Takdir Raja Perang - Bab 295 Strategi Nofan

"Dalina, kamu juga datang berpatisipasi pelelangan malam ini?"

Sehun jalan kemari dan menyapa Dalina sambil tersenyum bagai teman yang memiliki hubungan sangat baik.

Dalina hanya tersenyum dan berkata dengan lembut, " Iya, beberapa hari ini terasa sangat bosan. Jadi saat mendapat undangan dari pelelangan, aku pun datang kemari."

"Kalau malam ini ada barang yang kamu suka, bilang saja kepadaku. Aku membelikannya untukmu." ujar Sehun dengan sangat murah hati.

"Bagaimana aku boleh menerimanya?"

Wajah Dalina terlihat senang dan malu.

Di samping, dalam hati Nofan benar-benar tidak bisa berkata-kata. Dalina ini memang jago dalam berakting.

Ia sudah meminta bantuannya untuk menghajar Sehun. Tetapi sekarang masih bisa mengobrol bersama Sehun dengan begitu 'gembira', bahkan sedikit terlihat seperti sedang menggoda.

Kedua mata Sehun berbinar, tatapannya yang serakah itu terlihat sangat jelas. Di sisi lain, sikap Dalina juga membuatnya merasa sangat senang. Rasanya Dalina tidak memperdulikan masalah Sehun yang putus dengan sahabatnya.

Sebaliknya, sikap Dalina sangat tidak jelas.

Seperti membuatnya berpikir untuk memiliki hubungan lebih lanjut dengan Dalina.

"Dengan hubungan kita, apakah kamu perlu sungkan?"

Ujar Sehun.

"Karena kamu telah mengatakannya, maka aku hanya bisa menerima tawaranmu. Jika nanti ada barang yang kusukai, aku akan memberi tahumu." ujar Dalina sambil tertawa, "Tetapi, jika lain kali ada kesempatan, kamu harus memberiku kesempatan untuk membalas kebaikanmu."

Kata-kata Dalina sungguh menggoda, sehingga membuat Sehun berimajinasi tanpa batas.

Namun, di saat ini pacar barunya alias Yifa berjalan kemari dengan anggun. Jelas, Sehun bukanlah orang biasa, ia pun langsung menyadari Yifa yang mendekat.

Jelas, Sehun masih keberatan dengan keberadaan Yifa. Oleh karena itu, ia pun tak lanjut berbincang dengan Dalina. Hanya mengalihkan topik pembicaraannya tanpa ada yang menyadarinya, lalu bertanya sambil menunjuk Nofan yang berada di samping Dalina, "Dalina, siapakah orang ini?"

"Ini adalah suamiku, Nofan!" Dalina sama sekali tidak menghindari topik ini. Ia memperkenalkan Nofan kepada Sehun dengan sangat terbuka.

"Suamimu?" Sehun tertegun. Setelah melihat Nofan dengan teliti, ia baru menyadari dan berkata kepada Dalina, "Oh, aku ingat. Ternyata ia adalah Nofan, menantu yang diakui oleh Daegang tanpa persetujuanmu."

"Iya, benar seperti itu." Dalina mengangguk kepala dan sengaja melirik sekilas ke Nofan yang berada di sampingnya dengan jijik.

Ini sungguh membuat Nofan tidak bisa berkata-kata.

Otomatis gerakan kecil Dalina ini dilihat oleh Sehun.

Karena ini, tatapan mata Sehun muncul sekilas ekspresi kejutan yang tidak begitu mencolok.

Lalu Sehun pun mengulurkan tangan kanannya dan berkata kepada Nofan sambil tersenyum, "Halo Nofan. Aku adalah teman baik Dalina, Sehun!"

"Oh!" Wajah Nofan tampang acuh tak acuh, sama sekali tidak ada niat untuk bersalaman dengan Sehun.

"......."

Sehun sama sekali tidak menyangka sikap Nofan ynag seperti ini terhadapnya. Seketika ia tertegun, tak tahu berbuat apa pada tangan kanannya yang terulur. Dalam sekejap, suasananya pun menjadi canggung dan serius.

Ekspresi wajah Sehun terlihat sedikit buruk.

Tetapi Dalina berada di sampingnya, ia juga tidak enak untuk marah.

Meskipun Dalina memasang wajah yang tidak mengetahui apa-apa, tetapi dalam hati merasa sangat senang.

Mengingat sahabatnya yang mencoba bunuh diri berkali-kali karena Sehun, ia pun sangat muak pada Sehun.

Melihat Sehun yang malu, ia pun merasa senang dan lega.

"Hei, apa maksudmu? Pacarku sedang menyapamu, ada apa dengan sikapmu itu?"

Di saat ini, Yifa yang datang kemari berteriak pada Nofan dengan memasang wajah marah.

Sejak tadi ia sudah datang dan melihat semua hal yang terjadi.

Awalnya, ia lihat Sehun sedang ngobrol dengan Dalina sambil tertawa, kiranya Sehun ingin mendekati Dalina.

Tapi, sebelumnya Sehun dengan pintar mengakhiri percakapan 'ambigu' antara ia dengan Dalina. Ini membuat Yifa merasa bahwa hubungan antara Sehun dan Dalina hanyalah teman biasa, bahkan ia merasa sedikit bersalah atas kecurigaannya.

Kemudian ia pun melihat adegan dimana Sehun secara inisiatif menyapa Nofan. Tetapi keramahannya hanya diabaikan.

Ia pun langsung marah di tempat!

Harus diketahui, Ayahnya adalah bos dari kekuasaan gelap di Kota Tupeng. Ia telah dimanjakan sejak kecil, bahkan dari seluruh kekuasaan gelap dan terang di Kota Tupeng, tak ada satu orang pun yang berani mencari masalah dan tidak menghormatinya.

Namun, sekarang Sehun adalah pacarnya. Bukankah sikap Nofan terhadap Sehun seperti sedang mempermalukannya?

Ini tentu tidak bisa dibiarkan saja!

"Ia ingin mendekati istriku. Jika aku tidak bersikap seperti ini, masa aku harus memberikan istriku sambil memasang wajah tersenyum?"

Ujar Nofan kepada Yifa dengan kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamu, kamu bilang apa?" Yifa tertegun. Seketika ekspresi wajahnya pun berubah.

Saat ini, Sehun baru menyadari.

Dalam hati, ia benar-benar tak sabar untuk segera membunuh Nofan.

Ia rasa Nofan ini seperti orang idiot. Meskipun tahu ia tertarik dengan Dalina, seharusnya disimpan saja dalam hati. Ia malah katakan langsung seperti itu? Bukankah itu terlalu gegabah?

Sepertinya ia hanyalah orang bodoh yang tidak pernah melaksanakan pendidikan wajib belajar selama sembilan tahun?

"Hm..." Sehun segera berkata kepada Nofan dengan serius, "Kak Nofan, kamu salah paham. Hubungan kita hanyalah pertemanan pria dan wanita yang murni."

"Pertemanan pria dan wanita yang murni? Hehe, kamu kira aku orang bodoh?" ujar Nofan kepada Sehun dengan wajah kesal, "Kamu tanya saja kepada para hadirin setempat. Siapa yang akan percaya dengan pertemanan pria dan wanita yang murni? Lalu percakapan antara kamu dan istriku telah kurekam dengan ponselku tadi. Apakah aku harus memutarkan rekaman suara ini?"

"......."

Seketika Sehun pun tercengang.

Sebelumnya, ia sudah pernah mendengar bahwa Dalina mempunyai 'Suami' seperti Nofan. Lalu semua informasi yang ia dengar, mengatakan bahwa Nofan adalah sampah.

Namun, meskipun tingkah laku Nofan terlihat sedikit bodoh. Tetapi ia bagaikan duri baja mematikan yang menusuk hatinya dengan tepat.

Meskipun percakapan antara ia dengan Dalina tak ada hal-hal yang tidak boleh didengar oleh orang lain. Tapi selama mempunyai otak, pasti dapat mengetahui adanya hal yang tidak benar dari percakapan antaranya dengan Dalina.

Tentu yang terutama adalah diri Sehun sendiri yang merasa takut.

Mendengar kata-kata Nofan, Yifa pun tertegun. Sekitar sepuluh detik kemudian, ia baru sadar kembali dan tidak lagi mencari masalah dengan Nofan. Tetapi ia berbalik badan kearah Sehun dengan tatapan mata cantiknya yang penuh kemarahan, lalu mengulurkan tangannya dan menunjuk hidung Sehun sambil berkata dengan marah, "Sehun, apa maksudmu? Kamu ingin berselingkuh di belakangku?"

"Bajingan, aku beri tahu tak ada satu orang pun yang bisa merundungku. Kamu berani selingkuh, apakah kamu sudah malas hidup?"

"Percaya atau tidak, hanya perlu sekata, aku dapat menyuruh orang untuk membuangmu kedalam Sungai Xiang."

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu