Takdir Raja Perang - Bab 506 Kesombongan Arthus

"Arthus, awalnya aku ingin memberi kesempatan bertahan hidup untukmu. namun kamu malah ingin mencari mati. kalau begitu, aku akan mengabulkan permintaanmu."

kata Nofan kepada Arthus setelah berhenti tertawa.

saat ini, serangga aneh itu sudah memanjat ke atas pohon suci jianmu dan mulai memetik buah dunia itu.

oleh karena itu, Nofan juga tidak perlu khawatir lagi kalau Arthus akan memulai pertempuran untuk menghalangi mereka.

dia juga tidak takut kalau buah itu ditelan oleh serangga aneh itu karena tadinya dia telah meninggalkan bekas pada jiwa serangga itu.

jika serangga aneh itu menelannya, maka dia juga tidak akan bisa bertahan hidup lagi.

dia menggunakan teknik telepati untuk memberitahu serangga aneh itu agar serangga itu tidak menelan buah itu sendirian dan harus dibagi secara merata.

Nofan menyuruh serangga itu untuk membagi buah itu menjadi 4 bagian. serangga aneh itu juga mendapatkan satu bagian.

di saat yang bersamaan, dia juga mengingatkan serangga aneh itu agar dirinya tidak mencoba melakukan hal-hal aneh. kalau tidak, Nofan akan mencabut nyawanya dalam sekejap.

awalnya serangga itu memanjat ke atas pohon suci itu dengan perasaan bahagia dan setelah mendengar suara Nofan itu, ekspresi wajahnya seketika berubah dan terlihat begitu tidak puas.

namun dia juga tidak bisa melakukan apapun karena keselamatannya ada pada tangan Nofan.

dia hanya bisa melakukan semua perintah dari Nofan.

saat ini, serangga aneh itu merasa begitu sial!

jika waktu bisa diputar balik, dia pasti akan memilih untuk melewati jalan lain dan tidak akan bertemu dengan Nofan.

setelah Arthus mendengar perkataan Nofan, aura pembunuhan pada tatapannya terlihat semakin kental.

diantara dirinya dan Nofan terdapat beberapa kali perselisihan. namun dirinya tidak pernah mendapatkan keuntungan sedikit pun dan selalu merasa putus asa.

ini merupakan sebuah penghinaan yang besar bagi seorang raja intelijen dari negara barat seperti dirinya.

kali ini, dia mendapatkan sebuah informasi yang sangat akurat dari negara barat tentang pohon suci ini. negara barat lalu mengirimkan Arthus dan beberapa hewan mutan dari area 51 untuk datang ke tempat ini.

Arthus ingin meminjam kesempatan ini untuk membunuh Nofan dan membalaskan semua dendamnya.

"bunuh dia!"

Arthus tidak beromong kosong lagi dan dirinya segera memberi perintah kepada bawahan yang ada disisinya. puluhan orang pun menyerang Nofan, Oda dan Ricardo dalam waktu yang bersamaan.

selain puluhan bawahan Arthus itu, terdapat juga Ronald dan beberapa mutan yang berasal dari area 51.

salah satu mutan yang berasal dari area 51 adalah seorang pria yang membawa dua pedang besar di punggungnya dan pernah bertemu dengan Nofan sebelumnya. tatapan pria itu begitu dingin dan penuh akan aura pembunuhan.

dia merupakan salah satu mutan terkuat di area 51. meskipun tadinya Arthus dan sekelompok orang itu sedang menghadapi ratusan mutan, pria yang membawa dua pedang raksasa ini tidak menggunakan seluruh tenaganya.

dia bahkan tidak mengeluarkan kedua pedangnya dan dirinya mampu mengalahkan dua mutan sekali gus hanya dengan tinjuan dan tendangannya.

dapat dirasakan betapa seramnya sosok ini.

brakk!

setelah puluhan bawahan itu menyerang Nofan, Oda dan juga Ricardo, peperangan besar itu pun dimulai. Oda dan Ricardo harus menghadapi peperangan yang keras ini.

meskipun peperangan ini begitu keras, namun ini tidak menyulitkan mereka berdua karena mereka memiliki kemampuan yang hebat.

saat ini, Nofan juga dikelilingi oleh puluhan orang termasuk Ronald.

Ronald begitu dendam terhadap Nofan. awalnya dia merupakan seorang pahlawan yang memiliki kemampuan sangat hebat. namun Nofan malah menghancurkan segala kemampuannya yang telah ia bangun dengan susah payah dan hal inilah yang membuat dirinya harus memilih untuk mendukung Arthus.

kini, dia bagaikan seekor anjing bagi Arthus.

"Dewa Naga? mati saja!"

teriak Ronald, kedua kaki dan tangannya telah disambung kembali oleh Arthus dengan cara tertentu dan juga kemampuan bertarungnya berkembang begitu pesat hanya dalam waktu puluhan hari.

namun di mata Nofan, Ronald hanyalah seperti seekor semut yang tidak

dianggap hebat olehnya.

"cari mati!"

kata Nofan dengan nada yang dingin. tubuhnya seketika menghilang untuk menghindari serangan dari Ronald. dia lalu muncul di bagian belakang Ronald dan memberi sebuah tinjuan yang kuat pada punggungnya.

"ah......"

Nofan tidak bersikap segan lagi.

kekuatan dari tinjuan itu sangatlah luar biasa. Ronald pun berteriak kesakitan setelah tinjuan itu mendarat pada punggungnya. kepalanya seketika memerah seperti semangka dan seketika meledak begitu saja. plasma otak dan juga darah pun berterbangan. kondisi ini terlihat begitu menyeramkan.

sampai mati pun, Ronald pun tetap merasa tidak puas.

ini......

membuat dirinya tidak bisa memejamkan matanya setelah tewas.

karena khawatir terjadi sesuatu pada Ricardo dan juga Oda, Nofan pun tidak lagi menghabiskan lebih banyak waktu dengan para bawahan Arthus itu. dia lalu mengeluarkan energinya dan menggerakan kedua lengannya untuk menggunakan jurus yang pernah ia pelajari.

"jurus alam-ledakan petir!"

Nofan betertiak dan menggerakkan kedua lengannya. seketika, sejumlah petir pun muncul di langit yang tinggi.

kumpulan petir itu sangatlah menyeramkan. petir-petir itu terus menyambar seperti meteor.

duar!

petir itu meledak setelah menyambar tanah. setelah itu, terdengar suara yang sangat keras dan ledakan itu mendatangkan energi yang mampu menghancurkan benda disekelilingnya. dalam sekejap, puluhan bawahan Arthus itu pun terluka karena itu.

di saat ini, pria yang membawa dua pedang itu pun melirik ke arah nofan.

awalnya dia hanya berdiri di sisi Arthus untuk mengamati pertarungan itu. namun sekarang dia mulai tertarik karena Nofan terlihat semakin kuat.

dia mulai melangkahkan kaki ke arah Nofan.

"minggirlah!"

setelah mengalahkan puluhan bawahan Arthus, Nofan pun hendak pergi menolong Oda dan juga Ricardo. namun dia malah dihalangi oleh pria yang membawa dua pedang itu. hal ini membuat dirinya merasa kesal dan dia pun mengarahkan tangan kanannya ke depan.

sekumpulan petir berkumpul menjadi satu dan menyambar ke arah pria yang membawa dua pedang itu.

namun ekspresi pria itu terlihat begitu datar, tubuhnya hanya bergetar dan terlihat sebuah energi transparan keluar dari tubuhnya untuk menahan serangan petir dari Nofan itu.

"kamu memanglah hebat dan aku layak untuk menggunakan pedangku!"

kata pria itu dengan dingin dan aura pembunuhan mulai terlihat pada kedua matanya.

setelah itu, dia mengulurkan kedua tangannya untuk mencabut kedua pedang yang digantung pada punggungnya.

Nofan mengerutkan keningnya, dia merasa kalau pria yang membawa dua pedang ini memiliki kemampuan yang hebat. oleh karena itu, Nofan juga tidak bertindak sesukanya.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu