Takdir Raja Perang - Bab 269: Kak Matt yang Sombong

Mendengar suara permintaan tolong Jenny, Faris langsung panik, langsung bertanya: "Jenny, apa yang terjadi? Kamu dimana?"

Plak!

Namun, panggilan Jenny malah tiba-tiba terputus disaat ini.

Ini membuat Faris ketakutan sampai pucat, dia langsung menelepon Jenny lagi, tapi alhasil telepon Jenny sudah dimatikan.

Faris bagaikan semut di atas kuali panas, hatinya sangat kepanikan.

Meskipun Jenny bukan anak kandungnya, tapi dia selalu menganggap Jenny layak anak kandungnya sendiri.

Apalagi, ky di kb sudah melakukan kebaikan kepadanya, sekarang, ky di kb sudah dihancurkan, Jenny termasuk satu-satunya darah daging ky di kb di dunia.

Kalau terjadi sesuatu kepada Jenny, maka darah daging ky di kb musnah sepenuhnya di dunia, bagaimana dia bisa bertanggung jawab terhadap orangtua Jenny? Meskipun sudah meninggal, di akhirat nanti juga akan merasakan rasa bersalah!

Nofan yang disamping juga sudah mendengar suara di telepon.

Dia juga sangat panik, khawatir kalau terjadi sesuatu pada Jenny.

Tapi ekspresinya malah sangat tenang, pikirannya tidak kacau.

"Paman Faris, ada aku, kamu jangan panik, aku janji tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Jenny." Nofan menghibur Faris beberapa kata, lalu langsung mengeluarkan handphonenya, menelepon nomor Valen, menyuruhnya menggunakan inteljien kota Bintang, mencari posisi Jenny.

Tidak sampai 3 menit, Valen meneleponnya kembali, memberitahu Nofan, dua menit yang lalu, ada orang yang membawa Jenny yang diikat meninggalkan grup Elang dengan mobil.

Berdasarkan prediksi informasi dikirim oleh intelijen, mereka harusnya mau pergi ke hotel Lamongan yang disekitar sana.

Setelah mendapatkan kabar dari Valen, Nofan langsung berkata kepada Faris: "Paman Faris, aku sekarang pergi menolong Jenny."

"Aku ikut bersamamu!" Ucap Faris.

"Baiklah!"

Nofan ragu sebentar, tau kalau Faris sangat mengkhawatirkan keamanan Jenny, kalau tidak mengizinkan Faris pergi bersamanya, Faris akan menunggu dengan sangat kepanikan.

Jadi, Nofan memilih membawa Faris.

Faris ikut Nofan membawa sebuah mobil dari garasi vila, langsung menuju ke hotel Lamongan.

Karena khawatir keamanan Jenny, Nofan melajukan mobilnya dengan cepat, melanggar lampu merah, awalnya perjalanan yang membutuhkan waktu setengah jam, dia menggunakan waktu tidak sampai 20 menit, sampai di hotel Lamongan.

Tapi pada saat Nofan memarkirkan mobilnya, ketika Nofan membawa Faris mau masuk ke dalam hotel, dua orang satpam di hotel langsung menghadang Nofan dan Faris.

"Hotel kami adalah hotel keanggotaan, mau masuk ke dalam hotel, harus menunjukkan kartu anggota."

Ucap dua orang satpam itu.

"Minggir!" Teriak Nofan.

Meskipun dua orang satpam itu menjalankan kewajibannya, tapi Nofan sekarang sangat panik, dia malas berbasa-basi dengan dua orang satpam itu, langsung berkata dengan dingin.

"Ehn?" Dua orang satpam itu terdiam sebentar, sikap Nofan yang angkuh membuat mereka tidak senang, langsung dengan intonasi berat berkata: "Kamu mau membuat keributan di hotel kami? Aku peringatkan kalian berdua, bos hotel kami adalah kak Matt."

"Membuat keributan di hotel kami, kalau sampai membuat kak Matt marah, akhirmu akan sangat menggenaskan."

"Kalau tau diri, langsung tinggalkan........"

Peng!

Namun, tatapan Nofan dingin, tidak menunggu dua orang satpam itu menyelesaikan perkataannya, dia langsung melayangkan tinjuannya, memukul di leher kedua satpam itu.

Dua orang satpam itu meringis, lalu jatuh pingsan di tempat.

Nofan membawa Faris berjalan masuk ke dalam hotel Lamongan, langsung menuju resepsionis, langsung bertanya pelayan wanita di resepsionis dengan dingin: "Dalam setengah jam ini, ada orang membawa seorang gadis buka kamar hotel, dimana kamar mereka?"

Pelayan wanita resepsionis itu tidak menyadari kejadian yang terjadi di depan pintu hotel, menghadapi pertanyaan Nofan, dia berkata dengan tenang: "Tuan, anda adalah anggota kami, harusnya tau, datang kemari, maka itu dipastikan rahasia, jadi, kami tidak bisa memberitau mu informasi apapun."

"Aku tanya sekali lagi, di kamar mana." Tanya Nofan dengan dingin.

Pelayan wanita resepsionis itu terdiam sebentar, aura yang keluar dari tubuh Nofan terlalu kuat, membuatnya terkejut.

Tapi ingin melanggar aturan hotel akan mempunyai akhir yang seperti apa, dia juga tidak bisa menahan untuk menggigil, menekan kuat ketakutan di dalam hatinya mengjadapi Nofan, berkata: "Tuan, kalau anda datang membuat keributan, maka aku akan memanggil satpam."

"Bos hotel kami ini adalah kak Matt!"

"Kalau kamu bukan datang membuat keributan, maka permisi tanya anda mau tinggal atau......."

Tatapan Nofan menjadi dingin, malas berbasa-basi dengan pelayan wanita, tangan kanannya terulur, secepat kilat, langsung mencengkram leher pelayan wanita itu, dengan kejam berkata: "Aku tanyakan untuk terakhir kalinya lagi, kamu mau katakan atau tidak?"

Saat bertanya pelayan wanita itu, tangan Nofan sedikit bertenaga, membuat pelayan wanita itu langsung tidak bisa bernafas.

Faris yang ikut di sebelah Nofan, alisnya berkerut, ini berhubungan dengan keamanan Jenny, meskipun dia merasa cara Nofan terlalu mengintimidasi, tapi juga tidak menghentikannya.

Pelayan wanita itu tidak pernah menghadapi situasi seperti ini, langsung kencing celana di tempat, dengan gagap berkata kepada Nofan: "5.....509....3, kamar 5093."

Pheng!

Nofan tidak mempunyai sedikitpun perasaan untuk lembut terhadap wanita, dia langsung menghempaskan pelayan wanita di atas lantai, langsung berjalan dengan cepat menuju kamar 5093, sesampainya di depan pintu kamar, dia tanpa ragu sedikitpun, dengan satu tendangan, menendang pintu kamar 5093 terbuka.

Sedangkan di dalam kamar 5093, ranjang yang luas, Jenny diikat oleh tali layaknya nasi pangsit, meskipun dia berusaha keras memberontak, tapi tidak beguna sedikitpun.

Setiap tali yang melilit di badannya setebal jari manusia, meskipun yang diikat seperti itu adalah praktisi, juga tidak akan bisa bergerak.

Melihat Nofan dan Faris masuk ke dalam kamar, Jenny yang di atas ranjang terdiam dulu, lalu setelah tersadar, tatapannya penuh kebahagiaan, air matanya langsung mengalir keluar.

"Jenny!" Faris melihat Jenny, langsung berlari kesana, sambil melepaskan tali yang mengikat tubuh Jenny, sambil berkata kepada Jenny: "Jenny, apa yang terjadi? Siapa yang mengikatmu disini? Kamu tidak apa-apa bukan?"

"Pa......" Jenny langsung memeluk Faris, menangis dengan tersedu-sedu.

"Jangan nangis lagi, sudah tidak apa-apa, sudah tidak apa-apa!" Faris menepuk pundak Jenny, menghibur dengan lembut.

Setelah emosi Jenny stabil, dia berkata: "Pa, Rolan.....dia memang binatang, dia yang mengikatku seperti ini."

Juga disaat ini, seorang pria berumur kurang lebih 30 tahun dengan terbungkus handuk berjalan keluar dari kamar mandi, berteriak dengan kuat: "Apa yang terjadi? Keributan sebesar ini? Aku adalah member gold di hotel kalian, terlebih adalah teman baik dengan kak Matt kalian, kalian ini bagaimana bekerja? Sudah mengangguku, percaya tidak aku bisa membuat kalian menderita!"

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu