Takdir Raja Perang - Bab 246 Pergi ke Kota Bintang

Nofan Ye telah menyelesaikan semuanya.

Setelah mengatur semua hal, dia pun berangkat ke kota Bintang.

Kemusnahan Keluarga Yang di kota Bintang ini sangat ribet, dan berhubungan erat dengan lingkaran pelatihan. Jadi meskipun itu Nofan Ye, juga harus bertindak dengan teliti, tidak boleh sembrono.

Tentu saja, yang terpenting karena ini di China, Nofan Ye tidak ingin membuat masalah ini menjadi besar.

Jika masalah ini menjadi besar, maka banyak orang yang tidak bersalah akan masuk ke dalamnya.

Nofan Ye tidak ingin menyakiti orang yang tidak bersalah!

Kota Bintang, Bandara Sun Flower.

Sebuah mobil Cadillac hitam berhenti di bandara, pintu mobil terbuka dan turun seorang pria paruh baya dari dalam.

Pria tersebut memakia setelan jas yang mewah, badan yang tinggi, lima indera yang sangat tegas, seseorang yang sangat kuat.

Dari tubuhnya dapat merasakan suatu aura yang anggun, itu adalah aura yang didapat dengan pelatihan sejak lama.

Di sampingnya ada sekelompok pemuda yang memakai setelan jas hitam. Satu per satu pemuda itu memiliki pandangan yang tajam dan kejam, berwibawa, memancarkan aura yang tegas. Ini membuat orang yang berada di dekatnya dengan otomatis menjauhi mereka.

“Itu bukannya Guntur Han?”

“Siapa Guntur Han? Apakah segitu terkejutnya karena melihatnya?”

“Guntur Han adalah Direktur dari Perusahaan Guntur di kota Bintang, yang memiliki nama yang besar. Meskipun merupakan bagian dari Delapan Keluarga Besar Shonan, tetap saja harus menghormati Guntur Han, tidak boleh sembarangan kepadanya.”

“Guntur Han ini juga merupakan orang misteri di kota Bintang. Setelah datang ke kota Bintang sejak satu tahun yang lalu, dengan , mengandalkan taktik dan kekuatan yang luar biasa, dia mampu merebut apa yang diincar Delapan Keluarga Besar Shonan. Setelah itu, dia mendirikan Perusahaan Guntur dan menjadi orang nomor satu di kota Bintang.”

........

Banyak yang mengenali pria paruh baya yang keluar dari mobil Cadillac hitam itu. Seketika, seluruh bandara menjadi ramai, banyak yang terkejut. Begitu mendengat hal yang berkaitan dengan pria terseut, semuanya mulai membahasnya.

Bahkan ada yang terlalu berani dan mendekati pria paruh baya dengan maksud tersembunyi.

Tetapi begitu pria itu memandang dengan dingin, para pemuda yang berjas hitam di sampingnya segera bertindak. Semua yang mendekat akan segera diatasi, bandara akan kosong dan agar tidak ada ornag yang menganggu dalam jarak 100 meter pria paruh baya tersebut.

Meski banyak yang tidak senang dengan hal tersebut, mereka hanya berani ngomong di mulut saja, tidak ada yang berani menantangi pria itu secara langsung.

Orang yang bahkan Delapan Keluarga Besar Shonan tidak berani ganggu, orang biasa mana mungkin berani?

Kecuali yang memang tidak ingin hidup lagi!

Dan di saat inilah, Nofan Ye keluar dari bandara.

Ada seorang pria bertubuh besar menunggu di pintu keluar bandara, dia segera ikut setelah melihat Nofan Ye dan berkata, “Kak Nofan.”

“Ya!” Melihat pria bertubuh besar itu, Nofan Ye tersenyum dan bertanya, “Valen Zhao, apakah hanya kamu seorang yang datang?”

“Guntur Han juga datang. Mobil diparkir di pintu keluar bandara.”, kata pria bertubuh besar itu.

Dia bernama Valen Zhao, petinju yang ditolong keluar Nofan Ye dari tempat tinju bawah tanah di luar negeri. Setelah dilatih oleh Nofan Ye, sekarang dia menjadi tangan kanan Nofan Ye.

Sebelum Nofan Ye kembali ke China, dia sudah mengutus Valen Ye melakukan persiapan di kota Bintang.

“Oh. Mari kita pergi!”

Nofan Ye mengangguk.

Valen Zhao sibuk mengarahkan Nofan Ye ke tempat dimana mobil Guntur Han diparkirkan.

Para bodyguard Guntur Han tentu mengenal Valen Zhao, sehingga begitu melihat Valen Zhao yang membawa Nofan Ye menuju mobil Cadallic hitam, tidak ada yang menghalangi jalan mereka.

Guntur Han yang sedang berdiri di depan mobil Cadallic hitam yang begitu melihat Nofan Ye , langsung buru-buru jalan ke depan, membungkukkan badan kepada Nofan Ye fan dan berkata, “Hormat Guntur Han kepada Tuan Ye!”

“Satu tahun ini, kamu sudah berjuang!”, kata Nofan Ye sambil menepuk bahu Guntur Han.

“Dapat mengabdi demi Tuan, itu merupakan keberuntungan Guntur Han, sama sekali tidak susah.”, jawab Guntur Han.

“Sudahlah. Nanti lanjut berbicara lagi, kita naik ke mobil saja dulu!”, kata Nofan Ye.

“Baik!”

Guntur Han berjalan ke depan dan membukakan pintu mobil untuk Nofan Ye.

Setelah Nofan Ye naik ke mobil, barulah Guntur Han dan Valen Zhao naik. Setelah itu, mobil pun berjalan dan keluar dari bandara.

Meskipun Guntur Han, Valen Zhao, Nofan Ye, dan lainnya telah pergi, namun bandara langsung kacau.

Walaupun Guntur Han telah menyuruh bodyguardnya untuk membereskan orang dalam radius 100 meter, tetapi masih saja ada orang yang terus memantau Guntur Han.

Ketika melihat orang terkenal di kota Bintang seperti Guntur Han memberi hormat ke Nofan Ye yang muda, itu membuat orang sekitar terbengong. Meski diam sesaat, namun seketika langsung kacau kembali.

“Aku tidak salah lihat kan. Siapa pemuda itu, mengapa Guntur Han sangat rendah diri di depannya? Dia bahkan membungkuk dan menghormatinya seperti kasim yang menghormati Raja di zaman dulu.”

“Guntur Han merupakan penguasa di kota Bintang, pengaruhnya sangat besar. Orang seperti dia yang bisa berdiri tegak di kota Bintan ini, merupakan orang level atas jika di bandingkan di seluruh China. Biasanya dia tidak akan lebih lemah dari orqang lain, tapi mengapa hari ini dia begitu rendah diri di deoan seorang pemuda?”

“Jika hal seperti ini tersebar keluar, ini akan menjadi berita besar.”

“Hanya saja, tadi bengong. Aku hanya memotret beberapa gambarm dan sepertinya tidak menangkap wajah pemuda tadi. Jika tidak, pasti akan langsung tahu siapa pemuda itu.”

........

Di dalam mobil Cadallic hitam yang sedang melaju kencang ini, Nofan Ye duduk di kursi belakang.

Valen Zhao bertugas mengemudi, Guntur Han duduk di samping Nofan Ye.

“Guntur Han, bagaimana hasil penyelidikanmu mengenai kemusnahan Keluarga Yang di kota Bintang?”, tanya Nofan Ye kepada Guntur Han tanpa menolehkan kepalanya.

“Sudah ada sedikit informasi.” Guntur Han lanjut berkata, “Tetapi, hal ini sangat rumit, ini tidak hanya berkaitan dengan Delapan Keluarga Besar Shonan, namun juga berkaitan dengan lingkaran pelatihan. Jadi, jika ingin mencari tahu semuanya, masih membutuhkan sedikit waktu.”

“Baiklah. Kamu teruslah selidiki!”, kata Nofan Ye sambil mengangguk.

“Baik!”, kemudian Guntur Han berkata, “Oh iya, Tuan Ye. Terkait dengan penerus dari Keluarga Yang, di pihakku telah mendapat beberapa data. Meskipun lawan mereka sangat kejam dan hampir seluruh anggota Keluarga Yang dimusnahkan, namun masih ada beberapa anggota Keluarga Yang bertahan hidup.”

“Benarkah?”

Mendengar perkataan Guntur Han, Nofan Ye sedikit terkejut dan raut wajahnya berubah drastis. Kemudian setelah kembali sadar, dia bertanya dengan nada yang lebih berat.

Badannya bergemetaran.

Terkait dengan kemusnahan Keluarga Yang, dia selalu memikirkan hal itu.

Jika ada anggota Keluarga Yang bertahan hidup, setidaknya dia bisa memperbaiki sedikit kesalahan.

“Itu benar. Awalnya aku juga tidak yakin, sehingga tidak memberitahu Tuan Ye sebelumnya. Sampai orang yang aku utus baru saja menghubungiku beberapa jam yang lalu dan memberitahukan fakta ini.” Setelah berkata sampai sni, raut wajah Guntur Han tiba-tiba berubah drastis.

“Ada apa? Katakan saja semuanya.”, tanya Nofan Ye yang bingung.

“Bawahanku tadi mengatakan bahwa keturunan Keluarga Yang itu, keadaannya sedikit malang.”, jawab Guntur Han.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu