekuatan lagi untuk menampung anak-anak baru.

“Nofan, aku tidak senang, tapi anak yang Nofan kirim, para orang tua itu tidak punya pilihan, tapi aku hanya bisa melihat mereka pergi terang-terangan....” mata Lee mengeluarkan air mata.

Nofan Ye terdiam.

Dia pernah merasakan hal yang sama, ketika kamu bisa mengulurkan tangan untuk menolong seseorang, tapi malah tidak punya kemampuan untuk itu, melihat langsung seseorang berjalan ke neraka, perasaan tidak berdaya dan kehinaan diri sendiri, terukir dalam-dalam di dalam ingatan, mungkin saja tidak terlupakan sampai selamanya.

“sebisamu saja sudah cukup, kehidupan bagai lautan penderitaan, dimana-mana ada orang yang berjuang mati-matian, siapapun bukan dewa, mana bisa menolong semuanya.” Nofan Ye bicara menenangkan.

Lee mengelap air matanya, tersenyum berkata: “membuatmu melihat lelucon, hatiku hanya agak tidak enak, dan lagi aku tidak punya kemampuan seperti pengurus kuil, bisa melihat Mimi dan Ruby tumbuh dengan bahagia, aku sudah sangat puas.”

Nofan Ye mengangkat bahu, lalu berkata: “lain kali tidak akan lagi, mobil balap yang sudah kujanjikan tidak bisa kuberikan padamu, tapi aku bisa memberimu uang untuk mobil balapnya.”

“sungguh?” mata Lee terlintas siluet cahaya.

“mana mungkin bohongan.” Nofan Ye senyum sedikit, “beberapa tahun aku diluar sudah melempar banyak industri, lagipula uangnya juga debuan ditaro di bank, lebih baik berikan padamu untuk melakukan hal yang lebih berguna.”

Lee menarik Nofan Ye dan terus bertanya mengenai apa yang dia lakukan di luar beberapa tahun ini, Nofan Ye tidak punya pilihan dan hanya bisa memilih bercerita tentang bisnisnya, tapi Lee yang sangat bersemangat mendengarnya tidak akan pernah menyangka, apa yang disebut bisnis, dan sebenarnya itu bisnis apa.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu