Takdir Raja Perang - Bab 149 Kamu Hanya Perlu Sedikit Berkorban

Di bawah mata Kadita yang penuh dengan antisipasi, Nofan Ye tersenyum dan berkata : “Kamu minumlah segelas anggur ini.”

Sambil berbicara dia memberikan Kadita segelas anggur yang sudah dituangkan sebelumnya.

Kadita tercengang, melihat anggur yang diberikan Nofan Ye, butuh beberapa saat dia baru merespon, dan raut wajahnya langsung berubah menjadi sangat jelek.

Orang ini benar-benar sangat licik!

Kadita sedang berpikir dalam hati, dan merasa tidak ada cara untuk mundur.

Pada awalnya dia ingin menjebak Nofan Ye, tapi sekarang,secara keseluruhan benar-benar menjebak dirinya sendiri.

Nofan Ye mengajaknya minum di bar, kemudian memandangnya dengan pandangan yang sangat jahat, dan menyuruhnya meminum anggur yang di depannya.

Apa arti rangkaian perilaku seperti ini?

Kadita tidak berani memikirkannya sama sekali.

“Kenapa? Kepala Kadita tidak berani? Atau tidak menghargaiku?” Kadita tidak merespon dalam waktu yang lama, Nofan Ye mengerutkan keningnya dan bertanya.

Setelah mendengar perkataan Nofan ye, Kadita baru tersadarkan, dia takut Nofan Ye telah melakukan sesuatu terhadap anggur ini.

Karena itu ada beberapa kekhawatiran.

“Jika Kepala Kadita tidak menghargainya, maka kita juga tidak perlu membahasnya lagi.” Tiba-tiba Nofan Ye terlihat serius.

Kadita meremas kepalan tangannya tanpa sadar, semakin Nofan Ye memaksanya, membuatnya semakin merasa segelas anggur di atas meja itu bermasalah.

Namun setelah beberapa perjuangan batinnya, Kadita mengambil keputusan dan berkata kepada Nofan Ye : “Baik, aku akan meminumnya sekarang, bukankah hanya segelas? Apa hebatnya? Lagi pula tadi aku sudah menelepon temanku untuk segera datang menjemputku.”

Saat berbicara, Kadita mengambil gelas anggurnya dan meneguknya dengan sekali teguk.

Sebelum dia meminum anggurnya, dia telah mengirim wechat kepada sahabatnya, menurutnya dia hanya perlu bertahan sejenak, dan menunggu sahabatnya datang, meskipun Nofan Ye memasukkan sesuatu di dalam anggurnya juga tidak ada gunanya.

Kepalanya sangat pusing!

Benar-benar telah dimasukkan sesuatu!

Orang ini benar-benar bukan barang yang bagus.

Setelah Kadita selesai meminum anggurnya, tiba-tiba merasakan aliran anggurnya dan membuatnya merasa sedikit pusing.

Pada saat itu juga membuatnya merasa bahwa tebakannya benar, Nofan Ye memasukkan sesuatu di dalam anggurnya.

“Sudahlah, Nofan, anggur juga sudah aku minum, besok kamu kembalilah ke sekolah dan terus bekerja.” Kata Kadita kepada Nofan Ye.

“Tidak!” Nofan Ye menggelengkan kepalanya.

“Apa?” Kadita terdiam sejenak, dan berteriak kepada Nofan Ye : “Yang bermarga Ye, kamu jangan keterlaluan, tadi kamu yang mengatakannya, selama aku meminum anggurnya, kamu akan kembali bekerja di sekolah, kamu adalah seorang pria dewasa, bagaimana bisa berbicara sama seperti sedang buang angin?”

“Kapan aku mengatakan jika kamu meminum anggurnya maka aku akan kembali bekerja di sekolah?” kata Nofan Ye sambl mengerutkan bibirnya.

“Kamu......”

“Bukankah kamu merekamnya? Kamu bisa mendengarnya sendiri.”

“Aku......” setelah mendengar perkataann Nofan Ye, raut wajah Kadita sedikit berubah, segera mengeluarkan ponselnya dan mematikan fungsi perekam.

“Kepala Kadita, sebenarnya, bukannya tidak bisa menginginkanku kembali bekerja di sekolah, hanya saja Kepala Kadita harus sedikit berkorban.” Kata Nofan Ye dengan wajah menggoda,

Kadita terdiam sesaat, dan berkata kepada Nofan Ye dengan jijik “Nofan, kamu benar-benar menjijikkan, aku akui, aku benar-benar ingin mempertahankan pekerjaanku, tapi aku tidak akan pernah menerobos batas dan prinsipku sendiri untuk mempertahankan pekerjaanku.”

“Jadi sebaiknya kamu singkirkan niat jahat yang ada di benakmu.”

“Dalam pemikiranku, kamu tidak pantas!”

“Eh......” Nofan Ye mengelus hidungnya dan berkata : “Kepala Kadita, apakah kamu salah paham? Aku tidak tertarik dengan orang sepertimu!”

“Tidak tertarik denganku?” raut wajah Kadita sangat jelek, dan berkata dengan dingin kepada Nofan Ye : “Yang bermarga Ye, kamu jangan menghina orang, tidak mampu melakukan sesuatu tapi mengatakan orang masih belum dewasa?”

Saat berbicara, Kadita sengaja mengangkat dadanya dan menunjukkan tubuhnya yang dia banggakan.

Tapi dengan sangat cepat, dia merasa dirinya sendiri sedikit......bodoh!

Nofan Ye tertarik dengannya atau tidak, apakah dia peduli? Lagi pula dia tidak tertarik kepada Nofan Ye, sedikit rasa tertarik pun tidak ada.

Setelah sadar, Kadita batuk dua kali untuk menutupi kecanggungannya sendiri, dan berkata kepada Nofan Ye : “Baik, yang bermarga Ye, karena kamu berkata tidak tertarik kepadaku, ya sudahlah, kamu berkata ingin aku sedikit berkorban, apa?”

“Sangat mudah, ke depannya selama Kepala Kadita membungkuk setiap bertemu denganku, aku akan kembali bekerja di Yanjing University!” kata Nofan Ye sambil tersenyum.

“Kamu......” Kadita marah, tapi pada akhirnya dia tetap menahan diri, mengeraskan hatinya, dan menyetujui permintaan Nofan Ye, berkata : “Baik, sudah diputuskan, maka besok kamu akan kembali bekerja di sekolah.”

“Haha, baik!” Nofan Ye terdiam sejenak, tidak terbayangkan Kadita menerima kekalahannya dengan begitu cepat, dan membuatnya terkejut.

Pada saat ini, Kadita merasa kepalanya sangat pusing, dan langsung tertidur tak sadarkan diri di atas meja.

“Eh?” Nofan Ye mengerutkan keningnya dan berkata kepada dirinya sendiri : “Apakah kekuatan minumnya begitu buruk? Segelas saja sudah tumbang? Tidak......”

Tepat ketika Nofan Ye mengira kekuatan minum Kadita sangat buruk, tiba-tiba dia menyadari ada sesuatu yang salah, denyut pernapasan Kadita sedikit kacau, situasi ini tidak seperti mabuk.

Nofan Ye segera mendekat untuk memeriksa kondisi fisik Kadita, raut wajahnya berubah menjadi sangat serius, dan berkata kepada dirinya sendiri : “Di dalam tubuhnya seperti memiliki energi yang khusus, ternyata ada daya tarik khusus terhadap jurus tinju tanpa nama yang sedang aku latih.”

Nofan ye terkejut sejenak dan mengerutkan keningnya.

Tidak ada yang perlu diragukan, dia segera menggendong Kadita dan buru-buru pergi meninggalkan bar.

Nofan Ye membawa Kadita ke hotel terdekat, setelah memasuki hotel, dia pergi ke kamar mandi dan mengisi bathtub penuh dengan air panas terlebih dahulu, kemudian memasukkan Kadita ke dalam bathtub, dan membiarkan Kadita duduk setengah di dalam bathtub.

Kemudian dia sendiri juga melompat masuk ke dalam bathtub dan duduk di belakang Kadita.

Di saat dia datang, dia mengeluarkan jurus tinju tanpa nama yang dilatihnya itu, dan aura energi yang khusus mengalir di sekitar tubuh.

Dia mengangkat kedua telapak tangannya, dan ada energi khusus yang berkumpul di telapak tangannya, membuat telapak tangannya terlihat merah menyala, seperti memegang dua bola api.

Dia menekankan telapak tangannya ke tank topnya Kadita, dan mengarahkan energi khusus yang dihasilkan dari jurus tinju tanpa nama yang dilatihnya ke dalam tubuh Kadita.

Bisa dirasakan bahwa di jantung Kadita, ada reaksi dengan energi khusus yang dihasilkan oleh jurus tinju tanpa nama yang dilatih Nofan Ye dan dua energi ini saling terkait, dengan begini, denyut pernapasan Kadita kembali stabil secara bertahap.

Kalau tidak, Kadita mungkin akan mati karena gagal jantung!

Setelah beberapa jam berlalu, Nofan Ye baru berhenti, dan pada saat ini Kadita seperti tertidur nyenyak.

Setelah Nofan Ye menelepon dan menyuruh pelayan wanita di hotel untuk membantu Kadita menggantikan pakaian yang bersih, dan menempatkan Kadita di atas tempat tidur untuk beristirahat, karena sudah larut malam, Nofan Ye juga tidak pulang dan berbaring di atas sofa.

Satu malam berlalu dengan cepat.

Peng!

Di pagi hari, Nofan Ye terbangung karena bunyi suara yang keras, dia baru saja duduk di atas sofa, dan masih tidak tahu apa yang terjadi, melihat sekelompok orang penegak hukum masuk ke dalam ruangan, dan beberapa dari mereka segera mengarahkan pistol yang ada di tangan ke arahnya.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu