Takdir Raja Perang - Bab 368 Membunuh Tiga Bersaudara

“Orang yang tidak tahu hidup dan mati.” Mata Samur dingin, dia berteriak dengan suara berat.

Seperti apa yang dia katakan barusan, dia, Salim dan Saleh adalah orang yang berlatih bela diri, mereka masing-masing mempraktikkan keterampilan yang hampir sampai di titik sempurna.

Juga karena keterampilan unik mereka, tiga bersaudara itu berani bertindak sombong.

Bahkan jika tiga bersaudara itu sudah membunuh puluhan nyawa manusia, kemanapun mereka pergi, mereka masih bisa berlagak di sana, mereka tidak pernah melarikan diri.

Nofan berani memperlakukan mereka dengan sikap seperti ini, ini membuat Samur sangat kesal.

Tidak perlu Samur berbicara, Salim dan Saleh menyerang Nofan pada saat bersamaan, ingin melumpuhkan Nofan.

Salim berlatih Cakar Elang, sepasang cakarnya keluar, seperti cakar elang, begitu disapu oleh cakarnya, kulit besi bisa dirobeknya, bisa dibayangkan, jika seseorang terkena cengkramannya, itu bisa sampai sesakit apa.

Saleh berlatih Jurus Tangan Prasasti, kedua telapak tangannya melesat, kekuatan telapak tangan yang kedap udara seperti dinding menekan ke arah Nofan.

Dengan satu telapak tangannya, dia bisa memecah batu prasasti menjadi berkeping-keping, jika mengenai orang biasa, bisa langsung menghancurkan seluruh tulang tubuhnya.

Tapi, menghadapi srangan agresif Salim dan Saleh, Nofan terlihat dingin dan tidak berperasaan, dia mengangkat tangan kanannya, melipatnya, membuat siku tangannya menghadap ke depan, ini merupakan gerakan menyiku yang sangat sederhana.

Tapi kecepatan Nofan terlalu cepat, bahkan jika itu hanya siku yang paling umum sekalipun, itu juga memiliki kekuatan yang sangat kuat.

Salim dan Saleh tidak bereaksi, mereka terkena tumit siku Nofan, seolah-olah kerucut yang tajam menusuk Salim dan Saleh di dada.

Salim dan Saleh segera mengerang, tubuh mereka terbang terbalik seperti layang-layang yang talinya putus.

BANG!

Setelah menghancurkan beberapa kursi, Salim dan Saleh terjatuh ke tanah, mereka membuka mulut dan meludahkan seteguk darah segar, kulit mereka langsung menjadi pucat, mereka langsung menjadi berkecil hati.

Melihat Salim dan Saleh dikalahkan oleh Nofan dengan serangan ujung sikunya, ekspresi wajah Samur berubah, tapi dia tidak mengakuinya, sebaliknya, tatapan mata yang kejam muncul di matanya, dia menghentakkan kakinya, menyerang ke arah Nofan seperti seekor macan tutul liar yang sedang memangsa.

Ketika dia berjarak tiga langkah dari Nofan, dia tiba-tiba melompat, mengeluarkan tendangan beruntun, dan memberikan tendangan yang sengit pada Nofan.

Serangan Samur sangat sengit dan kuat.

Dia berlatih seni bela diri dari sekolah Shaolin——Jurus Kaki Kingkong.

Kemampuan kungfu kakinya sudah mencapai titik kesempurnaan, sepasang kakinya menendang secara beruntun, kecepatannya begitu cepat sehingga orang tidak bisa melihat bayangan kakinya.

"Cari mati!"

Tapi, menghadapi tendangan beruntun Jurus Kaki Kingkong Samur, Nofan mendengus dingin, dia mengulurkan tangan kanannya, seperti cakar naga, segera meraih kaki kanan yang ditendang oleh Samur dan dengan lima jari meremas kakinya, kekuatan yang menakutkan benar-benar langsung menghancurkan tulang kaki kanan Samur.

Segera setelah itu, Nofan menggunakan tenaga dengan tangan kanannya menariknya ke belakang, dan melemparkan Samur, dia terjatuh di belakangnya.

BONG!

Samur terlempar ke belakang oleh Nofan, langsung menghantam sederetan kursi.

"Aaaaahhhhh……"

Samur memegang tulang kakinya dan menjerit seperti babi, tulang kakinya dihancurkan Nofan barusan, dan tulang yang hancur menusuk ke dalam dagingnya, ada rasa sakit yang luar biasa, dia kesakitan hingga ada keringat dingin sebesar kacang mengalir di dahinya.

Dengan cepat dan mudahnya, Nofan mengalahkan ketiga bersaudara Samur, Salim, dan Saleh.

"Kak... Kakak, aku minta maaf, kami, kami tiga bersaudara yang tidak punya mata, tolong ampuni kami."

"Benar, benar, benar, kami yang bertindak seperti orang sombong, Kakak, selama kamu mengampuni kami tiga bersaudara, kami bisa bersumpah padamu, jika kamu memiliki perintah di masa depan, bahkan jika harus menanjak ke gunung pedang dan lautan api, kami tiga bersaudara juga tidak akan pernah cemberut."

"Kakak, seorang pahlawan, yang terjadi barusan itu kesalahan kami, kami di sini meminta maaf, meminta maaf pada kamu..."

Setelah Samur, Salim, dan Saleh kehilangan tenaga bertarungnya, mereka segera menyadari bahwa kali ini, mereka memprovokasi orang yang seharusnya tidak disinggung.

Jadi, ketiga bersaudara itu hampir tidak ada keraguan apapun, memohon belas kasih Nofan pada saat bersamaan.

Tapi seikap Nofan acuh tak acuh dan matanya dingin, dia tidak tergerak untuk mengampuni Samur, Salim dan Saleh, jangan katakan tergoyahkan, aura membunuh di tubuhnya masih tetap sangat kuat.

“ Membiarkan kalian hidup itu hanya membuang-buang udara di bumi.” Nofan berkata dengan dingin, “Jadi, kalian harus pergi ke neraka bersama.”

Selesai berbicara, Nofan tidak ragu-ragu untuk membunuhnya.

Hanya melihat Nofan mengulurkan tangannya, Samur, Salim dan Saleh tidak menyadari apa yang sedang terjad, ada cahaya dingin meledak keluar dari Nofan, dalam sekejap memenggal kepala Samur, Salim dan Saleh.

"Aaaaaahhhhh ……"

Samur, Salim dan Saleh, ketiganya ngeri dan menjerit keras.

Dengan kebencian tidak terbatas di matanya, dengan dingin memelototi Nofan.

Saat tenggorokan Samur, Salim, dan Saleh dipotong, darah segar mengalir keluar dari leher mereka, supir wanita dan siswa perempuan di dalam bus berteriak.

Samur, Salim, dan Saleh ketiganya memberontak untuk sesaat, lalu meninggal.

Melihat Samur, Salim dan Saleh dibunuh oleh Nofan, Wayan juga ketakutan hingga pucat.

Dia dengan cepat bangkit dari lantai, berlutut di depan Nofan, tubuhnya gemetar ketakutan, dia terbata-bata dan berkata pada Nofan, "Kamu... tidak, Kakak... Kakak, menyerangmu tadi itu salahku!"

"Tolong ampuni hidupku."

"Aku lahir di keluarga yang sangat miskin, aku sudah banyak menderita sejak kecil, akhirnya aku sampai di posisiku sekarang dengan usaha sendiri, aku benar-benar tidak ingin mati, aku tidak ingin mati..."

"Kamu adalah seekor binatang buas, jika kamu hidup, kamu hanya akan membahayakan orang dimana-mana." Nofan melirik Wayan dengan jijik, berkata dengan dingin.

"Tidak, tidak, tidak, aku berjanji aku tidak akan pernah menyakiti siapa pun lagi, mulai sekarang, aku akan memberikan proses pengadilan gratis bagi mereka yang benar-benar dirugikan dan tidak mendapat keadialan, sama seperti aku memaafkan tindakanku sebelumnya, tolong ampuni aku, ada Ibu yang sudah tua di keluargaku."

Wayan menangis tersedu-sedu, memohon ampun pada Nofan.

Setelah Nofan mengerutkan kening sebentar, berpikir selama beberapa menit, setelah memutuskan apa yang dikatakan Wayan itu adalah kebenaran, dia baru berkata, "Oke, kalau begitu aku akan memberimu satu kesempatan untuk hidup, kamu bisa mengambil kesempatan ini atau tidak, itu harus lihat keberuntungan dan kemampuanmu."

“Kesempatan apa?” Wayan sangat gembira, buru-buru bertanya.

“Merasionalisasikan pembunuhan mereka bertiga dan menjadikan anak berambut kuning ini pahlawan yang membunuh mereka bertiga.” Nofan menunjuk ke mayat Samur, Salim, dan Saleh yang berada di dalam bus.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu