Takdir Raja Perang - Bab 16 Masalah Selesai

Kraangggg!’

Kaca pecah, itulah yang terdengar di telinganya, Ria menahan bibirnya berkata dalam hati: mati seperti ini, sebanding.

Dia membenamkan kepalanya dalam pelukan Nofan, dia bisa mendengar detak jantung nya yang berdebar sangat kencang, dia sendiri hanya bisa menutup kedua matanya.

Dia pernah memikirkan jika dia mati nanti, tapi dia tidak pernah menyangka jika dia akan mati dalam pelukan laki laki seperti ini.

Hanya saja..... Tidak rela sekali rasanya.

Dia masih memiliki begitu banyak hal yang harus dia lakukan.

Duarrrr!

Tedakan yang sangat keras dan serpihan serpihan kaca seakan mengejar di belakang punggung mereka berdua, Nofan masih bisa mendengar samar samar teriakan tidak terima dari Jacky Zhang.

Ingin berhadapan denganku sampai akhir? Mimpi saja.

Ujung bibir Nofan menyunggingkan senyum tipis, tangan kirinya mencekam erat ujung pegangan di luar gedung, tubuh yang terjatuh tiba tiba terhenti, mendekap erat Ria dalam pelukannya, serpihan kaca yang terjatuh kebawah tepat mengenai belakang punggungnya.

Pada saat ini Jorge dan orang orang nya dibuat tercengang.

“Aku tau, tidak seharusnya aku membiarkan si bodoh itu naik, keluarga Ye, aku akan membuat kalian menemani kematian putriku!” Michael sudah menggila, giginya mengerat, suaranya membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri.

Jorge mengerutkan keningnya, Michael terang terangan mengatakan jika dia akan membuat keluarga Ye menemani kematian putrinya di depan kepala polisi, sama saja seperti tamparan keras buatnya, jika dipikir lagi, apa yang akan dia katakan tertahan begitu saja di tenggorokan.

Sanderaan tidak berhasil diselamatkan, tersangka Jacky Zhang juga turut tidak terselamatkan, tapi masalahnya akan menjadi sangat besar nantinya, atasan pasti akan mempermasalahkan hal ini.

Nofan yang merupakan warga biasa ternyata turut bergabung dalam operasi, hal ini akan membuatnya tidak akan lolos begitu saja sebagai seorang pimpinan.

“Kepala Jorge, ada orang keluar.”

Ada orang berteriak, Jorge dan Michael menolehkan kepalanya, terlihat Serrly berlari keluar dari dalam gedung dengan menangis terisak.

“Serrly!”

Michael berteriak gembira, berlari menghampiri Serrly, menariknya kedalam pelukannya.

“Papa, kakak, dia demi aku....” Serrly tidak bisa berhenti menangis, air matanya sudah mengalir menganak sungai.

Tangan Michael gemetaran membelai kepala Serrly, berkata terisak, “aku tau, aku tau, tidak apa, semua baik baik saja.”

“Direktur, kita memiliki hal yang ingin ditanyakan, lebih baik....” Jorge menebalkan mukanya maju kedepan untuk bertanya, dia harus tau sebenarnya apa yang terjadi di dalam sana.

“Pergi!” Michael berteriak, dia melindungi Serrly di dalam pelukannya, “jangan harap kalian bisa menanyakannya.”

“Kepala Jorge, ada yang melaporkan jika saat terjadi ledakan ada orang yang melompat keluar.” Saat Jorge akan meluapkan kemarahannya,tiba tiba seseorang mendekat, melapor.

Ada orang yang berhasil keluar?

Jorge tercengang, dia langsung menatap ke arah atap gedung.

Ledakan sudah reda, dari kepulan debu yang berjatuhan dari atas gedung terlihat ada dua orang menggantung di pinggir gedung.

“Itu Nofan dan Ria!” dari perkataannya terdengar gurat kegembiraan.

Mereka masih hidup, maka itu adalah hal besar yang sangat baik.

“Kakak dan Nofan?” Serrly tercengang, apa mereka benar benar masih hidup?

Ujung bibir Michael terlihat gemetaran, memaksakan menunjukkan senyuman, kebencian dalam benaknya memudar.

Bibir Nofan berkedut saat masih menggantung di udara, dia sudah meremehkan keberanian Jacky Zhang, dia ternyata menggunakan kaca anti peluru, tapi dia bisa dengan mudah menghancurkannya, ditambah dengan kekuatan dua orang yang terjun kebawah, tangan kirinya terasa sedikit sakit.

“Apa kamu sudah sadar?” Nofan bertanya menundukkan kepalanya.

Ria terkejut, dia membuka kedua matanya melihat kebawah, wajahnya sudah memucat, “aku belum mati?”

“Belum mati, tapi hampir.” Nofan menjawab dingin, kemudian kembali menimpali, “peluk aku, aku tidak bisa naik hanya dengan satu tangan.”

“Apa?” wajah Ria yang pucat terlihat sudah memerah.

“Cepat.” Nada bicaranya sudah tidak sabaran, tangan kiriya sudah hampir tidak bisa menahan beban tubuh mereka bedua lagi.

Ria mengiyakan lirih, kedua tangannya mengalung di leher Nofan, kepalanya dia benamkan dalam pelukan Nofan, Nofan bisa melihat dengan jelas jika kedua telinga Ria sudah memerah karena malu.

“Jangan berpikir aneh aneh.”

Nofan berbisik pelan, dia tidak memperdulikan tubuh Ria yang sudah kaku dalam pelukannya, dia melepaskan tangan kanannya dari tubuh Ria, kemudian meraih pegangan pinggir gedung.

Nofan menggunakan kekuatannya membuat tubuh mereka bisa naik ke atas, Ria terdengar berteriak kaget dibarengi sedikit ketakutan.

Telinga Nofan sampai berdenging karena teriakannya.

Kepalanya sedikit pusing, saat menjatuhkan kakinya di lantai hampir membuatnya terjatuh karena tidak berdiri dengan stabil, dia menepuk pinggang Ria, saat kakinya sudah mulai stabil, dia baru mengatakan, “masih belum turun, mau sampai kapan?”

Ria langsung melepaskan tangannya dari leher Nofan, malu sampai tidak berani menatap wajah Nofan, dan juga pinggangnya terasa sedikit sakit, tapi rasanya.... Menyenangkan?

Ria semakin tidak berani menatap Nofan, wajahnya sudah merah padam.

“Ayo.”

Nofan menggelengkan kepalanya karena telinganya masih berdenging, tubuh Ria tidaklah besar, tapi suaranya sangatlah kencang.

Sampai mereka berdua berjalan keluar dari dalam gedung, Serrly dengan wajah gembira langsung memeluk kakaknya yang selamat, mereka berdua selamat dari kematian, membuatnya menangis tersedu sedu.

Jorge dan Michael langsung mengerubungi Nofan.

“Aku membutuhkan penjelasan!” Michael sudah penuh kemarahan, semua ini berawal dari Nofan, hampir saja nyawa kedua putrinya berada dalam bahaya, meskipun mereka berhasil selamat, pasti luka ini akan tetap membekas di dalam hati mereka, selamanya.

“Penjelasan?” Nofan menatap Michael sekilas, “kamu tidak pantas.”

Setelah mengatakan itu dia tidak memerdulikan lagi Michael yang masih diliputi kemarahan, tatapan kedua mata Nofan tertuju pada Jorge, “kamu juga datang merepotkanku?”

Tidak.” Jorge menggelengkan kepalanya, “terimakasih karena sudah membantu kami, selanjutnya kita memiliki penghargaan untukmu.”

“Aku buru buru.” Nofan berkata datar, setelah itu melihat polisi yang datang mengikutinya selama perjalanan kemari sebelumnya, mengatakan, “aku merebut mobil saat di bandara, semoga kalian bisa membantuku mengembalikannya, apapun syarat yang pemilik inginkan, aku akan menyanggupinya.”

Jorge mematung, tapi dia masih mengiyakannya, sebelumnya dia berencana membawa Nofan ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, tapi dia belum sempat mengatakannya.

“Dan juga....” Nofan menatap kedua kakak beradik di depannya yang masih menangis, kemudian mengurungkan melanjutkan perkataannya.

Sebenarnya Garcia sudah siap untuk dipasarkan, dan juga produk bisa menyembuhkan bekas luka di wajah Serrly, dia ingin memberitahukan hal ini kepada mereka, tapi jika dipikir pikir lebih baik lupakan saja.

Sikap yang Serrly tunjukkan kepadanya, tidak tau berterimakasih, bahkan hanya merendahkannya, lebih baik membiarkannya saja.

“Kamu membiarkannya pergi begitu saja?” melihat punggung Nofan yang berjalan menjauh, Michael berteriak, dia masih memiliki kemarahan tersimpan dalam dirinya yang belum sempat tersalurkan.

Jorge mengerutkan keningnya, menatapnya dingin, “direktur, aku bukan bawakanmu, tolong perhatikan posisi direktur!”

Perkataan itu terasa seperti air dingin yang menyiram kepalanya, Michael menarik kembali wajahnya, saat ini dia baru menyadari jika yang ada di hadapannya adalah seorang kepala kepolisian, orang yang memiliki status dan posisi penting.

“Kepala Jorge, maafkan sikap lancangku ini.” Michael meminta maaf.

Ekspresi di wajah Jorge mulai melunak, “direktur, kita juga sangat bersimpati mengenai apa yang terjadi dengan kedua putri direktur, tapi jangan karena hal itu membuat masalah baru yang tidak perlu, tolong dimengerti.”

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu