Takdir Raja Perang - Bab 75: Akhirnya Kamu Datang Juga!

Yang datang adalah seorang laki-laki dan perempuan.

Yang laki-laki kelihatannya biasa saja, seperti seorang paman usia menengah yang sedang liburan, memakai sebuah topi seperti mulut bebek, kelihatannya lumayan modis.

Tapi yang perempuan lebih aneh, yang dia kenakan adalah seragam judo negara kepulauan.

Seperti habis dari tempat latihan judo.

“bisa keluar kota, tapi harganya agak mahal.” Nofan Ye asal buka mulut bicara, dia juga ingin menarik pelanggan.

“berapa duit?”

“satu orang dua juta.” Nofan Ye membuka mulut dengan berani.

Tapi yang tidak dia sangka adalah saat dia selesai bicara, melihat pria usia menengah itu meletakkan tas jinjing yang sangat besar, dan mengeluarkan dompet dari kantongnya untuk mencari uang.

Setelah beberapa saat, pria berusia menengah itu mengeluarkan setumpuk tebal lembaran uang berwarna merah dari dalam dompetnya.

“hehe, pas empat juta, lihatlah.” Pria usia menengah itu langsung memberikan uangnya ke Nofan Ye.

Nofan Ye menerimanya, matanya terkejut.

Dia meminta ongkos yang begitu tinggi, dua orang itu malah setuju, dan lagi beneran bisa mengeluarkan uang segini banyak!

“naiklah.” Nofan Ye menyapa dua orang itu.

Cklik!

Pintu mobil dibuka, yang perempuan naik mobil duluan.

Sedangkan yang pria bicara kepada Nofan Ye: “pak supir, boleh tolong buka bagasi belakang? Barangnya agak berat.”

“baik.” Nofan Ye turun dari mobil.

Saat ke bagasi belakang, dan ingin membukanya, dia melirik sekilas tas pria usia menengah yang sangat besar itu.

Tas ini kalau digunakan untuk membungkus orang dewasa pun tidak masalah.

Didalamnya menonjol-nonjol.

“hehe, barangnya tidak sedikit, lagi pindahan rumah ya?” setelah membuka bagasi belakang, Nofan Ye asal bertanya.

“beberapa spesialisasi lokal.” Pria itu tidak konsen menjawab, tampaknya tidak ingin bicara banyak.

Tapi disaat pria itu memasukkan tasnya kedalam bagasi, Nofan Ye melihat dengan jelas tas itu sempat bergerak, sepertinya di dalam ada sesuatu!

Dan lagi hidup!

Naik kemobil, tancap gas.

Hati Nofan Ye terus memikirkan tas yang dibagasi.

Sedangkan dua orang itu sejak naik mobil, langsung jadi diam, tidak bicara apapun.

Di saat ini Nofan Ye membuka pembicaraan, bertanya: “anda berdua bukan orang sini ya.”

Perempuan berseragam judo memelototi Nofan Ye.

Dan yang pria bicara sambil tersenyum: “tadinya datang untuk mengunjungi saudara, tapi ternyata mereka sekeluarga pergi liburan, melihat hari sudah malam, kalau menyewa penginapan disini terlalu mahal, jadi menyewa taksi untuk keluar Kyoto, mencari tempat murah untuk menginap semalam.

Nofan Ye tersenyum.

Tapi dalam hatinya sebenarnya senyum dingin.

Menyewa tempat inap, apakah akan lebih mahal dari empat juta ongkos mobil?

Jelas sekali pria ini sedang berbohong.

“hm, aku tiba-tiba keingat gas dirumah masih belum dimatikan, kalau begitu aku hanya antar kalian sampai sini.” Nofan Ye menyetir mobil sampai pinggir kota, tiba-tiba bersuara.

Dua orang tertegun bersamaan, pria itu tersadar dan bilang: “tidak bisa begini, uangnya sudah diberikan padamu, bagaimanapun harus antar sampai tempat kan.”

Nofan Ye lanjut bicara: “semua uangnya akan kukembalikan pada kalian.”

“kamu –!” pria itu mengerutkan alis.

Perempuan berseragam judo itu langsung bersuara: “bodoh! Mau mempermainkan kami? Cari mati!”

“he, rupanya benaran perempuan jepang.” Alis Nofan Ye naik.

Dan disaat ini, perempuan berseragam judo sudah beraksi.

Kedua tangannya langsung mau mengunci leher Nofan Ye.

Tapi reflek Nofan Ye sangat cepat, saat perempuan itu baru beraksi, dia sudah memecahkan jendela mobil, meluncur seperti ikan pedang, langsung menerobos keluar mobil.

Saat dua orang di dalam mobil belum sempat reflek, terdengar suara “prang”.

Kaca jendela mobil yang satunya lagi juga langsung pecah!

Nofan Ye mengulurkan tangannya, langsung masuk kedalam mobil, dan menarik keluar perempuan berseragam judo yang duduk di kursi kanan belakang.

“ah!” karena dia perempuan, awalnya pasti hanya berteriak.

Nofan Ye tidak mengucapkan kalimat kedua, langsung menampar wajahnya, detik berikutnya, orang itu terbang sampai lima enam meter jauhnya baru berhenti.

Nofan Ye tertegun seketika.

“jadi kuat lagi?” tenaga yang dia gunakan barusan adalah satu persen dari semua tenaga yang dia pakai biasanya.

Memukul orang sampai oleng agak susah.

Tapi sekarang tetap menggunakan satu persen tenaga, malah langsung memukul lawan sampai mati!

Benar, perempuan jepang itu mati ditempat!

“dor”!

Tiba-tiba suara pistol memecahkan keheningan.

Nofan Ye tersadar, tapi sudah tidak keburu menghindar.

Pelurunya langsung mengenai kepalanya, tapi hanya terdengar suara “ting”, pelurunya langsung jatuh ke tanah, dan juga seperti ditekan oleh sesuatu, kepala pelurunya terlihat sangat rata!

“bagaimana mungkin!” wajah pria yang di mobil dipenuhi rasa terkejut dan ketakutan.

Apakah kejadian barusan bercanda?

Orang asli menahan peluru?

Tapi kenyataannya memang begitu.

Walaupun hati Nofan Ye juga dipenuhi keheranan, tapi wajahnya malah dingin, berjalan sampai depan mobil, pria itu memohon ampun, tapi dia langsung mencekik lehernya dan membunuhnya.

Karena sudah membunuh satu orang, orang yang satunya lagi tentu saja tidak boleh dibiarkan hidup.

Kedua mayatnya di kubur di semak-semak sekitar, kalau tidak ada konstruksi, mungkin berapa tahunpun tidak akan ditemukan oleh orang lain.

Dan lagi di pinggiran kota ini sering muncul hewan liar, mungkin saja dalam beberapa hari dua mayat itu akan dihabiskan oleh hewan liar!

Setelah selesai melakukan semuanya, Nofan Ye menyetir mobilnya kembali ke rumah sewaannya.

Sekalian mengangkat keluar tas besar yang di mobil.

Sangat berat.

Firasat awalnya di dalamnya ada orang!

Setibanya di rumah, dia menutup pintu dengan rapat, setelah membuka tas, Nofan Ye terdiam.

Yang di dalamnya benaran orang.

Dan lagi seorang perempuan kecil berusia tiga empat belas tahun!

Tidak tahu sejak kapan anak itu sadar, matanya melotot melihat Nofan Ye, wajahnya dipenuhi ketakutan.

Nofan Ye bicara untuk menenangkan: “tidak perlu takut, dua orang yang menculikmu tadi sudah kuberesi, sekarang kamu sangat aman.”

Wajah perempuan kecil itu pelan-pelan menjadi tenang, dan menganggukan kepala.

Nofan Ye melepaskan tali yang terikat di tubuh anak itu, dan melepaskan selotip di mulutnya, dan bertanya: “namamu siapa, kenapa mereka menculikmu?”

Perempuan kecil itu malu dan menyusutkan badannya, tidak bicara.

“bisu?”

Nofan Ye mengerutkan alis.

Ini akan jadi sulit.

Tapi masalah ini tidak ada hubungan dengannya, setelah dipikir-pikir, dia langsung mengeluarkan handphone, ingin menghubungi polisi.

Hanya saja –

“jangan lapor polisi!” keluar sebuah suara kencang yang jelas dan kekanak-kanakan.

Tangan Nofan Ye yang mau menelpon berhenti, menundukkan kepala dan melihat perempuan kecil di lantai.

Anak itu menahan kelumpuhan seluruh tubuhnya, berdiri sedikit demi sedikit.

“ternyata bukan bisu.” Nofan Ye memasukkan handphonenya kedalam kantongnya, dan bertanya kebingungan, “kenapa tidak boleh lapor polisi? Kamu sebenarnya siapa, yang menangkapmu itu siapa?”

Anak kecil itu menggelengkan kepala, “aku tidak boleh bilang.”

Nofan Ye mengerutkan alis, “kalau tidak mau bilang, aku akan memanggil polisi untuk menjemputmu, karena di sisiku tiba-tiba muncul orang hidup lagi, orang luar akan curiga.”

Anak kecil itu panik, langsung bilang: “pokoknya jangan lapor polisi, kalau tidak kamu juga akan dalam bahaya!”

Nofan Ye tersenyum dingin dan berkata, “kalau begitu aku akan mengantarmu sendiri ke kantor polisi, tenang saja, aku akan lakukan diam-diam, tidak akan ada orang yang tahu, aku pernah berinteraksi denganmu.”

Mata anak kecil itu memerah, sudah mau menangis.

“aih, kamu jangan nangis dong.” Nofan Ye kehabisan kata-kata, hatinya begitu sensitif, “kamu cukup jawab pertanyaanku dengan jujur, kalau disimpan terus, tidak mau bilang, baru benaran mencelakaiku!”

Anak kecil itu mempertimbangkan sesaat, dipikir dengan teliti, yang diucapkan Nofan Ye tampaknya benar juga.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu