Takdir Raja Perang - Bab 503 Hidup dengan Hina

"Rawr!"

terdengar suara raungan dari serangga aneh tersebut. dia lalu membuka cakarnya dan terlihat munculnya api pada kulitnya untuk menahan kekuatan beku tersebut.

setelah itu, dia pun menggoyangkan badannya seperti naga yang sedang menggoyangkan ekornya. dia pun segera mengarahkan tubuhnya ke arah Nofan dan juga Oda.

serangannya ini tidaklah lemah.

bebatuan dengan berat ratusan ton juga hancur berkeping-keping karena ekornya itu.

serangan itu tidak mengenai Oda dan Nofan, di waktu yang bersamaan, mereka kembali mengeluarkan jurus untuk menghindari serangan tersebut.

"teknik pembunuhan Shura."

setelah berhasil menghindar dari serangan serangga itu, Oda pun berteriak dan mengeluarkan jurus pembunuhan yang ia kuasai.

terlihat sebuah energi berwarna merah mengelilingi tubuh Oda dan kecepatan tubuhnya meningkat sebanyak 10 kali lipat. dia lalu mengeluarkan senjata pengorbanan dewanya itu dan mengelilingi serangga tersebut sambil menyerangnya.

kecepatannya begitu tinggi, tidak terlihat jejak apapun di tengah udara.

brak! brak! brak!

dalam waktu yang singkat, Oda berhasil mendaratkan puluhan serangan pada serangga itu.

namun serangga aneh ini sangatlah kuat.

setiap serangan yang diberikan Oda tidaklah berdampak padanya. hanya terlihat beberapa bekas pisau pada tubuh serangga itu saja.

"oh....."

meskipun daya tahan serangga itu begitu tinggi, namun dia merasa kesakitan setelah diserang oleh Oda.

hal ini membuat serangga tersebut semakin marah. sepasang mata kerbau yang ia miliki itu seketika berubah menjadi merah dan terlihat aura pembunuhan pada tatapannya.

dia kembali membuka mulutnya dan menembakkan cahaya itu ke segala arah. tiba-tiba terlihat sebuah bulatan cahaya guntur yang memiliki ukuran seperti bola basket. setelah serangga itu memuntahkannya, bulatan cahaya itu pun melaju ke arah Oda dengan kekuatan dan kecepatan yang tinggi.

"teknik darah kepompong!"

melihat kondisi itu, Oda tidak lagi berani bersikap sombong. dia lalu berkata dengan pelan. sebuah energi berwarna merah darah terus berkumpul dan membentuk seekor kepompong raksasa berwarna merah.

duar!

bulatan cahaya itu mendarat pada kepompong raksasa itu dan menghasilkan suara yang keras.

kepompong raksasa itu seketika hancur dan tubuh Oda pun melayang keluar. dia mengalami luka yang cukup serius. sekujur tubuhnya terlihat gosong dan dia pun memuntahkan sejumlah darah segar.

namun, sebelum serangga aneh itu menyerang Oda, Nofan sudah mencuri kesempatan untuk kembali mengeluarkan jurus alam ke arah serangga aneh itu.

"jurus alam-membakar."

setelah Nofan mengeluarkan jurus tersebut, terlihat sebuah energi tinju yang terbentuk dari atas langit dan juga bumi. terlihat begitu banyak api dengan warna yang berbeda muncul di udara dan membentuk ribuan tinjuan yang mendarat bagaikan hujan deras.

aksi ini mungkin saja akan membakar serangga itu menjadi abu.

"bermain api didepanku?"

serangga aneh itu terlihat tidak begitu menanggap serius jurus alam membakar milik Nofan.. dia mengangkat kaki kanannya dan menggerakkan cakar naga yang ia miliki itu ke udara. terlihat sejumlah awan yang berasal dari berbagai sisi mulai menyatu dengan tubuh serangga tersebut.

awan-awan itu mendatangkan energi air.

dengan adanya energi air, serangga tersebut tidak akan takut terbakar.

"teknik lima petir!"

ketika serangga itu sedang menahan serangan dari Nofan, Nofan kembali mengeluarkan jurus yan pernah ia pelajari sebelumnya.

dia bisa merasakan kalau serangga ini tidaklah biasa.

dia harus menggunakan jurus petir untuk mengalahkan serangga ini. kalau tidak, dia dan Oda akan mati jika tidak diselesaikan dengan cepat.

setelah Nofan menggunakan jurus itu, pada bagian belakang tubuhnya, terlihat sebuah istana yang berdiri di atas langit dan beberapa peri cantik sedang duduk di atas awan itu. kondisi ini terlihat seperti cerita pada legenda, yaitu 33 peri yang turun dari surga.

duar!

setelah Nofan mengarahkan tangannya ke depan, istana di atas langit itu pun memancarkan 5 jenis petir dengan warna yang berbeda.

kelima jenis petir itu bersatu menjadi satu dan membentuk lima petir dengan ukuran sebesar tangki air. petir itu lalu menyambar pada tubuh serangga aneh itu.

lima petir itu sangatlah menakutkan karena ia bisa membelah semua benda yang ada di dunia ini.

"oh......"

setelah merasakan serangan petir itu, serangga tersebut terkejut dan mulai berteriak kesakitan. dia mulai mengeluarkan jurus lain dan sekujur tubuhnya kembali bersinar. sinar tersebut membentuk sebuah perisai yang membungkus dan melindungi tubuhnya.

duar!

lima petir itu kembali menyambar perisai tersebut dan menghasilkan suara yang keras.

meskipun daya tahan sang serangga sangat kuat, namun kekuatan dari lima petir itu berada di luar dugaannya. perisai pelindungnya itu hancur berkeping-keping setelah disambar oleh lima petir tersebut.

"kamu... kenapa kamu memiliki energi seperti ini?"

setelah mengalami luka yang dalam, serangga itu pun menatap Nofan dengan ketakutan dan berbicara dengan nada yang penuh rasa ketakutan.

Nofan tidak beromong kosong dengan serangga aneh itu, dia kembali menyerang serangga itu ketika ia sedang terjatuh.

aku akan segera mengambil nyawamu!

Nofan kembali mengangkat kedua tangannya dan mengeluarkan jurus yang ia kuasai.

"jurus alam-guntur."

duar!

setelah Nofan melambaikan tangannya, sejumlah petir yang ada di atas langit bergerak sesuai arah tangan Nofan.

kedua tangan Nofan terlihat penuh akan petir dan itu terlihat begitu menakutkan.

melihat kondisi ini, serangga itu mulai menciut. dia baru saja mengalami luka yang dalam. jika serangan dari Nofan kembali mengenainya, maka mungkin saja dirinya akan mati.

saat ini dia terlihat begitu ketakutan!

"hentikan......" teriak serangga aneh itu: "aku menyerah! aku rela menjadi media transportasi untukmu asal kamu tidak membunuhku."

setelah mendengar itu, Nofan pun terbengong. dia lalu menghentikan aksinya dan dia pun berkata: "baik, aku tidak akan membunuhmu jika kamu ingin menjadi media transportasi untukku.

namun kamu harus membuka jiwa dan rohmu agar aku bisa meninggalkan bekas di sana.

kalau tidak, aku tidak akan mempercayai kamu.

serangga itu mengedipkan matanya. meskipun dia tidak ingin Nofan meninggalkan bekas pada jiwanya, namun dia juga sadar kalau Nofan bukanlah orang yang baik. jika dia berani berkata tidak, maka Nofan pastilah akan mendaratkan petir itu pada tubuhnya.

hidup dengan hina atau mati dengan sadis!

serangga aneh itu hanya bisa memilih salah satu dari kedua opsi tersebut.

"baiklah, aku akan membuka jiwaku...." serangga aneh itu lalu melupakan segala rasa waspadanya itu dan membuka jiwanya.

Nofan lalu mengucapka mantra dan mengeluarkan sebuah energi untuk meninggalkan bekas pada jiwanya. sebagai seorang praktisi, Nofan telah menguasai begitu banyak teknik rahasia. teknik meninggalkan bekas ini juga termasuk sebagai teknik yang spesial.

Nofan bisa mengontrol bekas itu sesukanya dan membuat pihak lawan merasa kesakitan hingga gila meskipun pihak lawan begitu hebat. namun kondisi ini mungkin tidak akan berlaku pada sesama praktisi.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu