Takdir Raja Perang - Bab 332 Mematahkan Kakinya

ekspresi wajah Nofan terlihat begitu santai. dia tidak berkata apapun dan tidak menghalangi Arissianto untuk menelepon orang lain.

baginya, Arissianto, Jason, Zachary dan beberapa orang lainnya bagaikan sekelompok badut dan juga seperti sekelompok semut. jika bukan karena Jenny, dia bahkan merasa sangat malas untuk menghiraukan mereka semua.

Jenny segera menyadarkan diri dari khayalannya setelah mendengar Arissianto yang tengah menelepon orang lain.

tadinya, setelah Jenny mendengar kalau kakak dari Zachary merupakan manajer di grup sang jaya, Jenny sedikit terbengong dan terlihat tengah memikirkan sesuatu.

tempat dirinya bekerja sekarang juga merupakan grup Sang Jaya.

jika kakak dari Zachary merupakan manajer di grup Sang Jaya, Jenny pastilah mengenalnya.

namun yang dia bayangkan adalah diantara manajer di grup sang Jaya, tidak ada satupun yang memiliki marga yang sama dengan Zachary. oleh karena itu, dia merasa sangat aneh dan terkejut.

setelah Arissianto selesai menelepon orang lain, sekelompok orang yang seram pun datang ke cafe Magenta ini.

di antara sekelompok orang itu juga terdapat kakak dari Jason, yaitu Lufti.

Lufti merupakan salah satu diantara banyaknya bawahan Arissianto. jika ada masalah besar, Arissianto selalu mencari Lufti.

ini juga merupakan alasan kenapa Arissianto melakukan semua ini hanya demi Jason. dia ingin membalas budinya pada Lufti. dia sangat puas akan kinerja Lufti dan ingin tetap mempertahankan dirinya.

"ketua, apakah ada masalah? siapa yang berani melakukan keributan di restoran milikmu ini?"

tanya Lufti kepada Arissianto setelah masuk bersama puluhan preman ke dalam ruangan tersebut.

para bawahan yang mengikuti Lufti hanya berumur belasan. mereka merupakan siswa-siswa SMP yang telah masuk ke dunia yang jahat. mereka semua memilih jalan seperti ini hanya karena godaan yang diberikan oleh Lufti dan juga beberapa orang lainnya.

dikarenakan umur mereka yang masih kecil, mereka tidak pernah memikirkan efek dari tingkah mereka. oleh akrena itu, mereka tergolong sangatlah sadis.

aura sadis dari mereka membuat semua orang merasa ketakutan.

pelanggan yang ada diruangan sebelah merasa sedikit terkejut akan kondisi ini. mereka semua segera datang ke ruangan Nofan untuk ikut meramaikan kondisi di sana.

namun ketika Lufti dan beberapa bawahan lainnya datang ke tempat ini, mereka semua terlihat begitu ketakutan dan segera kembali ke ruangan mereka masing masing meskipun mereka semua sangatlah suka untuk ikut meramaikan suasana.

namun mereka lebih memilih untuk bertahan hidup dibandingkan dengan meramaikan suasana.

lagipula kebanyakan orang yang mengunjungi restoran kecil seperti ini hanyalah rakyat biasa. kebanyakan dari mereka tidak berani untuk mencari masalah.

jika dilihat dari kondisi yang ada, masalah pada malam ini akan semakin membesar dan mungkin saja akan melibatkan senjata seperti pisau. orang-orang seperti mereka bahkan sudah merasa kesakitan ketika pantat mereka dipukul, bagaimana mungkin mereka berani bermain dengan pisau?

"Lufti, kemarilah!" Arissianto lalu melambaikan tangannya ke arah Lufti.

"kak Arissianto!" Lufti segera menghampiri Arissianto dan berkata dengan penuh hormat: "katakan saja kepadaku apa masalahnya, orang yang berani melakukan keributan di restoranmu sama saja seperti sedang mencelakai orang tuaku. aku tidak akan membiarkannya begitu saja."

"......."

Arissianto meraba hidungnya sendiri, meskipun dia sudah terbiasa akan perkataan Lufti yang selalu berlebihan, namun dia merasa kalau perkataan Lufti hari ini....... membuat dirinya merasa sangatlah canggung!

"Lufti, seperti ini, adikmu dan tuan Zachary datang ke restoranku untuk makan malam. namun bocah ini malah membuat keributan!"

Arissianto tidak lagi omong kosong dan langsung mengatakan kondisi yang ada sambil menunjuk ke arah Nofan.

ketika mengatakan itu, Arissianto juga tidak lupa untuk memuji Jason.

bagaimana pun Jason lah yang mengenalkan dirinya pada Zachary.

Jason kebetulan juga merupakan teman lama Zachary, oleh karena itu, dia pastilah akan mendapatkan perhatian lebih dari Zachary jika dia bersikap baik kepada Jason.

setelah Lufti tahu kalau Zachary merupakan adik dari manajer grup Sang Jaya, dia merasa terkejut dan seketika berubah menjadi begitu bersemangat. dia segera menunjuk ke arah Nofan dan berkata dengan sombong: "bocah, apakah kamu buta? bernainya kamu melakukan kesalahan pada tuan Zachary?"

"aku sudah mendalami bidang preman selama puluhan tahun dan orang seperti dirimulah yang paling aku benci. segera berlutut dan minta maaf kepada tuan Zachary. setelah itu, segera menjauh darinya."

"kalau tidak, aku akan segera memotong tubuhmu!"

Nofan lalu menatap Lufti dan tersenyum. dia sama sekali tidak menghiraukan Lufti.

baginya, meskipun Lufti dan para bawahannya itu membawa parang, itu juga tidak akan bisa melukainya. sebaliknya, mungkin dirinyalah yang akan membunuh Lufti dan juga para bawahannya itu.

"bocah, beraninya kamu melawanku?"

melihat Nofan yang tidak menghiraukannya, Lufti semakin merasa marah dan dia pun mulai berteriak.

di area ini, dia juga termasuk sebagai seorang preman yang terkenal. pada kehidupan sehari-hari, preman-preman kecil bersikap begitu penuh sopan kepadanya dan selalu memanggilnya dengan sebutan 'kak Lufti'!

namun dia malah diremehkan di saat seperti ini!

dia tidak bisa menahan semua ini!

"hajar dia! putuskan salah satu kakinya!" kata Lufti kepada para bawahannya.

"baik, kak Lufti!"

beberapa bawahan itu segera menghampiri Nofan sambil membawa parang.

mereka semua merupakan remaja pemberontak yang sangat seram, ditambah lagi kehidupan sehari-hari mereka yang telah terbiasa akan perkelahian.

mereka bahkan memiliki aura seram pada diri mereka masing-masing.

namun di mata Nofan, mereka hanyalah sekelompok pria yang lemah!

dia tidak perlu melakukan gerakan apapun, dia hanya cukup menatap mereka dan melepaskan aura yang ia miliki. seketika, sekelompok preman yang hendak mendekatinya itu merasa pusing dan mulai berimajinasi.

mereka seperti melihat setumpuk mayat di bagian belakang Nofan dan juga sejumlah darah segar yang telah membentuk sebuah sungai. terlihat juga begitu banyak tulang kering di belakangnya.....

imajinasi seperti ini sangatlah menyeramkan dan membuat mereka semua merasa ketakutan.

mereka mulai takut dan sekujut tubuh mereka mulai gemetaran!

setelah terdengar sebuah suara pukulan, pisau-pisau yang ada di tangan mereka pun terjatuh pada lantai. mereka merasa begitu ketakutan dan tubuh mulai gemetaran tanpa bisa dikendalikan.

brakk!

beberapa preman itu pun berlutut di depan Nofan.

"ada apa?"

"apa yang terjadi sebenarnya? bukankah kak Lufti menyuruh mereka untuk mematahkan kaki Nofan? kenapa mereka malah berlutut padanya? perlakuan apa ini?"

"bocah itu bahkan tidak melakukan apapun, kenapa mereka bisa ketakutan hingga berlutut seperti ini?"

......

semua orang yang ada di tempat itu merasa terkejut dan menatap semua ini dengan tatapan yang tidak percaya.

"sh*t, apa yang kalian lakukan? aku menyuruh kalian untuk mematahkan kakinya, bukan berlutut padanya."

Lufti juga terkejut ketika melihat para bawahannya yang berlutut kepada Nofan. setelah terbengong selama puluhan detik, dia pun tersadar dan mulai memarahi mereka.

kini, para bawahannya tidak bisa mengatakan apapun. mereka hanya berlutut di depan Nofan dengan tubuh yang gemetaran.

"sekelompok pria yang tidak berguna, kalian tidak perlu lagi mengikutiku kedepannya!"

kata Lufti dengan suara yang kuat ketika melihat para bawahannya itu tidak menghiraukannya.

setelah itu, dia pun meraih sebuah pisau dari salah satu bawahannya dan segera berlari ke arah Nofan. dia akan melakukannya sendiri.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu