Takdir Raja Perang - Bab 22 Keputusan

Mengantar pergi Jimmy, Ria sama sekali tidak peduli dengan data-data itu, tetapi langsung pergi ke kamar Serrly, dalam pandangan curiga Serrly, menggunakan salep secara terpaksa.

“Kak, itu dingin, sangat nyaman.”

Serrly yang awalnya menolak untuk menggunakan salep yang beraroma menyengat ini, sedang mengoleskan salep, dan berkata dengan senang.

Luka yang panas itu sangat sakit, orang biasa sulit untuk menahannya, rasa sakit yang terus-menerus akan membuat orang menjadi sangat kesal dan mudah marah.

Lalu setelah salep itu selesai dioleskan, itu seperti rasa terbakar dikepala tiba-tiba menghilang, seluruh orang pulih kembali.

“Kak, aku mengatakan sesuatu yang salah sebelumnya, kamu jangan menganggapnya serius, jika ingin menyalahkan maka salahkan nasibku tidak bagus.” Serrly meminta maaf, kedua mata memerah.

Meskipun Ria telah menjamin bahwa salep yang dibawa kali ini benar-benar efektif, dalam hati Serrly masih tidak percaya, karena itu tidak realistis.

Serrly telah melihatnya sendiri, luka diwajahnya setidaknya sepanjang 7 cm, sedalam 4 cm, setelah perawatan pasti akan meninggalkan bekas luka, jika benar-benar ada produk sehebat ini, dari awal sudah tersebar ke seluruh dunia, bagaimana mungkin dia tidak mendengar sedikitpun kabar tentang ini.

“Kamu harus mempercayai Kakak.” Ria membelai rambut Serrly, meskipun aroma salep sangat menyengat, tetapi suasana hatinya masih sangat nyaman.

Kedua kakak adik berbincang, setelah beberapa saat, Serrly tertidur.

Dari hidup dan mati kemarin, sampai pukulan akan rupa menjadi cacat, lalu sampai lagi ke kesakitan yang tak tertahankan, dia bisa bertahan sampai sekarang tanpa berteriak keras, sudah termasuk sangat pemberani. Dan sekarang rasa sakit sudah menghilang, rasa mengantuk tentu saja akan datang.

Melihat adik perempuan yang familier, Ria mengingkat kembali semua hal yang terjadi dari berjumpa dengan Nafon Ye sampai sekarang, semakin memikirkannya semakin merasa bersalah, kurang lebih masih ada sedikit rasa pertemanan.

Tidak dapat dipungkiri, hanya dalam waktu 3 hari, Nofan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan padanya.

King ring ring……..

Bunyi yang tiba-tiba terdengar membangunkan Ria, tanpa sadar langsung menutup telefon, menyadari Serrly hanya berbalik badan, Ria bernafas lega lalu keluar dari kamar dengan pelan.

“Ayah, ada apa?”

“Apa?”

“Tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin!”

“Kamu saja yang pergi menikah, sebenarnya kamu memandangku sebagai apa!”

Baam!

Menutup telefon sekuat mungkin, kedua mata Ria penuh air mata, lalu bersandar di dinding dengan lemas.

Dalam sekejap ini, dia hanya merasa hidup ini tidak ada artinya lagi.

Dia masih ingat Michael Chu bersumpah, mengatakan dia adalah dukungan terbesar mereka, tetapi dalam sekejap, dia dikhianati.

Bercerai dengan Kakak, menikah dengan adik, Michael Chu sedang menghinanya!

Dia tidak pernah menganggap dirinya sebagai putrinya, tetapi hanyalah sebuah barang, barang untuk mencari ketenaran dan kekayaan.

“Michael Chu, kamu akan menyesalinya!”

Menyeka air mata, wajah Ria sangat serius, dan kepercayaannya terletak pada Garcia dan salep ajaib ini.

…………

Di Kota Sinabor.

Nofan menatap matahari yang sudah muncul dilangit, penuh dengan amarah.

Bangkit dengan perlahan, Nofan langsung berjalan kearah pintu ruang leluhur.

Wow.

Dari awal tim penjaga ruang leluhur yang sudah menatapi Nofan, sekali lagi menghalanginya, wajah kapten tim penuh dengan senyuman pahit.

“Aku sudah memberikan mereka waktu yang cukup, dan kamu masih ingin menghalangiku?” Nofan bertanya dengan dingin.

Dia sudah memberikan muka yang cukup, tetapi sampai sekarang bahkan satu orang pun yang bisa membuat keputusan tidak keluar, kalau begitu jangan salahkan dia tidak berperasaan.

“Tuan muda, Anda jangan mempersulit kami lagi.”

“Mempersulit kalian?”

Nofan tersenyum dingin, “Sekarang, kalian yang sedang mempersulitku.”

Kapten tim mendengar ini, tersenyum pahit sekali lagi, dia juga tahu bahwa apa yang Nofan lakukan sudah semaksimal.

“Sekarang singkirlah, kalau tidak aku akan bertindak.”

Nofan berkata dengan dingin, kesabarannya sudah habis.

Kapten tim memberi isyarat kepada tim dibelakangnya, dan semua orang mulai waspada.

“Tuan muda, perintah yang kami dapatkan adalah siapapun tidak boleh di izinkan masuk.”

Kapten tim baru selesai berbicara, Nofan sudah bergerak.

Semua orang hanya merasa sebuah kilatan melintas didepan mereka, kemudian seluruh tubuh terbang, Nofan seperti truk penggiling jalan, orang yang menghalang didepannya, tidak ada satupun yang merupakan lawannya.

30 detik berlalu, Nofan berdiri dengan tenang didepan pintu ruang leluhur, sedangkan dibelakangnya, adalah orang-orang berbaju hitam yang menjerit kesakitan, juga karena Nofan berbelas kasihan, kalau tidak setengah dari mereka akan mati.

Kapten tim setengah berlutut, menutupi perutnya dengan kesakitan, dibandingkan dengan anggota tim yang berteriak kesakitan, Nofan sudah berbelas kasihan terhadapnya.

Tstt…..

Seiring dengan suara gesekan yang keras, Nofan mendorong pintu ruang leluhur, disertai dengan kayu peringatan, pembakar dupa dan lainnya. Dalam benak Nofan muncul ketika kecil kakek membawanya masuk ke ruang leluhur untuk menyembah, itu terlihat sama seperti sebelumnya.

“Kakek, aku sudah kembali.” Nofan berkata dengan suara kecil, sudut matanya sedikit basah.

“Bajingan!”

Sandy yang bergegas kembali dari Kota Haloja, dan langsung tiba di ruang leluhur, kebetulan melihat Nofan membuka pintu ruang leluhur, lalu meraung dengan marah!

“Kalian membiarkan bajingan ini menjadi liar saja? Apakah semua anggota keluarga Ye sudah mati!” Dibandingkan dengan kemarahan Sandy, Adela lebih seperti seorang pemberontak.

“Kamu jangan asal memarahi orang bajingan, urusan keluarga Ye kami masih tidak perlu diurus oleh kamu alias bukan marga Ye!” Tidak tahu kapan Merry Ye sudah berdiri disamping Nofan, lalu berteriak dengan marah ke arah Adela.

Sangat jelas, dia sama sekali tidak menganggap Adela sebagai keluarga sendiri.

“Kamu……bajingan kecil yang bermulut tajam!” Raut wajah Adela menjadi gelap, membalas dengan kasar.

Piak!

Adela hanya merasakan suara angin ditelinganya, kemudian rasa kesakitan yang panas menutupi wajah kirinya, dia langsung terbodoh.

Tidak hanya Adela, semuanya memandang orang yang berdiri samping Adela dengan terbodoh, yaitu Nofan dengan wajah muram dan dingin.

“Lancang!” Sandy yang tersadarkan, tatapan matanya seperti ingin memakan orang.

“Aku lancang?” Nofan menatap Sandy dengan dingin, Sandy yang awalnya wajah penuh kemarahan, ditatap oleh Nofan dengan dingin dan tak berperasaan, dalam hatinya tiba-tiba terasa dingin.

Membuat mundur Sandy, tatapan Nofan terjatuh kepada Adela, lalu berkata dengan dingin: “Bukan sembarangan orang yang boleh mengatai Merry, tarik kembali kata-katamu, kalau tidak aku tidak keberatan untuk membiarkanmu tahu apa itu hidup lebih sengsara daripada mati!”

Pupil mata Adela menyusut, menghadapi kedua mata Nofan, dia bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, dia tentu saja dapat mengerti bahwa Nofan bukan sedang bercanda dengannya.

Jika dia berani berbicara lebih banyak, perkataan yang diucapkan Nofan pasti akan menjadi kenyataan.

Kedua tangan Adela menggengam erat. Waktu itu, dia tidak setuju untuk mengirim orang dihadapannya ini untuk keluar negeri, tidak disangka waktu itu tidak bersikeras, malah menciptakan musuh besar ini untuk dirinya sendiri.

“Hari ini hanyalah sebuah permulaan.” Nofan menatap dingin ke mata Adela yang tidak senang, lalu berkata dengan datar: “Selanjutnya kita memiliki waktu yang lama untuk bermain dengan perlahan, jangan khawatir, aku pasti tidak akan membiarkan permainan ini selesai dengan cepat.”

Adela gemetar, dalam sekejap seluruh tubuhnya merinding, tanpa sadar menatap ke arah Sandy.

Menghadapi tatapan meminta tolong Adela, dalam hati Sandy penuh dengan kemarahan, dia ingin menunjukkan martabatnya sebagai kepala keluarga Ye, tetapi menghadapi Nofan, dia tidak tahu harus berkata apa.

Nofan, dari awal sudah bukan anggota Keluarga Ye, dan juga itu adalah keputusan yang di buatnya sendiri.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu